Cinta yang tak mendapatkan restu orang tua memanglah sulit, namun Ralina sari dan bagus cahyadi tak putus asa
meski telah dilarang menjalin hubungan namun nyatanya keduanya masih saling bersama dan berjuang untuk mendapatkan restu itu
keduanya telah menjalin hubungan sejak duduk dibangku SMA, Bagus yang merupakan kakak kelas Ralina. Bagus menyukai gadis itu sejak pertama kali melihatnya ketika ralina menjadi siswa baru
sampai saat ini keduanya telah menjalin hubungan selama lima tahun lamanya dan masih berharap hubungannya akan melangkah ke jenjang yang lebih serius
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri_uncu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Membuat Kecewa
"bunda, ini gimana?" lily membawa sebuah amplop berisi pengumuman hasil tesnya
Lily dinyatakan tidak lulus karena nilainya yang sangat kecil dibandingkan dengan teman lainya.
setelah membuka amplop itu lily merasa lemas, tak tahu bagaimana nanti mengabarkan pada bagus jika hasil tesnya sangat memalukan
"sudah nak, masih ada tahun depan jangan khawatir" bunda mira memeluk lily yang menangis sesenggukkan meratapi tulisan dikertas yang dipegangnya
"nanti biar ibu bilang sama nak bagus, pasti dia paham sayang, sudah jangan menangis lagi ya"
Bunda mira yakin calon menantunya tak akan memperbesar masalah ini apalagi sampai membatalkan pernikahan
"tapi bunda!"
Flashback on
"kapan kamu tes? Inget ya kamu harus lulus dan benar-benar kuliah baru kami akan bahas masalah tanggal pernikahan. Itu saja kamu boleh pulang tante mau ada arisan" bu salsa memanggil lily
Bagus yang menelfon lily dan mengabarkan bahwa ibunya sangat ingin bertemu dengan calon menantu
lily pikir akan banyak membahas persiapan pernikahannya dengan bagus jadi lily datang sendiri ke rumah bagus dan tanpa didampingi calon suaminya yang sudah mulai sibuk bekerja di rumah sakit
"minggu depan hasil tesnya keluar tante, saya kasih tahu kak bagus jika sudah ada pengumuman, kalau begitu saya pamit " lily menjawab seperlunya saja, ada rasa kecewa tapi dihempaskannya
setidaknya bu salsa sudah sedikit berubah dengan mau bertemu dengannya, yang biasanya sangat menghindari pertemuan dengan lily ada saja alasannya
"iya"
Flashback off
"sudah, kamu tenangkan diri dulu nanti baru bicara dengan bagus" bu mira menenangkan lily
"kak" lily memanggil kakaknya yang baru pulang
"semalam aku lihat kakak di mobil papa kak bagus" lily langsung tanpa basa-basi pada kakaknya
Bu mira menghela nafasnya, sepertinya kedua putrinya akan berdebat kali ini
"tenangkan dulu diri kalian, bicara sambil duduk dan kepala dingin, bunda sudah pusing" bu mira sudah banyak beban yang dipikirkannya
"kamu salah lihat mungkin, dimana lihat kakak?" sita duduk di sofa sesuai dengan arahan ibunya
"aku paham betul mobil papa kak bagus, semalam aku lihat kakak ada didalamnya bersama papa kak bagus" lily kekeh dan yakin dengan apa yang dilihatnya
"sita?" bu mira juga angkat bicara
"oh, semalam!" sita mengingat sesuatu sebelum menjelasakan
"jadi pak surya dosen atasan kakak itu kan ada meeting dengan pak angga calon mertuamu, kebetulan karena pak surya rumahnya jauh jadi minta agar pak angga mengantarkan kakak sekalian yang kebetulan calon kakak menantunya gitu. Itu udah malam loh dek kamu dimana?" sita menjelaskan secara rinci pada lily agar tak salah paham padanya
"yakin itu aja?" lily masih belum yakin dengan ucapan kakaknya
"iyalah dek, kalau naik ojek katanya kasihan kakak jadi kakak ya mau aja udah malam kan, ada lagi?" sita masih dengan sikap tenang dan santai
"maaf ya kak aku curiga sama kakak" lily memeluk kakaknya
"ih sudah hal begitu saja ngga usah dipermasalahkan, jadi gimana hasil ujianmu mana kakak lihat?" sita merasa tuduhan adiknya sudah clear dan selesai
Dan seingatnya hari ini adalah pengumuman hasil ujian adiknya
"maaf ya kak, aku memang bodoh banget beda sama kakak" lily menangis lagi, jika diingat perjuangannya sampai les dengan levi dan renata sampai membuatnya bisa mengerjakan banyak soal dengan benar ,tapi anehnya nilainya kenapa sangat kecil
"mana kakak lihat?" sita mengambil kertas diatas meja
"hm, sebenarnya nilai kamu beberapa bagus tapi satu mata pelajaran nih yang kurang nilainya, lain kali kalau ngga bisa kakak ajarin. kakak janji tahun depan kamu pasti lulus di universitas manapun yang kamu mau" sita memeluk adiknya
"jangan sedih, nanti kakak bantu bilang sama calon suamimu ya. Ini sudah bagus nilainya hanya perlu perbaikan sedikit jangan khawatir"
