NovelToon NovelToon
OBSESI SANG “CALON CEO”

OBSESI SANG “CALON CEO”

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Terlarang / Nikah Kontrak / Percintaan Konglomerat / Kehidupan di Kantor
Popularitas:10k
Nilai: 5
Nama Author: Five Vee

Gyantara Abhiseva Wijaya, kini berusia 25 tahun. Yang artinya, 21 tahun telah berlalu sejak pertama kali ia berkumpul dengan keluarga sang papa. Saat ia berusia 5 tahun, sang ibu melahirkan dua adik kembar laki - laki, yang di beri nama Ganendra Abhinaya Wijaya, dan Gisendra Abhimanyu Wijaya. Selain dua adik kembarnya, Gyan juga mendapatkan sepupu laki-laki dari keluarga Richard. Yang di beri nama Raymond Orlando Wijaya. Gracia Aurora Wijaya menjadi satu-satunya gadis dalam keluarga mereka. Semua orang sangat menyayanginya, tak terkecuali Gyan. Kebersamaan yang mereka jalin sejak usia empat tahun, perlahan menumbuhkan rasa yang tak biasa di hati Gyan, yang ia sadari saat berusia 15 tahun. Gyan mencoba menepis rasa itu. Bagaimana pun juga, mereka masih berstatus sepupu ( keturunan ketiga ) keluarga Wijaya. Ia pun menyibukkan diri, mengalihkan pikiran dengan belajar. Mempersiapkan diri untuk menjadi pemimpin Wijaya Group. Namun, seiring berjalannya waktu. Gyan tidak bisa menghapus

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Five Vee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23. Sebuah Kesalahan.

Sudah tiga hari Gyan tidak bertemu dengan Cia. Mungkin gadis itu tau jika Gyan selalu mencari keberadaannya, ia seolah sengaja menghindar, agar mereka tidak berpapasan.

Pagi ini, sekali lagi Gyan melihat mobil Raymond di basemen gedung Wijaya Group, namun ia tidak mendapati orang yang mengendarainya.

Entah dimana Cia bersembunyi? Karena Gyan tak menemukannya di lantai lima belas.

Pemuda itu tidak tau, jika sang sepupu mampir ke pantry untuk membuat kopi, sebelum memulai pekerjaannya.

"Senja." Dengan ragu Gyan memanggil nama sang sekretaris, membuat gadis itu mendongak dan mengalihkan perhatiannya dari layar komputer.

"Ada yang bisa saya bantu, kak?" Gadis itu bangkit dari tempat duduknya, kemudian melangkah mendekati meja kerja Gyan.

Gyan tak langsung berbicara. Pemuda itu nampak menimbang sesuatu dalam benaknya.

"Biasanya, jika seorang gadis merajuk, apa yang harus pria lakukan?" Tanya pemuda itu kemudian.

Kening Senja berkerut halus mendengar pertanyaan itu.

"Maksud kak Gyan--

"Jika kamu marah dengan kekasih mu, apa yang pria itu lakukan untuk meminta maaf?" Potong Gyan dengan cepat.

Senja adalah gadis yang cerdas. Seharusnya ia mudah menangkap maksud pertanyaan pria itu.

"Saya tidak memiliki kekasih, kak." Senja justru berfokus pada kalimat itu.

Gyan berdecak pelan. Sang sekretaris memiliki kekasih atau pun tidak, itu bukanlah urusannya. Yang ia butuhkan hanya saran dan cara meminta maaf pada Cia.

"Terserah kamu. Saya hanya ingin tau cara meminta maaf kepada seorang gadis." Tukas Gyan kemudian.

"Apa kak Gyan ingin meminta maaf kepada kak Cia?" Terka Senja.

'Apa gadis ini seorang cenayang?'

"Bagaimana kamu bisa tau?"

"Ya, karena akhir - akhir ini kalian jarang bertemu. Kak Cia juga sudah lama tidak datang kemari. Jadi, saya mengira jika kalian sedang bertengkar." Senja mengulum bibir di akhir kalimatnya. Ia takut akan kena marah Gyan karena sudah sangat sok tau.

"Jadi kamu tau?" Tanya Gyan sembari melempar tubuhnya pada sandaran kursi.

Senja menjadi gelagapan. "Bukan begitu maksud saya, kak."

"Jadi menurut kamu, saya harus melakukan apa agar Cia memaafkan saya? Kamu sahabatnya 'kan? Dia pasti pernah bercerita dengan kamu."

Senja menghela nafas lega. Sepertinya Gyan tidak marah padanya.

"Bukannya, kak Gyan lebih tau tentang kak Cia?"

"Ya. Tapi kali ini, sepertinya sangat sulit untuk saya mendapatkan maaf. Dia menghindari saya saat di kantor." Gyan terlihat sangat frustasi.

Sepertinya permasalahan yang sangat berat. Dan Senja tidak berani bertanya lebih jauh.

"Lalu kenapa kak Gyan tidak datang langsung ke rumah kak Cia? Setelah jam pulang kantor mungkin. Bukannya kalian masih keluarga dekat?"

Gyan berdecak kesal mendengar kalimat terakhir yang gadis itu ucapkan. Namun pria itu juga mempertimbangkan saran yang Senja berikan.

Ya. Sepulang kerja nanti sore, Gyan akan langsung pergi ke rumah papi Rich untuk menemui Cia.

Gyan melakukan apa yang Senja sarankan padanya. Memang benar, dirinya yang paling tau tentang Cia, gadis itu tidak akan membalas pesan yang ia kirim.

Cia lebih suka jika orang meminta maaf secara langsung padanya.

Sebelum tiba di kediaman keluarga papi Rich, Gyan menyempatkan membeli martabak manis, rasa coklat kacang kesukaan Cia.

Terlalu berlebihan, dan akan mengundang tanya banyak orang, jika Gyan datang membawa buket bunga.

"Apa Cia sudah datang dari kantor, bi?" Tanya Gyan pada asisten rumah tangga yang membukakan pintu.

Tanpa bertanya sekalipun, Gyan sudah tau jika Cia ada di rumah. Pria itu mengetahui dari aplikasi ponsel mereka yang terhubung.

"Non Cia ada di kamarnya, mas."

Gyan mengangguk paham. Ia menyerahkan satu kotak martabak manis untuk di berikan pada mami Renatta, namun wanita paruh baya itu sedang tidak ada di rumah.

Papi Rich belum pulang dari kantor, dan Raymond masih berada di kampus.

Ah, sepertinya semesta mendukung Gyan untuk bisa bicara berdua dengan Cia.

Pemuda itu melangkah lebar menuju kamar Cia. Tempat yang sudah ia tau letaknya di lantai dua rumah mewah itu.

Gyan mengetuk pintu dua kali, kemudian Cia muncul di balik papan persegi panjang itu. Ia sedikit tersentak melihat kedatangan sang sepupu.

"Ada apa?" Tanyanya berusaha untuk bersikap santai.

"Aku membawa martabak manis kesukaan kamu." Gyan menaikkan kotak jajanan di tangannya.

Cia mendengus pelan. Ia kemudian keluar dari dalam kamarnya. Dan memilih duduk di atas sofa yang tersedia di ruang tamu lantai dua itu.

Setelah pengakuan cinta Gyan, Cia menjadi enggan mengajak pria itu untuk masuk ke dalam kamarnya.

Gyan menghela nafas pelan. Kemudian mengikuti langkah Cia. Mereka duduk bersisian di atas sofa.

Pria itu meletakkan kotak martabak di atas meja. Aroma gurih mentega menguar begitu tajam, ketika Gyan membuka tutup kotak itu.

"Kamu kemari bukan hanya untuk membawakan aku martabak saja 'kan?" Tanya Cia sembari meraih sepotong makanan tinggi kalori itu.

Gyan menyunggingkan sudut bibirnya. Ia membiarkan Cia menikmati makanan kesukaannya itu. Setelahnya baru berbicara.

"Aku minta maaf sama kamu, Cia " Ucap Gyan setelah Cia menghabiskan dua potong martabak manis itu.

"Minta maaf? Apa dengan begitu, perasaan kamu padaku bisa berubah?" Tanya Cia sembari meraih botol air minum miliknya yang ia letakkan di atas meja saat pulang kerja tadi.

Gyan menjawab dengan gelengan kepala pelan. Mana mungkin ia bisa merubah perasaannya pada Cia?

Cia mendengus pelan. "Lalu untuk apa meminta maaf, Gyan? Kamu tau, aku menjadi takut berhadapan dengan kamu. Semuanya terasa aneh buat aku."

"Karena itu aku meminta maaf, Cia. Tolong, jangan takut padaku, apabila kamu sampai menghindar. Aku tidak bisa, Cia." Ucap pria itu dengan memelas.

Kepala Cia menggeleng pelan. "Bagaimana bisa, Gyan? Katakan padaku! Coba kamu bayangkan sendiri. Ketika kamu menganggap orang sebagai saudara sendiri, tetapi orang itu justru mengatakan mencintai kamu. Semuanya pasti terasa aneh dan menakutkan, Gyan."

Gadis itu menghela nafas di akhir kalimatnya.

"Jika kamu bisa menghilangkan rasa itu sama aku. Dan menganggap aku seperti adik kamu sendiri, mungkin saat itu aku baru bisa memaafkan kamu." Cia kemudian bangkit dari tempat duduknya.

Gyan pun hanya bisa menatap sang sepupu dengan tatapan nanar.

"Aku rasa tidak ada yang perlu kita bicarakan lagi. Terima kasih untuk martabak manisnya. Kedepannya biar saja hubungan kita seperti ini. Sampai kamu menyadari yang kamu rasakan itu hanya sebuah kesalahan."

Gadis itu kemudian kembali masuk ke dalam kamarnya. Meninggalkan Gyan yang masih terpaku di tempatnya.

Cia menganggap rasa yang Gyan miliki padanya hanya sebuah kesalahan.

...\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*...

1
Noviie 🍃🍃
❤️❤️❤️
Noviie 🍃🍃
❤️❤️❤️
Siti Vogel
bagus
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
memang dia cemburu bu gista
Jengendah Aja Dech
❤️
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
sadarlah gyan. takutnya kamu stress nanti
Rafly Rafly
saya kira Gyan lelaki jantan..eh . ternyata hanya seorang pecundang /Facepalm/
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
waaa.. CIA mengajak bima ke cafe Gista ya?
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
CIA kemana ya? senja juga belum datang?
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
gyan. sadarlah. kamu buat cia takut
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
CIA mulai mencari circle baru. Gyan, tak ada yang mendukung rasamu.
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
kamu tau sejak awal gyan. kamu & gua is impossible..
Naufal Affiq
gyan kamu sama cia itu gak bisa menikah,karena ayh dirga dan papi Richard saudara sepupu lak -laki,kecuali ayh dirga sama mami renata yang beradik kakak baru bisa,itu disebut pariban gyan
Author Amatir🍒: Kasih tau si Gyan itu kak.. 😅 jangan ngeyel…
total 1 replies
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
maka kamu harus mencoba berpaling & harus bisa Gyan
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
senja tau gyan cinta CIA. apakah niat CIA menjodohkan mereka akan berhasil?
Amidah Anhar
Aku dukung CIA buat pergi dari Gyian 🤭🤭🤔🤔
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
fix, CIA tak punya cinta untuk gyan.
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
andai kalian tau kekhawatiran istri2 kalian yang sebenarnya itu.
Netta
hati² Cia jgn smpe khilangan Gyan
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
posesifnya gyan mungkin bikin CIA kesal nanti trus langsung menghindar
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!