NovelToon NovelToon
MARINA Ketika Pengorbanan Tak Dihargai

MARINA Ketika Pengorbanan Tak Dihargai

Status: sedang berlangsung
Genre:Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Keluarga / Angst / Penyesalan Suami / Cinta Lansia
Popularitas:27k
Nilai: 5
Nama Author: moon

Marina, wanita dewasa yang usianya menjelang 50 tahun. Telah mengabdikan seluruh hidupnya untuk keluarganya. Demi kesuksesan suami serta kedua anaknya, Marina rela mengorbankan impiannya menjadi penulis, dan fokus menjadi ibu rumah tangga selama 32 tahun pernikahannya dengan Johan.

Tapi ternyata, pengorbanannya tak cukup berarti di mata suami dan anak-anaknya. Marina hanya dianggap wanita tak berguna, karena ia tak pernah menjadi wanita karir.

Anak-anaknya hanya menganggap dirinya sebagai tempat untuk mendapatkan pertolongan secara cuma-cuma.

Suatu waktu, Marina tanpa sengaja memergoki Johan bersama seorang wanita di dalam mobilnya, belakangan Marina menyadari bahwa wanita itu bukanlah teman biasa, melainkan madunya sendiri!

Akankah Marina mempertahankan pernikahannya dengan Johan?

Ini adalah waktunya Marina untuk bangkit dan mengejar kembali mimpinya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#23

#23

Marina tersenyum kecil, “Mama tak peduli dengan apa yang diceritakan oleh Papamu, yang jelas Mama ingin segera mengakhiri semuanya, dan hidup tenang mengurus diri Mama sendiri.” 

“Jadi Mama masih marah dengan ucapanku saat itu, karena itukah Mama tak mau lagi menjaga Gwen? Bahkan karena itu juga Papa kena imbasnya.” Diana berdiri ia berkacak pinggang di depan Marina. 

“Tak kusangka, Mama bukan hanya berubah tapi juga semakin egois, bukan seperti Mama yang Ku kenal selama ini.”

Marina tetap diam membisu, ia tak ingin banyak bicara karena percuma saja, Diana tak akan begitu saja percaya pada kata-katanya.

Tak lama kemudian, petugas pengadilan mempersilahkan Marina dan Diana selaku wakil dari tegugat untuk masuk ke ruang mediasi. 

Apalagi yang lebih menyakitkan dibandingkan situasi Marina saat ini, ia menggugat suami yang tak pernah menghargainya sepanjang pernikahan mereka, diam-diam menikah. Dan kini anaknya sendirilah yang seolah-olah memperparah rasa sakit yang Marina alami saat ini.

Sebagaimana sidang mediasi pada umumnya, petugas pengadilan mulai menanyakan apa yang menjadi penyebab retaknya hubungan antara suami dan juga istri.

Jika Marina menjawab apa adanya, Diana justru sebaliknya, ia memutar balikkan semua perkataan, dan pernyataan Marina, seolah-olah Marina sendirilah yang menjadi penyebab retaknya pernikahan tersebut.

Bahkan ketika Marina mengatakan bahwa Johan tak lagi memberinya nafkah batin, dengan tanpa rasa bersalah Diana mengatakan bahwa Marina tak pandai merawat diri, dan hanya berpenampilan menarik ketika berada di luar rumah seperti penampilannya saat ini. Karena itulah Johan tak lagi berselera terhdapnya.

Marina tak lagi mampu berkata-kata, Diana benar-benar berhasil membuat dirinya terlihat sebagai seorang istri yang gagal selama 30 tahun pernikahan.

“Selamat, Nak. Ternyata Kamu telah berhasil membuktikan kehebatanmu sebagai pengacara.” Ucapan Marina terdengar getir, namun Diana tak menyadari bahwa itu adalah bentuk sindiran yang Marina tujukan untuknya. Karena ternyata kepandaiannya hanya membuat Ibunya terlihat gagal menjalankan perannya.

“Tentu saja, Sekarang Mama percaya kalau selama ini Aku sudah berusaha keras mewujudkan cita-citaku. Jangan Mama pikir, duniaku akan runtuh hanya karena Mama enggan merawat Gwen seperti dulu, itu sama sekali bukan penghalang bagiku.” Dengan penuh kesombongan Diana mengeluarkan semua racun yang mendiami kepalanya, seperti monster yang telah kehilangan belas kasih.

Bibir marina kembali bergetar, sesakit itulah pengkhianatan, terutama jika yang mengkhianatinya adalah anak sendiri. “Iya, Anak Mama memang hebat, hingga Mama tak lagi mengenali anak yang Mama lahirkan, dan besarkan dengan segenap jiwa dan raga. Semoga hidupmu selalu bahagia, Nak. Dan Mama doakan agar jangan sampai Kamu mengalami apa yang Mama alami saat ini.”  

Setelah mengatakannya, Marina berbalik pergi, karena ia sudah tak kuat lagi menahan laju air matanya. Sementara Diana hanya diam tanpa ekspresi apapun, tak sedikitpun hatinya terketuk, melihat gurat kesedihan dan awan duka di wajah Marina.

Kekecewaan membawa langkah kaki marina menjauh dari keramaian, seolah menyembunyikan diri, Marina duduk menepi di salah satu bangku taman. Menangisi kegagalannya sebagai seorang ibu, jika ikatan antara suami dan istri bisa berakhir, tapi anak dan orang tua tak kan pernah putus kendati raga sudah tak lagi bernyawa.

Dan Hari ini Marina merasa kalah telak, hatinya hancur, ia sedang mencoba bangkit untuk merubah keadaaan, walau terlambat tapi ia ingin merubah pola asuhnya terhadap anak-anaknya. Tapi, justru anaknya sendiri yang kembali menghancurkan apa yang ia niatkan dan pelan-pelan ia jalankan. 

Marina tak tahu harus berbuat apa,  topeng ketegaran yang sengaja ia kenakan demi menutupi perasaan rapuhnya, kini terbuka dengan sendirinya, tangisnya pecah sejalan dengan luka yang terbuka dan menganga. 

Dari kejauhan seseorang menatap Marina sejak wanita itu keluar dengan tangis sedihnya, kali pertama berjumpa dengan wanita itu pun, sedang dalam keadaan demikian rapuh. Dan kali ini ia kembali melihat wanita itu menangis pilu seorang diri, rasa penasaran membuat tuan Gusman bertanya-tanya, hal apakah gerangan yang membuat wanita itu demikian hancur. 

Tanpa sadar tuan Gusman melangkah mendekati Marina, membuat Agung merasa heran dibuatnya. “Tuan, katanya buru-buru untuk pertemuan berikutnya?” seru Agung mengingatkan jadwal tuan Gusman selanjutnya. 

“Batalkan saja,” jawab tuan Gusman seenaknya. 

Agung tercengang, pertemuan kali ini sangatlah penting, karena mereka hendak menemui salah satu pemilik saham mayoritas, yang mereka harap tetap memberi dukungan penuh pada tuan Gusman untuk tetap memimpin Senopati Group, kendati tuan Gusman tak memiliki seorang penerus. 

Tapi lihatlah, pria itu justru seenaknya saja membatalkan rencana besar tersebut untuk sebab yang belum jelas, yah, setidaknya demikianlah prasangka Agung pada tuan Gusman. Namun sesaat kemudian Agung pun mengetahui jawabannya, dan ia cukup terkesima melihat apa yang pria itu lakukan. 

Tuan Gusman menyodorkan sapu tangannya pada wanita yang sedang menangis seorang diri di bangku taman, dan alangkah terkejutnya Agung, ketika melihat dari dekat siapa wanita tersebut. 

Dengan wajah penuh air mata, Marina mendongak manakala melihat seseorang menyodorkan sapu tangan kepadanya. “Ulat bulu?” sapa Marina tanpa sadar, karena ia pernah membantu menyingkirkan ulat bulu dari pakaian pria tersebut, lagi pula Marina tak tahu siapa namanya, jadi wajar jika reflek ia menyebut ulat bulu. 

“Wanita mesum, sudah baik Aku menolongmu saat itu, malah Kamu memanggilku ulat bulu,” gerutu tuan Gusman. 

Marina terkesiap, “Jadi, Anda si Tuan baik hati itu?” tanya Marina, segera berdiri dari tempatnya. 

Tuan Gusman manggut-manggut sambil menggaruk dadanya menggunakan jari telunjuk, “Hmmm, Tuan baik hati boleh juga, setidaknya julukanku bukan ulat bulu.” 

Marina sangat malu, dengan gugup ia mengusap air matanya asal-asalan, “Pakailah ini, agar riasanmu tidak berantakan.” Tuan Gusman menyodorkan sapu tangannya kembali. 

“Apa, berantakan?!” Marina semakin panik, ketika ada yang menilai riasan wajahnya berantakan, tapi ia tak memiliki cermin untuk melihat wajahnya saat ini. 

Sesungguhnya tuan Gusman hanya bercanda, ia ingin wanita di hadapannya berhenti menangis, dan sesaat melupakan rasa sedih yang membuat air matanya berlinang. 

Beberapa saat kemudian, tangis Marina pun berhenti, “Maaf, Saya tidak tahu jika Anda adalah Tuan Gusman. Seandainya Saya tahu dari awal, pasti … “

“Tak usah dibahas lagi, saat itu Asistenku juga salah karena menabrakmu, jadi anggap saja Kita impas.” Tuan Gusman buru-buru memotong kalimat Marina. 

Marina tersenyum kikuk, “Tetap saja, biaya perawatan, serta obat-obatan Saya pasti tak sedikit.”

Tuan Gusman duduk di tempat kosong di sebelah Marina, agak berjarak karena keduanya sangat canggung. “Kita sudah impas, jadi soal kecil itu jangan lagi dibahas. 

“Ngomong-ngomong, sedang apa Kamu di tempat ini?” 

Marina menoleh menatap tuan Gusman, pria itu terlihat santai dengan setelan kerja yang rapi dan stylish. Marina mulai bimbang, apakah harus ia jawab pertanyaan tersebut, sementara ia tak mengenal dengan baik siapa pria yang duduk di hadapannya saat ini. 

“Saya … “

1
Patrick Khan
cie cie.. pesan nya kyk taun 90 an ya.. apa kabar datar bgt😂😂😂
moon: dih, kan jual mahal dulu, biar gak keliatan amad modusnya /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Yayuk Bunda Idza
" baik mas ulat bulu " 🤣🤣🤣🤣🤣
Yayuk Bunda Idza
kalo sama Bu Marina apa mungkin bisa punya baby ya Thor?? Weh q dah kepo aja padahal mereka pdkt aja belum
Yayuk Bunda Idza
nikmati sayur SOP mentah pak Johan wkwkwk....
Yayuk Bunda Idza
habis tu baru nyadar si iga udah jadi arang wkwkwk....
Yayuk Bunda Idza
weleh Thor jadi ingat film tersohor nya "ada bawang baik ada bawang jahat, ada aja othor ni....hahaha
bawang jahatna ya si Sonia
Aan
Apa kabar perceraianmu, smg lancar jaya
Ma Em
Semoga perceraian Marina dgn Johan cepat selesai agar Marina bisa cepat menikah dgn tuan Gusman.
Aan
hahahahahaha hahahahahaha hahahahahaha hahahahahaha hahahahahaha hahahahahaha hahahahahaha hahahahahaha hahahahahaha hahahahahaha
aku ngakak bukan cuma senyum2
Rahmawati
tuan Gusman lagi kasmaran
Rahmawati
wah parah,masak dikasih sop mentah dan iga gosong
Rahmawati
wkwwkwk, yg sabar ya agung, maklum orang tua
Rahmawati
tuan Gusman batalin meeting penting hanya utk menyapa marina
3sna
ubur ubur ikan lele jangn kasih kendor le,kalo perlu tak pinjemin jaringnya nih gus biar gas /Grin/
Ayesha Almira
mulai mo JD pebinor...smga sukses tuan Gusman .
Nar Sih
semagatt tuan gusman ,jdi prmbinor gk apa,,kok yg penting suka sama suka💪👍
Anjellita
wkwkkkkkkj
itu bapak Gusman kira kira puber keberapa ya🤣🤣🤣
Adinda
pasti ulah Ibu tirimu yang membunuh istri dan anakmu
Aditya hp/ bunda Lia
wkwkwkkk ... berondong tua ??
Setyowati Setyowati
ABG tua lagi puber ...bercita cita jadi pebinor ..
tp sayangnya aku malah dukung banget tuan Gusman sama Marina .. semangat tuan Gusman ..para pembaca mendukungmu
Nar Sih: jdi gak sabar nih kak moon tunggu keluar nya tuan gusman
moon: tuan gusman akan keluar disaat yang paling paaaasss!!!
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!