NovelToon NovelToon
Phoenix Reborn

Phoenix Reborn

Status: tamat
Genre:Romantis / TimeTravel / Balas Dendam / Balas dendam. / Peningkatan diri-Perubahan dan Mengubah Takdir / Tamat
Popularitas:15.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: LuciferAter

Dikhianati oleh adiknya, dibuang oleh suaminya, kehilangan anak dalam kandungannya, hidup Huang Miaoling tidak bisa lebih buruk daripada sekarang. Ketika dia berusaha menyelamatkan suami yang sangat dia cintai, yang dia dapatkan adalah dua bilah pedang yang menembus tubuhnya tanpa belas kasihan.
"Di kehidupan berikutnya, aku, Huang Miaoling, akan membalas semuanya!"
Sebuah sumpah yang terucap karena hati yang tak rela. Tidak ada yang menyangka kalau sumpah itu akan membawanya ke sepuluh tahun sebelumnya. Sepuluh tahun sebelum semua mimpi buruk itu terjadi.
"Dengan kesempatan ini, aku akan membalas semua orang yang telah menindasku!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LuciferAter, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32 Siasat Miaoling

Yuanli menatap pria itu dengan sangat kebingungan. Bukankah pria itu ke tempat ini untuk mengumpulkan informasi seperti sebagian besar tamu-tamunya? Namun, apa ini? Alih-alih mengumpulkan informasi, pria itu malah membagikan informasi yang entah benar atau tidak.

Berdasarkan latar belakang yang pria itu beritahukan kepada Yuanli, pria bernama Min An itu seharusnya tidak tahu-menahu persoalan keluarga Huang. Pria itu adalah pendatang dari kerajaan lain. Apa tujuan sebenarnya pria itu?

Ketika Min An kembali ke hadapannya, Yuanli hanya terdiam dan menyambutnya dengan senyuman. “Tuan, silakan.” Dengan ahli, Yuanli menuangkan anggur ke dalam cangkir Min An.

Bukan urusannya. Yuanli tidak perlu memikirkan hal ini. Yang terpenting adalah mengumpulkan informasi, tapi tidak untuk campur tangan dalam masalah tersebut. Dirinya hanyalah seorang gadis pelayan, kedudukannya rendah. Bisa bertahan hidup sampai sekarang saja sudah merupakan hal yang patut disyukuri. Untuk apa Yuanli memusingkan dirinya dengan masalah orang lain?

Di sisi lain, Jiang Feng yang baru saja kembali ke ruangannya melihat Junsi dan Wuyu memberikan tatapan bertanya-tanya. Sepertinya, mereka ingin mengetahui apa yang baru saja terjadi di lantai bawah.

“Tidak penting,” ujar Jiang Feng membuat Junsi memutar bola mata.

Tahu kalau pria berwajah es itu tidak akan menceritakan apa-apa, Junsi berdiri dari kursinya. “Aku bosan. Ruangan ini sempit dan pembahasan kalian tidak menarik. Aku ingin keluar dan melihat pertunjukan.”

Wuyu tersenyum tak berdaya. “Kalau begitu, bagaimana kalau kita duduk di meja luar selagi melihat pertunjukan untuk beberapa saat sebelum melanjutkan?” tanya Wuyu.

“Itu ide bagus,” balas Junsi dengan sebuah senyuman lebar selagi melangkah keluar. Sebelum Junsi mencapai pintu, Jiang Feng yang duduk dekat pintu segera mencengkeram kerah baju pangeran itu membuat Junsi kaget dan sedikit tercekik. “Jiang Feng! Apa-apaan?!” omel Junsi, sedikit terbatuk-batuk.

Jiang Feng menyodorkan sebuah topi dengan kain panjang yang menutupi wajah pemakainya kepada Junsi. Satu pelayan memberikan topi yang sama kepada Wuyu. “Pakai ini,” perintah Jiang Feng.

Kedatangan kedua pangeran ini ke rumah hiburannya adalah sebuah rahasia, begitu pula pertemuan mereka. Kalau ada yang mengetahui dirinya berasosiasi dengan kedua pangeran ini, maka keberlangsungan bisnisnya akan terancam. Kalau bukan karena Jiang Feng mengenal Wuyu dan Junsi karena kebetulan, dia pun tidak akan rela menghadapi risiko seperti ini.

Dengan ekspresi malas, Junsi mengenakan topi tersebut dan berjalan keluar. Junsi bertengger pada penyangga lantai dua dan melihat ke lantai bawah. Sebuah senyuman terlukis di wajahnya ketika melihat pemain sitar yang begitu cantik.

“Jiang Feng, aku masih tidak mengerti bagaimana kau bisa menemukan wajah-wajah bunga seperti ini,” ucapnya sembari meneguk anggur yang disediakan pelayan yang mengikutinya.

Tiba-tiba, matanya menangkap sebuah sosok yang begitu familier. Senyuman Junsi segera menghilang digantikan dengan ekspresi bingung dan curiga.

Sadar kalau Junsi tidak lagi berisik, Wuyu pun bertanya, “Kakak, ada apa?”

Dalam hati Wuyu, dia sedikit curiga kalau kakaknya melihat seorang gadis yang lagi-lagi menarik hatinya seperti biasa. Kalau ya, maka Wuyu akan sangat kerepotan nanti. Akan tetapi, setelah beberapa saat, Junsi sama sekali tidak membalas pertanyaannya.

“Kakak?” panggil Wuyu lagi dengan ekspresi bingung.

Jiang Feng yang juga menyadari hal ini ikut memperhatikan Junsi.

“W—Wuyu, kemarilah!” Junsi segera melambaikan tangannya agar Wuyu bergegas datang kepadanya.

“Apa?”

“Cepatlah!” geram Junsi dengan mata melotot yang terlihat dari celah kain.

Dengan kebingungan, Wuyu pun menghampiri Junsi yang berdiri di hadapan tembok penyangga lantai dua. “Ada apa?”

Junsi menunjuk ke arah sebuah sosok dengan pakaian berwarna cokelat tua yang terbuat dari sutra. Ikat pinggang yang terbuat dari kulit melilit pinggang ramping pria tersebut.

Awalnya, Wuyu tidak merasa ada yang aneh dengan pria tersebut terkecuali pinggangnya yang terlalu ramping bak seorang wanita. Akan tetapi, ketika Wuyu memandangi wajah pria itu untuk waktu yang lama, mata Wuyu tiba-tiba ikut terbelalak.

“I-itu—!? Mungkinkah itu!?” Wuyu dan Junsi saling berhadap-hadapan.

Mendengar percakapan kedua bersaudara itu membuat Jiang Feng ikut berdiri dan menghampiri mereka. Pandangannya mengikuti arah pandang kedua pangeran yang ternyata mengarah kepada tamu yang tadi sempat berbicara beberapa kata dengannya.

“Tamu yang tadi,” ujar Jiang Feng singkat. Melihat kedua saudara menatapnya dengan bertanya-tanya, Jiang Feng menjelaskan, “Seorang pelayan bersikap tidak sopan padanya. Masalah tadi karena dia.”

Walaupun tidak mengerti mengenai masalah apa yang telah terjadi, tapi Wuyu dan Junsi tidak peduli. Yang mereka ingin tahu adalah … kenapa Huang Miaoling berdandan seperti seorang pria dan berada di tempat seperti ini? Tidak hanya itu, wanita itu terlihat sedang membicarakan suatu hal dengan seru.

Ketiga pria di lantai dua itu menajamkan pendengaran mereka untuk mendengar percakapan yang membuat para pria di lantai bawah itu terlihat begitu terkejut.

“Bisa kupastikan … penampilan Nona Kedua Huang dan Nona Pertama Huang jelas seperti langit dan bumi!” ucap Miaoling dengan wajah penuh kemenangan.

Junsi dan Wuyu menatap gadis itu dengan ekspresi seseorang yang sedang menatap makhluk langka. Jelas isi pembicaraan itu adalah Huang Miaoling yang sedang menjelek-jelekkan dirinya sendiri. Tak hanya itu, ekspresi gadis itu terlihat sangat bangga! Lelucon macam apa ini?!

Tak lama, Miaoling kembali angkat bicara lagi, “Nona Pertama Huang menghukum selir satu-satunya Jenderal Huang tadi malam!”

Mendengar percakapan Huang Miaoling dan para pria itu membuat Junsi mengerutkan dahi. “Apakah gadis itu ingin menyebarkan skandalnya ke seluruh dunia?!” bentak Junsi yang entah kenapa terlihat kesal.

Hati Junsi merasa tidak nyaman mendengar para pria itu kemudian menyebarkan kejelekan Miaoling dari satu meja ke meja lain. Dengan susah payah, Junsi telah menghapus sebagian isu jelek di perjamuan istana tadi malam dengan mengundang gadis itu untuk menunjukkan kemampuannya. Akan tetapi, sekarang gadis itu malah berniat menghancurkan reputasinya lagi.

Bukankah ini sebuah kekonyolan yang menyebalkan?

“Gadis itu?” ulang Jiang Feng yang bingung dengan ucapan Junsi. Jelas-jelas yang sedang berbicara itu adalah seorang pria. “Dia pria.”

Wuyu menggelengkan kepalanya kepada Jiang Feng. “Wanita. Orang yang kau kira pria itu adalah putri pertama Jenderal Besar Huang Qinghao, Huang Miaoling,” jelas Wuyu, tak berniat menyembunyikan hal ini dari Jiang Feng. “Entah apa yang ada di benak gadis itu.” Ekspresi Wuyu terlihat bingung melihat Huang Miaoling memasang ekspresi puas setelah kembali ke mejanya dan mendengarkan isu jelek tentang dirinya semakin tersebar luas di ruang tengah Lianhua Yuan.

Tiba-tiba, sebuah tawa bisa terdengar. Jiang Feng dan Wuyu menoleh dan mendapati Junsi sedang tertawa terbahak-bahak. “Gadis licik!” seru Junsi sembari tersenyum.

“Kenapa?” tanya Wuyu. “Apa yang membuatmu berkata begitu?”

Mata Junsi sama sekali tidak berpindah dari tubuh Huang Miaoling yang sedang menyantap makanan selagi dilayani seorang pelayan wanita. “Wuyu, gadis itu sengaja menyebarkan isu jelek tentang dirinya,” ujar Junsi.

Kerutan dalam kening Wuyu semakin mendalam. “Sengaja?” Pria itu terdiam sesaat. “Kenapa?”

Menyebarkan isu jelek mengenai dirinya sendiri …. Apakah Huang Miaoling telah kehilangan kewarasannya? Jelas-jelas reputasinya sudah buruk sejak awal. Beruntung penampilannya di perjamuan istana sedikit menghapus beberapa rumor yang ternyata salah. Sekarang, gadis itu malah menyebarkan isu jelek lainnya?

‘Sakit jiwa,’ gumam Wuyu dalam hati.

“Wuyu, gadis itu … tidak menginginkan pernikahannya,” Jiang Feng tiba-tiba angkat suara, mengejutkan Wuyu dan Junsi.

Junsi sama sekali tidak menyangka kalau Jiang Feng akan dengan cepat mengerti maksud ucapannya. Tidak hanya itu, Junsi bisa menebak apa yang ada di dalam pikiran Miaoling karena kejadian di Qiufeng Ting memperjelas sifat gadis itu. Akan tetapi, Jiang Feng …. Bagaimana pria itu bisa tahu?

“Jiang Feng, kau tahu dari mana?” tanya Junsi, sedikit penasaran. Apa jangan-jangan pria ini mengenali Miaoling sebelumnya?

Mata Jiang Feng menatap Huang Miaoling dalam-dalam. Pancaran matanya yang biasa dingin menjadi sedikit melembut. “Merusak reputasi sehari setelah perjodohan dan meninggikan saudari perempuannya yang disukai Pangeran Mahkota. Tidakkah semua cukup jelas?” Jiang Feng menutup matanya sesaat.

Kejadian di perjamuan istana telah diceritakan oleh Wang Wuyu dan Wang Junsi sebelumnya. Oleh karena itu, Jiang Feng tahu kalau Wang Zhengyi menyukai Huang Wushuang dan bukan Huang Miaoling. Di sisi lain, gadis bernama Huang Wushuang itu juga jelas ingin menjadi wanita Zhengyi dengan tindakannya menerima undangan Pangeran Mahkota itu untuk tampil di panggung perjamuan.

Mata Jiang Feng menyipit. Gadis bernama Huang Wushuang itu … adalah ular. Jelas tahu kakak perempuannya telah dijodohkan dengan Wang Zhengyi. Akan tetapi, gadis itu masih berani menerima undangan Wang Zhengyi untuk melakukan pertunjukan? Tidakkah dia tahu itu sama saja dengan tidak memandang kakaknya? Mempermalukan kakaknya sendiri?

Di sisi lain, Huang Miaoling juga bukan gadis biasa. Wuyu menjelaskan bagaimana gadis itu merendah di hadapan permaisuri dengan mengatakan dirinya ‘tidak layak’ menjadi istri Pangeran Mahkota. Akan tetapi, sepertinya, di mata Huang Miaoling, yang ‘tidak layak’ adalah Pangeran Mahkota. Menghancurkan reputasi sendiri untuk membuat dirinya terlihat buruk di hadapan keluarga kerajaan …. Gadis itu tahu kalau menolak pernikahan akan membawa malapetaka untuk keluarganya. Oleh karena itu, dia ingin keluarga kerajaan sendiri yang memutuskan perjodohan ini!

“Gadis ini ….” Sebuah senyuman terlukis di wajah Jiang Feng. ‘Menarik.’

——————

A/N: Hmm, Jiang Feng mulai tertarik dengan Miaoling. Apa ini pertanda baik atau buruk? Di masa lalu, Jiang Feng dan Miaoling seperti kucing dan anjing. Setiap kali mereka bertemu, di situ pasti ada masalah. Di kehidupan ini, apa Jiang Feng akan membawa masalah lagi ya untuk Miaoling?

Hmmm.

Oh, ya! Di bawah, ada ilustrasi (disclaimer! NOT MINE) buat Yuanli. Dingin, adem-adem gitu liat mukanya hahaha. Menurut kalian?

1
Ainy Youenha
astaga 🤣🤣🤣
Asiana Tyas
kasihan changseng...kalo milih ibu,banyak nyawa yg akan.jd korban tp kalo sebaliknya,dia merasa menjadi anak durhaka
Rosmalinda Sary
cie ketemu ibu mertua🤣
Ririn Santi
bgmn bs yanan tdk mengungkapkan kata kata terakhir sahabatnya ttg racun kpd kaisar? yg pd akhirnya kesalahan diletakkan pd junsi
Ririn Santi
kaisar yg egois. meninggalkan istri yg hamil sendirian hny utk ucapan maaf.
Ririn Santi
uuuuh....kehidupan yg mengerikan, jauh dr kata tenang
Ririn Santi
itu sebabnya klu ingin pny istri byk jgn di kumpulkan di satu tempat. mudah bg salah satu utk menyakiti wanita lainnya.
Ririn Santi
egoisnya kaisar dan permaisuri , demi kekuasaan yg tdk memperdulikan peraasaan miaoling.
Ririn Santi
cakeeeeep
Ririn Santi
kapan sih si selir itu dpt balasan puncaknya?
Ririn Santi
kehidupan istana penuh dg tri dan intrik demi ambisi, kekuasaan dan kekayaan.
Ririn Santi
gubraaaak😲😲😲😲😲😲

😭😭😭😭😭😭
Murni Dewita
wah sehati dengan pangeran keempat
Murni Dewita
😂😂😂😂😂🤣
Murni Dewita
👣
Ririn Santi
wafuh trik dan intrik istana bikin tegang aja sih.
Ririn Santi
wah gak sadar aku nangis thor
hiks....m
Ririn Santi
wah 2x dipermalukan di hadapan khalayak persis setelah pertunangan benar" double kill. minta pembatalan aja atuh
Ririn Santi
hayo bisa gak kamu melepaskan diri dr perjodohan ini ling'er?
Ririn Santi
makan tuh umpanmu sendiri hahaha
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!