NovelToon NovelToon
CINTA DI UJUNG PERPISAHAN

CINTA DI UJUNG PERPISAHAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Konflik etika / Cinta Murni
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: ratu_halu

Alaric Sagara, tiba tiba hidup nya berubah setelah istri yang di cintainya pergi untuk selama lamanya karena malahirkan bayi mereka ke dunia.
Kepergian sang istri menyisakan trauma mendalam di diri Aric, pria yang semula hangat telah berubah menjadi dingin melebihi dingin nya salju di kutub utara..

Faza Aqila, sepupu mendiang sang istri sekaligus teman semasa kuliah Aric dulu kini statusnya berubah menjadi istri Aric setelah 3tahun pria itu menduda. Faza telah diam diam menaruh cinta pada Aric sejak mereka masih sama sama duduk di bangku kuliah.

Bagaimana kehidupan pernikahan mereka dan akankah Faza mampu membuka hati Aric kembali...

Happy Reading 💜
Enjoy ✨

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ratu_halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ep 23

Hi... Para Readers setia karya otor 🖐🏻

Sepertinya sudah lama kita nggak saling sapa ya 🫠

Apa kabarnya nih kalian semua ? Semoga dalam keadaan baik ya 💜

Mohon maaf, Otor sempat hiatus beberapa minggu 🙏🏻 Dan sekarang Otor sudah kembali dengan semangat yang baru 💪🏻 Semoga kedepannya Otor bisa lebih produktif lagi dan memberikan cerita-cerita fiktif yang lebih menarik 🤭

Untuk Karya terbaru otor ini, Jangan lupa Like, Subscribe dan penuhin kolom komentarnya ya 💜

Terimakasih atas semua dukungan nya, tanpa kalian Otor bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa 🥰

Jika ada kritik dan saran, tolong dengan bahasa yang sopan dan tidak menjatuhkan mental, ya 🥹

Happy Reading guys ✨

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Malam pun tiba. Makan malam mereka sudah tersaji di meja makan panjang..

"Sayang mau makan apa ? Biar mas ambilkan.." Aric tahu Faza sangat lelah karena sudah men-service nya tanpa henti. Kini giliran dia melayani Faza demi menyenangkan hati sang istri..

"Kayanya nasi ayam sambal matah enak, mas. Aku mau itu aja.."

Aric langsung mengambilkan makanan yang Faza inginkan di atas piring wanita nya..

"Mas, aku boleh tanya.." Faza memulai percakapan setelah makan malam. Saat ini mereka berada di pinggir kolam renang, duduk bersampingan dengan kaki mereka masuk ke dalam kolam..

"Tanyakan apapun yang ingin kamu tahu tentang Mas. Akan mas usahakan menjawab sejujur-jujurnya.."

Faza tiba-tiba bangun meninggalkan Aric yang nampak bingung.

"Sayang, mau kemana ?" tanya Aric namun tak di jawab oleh Faza.

Aric menunggu dengan sabar namun raut kebingungan tak pudar di wajahnya yang tampan..

Tak berselang lama, Faza sudah kembali dengan sesuatu di tangannya.

Faza lalu duduk lagi di tempat nya yang tadi. Tanpa suara, Faza memberikan sebuah amplop putih pada Aric..

"Apa ini, sayang ?" tanya Aric semakin bingung..

"Buka saja!" Faza menunduk, menatap air kolam yang tak lagi tenang karena terkena gerakkan kaki nya..

Aric membuka amplop itu dengan rasa penasaran, namu kedua matanya langsung melotot melihat isi di dalam amplop tersebut..

"S-sayang, kamu dapat foto-foto ini dari mana ?" Aric menatap Faza, dan dia bisa menyimpulkan ada yang tidak beres dengan ekspresi wajah sang istri..

"Hei.. Sini, lihat mas!" Aric memegang dagu Faza lalu menuntun wajah Faza untuk menatap nya.

"Jangan salah paham, ya, sayang. Mas nggak tau kapan dan dimana foto-foto ini di ambil. Tapi mas bisa jelaskan semuanya sama kamu.." Kata Aric dengan suara lembut namun tetap menampilkan ketenangan..

"Perempuan ini Junior kita di kampus. Namanya Reni, kebetulan dia satu fakultas sama Mas dan kita sama-sama tergabung di Club Pecinta Alam. Mas nggak tau kalau ternyata dia bekerja di perusahaan Mas sebagai Asisten Manager Pemasaran."

"Mas akrab sama dia ?"

"Biasa saja. Aku menganggap nya hanya sebagai Junior. Tapi memang beberapa kali aku pernah minum kopi dengan dia." Jawab Aric berusaha untuk tidak menyembunyikan apapun dari sang istri.

"Berarti saat itu yang aku lihat benar kamu.." Faza mengingat kembali moment saat melihat Aric bersama dengan seorang wanita cantik di sebuah coffee shop.

"Memang kamu pernah lihat aku ?"

Faza mengangguk namun tatapan matanya beralih ke lautan lepas yang ada di depan sana..

"Mas nggak ada hubungan apapun sama dia, sungguh.."

"Benarkah ? Tapi aku lihat Mas tertawa lepas sama dia.. Sedangkan.... saat bersamaku, Mas selalu dingin dan acuh.." Faza menunduk dalam, menyakitkan jika mengingat hal itu lagi. Tetapi Faza ingin jujur, ingin terbuka dengan perasaan nya..

"Kamu cemburu ?"

Faza terdiam. Kenapa harus di tanya lagi sih, tentu saja Faza cemburu. Dia sayang dan cinta sama Aric sampai mati. Masa melihat Aric tertawa bersama perempuan lain Faza tidak cemburu.. Aneh bukan ?!

"Hei...Sini.. Sini.." Aric menarik tubuh Faza dan membuatnya duduk di atas paha Aric. Aric merengkuh tubuh Faza, memeluk pinggangnya agar tidak jatuh ke dalam kolam..

"Kalau kamu nggak suka Mas mengobrol atau bertemu dengan Reni di luar pekerjaan, Mas tidak akan lakukan lagi.." Aric mengusap pipi Faza, deru nafasnya menyapu wajah Faza sebab jarak di antara mereka sangat dekat.

"Kamu mau melarang Mas apa lagi ? Mas akan lakukan apapun asal kamu senang.." sambung Aric

"Bu-bukan maksud aku melarang mas ini dan itu.."

Cupp!

Tiba-tiba Aric mencium pipi Faza cukup lama..

"Mas senang kamu melarang mas. Itu artinya kamu sayang sama Mas.. Mas mencintai mu, apapun akan mas lakukan untuk kamu.."

Aric membuat Faza melambung tinggi sampai ke awan, rasanya tidak mau turun. Faza sangat bahagia, ternyata overthinking itu hanya akan memperburuk keadaan. Jika di pendam terus, mungkin kesalahpahaman itu akan terus muncul dan akan menjadi Bom Waktu di kemudian hari..

Namun tanpa Faza ketahui Aric akan bertindak untuk mencari si pengirim foto. Aric tau, tujuan orang itu mengirimkan Faza foto-foto tersebut untuk merusak hubungan mereka. Dan Aric tidak akan tinggal diam.

"Sudah puas ? Atau ada lagi yang ingin kamu tanyakan, hum ?"

Faza menggeleng, namun tubuhnya tak bisa berhenti merespon ketika merasakan tangan Aric sudah masuk ke dalam baju nya dan bergerak mengusap punggung nya dengan lembut..

"Ayo kita lanjutkan di kamar.." Aric membantu Faza bangun dari atas nya, kemudian Aric pun berdiri lalu menuntun Faza masuk ke dalam kamar utama..

Terjadilah lagi apa yang seharusnya terjadi. Berkali kali Aric menumpahkan cairan nya ke dalam Faza. Kali ini pun Faza di buat tak berdaya. Aric sangat puas melihat saat mendengar Faza menjerit di bawah kungkungan nya.

Aric tau besok Faza akan sulit berjalan, atau lebih parahnya, Faza akan sulit untuk bangun, tapi ya sudahlah, mau bagaimana lagi, Aric sudah kecanduan tubuh Faza. Maklum saja, Aric menduda tiga tahun di tambah satu tahun 'menganggur' juga meskipun statusnya sudah menjadi suami Faza.

Cupp!

"Terimakasih, sayang." bisik Aric di telinga Faza sebelum menarik tubuh Faza ke dalam pelukannya. Kedua nya pun langsung terlelap karena kelelahan..

Hampir menjelang pagi, Aric terbangun karena panggilan alam. Karena tubuhnya masih penuh peluh keringat sisa percintaan semalam, Aric memutuskan untuk sekalian mandi.

Setelah mandi dan berpakaian, Aric membuat kopi di dapur, kopi milik Faza yang kini sudah menjadi favoritnya.

Aric membawa kopinya ke tepian kolam. Suasana malam yang hening, membuat Aric merasa damai. Namun rasa itu tak berangsur lama, sebab Aric langsung teringat kejadian semalam saat Faza menunjukkan foro-foto kebersamaan nya dengan Reni.

"SIAL! Berani sekali orang itu mengusik kehidupan pribadiku!!" umpat Aric dengan marah.

Aric mengeluarkan ponsel nya dari saku celana lalu mengetik sesuatu di ponselnya..

Aric :

'Aku butuh bantuan mu! Jika sudah bangun langsung hubungi aku!!'

Pesan itu Aric kirim pada Zaki, Sahabat sekaligus orang kepercayaan nya saat ini. Aric harus secepatnya mencari tahu siapa dan apa tujuan orang itu mengusik keluarganya..

1
Lisa
Puji Tuhan Faza ditemukan Aric..
Lisa
Aku mampir Kak
Lisa: Suka Kak 😊
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!