NovelToon NovelToon
Dia Milikku

Dia Milikku

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Idola sekolah
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Caca99

Kisah perjalanan sepasang saudara kembar memiliki sifat yang berbeda, juga pewaris utama sebuah perusahaan besar dan rumah sakit ternama milik kedua orang tuanya dalam mencari cinta sejati yang mereka idamkan. Dilahirkan dari keluarga pebisnis dan sibuk tapi mereka tak merasakan yang namanya kekurangan kasih sayang.

Danial dan Deandra. Meski dilahirkan kembar, tapi keduanya memiliki sifat yang jauh berbeda. Danial yang memiliki sifat cuek dan dingin, sedangkan Deandra yang ceria dan humble.

Siapakah diantara dua saudara kembar itu yang lebih dulu mendapatkan cinta sejati mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Caca99, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13 Papa

Melupakan kekesalan nya kepada Danial, kini Meldy hanya fokus pada guru yang menjelaskan pelajaran didepan kelas. Pelajaran yang disampaikan cukup mudah dipahami oleh Meldy. Karena, setiap malam Meldy lebih dulu mempelajari materi yang akan dibahas besoknya.

Pelajaran matematika, bagi kebanyakan murid pelajaran hitung-hitungan memakai rumus tersebut adalah pelajaran yang paling dihindari. Tapi tidak bagi Meldy, matematika adalah pelajaran kesukaannya.

Setiap guru bertanya pasti Meldy selalu bisa menjawab dengan benar, itu sudah biasa. Tak heran bukan, kalau murid pintar seperti Meldy dapat dengan mudah memahami penjelasan guru.

Tiba-tiba ponsel Meldy yang diletakan didalam kantong kemeja sekolahnya bergetar, karena tak mau fokus belajarnya berantakan, Meldy mengabaikan telepon itu. Satu kali, dua kali, bahkan panggilan itu berulang kali. Meldy masih mengabaikan, dia memilih fokus pada soal yang saat ini dia kerjakan. Apalagi setelah dicek ternyata itu adalah panggilan dari Danial. Semakin membuat Meldy enggan untuk mengangkat nya.

Karena merasa terganggu, akhirnya Meldy mematikan ponselnya dan menyimpan didalam tas.

"Kenapa sih Mel, gue lihat gelisah banget lo?" Pijar yang duduk satu meja dengan Meldy tentu menyadari gelagat sahabat nya itu.

"Bukan apa-apa, orang iseng aja ganggu konsentrasi gue." Jawab Meldy masih fokus dengan berbagai rumus yang ada dihadapannya.

Pijar pun tak bertanya lebih lanjut lagi. Dia paham seperti apa Meldy, kalau sudah serius belajar tak ada yang bisa menggangu, apalagi ini adalah mata pelajaran favorit nya.

"Waktu mengerjakan soalnya tingal lima belas menit lagi ya, bagi yang tidak siap, ibu tunggu sampai selesai istirahat tentu saja dengan nilai yang berbeda." Ucap bu guru.

"Baik buu." Jawab semua murid kompak.

Asik dengan soal-soal yang mereka kerjakan, suasana kelas yang hening tiba-tiba dikagetkan dengan kedatangan seseorang.

Braak.......

Seorang pria membuka pintu kelas tanpa permisi. Laki-laki yang sepertinya dikenali oleh teman-teman satu kelas Meldy. Ya, dia adalah Danial. Walaupun berbeda sekolah, tapi banyak murid dari sekolah lain mengenal dia, terutama murid perempuan.

Buktinya saja, mereka semua sudah dihebohkan dengan pertanyaan, kenapa Danial bisa datang ke sekolah itu dan mengunjungi kelas mereka.

"Permisi bu, saya mau ketemu sama Meldy." Ucap Danial.

"Siapa kamu? Sepertinya kamu bukan dari sekolah ini." Tanya bu guru, seragam yang dikenakan Danial tentu berbeda dengan sekolah itu.

"Saya Danial bu, saya ada urusan dengan Meldy." Tanpa izin, Danial masuk saja lalu menuju meja Meldy.

"Kenapa nggak angkat telepon dari gue?." Tanya Danial kesal seperti menahan marah.

"Nggak lo lihat gue masih belajar, ngapain sih kesini. Jangan buat onar deh lo di sekolah gue."

"Kalau aja lo angkat telepon dari gue, nggak akan gue buat onar di sini. Ikut gue sekarang!." Danial mencengkram pergelangan tangan Meldy.

"Lepasin, gue lagi belajar Danial."

"Ada apa ini? Kamu datang-datang langsung buat onar. Lepasin Meldy dan keluar kamu." Ucap bu guru.

"Nggak bisa bu, saya harus bawa Meldy pergi. Ini penting." Danial tetap kekeh ingin membawa pergi Meldy.

"Mau kemana sih?."

"Om Hendra masuk rumah sakit." Ucap Danial. Awalnya dia tak ingin memberi tahu Meldy sekarang, karena takut Meldy akan khawatir.

"Apa? Nggak lucu tau nggak." Meldy malah menampar Danial. Danial boleh mengatakan apapun, tapi tidak dengan yang dia dengar barusan.

"Gue nggak lagi bercanda Meldy. Waktu gue jauh lebih berharga dari pada harus capek-capek datang ke sini cuma buat bercanda."

"Dimana papa?." Tanya Meldy dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Dirumah sakit Permata." Jawab Danial.

Meldy langsung berlari keluar dari kelas, pikiran nya saat ini sangat kacau. Bahkan sangking paniknya, Meldy lupa berpamitan dengan bu guru.

"Buk maaf mengganggu waktunya, saya permisi." Danial langsung menyusul Meldy.

Sesampainya didepan gerbang sekolah, dengan tangan yang gemetaran, Meldy berniat untuk memesan taksi online. Lupa kalau Danial datang untuk menjemput nya.

"Buruan naik." Ucap Danial telah siap dengan motor nya berhenti didepan Meldy.

Tak menjawab, Meldy hanya menangis. Menerima helm yang diberikan Danial, lalu naik keatas motor. Danial pun tak banyak bicara, dia tau bagaimana situasi hati Meldy saat ini.

"Pegangan." Ucap Danial, menarik tangan Meldy agar melingkar di pinggang nya.

Meldy tak protes, yang dia pikirkan sekarang hanya bagaimana kondisi papanya saat ini. Meldy kembali teringat obat yang dia temukan tempo hari. Apa, masuknya papa Hendra kerumah sakit ada hubungannya dengan obat itu?

"Cepetan kak." Ucap Meldy, dia rasa motor yang dikendarai Danial lebih lambat dari keong.

"Ini udah kencang Mel, kalau ngebut lagi yang ada kita ikutan masuk rumah sakit." Ucap Danial.

"Tapi papa gue kak."

"Om Hendra nggak akan kenapa-napa, banyak-banyak berdoa."

Meski belum tau pasti bagaimana kondisi papa Hendra sebenarnya, entah kenapa Meldy begitu khawatir.

Sesampainya di rumah sakit, ternyata disana sudah ada Melvin, papa Edgar, dan bunda Kanaya. Ruangan ICU tempat papa Hendra katanya dirawat.

"Kak." Meldy langsung berhambur kedalam pelukan Melvin. "Papa kenapa kak?."

"Tenang ya dek, kita berdo'a yang terbaik buat papa." Melvin mengusap-usap rambut Meldy.

"Papa sebenarnya kenapa kak?." Dari ekspresi Melvin dan semua orang yang ada di sana, Meldy tau kalau kondisi papa Hendra memang tidak baik-baik saja.

"Meldy, dengar kakak." Melvin menangkup kedua pipi Meldy dengan tangannya. "Apapun yang terjadi, kita harus yakin kalau papa akan sembuh."

"Papa kenapa kak? Kenapa kakak ngomong gitu." Rasa penasaran Meldy semakin bertambah.

"Papa sakit jantung dek, ternyata papa sudah lama mengidap penyakit itu, tapi papa rahasiain dari kita. Dan sekarang papa dalam keadaan kritis." Ucap Melvin. Mendengar itu Meldy langsung tumbang, Meldy kehilangan kesadarannya.

"Dek, dek. Meldy, bangun dek." Melvin menepuk-nepuk pipi Meldy.

"Meldy, sayang." Bunda Kanaya tak kalah khawatir.

"Sus, suster." Papa Edgar memanggil suster, agar Meldy bisa segera ditangani.

"Melvin, kamu disini aja ya. Biar tante yang jagain Meldy." Ucap bunda Kanaya, mengikuti suster yang membawa Meldy keruangan lain.

"Dan, thanks ya lo udah repot-repot jemput Meldy." Melvin menghampiri Danial. Sebenarnya tadi Melvin lah yang akan menjemput Meldy kesekolah nya. Tapi, Danial menyuruh dia langsung kerumah sakit, biar dia yang menjemput Meldy. Danial tau dari bunda Kanaya dan langsung memberitahu Melvin.

"Santai aja." Danial menepuk pundak Melvin. "Yang sabar ya, gue yakin om Hendra akan sembuh."

"Gue juga berharap gitu."

Kedua pemuda itu kemudian saling diam beberapa saat. "Gue sekarang tau kenapa papa ngotot ngejodohin kalian." Ucap Melvin. "Ini semua pasti karena kondisi papa."

Danial yang juga sudah tau, hanya diam saja. Sampai sekarang pun dia masih tak mengerti apa alasan papa Hendra begitu percaya kalau dia bisa menjaga Meldy. Sekarang saja mereka kalau bertemu selalu berantem, gimana mau melindungi?.

1
Ritsu-4
Keren thor, jangan berhenti menulis! ❤️
Eca99: terimakasih support nya🤗
total 1 replies
Alhida
Aduh, hatiku berdebar-debar pas baca cerita ini, author keren abis!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!