Chelsea bahagia saat orangtuanya menjodohkan dirinya dengan Reno, putra sahabat mereka.
Berbanding terbalik dengan Reno yang terpaksa menerima perjodohan itu karena ancaman papanya.
Segala usaha dilakukan Reno untuk membuat Chelsea membatalkan perjodohan mereka. Mulai dari memperkenalkan Sherly, teman SMA-nya sebagai kekasih sampai membuat Chelsea melihatnya tidur dengan Sherly di kamar hotel, namun semua itu tidak menggoyahkan Chelsea untuk meneruskan perjodohan mereka.
Chelsea akhirnya menyerah setelah Sherly datang dan menunjukkan bukti kalau wanita itu sedsng hamil dari benih Reno.
Chelsea pun pergi menjauh dan memutuskan kembali setelah 4 tahun berlalu dan tampil sebagai Chelsea yang berbeda
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bareta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kecurigaan Chelsea
Chelsea terkejut saat melihat sosok Reno berada di lokasi perumahan yang didatanginya bersama Papi Agam. Tempat ini adalah tempat kedua yang didatanginya bersama Papi.
Setelah bertemu dengan staf marketing di lokasi proyek, Chlesea akan diajak berkeliling oleh Dewi, salah satu staf senior.
Chelsea sempat terpaku. Sosok Reno terlihat berbeda dibandingkan 4 tahun yang lalu. Pria itu bertambah tampan dan makin dewasa, kharismanya masih saja membuat jantung Chelsea berdebar.
“Mbak Chelsea,” Dewi menepuk bahu Chelsea membuat gadis itu tergagap.
“Eh maaf.”
“Pak Reno memang tampan,” ujar Dewi sambil terkekeh. “Bukan hanya Mbak Chelsea dan saya yang terpesona saat pertama melihatnya, banyak karyawati di sini yang mendadak sibuk bolak balik kayak setrikaan kalau Pak Reno lagi datang.”
“Memangnya sering ?”
“Seminggu sekali sih, kecuali memang ada acara serah terima unit seperti minggu lalu. Pak Reno pasti datang untuk memantau pekerjaan.”
Chlesea manggut-manggut dan berjalan mengikuti langkah Dewi yang makin mendekati Reno.
“Sea ?” Reno yang mendengar suara langkah kaki menoleh dan matanya langsung membola begitu melihat Chelsea berjalan ke arahnya.
Chelsea hanya tersenyum dan mengangguk.
“Mbak Chelsea kenal Pak Reno ?” bisik Dewi yang diangguki oleh Chelsea.
“Kamu sama siapa kemari ?”
“Sama Papi.”
“Yuk aku ajak keliling,” tanpa permisi Reno langsung menggandeng tangan Chelsea membuat Dewi membelalakan matanya.
“Calon istri,” ujar Reno menoleh sekilas untuk menjawab tatapan Dewi yang kebingungan.
“Reno ih,” reflek Chelsea langsung memukul bahu pria itu yang tertawa melihat wajah cemberut Chelsea.
“Aku memerlukan bantuanmu,” bisik Reno begitu menjauh dari Dewi.
“Terlalu banyak ciwi-ciwi yang mengganggu pekerjaanku. Kalau tahu aku sudah punya calon istri apalagi calonnya adalah anak Bapak Agam, mereka pasti nggak akan berani menggangguku.”
”Untung di kamu, rugi di aku dong,” gerutu Chelsea dengan bibir mengerucut.
”Apa ruginya punya calon suami tampan begini ?”
“Sekarang kamu jadi calon suamiku tapi pada akhirnya aku menikah sama Revan, orang-orang akan berpikir kalau aku sungguh tidak punya prinsip. Bisa-bisa aku jadi bahan gibah.”
“Kalau begitu biar nggak jadi gosip kita nikah beneran aja, gimana ?”
Chelsea menggerutu sambil menghela nafas berat.
”Kalau kamu menbalas cintaku 4 tahun yang lalu dengan cara seperti ini mungkin saja semuanya bisa terjadi beneran. Tapi semuanya sudah berubah, perasaan aku udah nggak lagi sama dan aku sudah tidak punya keinginan sedikitpun untuk kembali padamu.”
Keduanya berhenti dan Chelsea melepaskan genggaman tangan Reno sambil tersenyum. Terasa hambar dan sedikit penyesalan tapi Chelsea berusaha untuk terlihat biasa-biasa saja.
Reno sendiri menatap Chelsea dengan wajah sendu. Ada rasa penyesalan yang tidak bisa diucapkannya saat ini dan hanya terangkum dalam satu kata.
“Maaf,” lirih Reno.
Chelsea tertawa pelan dan masuk ke dalam satu unit rumah yang sudah hampir selesai. Chelsea mengambil handphone dan mengambil foto beberapa bagian yang dianggapnya penting.
Tubuhnya mendadak membeku saat Reno memeluknya dari belakang dan menempelkan wajahnya di samping wajah Chelsea hingga gadis itu tidak berani bergerak.
“Reno, kamu….” lirih Chelsea. Kalimatnya tercekat hanya sampai di tenggorokannya.
“Sebentar saja, Sea. Sebentar,” lirih Reno dengan nada sendu.
“Seandainya aku tidak menghindari perasaanku dan melakukan ini 4 tahun yang lalu, aku yakin kalau saat ini aku akan menjadi pria paling bahagia. Sekarang semuanya sudah berlalu dan sepertinya kamu tidak akan pernah memberikan aku kesempatan kedua karena sudah tidak ada lagi rasa yang tersisa.”
Chelsea menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya dengan berat.
“Tolong jangan begini, Reno,” pinta Chelsea dengan suara pelan dan memohon.
“Sea aku…”
“Chelsea… Chelsea…” suara papi Agam memanggil nama Chelsea membuat keduanya cepat-cepat saling menjauhkan diri.
Chelsea pun bergegas ke pintu rumah yang belum terpasang dan melihat Papi Agam yang sedang membelakanginya.
“Papi, Sea di sini,” sahutan Chelsea membuat Papi Agam membalikkan badan dan tersenyum melihat putrinya.
Namun sesaat kemudian mata Papi Agam menyipit karena melihat Reno keluar dari dalam rumah yang baru setengah jadi itu.
”Kamu lagi di sini juga ?” tanya Papi Agam dengan alis menaut.
“Iya Om, minggu depan ada 5 unit di blok C akan diserahterimakan pada pemiliknya.”
“Sudah makan siang ?”
Mata Chelsea membola menatap Papi Agam karena bukannya langsung mengajak Chelsea pergi menjauh dari Reno malah bertanya apa pria di hadapan mereka sudah makan atau belum.
Sudah bisa ditebak kalau pertanyaan Papi lebih condong pada ajakan dan benar saja wajah Reno terlihat sedikit berbinar.
“Belum sih, Om.”
Jangan dilanjutkan, Papi, jangan berbasa basi sama cowok ini. Sudah pasti dia nggak akan menolak, batin Chelsea.
“Mau makan bareng ?”
Chelsea langsung menghela nafas dan wajahnya berubah sedikit masam tapi Papi Agam seolah tidak melihat perubahan wajah putrinya
“Boleh, Om. Sebentar saya titip pesan pada mandor untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan setelah jam makan siang.”
Reno menganggukan kepala dan berjalan duluan ke barisan rumah tempat Chelsea melihatnya pertama kali.
Chelsea memicingkan mata dan menatap Papi Agam dari samping. Ada ekspresi curiga dari tatapan Chelsea namun Papi Agam terlihat tenang-renang saja.
”Sepertinya Sea mencium bau-bau konspirasi. Papi punya rencana apa ?” Chelsea masih menatap Papi Agam dari samping sambil menggamit lengan Papinya.
“Bau apa ? Ada juga bau semen dan cat baru,” sahut Papi sambil tersenyum.
“Kenapa Sea melihat kalau sekarang Papi malah pro sama Reno, apalagi sejak Sea menerima lamaran Revan.”
“Kamu nya aja kege-er an,” Papi Agam mencibir. “Senang ya dikejar 2 pria ?”
“Bukan begitu, Pi. Tapi kemarin sore dengan gampangnya Papi kasih ijin Reno untuk mengantar Sea pulang. Dan hari ini, Sea yakin kalau Papi pasti udah tahu bakalan ketemu Reno di sini.”
“Kamu nggak lihat kalau Papi tadi juga kaget pas lihat ada Reno di sini ?”
“Ternyata Papi bukan cuma mulai suka ikutan mami nonton drakor tapi belajar jadi aktornya juga,” gerutu Chelsea sambil berjalan menjauhi Papi Agam menuju parkiran mobil.
Papi Agam hanya tersenyum melihat puterinya merajuk dan tidak lama Reno sudah menyusul di area parkiran mobil.
“Mau semobil atau 2 mobil, Ren ?” tanya Papi yang sudah berdiri di samping mobilnya.
Chelsea sudah duduk manis di kursi penumpang belakang dan pura-pura tidak melihat kalau Reno sedang berbincang dengan Papi Agam di luar.
“Saya langsung bawa mobil aja, Om, jadi nggak ngerepotin kalau harus balik kemari. Masih ada beberapa pekerjaan yang harus saya bereskan sesudah makan siang.”
Papi Agam mengangguk dan membuka pintu belakang.
“Sea, mau temenin Reno nggak ?”
Chelsea hanya melirik dengan wajah ditekuk lalu menggelengkan kepala.
Papi Agam tertawa dan memberi isyarat pada Reno untuk masuk ke kursi penumpang depan.
“Nanti Om antar lagi kemari.”
Reno mengerutkan dahi namun akhirnya menurut saat melihat Papi Agam mengangguk sambil tersenyum.
Chelsea memutar bola matanya saat melihat Reno duduk di samping sopir.
Fixed, Papi Agam sepertinya sengaja memberikan kesempatan pada Reno untuk memperbaiki hubungannya dengan Chelsea.
Sedikit terasa aneh bagi Chelsea karena Papi justru seperti memberi dukungan pada Reno padahal 4 tahun yang lalu Papi adalah pendukung utama Chelsea yang minta melanjutkan kulaih di luar negeri.
Papi adalah orang yang mendukung batalnya pertunangan Chelsea dan Reno bahkan menolak pria itu memanggilnya Papi.
Reno yg menolak perjodohan sehingga dia membuat rekayasa pacaran sama Serly,
Revan yg hanya pura pura mencintai mu padahal dia sudah punya anak dari Dita
Bastian yg mencintai mu tapi dia punya masa lalu yang kelam sehingga dia punya anak dari perempuan lain 🤭🤭🤦♀️