Elara Vienne menyadari dirinya masuk ke dalam novel yang baru-baru ini ia baca. Tapi kenapa justru menjadi tokoh antagonis sampingan? Tokoh yang bahkan tidak bertahan lebih dari lima bab dalam cerita.
Tokoh antagonis ini benar-benar menyedihkan—tidak diakui oleh keluarga aslinya, dibenci oleh netizen, dan bahkan pacarnya direbut oleh sang putri asli.
Ketika bangun dia bahkan sudah kehilangan kesuciannya, sungguh Elara sangat terkejut. tapi kenapa laki-laki ini begitu mencintainya?
Let’s start the story.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ly-Ra?, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16
Villa Amarta dipenuhi aroma semerbak bunga segar, dan cahaya senja yang menyusup dari balik jendela besar.
Tidak membutuhkan waktu lama untuk para artis yang diundang sampai di Villa Amarta, hal yang paling mengejutkan adalah Elara dan Ayla bertemu di depan Villa. Kru program dengan semangat menyoroti mereka satu sama lain.
"Kakak, aku tidak menduga ternyata kamu diundang di acara ini," seru Ayla dengan tersenyum polos kepada Elara.
Saat Ayla ingin bergandengan tangan dengan Elara, wanita itu mundur beberapa langkah dan menatap kearah Ayla dengan jijik. Seketika Ayla tertegun dengan sikap Elara.
Komentar di siaran langsung pun meledak melihat sikap Elara, berbagai macam diskusi mulai terjadi.
"Sudah kuduga sutradara program ini tidak baik, ukh kasihan sekali Dewi Ayla ku."
"Si vas tidak berguna ini kenapa diundang? Aih menyebalkan sekali melihat wajahnya."
"Berani-beraninya dia memasang wajah jijik kepada Dewi kita!"
"AKHHHH! Aku benci vas tidak berguna ini. Lihat dewiku jadi sedih."
Melihat Ayla menjadi sedih, Elara tidak merasa bersalah sama sekali. Dia langsung saja pergi meninggalkan Ayla sendirian.
Ayla menunduk sedih melihat sikap Elara, dia dengan lesu memasuki Villa dengan kepala menunduk.
"Ayla?" tanya Keenan dengan sedikit kaget, melihat siapa yang datang. Dia juga terkejut melihat sosok yang ada didepan Ayla,
Bukankah ini wanita yang tidak tertarik padanya, ternyata benar-benar seorang artis?
Mendengar ada memanggil Ayla mendongak, dia menatap Keenan dengan senang dan berbicara dengan nada menyanjung, "Kakak Ken juga ikut acara ini? Aku senang sekali bisa bertemu kakak."
Daffa sudah pernah memperkenalkan dirinya kepada kakaknya, jadi kepopuleran Ayla juga termasuk peran dari Keenan.
Keenan juga memandang dengan baik kepolosan dan keceriaan Ayla, jadi dia membantu hal sepele seperti itu yang membuatnya tidak ada yang salah, para penggemarnya juga menyambut baik keberadaan Ayla.
Melihat Ayla yang ada kenalan, Elara tidak beraksi apapun, dia lalu memandang laki-laki didepannya dengan bingung, sepertinya dia merasa familiar dengan sosok ini.
"Ayla, jika kakak tahu kamu ikut. Kita bisa pergi bersama tadi," kata Keenan secara sopan.
Ayla melambaikan tangannya, "Tidak apa-apa kak, aku ingin mengikuti program ini juga untuk mengenal lebih banyak orang."
"Jika kalian terus berbicara, maka aku sudah mati dengan posisi berdiri," sela Alira dengan menatap malas kearah tamu-tamu yang datang.
Ucapan Alira bukan tanpa alasan, mereka sudah berdiri cukup lama hanya untuk mendengar perbincangan antara Keenan dan Ayla. Ini memang agak tidak sopan jika ada yang duduk terlebih dahulu.
"Ah, maafkan aku kak. Halo kak, namaku Ayla Kirana," Ayla memperkenalkan diri kepada Alira dengan mengulurkan tangannya.
"Alira Adistya," ucap Alira secara singkat dan kembali duduk dengan perasaan kesal.
Melihat dia yang tidak membalas uluran tangannya, dengan malu-malu Ayla menurunkan tangannya. Keenan yang melihat itu terbatuk canggung.
"Ayla duduklah, oh iya kamu bisakah perkenalkan dirimu?" tanya Keenan kepada Elara.
Pertanyaan itu membuat siapa saja terkejut, bahkan Alira yang merasa bosan memandang Keenan dengan aneh. berbagai komentar di siaran langsung pun senyap.
Hening dengan cara yang aneh, Keenan memandang sekitar dengan bingung, "Apa yang salah?"
"Kamu bahkan tidak tahu siapa pacar adikmu? Seberapa sibuk dirimu?" tanya Alira dengan nada menyindir, dan terkekeh geli melihat hal lucu seperti ini.
Banyak orang tahu kalau Daffa adalah pacar Elara, bahkan itu booming di internet tapi seorang Keenan yang notabene kakaknya Daffa tidak tahu, hal aneh macam apa ini?
Keenan menggaruk tengkuknya merasa malu, "Aku terlalu sibuk dengan pekerjaan ku. Aku tidak sempat untuk melihat berita atau duduk dengan tenang dalam rumah."
Elara mengangkat satu alisnya, dia tidak menyangka akan bertemu dengan Keenan. pantas saja dia merasa familiar, ternyata kakaknya bajingan itu.
"Halo, nama ku Elara Vienne."
Laki-laki itu tersenyum tipis, "Halo aku Keenan Mahesa. Ternyata kamu pacarnya adikku, kenapa kita sulit sekali ditemukan ya? Aku selalu meminta untuk bertemu denganmu tapi kamu selalu sibuk."
Akibat dari rasa tidak percaya diri Elara adalah jarangnya dia terlihat di depan kamera, entah beberapa kali dia menghapus foto-foto wajah di akunnya sampai akun itu hanya sisa foto yang terlihat siluet dirinya, atau bagian belakang dirinya.
Daffa juga pernah meminta Elara untuk bertemu dengan kakaknya, tapi Elara tidak mau dengan berbagai macam alasan. Dia takut difoto oleh para penggemar atau paparazi. Takut rumor-rumor buruk mempengaruhi karir Keenan. Daffa yang mendengar alasannya hanya menghela nafas dan setuju agar Elara tidak bertemu dengan Keenan.
"Aku dengan Daffa sudah putus kak, ya aku merasa tidak percaya diri bertemu denganmu. Jadi kita baru bertemu sekarang." Elara memandang Keenan dengan senyum sopan,
Pernyataan dari Elara berhasil membuat komentar meledak lagi, bahkan Alira sedikit terkejut dengan informasi hal itu. Ayla yang sudah tau hanya memandang rumit Elara.
Keenan mengangkat satu alisnya, dia merasa puas dengan sosok Elara tapi Daffa melepaskan wanita cantik seperti ini? Apa dia tidak rugi?
"Hei apakah aku tidak salah dengar? Daffa dan Elara sudah putus?"
"Berarti Elara tidak menikah dengan Daffa?"
"Jadi, siapa suami Elara? Dan kenapa dia masih mengikuti variety show cinta ini? dia tidak takut dimarahin suaminya?"
"Siapa yang tahu? Si vas tidak berguna ini menyesal menikah, dan mencoba menggaet artis pria."
"Hal-hal tidak baik jika menyangkut Elara."
"Apakah kalian tidak lihat? Elara sepertinya sudah berubah, kenapa dia semakin cantik dan menawan?"
Elara mengenakan blus putih dengan detail kerut dan ruffle di bahu, serta kerah tinggi dengan deretan kancing emas yang terpasang disetiap baris. Dipadukan dengan bawahan rok hitam mini potongan A-line yang memiliki bordiran bunga bagian sisi kanan. Juga ada kancing emas besar pada bagian pinggang.
Aksesoris yang dikenakan hanyalah tas tangan hitam kecil dengan tali panjang, dan sepatu hak tinggi hitam bertali di pergelangan kaki.
Untuk gaya rambut diikat keatas, dengan poni dan beberapa helai rambut menjuntai kebawah.
Kesan orang-orang ketika melihat Elara adalah terlihat rapi, elegan dan anggun. Namun juga percaya diri.
"Kakak, sepertinya cara berpakaian mu berubah?" tanya Ayla dengan sengaja kepada Elara.
Mendengar hal itu, Elara tersenyum tipis, "Ya aku merasa sayang sekali tidak mengenakan baju yang bagus. Wajah yang cantik harus memakai hal yang cantik juga kan?"
Ayla tercengang jawaban percaya diri dari Elara, Keenan dan Alira yang mendengar itu juga terkekeh kecil. Mereka tentu saja setuju dengan pernyataan dari Elara.
Dengan perasaan enggan, Ayla menyetujuinya, "Benar kak. Aku juga merasa seperti itu."
Elara tentu saja tahu Ayla ingin mencari masalah dengannya, tapi dia bahkan sudah kalah sebelum permainannya dimulai.
Dia pasti akan sangat menikmati acara ini, semoga Ayla bisa bertahan sampai acaranya selesai.
...----------------...