NovelToon NovelToon
Bride Of The Fate

Bride Of The Fate

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Duda / CEO / Beda Usia / Mengubah Takdir / Romansa
Popularitas:526
Nilai: 5
Nama Author: Rustina Mulyawati

Anya Safira adalah gadis berusia 20 tahun. Ia bekerja sebagai petugas kebersihan di sebuah hotel. Suatu hari Anya tengah membersihkan kamar hotel yang sudah ditinggalkan oleh tamu. Namun, Seketika seorang pria masuk dan menutup pintu serta menguncinya. Pria itu mabuk dan tidak sadar kalau ia salah masuk kamar.

Melihat tubuh seksi Anya pria tersebut tidak tahan dan segera mendorong tubuh Anya ke atas ranjang. Pria itu pun naik dengan hasrat yang tidak tertahankan. Anya yang ketakutan hendak berteriak. Namun, pria itu segera membekap mulut Anya sambil berbisik.

"Jangan berteriak. Aku akan memberimu satu miliyar asal kau layani aku, " bisiknya.

Anya yang memang sedang membutuhkan uang, tidak pikir panjang dan menerima tawarannya. Dan disitulah awal dari semuanya.

Anya tidak tahu, kalau pria itu adalah tuan Elvaro. Duda kaya raya seorang Presdir perusahaan ternama YS.

Lalu, apakah yang akan terjadi selanjutnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rustina Mulyawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23.Seseorang Dari Masa Lalu

 Anya dan Amira baru saja selesai makan. Mereka pergi ke kasir untuk membayar. Amira berniat membayar makanannya sendiri.

 "Mbak, jadi berapa total punya saya? " tanya Amira.

 "Sebentar, yah Mbak. Saya cek dulu, " balas pelayan itu sambil mengeceknya.

 "Oh totalnya jadi Rp. 670.000 Mbak. "

 "Bukan maksud saya... "

 "Biar saya yang bayar! " sela Anya memotong ucapan Amira sambil menyodorkan kartu ATM kepada pelayan itu.

 Amira meliriknya dengan tatapan kesal dan tak suka. Sementara Anya hanya tersenyum lebar mendapatkan tatapan itu dari Amira.

 Pelayan itu tersenyum sambil menerima kartu ATM yang Anya berikan.

 "Waahhh... Baik sekali anaknya, Mbak. "

 Pelayan itu berniat untuk memuji.

 "Anak? Kamu pikir dia anak saya? " tanya Amira dengan ketus.

 Anya tersenyum dan malah sengaja membuat Amira semakin kesal dan marah dengan bercanda menyebutnya 'Mamah' di depan pelayan itu.

 "Mamah? Jangan marah-marah terus! Nanti darah tingginya kumat lagi, " ucap Anya sambil memeluk manja tangan Amira.

  Kedua lubang hidung Amira mengembang kempis mendengar Anya yang tengah mengejeknya saat ini. Tetapi ia tidak bisa menyinggung Anya sekarang, atau nanti ia akan mengatakan hal yang tidak-tidak kepada Elvaro. Dan rencananya untuk selalu dekat dengan Elvaro akan hancur.

 "Tolong jangan bercanda seperti itu. Orang lain akan salah paham, " balas Amira tetap memasang wajah lembut dan tersenyum.

 Anya hanya mengangguk kecil menanggapinya.

 "Nona, pembayaran sudah berhasil. Terima kasih, " ucap pelayan itu sambil mengembalikan kartu ATM ke Anya.

 "Makasih yah, Mbak! "

 "Sama-sama, Mbak. "

 Anya dan Amira pun pergi dari restaurant. Amira berniat kembali ke perusahaan karena sebentar lagi ia ada rapat. Tapi Anya terus saja mengekori Amira sampai ke pintu utama gedung perusahaan.

  Amira menghentikan langkahnya mendadak sehingga langkah Anya pun berhenti mendadak, hampir saja ia menabrak Amira.

 Amira tersenyum. "Apa anda tidak punya urusan lain? " tanya Amira.

 "Hmmm... tidak ada. Saya tidak ada kegiatan sama sekali. Teman juga tidak ada. Diam di rumah pun saya tidak ada pekerjaan. Jadi, saya mau lihat suami saya bekerja saja. Daripada bosan, " jawab Anya dengan santai.

 [Cewek ini, benar-benar sangat menyebalkan. Apa dia sengaja ingin membuat kesal?] Bathin Amira.

 "Tapi, anda akan mengganggu pekerjaan Pak El. Sebaiknya anda pulang saja, atau cari kegiatan lain supaya tidak merasa bosan, " usul Amira mengusirnya secara lembut.

 "Kamu mengusir saya?" sahut Amira dengan memasang wajah sedih.

 "Bukan begitu. Maksud saya... "

  "Sayang! "

 Amira belum selesai bicara. Anya memotong memanggil Elvaro dengan sebutan manja sambil berlari kecil ke arahnya. Elvaro sengaja turun untuk memeriksa mereka sudah kembali apa belum karena rapat sebentar lagi akan dimulai.

 Elvaro begitu terkejut mendengar sebutan manja itu dari Anya. Ia sendiri merasa sangat aneh. Tapi itu membuat ia merasa sangat senang.

 Anya memperhatikan reaksi Amira. Dan memang seperti dugaan Anya. Amira terlihat sangat marah dan emosi saat ini.

 "Sayang? " ulang Elvaro.

 Anya tersenyum sambil mengangguk.

 "Kenapa? Panggilan sayang terlalu lebay, yah? "

 Anya sengaja bersikap begitu manis dan manja kepada Elvaro sambil memeluk lengan kelarnya. Wajah Elvaro memerah karena ada sedikit malu diperhatikan banyak orang. Tapi, ia juga sangat senang dengan sikap manja Anya.

"Tidak kok, saya suka sekali, " balas Elvaro.

 [Sepertinya dia sengaja memancing diriku. Aku tidak boleh gegabah. Cewek ini, pasti punya tujuan. Aku harus tetap tenang] Bathin Amira mencoba menahan dan mengontrol emosi nya.

 Amira menarik nafas panjang dan tersenyum menghampiri Elvaro dan Anya.

 "Pak El. Kenapa anda turun?" tanya Amira.

 "Rapat akan segera dimulai. Saya menelpon kalian tidak ada yang dijawab. Makanya saya turun untuk mencari kalian, " jawab Elvaro.

 Seketika Amira tersenyum. [Sepertinya Pak El memang tidak bisa tanpa aku. Lihat saja Anya, sebentar lagi aku akan menyingkirkan mu] Bathin Amira.

 "Maafkan saya Pak El. Karena sudah membuat anda menunggu, " sesal Amira.

 "Tidak papah. Kalau begitu segera siapkan proposal nya dan kita pergi ke ruang rapat, " balas Elvaro.

 Amira pun segera pergi memenuhi perintah Elvaro. Tapi lagi-lagi langkahnya terhenti karena mendengar ucapan Anya yang begitu manja kepada Elvaro.

 "Kalau begitu, aku pergi dulu yah, sayang. Sampai ketemu di rumah, " ujar Anya sambil memberikan kecupan di pipinya.

 Elvaro terbelalak kaget. Jantungnya berdegup sangat kencang. Entah apa yang merasuki Anya sampai ia membuat Elvaro begitu salah tingkah.

 "I-iyah, " balas Elvaro sambil membalas lambaian Anya.

 Amira benar-benar marah melihatnya. Ia mengepal kuat kedua tangannya.

 [Pak El. Seharusnya yang ada di sisimu sekarang ini dan bermanja denganmu itu adalah aku. Aku menyukaimu selama lima tahun. Tapi kau malah menikahi cewek gila yang baru kamu pungut dari jalanan. Cewek yang bahkan tidak pantas bersanding denganmu. Aku akan membuat kamu sadar Pak El. Bahwa akulah wanita satu-satunya yang pantas untuk jadi istri kamu. Hanya aku] Bathin Amira.

 Anya pergi dengan merasa jijik pada dirinya sendiri. Ia terpaksa bersikap seperti itu. Karena hanya ingin memastikan kecurigaannya saja. Walau memang belum pasti, tapi Anya bisa melihat. Kalau Amira itu jatuh cinta pada Elvaro. Tapi, ia setuju menikah dengan Aiden. Bagi Anya itu sesuatu yang harus diwaspadai. Juga beberapa kejadian yang menimpa dirinya, mungkin itu semua bisa jadi perbuatan Amira.

   ***

  Anya tidak langsung pulang setelah dari kantor Elvaro. Dia pergi ke taman yang tenang dan sepi. Ia duduk sambil melamun. Ternyata menjadi orang yang punya banyak uang pun tidak menjamin dirinya akan bahagia. Ia merasa bosan dan kesepian. Ia teringat waktu masih sekolah SMA. Ia sangat suka menggambar. Dan cita-citanya itu ingin menjadi seorang desainer. Pernah ia melamar bekerja di sebuah perusahaan di desanya. Tetapi, karena hanya mengandalkan ijazah SMA ia di tolak mentah-mentah.

 Padahal Anya sangat berbakat dalam desain. Tetapi ternyata pendidikan itu sangat berpengaruh untuk bisa diterima bekerja dan tidak bisa hanya dengan mengandalkan kemampuan saja.

 Anya sempat berpikir ingin memulai kembali impian nya, tapi ia ragu.

 Saat Anya tengah asik melamun, tiba-tiba saja hujan turun. Anya pun bergegas hendak mencari tempat yang teduh untuk berlindung dari hujan.

 Tiba-tiba saja seseorang datang dan memayungi Anya. Anya mendongak untuk melihat siapa orang yang telah memayungi dirinya itu. Anya terkejut sekaligus tersenyum senang ketika melihat wajah orang itu yang begitu akrab sekali baginya.

 "Farel? "

 Orang yang bernama Farel itu tersenyum lebar dan ia terlihat sangat senang melihat Anya.

 Tanpa ragu Anya memeluk orang yang bernama Farel itu dengan erat.

 "Farel, aku kangen banget. Kamu kemana saja? " ujar Anya.

 "Gak disangka kita bisa bertemu disini. Padahal rencananya aku mau ke desa dua hari lagi. Tapi tanpa sengaja, aku malah melihatmu disini. Awalnya aku pikir kamu orang lain. Tapi setelah aku perhatikan ini memang kamu, " balasnya.

 Anya terlihat sangat bahagia sekali bisa bertemu dengan Farel setelah bertahun-tahun tidak bertemu.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!