Keiko yang hendak menolak perjodohan yang di lakukan ayahnya seketika menerimanya tanpa pikir panjang setelah bertemu dengan pria tersebut.
Pria dengan sejuta pesona membuat dirinya bergetar, Hingga bertekad membuat pria itu jatuh dalam pelukannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pio21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Seperti gadis selingkuh
Di kamar hotel Keiko
Gadis itu langsung merebahkan dirinya di tempat tidur setelah membersihkan diri, Clara dan Zee telah kembali ke rumah mereka sejak tadi.
Sejenak mata Keiko melirik ke arah dua bunga mawar merah dengan berukuran besar di atas meja, Dan dua paperbag di sampingnya, Dia jelas tau siapa yang mengirim bunga dan hadiah itu, Tentu saja bukan Jonathan.
Melainkan sosok pria yang dia temui di taman dua hari yang lalu, Orlando Tiernan.
Ya pria itu adalah sang pengirim bunga, Meski pria itu tidak datang menemuinya namun berbagai barang branded dan bunga di kirim pria itu untuknya sejak hari dimana pertemuan dirinya di taman dengan pria tersebut.
Sangat munafik jika Keiko mengatakan jika dia tidak bahagia, Dia tentu saja bahagia terlebih yang mengirimkan bunga itu adalah pria yang dia kagumi ketampanannya.
Ingat kata Zee, Keiko adalah gadis pengagum pria tampan.
Namun di balik itu semua, Katakan siapa yang tidak akan bahagia jika di beri bunga dan hadiah mewah dari seseorang, Dimana bahkan Jonathan tidak pernah memperlakukan dirinya seperti itu.
Jonathan mungkin memberikan dirinya black card, Namun pria itu selalu membuat dirinya merasa sendiri.
Keiko tersenyum, Kemudian memilih bangun dari posisinya dan bergerak meraih paperbag tersebut.
Ketika gadis itu membukanya, Matanya nyaris keluar dari tempatnya ketika melihat sepasang anting keluaran terbaru dari brand ternama, Dan dia juga penggemar dari seluruh koleksi brand tersebut.
"Arghhhh ini sangat indah"
Pekik gadis itu dengan senang
Lantas tangannya kembali membuka satu paperbag lainnya dengan perasaan antusias, Dan ketika membuka paperbag yang ukurannya lebih besar dari paperbag sebelumnya Keiko kembali memekik ketika melihat sebuah tas berukuran sedang dengan warna hitam tampak indah di dalam kotak tersebut.
"Oh tuhan oh tuhan, Ini sangat indah, Bagaimana bisa pria itu bisa tau semua barang barang yang aku inginkan"
Sahut Keiko yang menatap takjub tas di tangannya, Dia memeluk tas itu dengan perasaan bahagia yang meluap luap.
Percayalah mendapatkan tas itu sangat sulit, Karna hanya orang tertentu yang bisa memilikinya dan jumlah yang di produksi tidak banyak.
Dan saat Keiko yang sibuk dengan kedua hadiah indah miliknya, Pintu kamar miliknya di ketuk beberapa kali.
Untuk sesaat Keiko pikir itu adalah papa atau mungkin keluarganya, Membuat gadis itu beranjak dan segera membuka pintu tersebut.
Namun siapa sangka sosok jika yang berdiri di hadapannya begitu pintu terbuka adalah orang yang membuat matanya membulat sempurna.
Lantas gadis itu segera melirik ke sekitarnya, Mengecek apakah ada orang yang melihat mereka atau tidak.
"Tidak merindukanku?"
Pria itu bertanya ke arah gadis di hadapannya yang tampak panik memeriksa kondisi sekitar.
Keiko tanpa aba aba menarik pria itu masuk dan mengunci pintu kamar hotelnya.
"Tuan, Kau"
Keiko menatap pria di hadapannya dengan ekspresi tidak percaya, Dia pikir bagaimana bisa pria itu datang kemari.
"Orlando, Aku sudah memberitahu namaku padamu"
Dan bisa bisanya pria itu bersikap begitu santai dan mengingatkan namanya pada Keiko.
"Ya uncle Orlando, Kenapa kemari? Orang orang akan melihat uncle"
Ucap gadis itu dengan suara tertahan. Dia pikir apa jadinya jika orang orang tau keberadaan pria itu.
"Kau suka hadiahnya?"
Tanya Orlando yang terkesan acuh dan tampak biasa biasa saja dengan keadaan.
Keiko benar benar kehilangan kata katanya. Namun gadis itu tetap menganggukkan kepalanya membenarkan pertanyaan pria itu dan membuat Orlando tersenyum puas.
"Uncle Orlando, Aku serius bagaimana jika"
Belum sempat Keiko menyelesaikan kalimatnya, Orlando dengan cepat menyela
"Apa orang orang akan bertanya apa alasanku untuk datang ke hotel ku sendiri?"
Dan ketika Orlando mengatakan itu Keiko jelas saja terkejut.
"Hotel ini milik uncle?"
Tanya gadis itu
Orlando menganggukkan kepalanya, Kemudian meletakkan bokongnya di atas tempat tidur.
"Kau tidak memperhatikan nama hotel ini? Noah Tiernan hotel"
Jelas pria itu membuat Keiko termenung, Ya dia pikir bagaimana bisa dia tidak menyadarinya, Bukankah pria itu telah memberitahu nama lengkapnya di malam itu.
Anggap saja dia melupakannya.
"Jangan pikirkan apapun, Itu adalah hal yang tidak perlu menjadi beban pikiranmu"
Sahut Orlando yang kemudian dalam satu gerakan membuat Keiko langsung duduk pangkuan pria tersebut.
Keiko jelas saja terkejut, Pipinya bersemu merah layaknya buah tomat.
"Uncle Orlando"
Keiko memekik panik, Berusaha turun dari pangkuan pria tersebut.
Namun Orlando jelas menahannya, Membuat Keiko merasa sedikit kesal dengan tingkah pria tersebut.
"Uncle, Kau membuat aku seperti gadis yang sedang berselingkuh di hari pertunangannya"
Ucap Keiko yang melototkan matanya ke arah Orlando.
Orlando hanya terkekeh geli melihat ekspresi gadis itu, Dia pikir jika saja yang melototi nya adalah orang lain, Mungkin dia sudah mencongkel mata orang itu dan menjadikannya makanan untuk hewan hewan kesayangannya.
"Di katakan berselingkuh ketika kita memiliki hubungan di belakang tunanganmu, Tapi kita tidak memilikinya, Atau mungkin kau menganggap ku sebagai kekasihmu?"
Goda Orlando yang menaik turunkan aslinya dengan matanya terus tertuju pada wajah Keiko.
Keiko lantas membungkam mulutnya dia pikir, Pria di hadapannya benar benar sangat pandai memainkan kata katanya hingga membuatnya terdiam.
"Uncle, Kau menyebalkan"
Hardik Keiko yang memilih membuang pandangannya.
Orlando semakin melebarkan senyumnya.
"Tidak ingin memeriksa hadiah yang ku bawah untukmu?"
Tanya pria itu membuat Keiko langsung menatap Orlando.
"Hadiahnya ada di atas meja"
Keiko mengikuti arah pandang Orlando, Dan benar saja sebuah paperbag bewarna hitam ada di atas meja itu.
Lantas Keiko tanpa menunggu lagi langsung turun dari pangkuan Orlando, Meraih paperbag itu dengan cepat
"Kenapa uncle mau memberikanku hadiah hadiah mahal?"
Tanya gadis itu cepat
"Bagaimana jika dua bulan kemudian aku tetap memilih menikah dengan tunanganku"
Lanjut gadis itu yang kemudian duduk di samping Orlando.
"Kau begitu yakin akan menikah dengan tunanganmu itu?"
Tanya Orlando yang tampak terkekeh ke arah Keiko, Seolah menganggap jika perkataan Keiko hanya bualan semata.
Keiko hanya mengangkat bahunya acuh.
"Tidak ada yang bisa menebak apa yang terjadi di masa depan, Tapi aku yakin jika kamu tidak akan menikahi dengan dia"
Ucap pria itu yang menatap Keiko yang sedang mengeluarkan kotak dari paperbag di tangannya.
"Dan jika kamu tetap akan menikah, Maka aku adalah pria yang akan menikah denganmu"
"Uncle ingin merebut ku? Mengantikan posisi Jonathan dan membuatku duduk di kursi pengantin dengan paksa?"
Tanya Keiko dengan asal, Dia benar benar sibuk membuka hadiahnya, Melepaskan pita di kotak tersebut.
"Tidak, Kamu sendiri yang akan menyingkirkan Jonathan dari posisinya, Dan aku tidak akan pernah memaksamu menjadi pengantinku, Tapi kamu sendiri yang akan memintaku untuk menjadi suamimu"
Dan begitu Orlando menyelesaikan kata katanya, Keiko mengehentikan gerakan tangannya dan terdiam beberapa waktu, Berusaha mencerna setiap perkataan Orlando.
Dia jelas tidak tau maksud dari perkataan Orlando, Namun jika melihat ekspresi pria itu seolah dia tidak bercanda dengan semua perkataannya tadi.
"Jangan pikirkan apapun, Semua akan baik baik saja, Buka hadiahmu"
Sahut Orlando yang membuyarkan lamunan Keiko.
Lantas gadis itu menganggukkan kepalanya, Kemudian segera membuka kotak itu dan lagi lagi sebuah perhiasan berupa gelang bertabur berlian dengan brand yang sama dengan anting dari hadiah sebelumnya.
"Ini?"
Keiko jelas terkejut, Sebab gelang itu benar benar produksi terbatas mungkin hanya memiliki dua atau tiga, Dan kini dia memilikinya
"Aku senang kamu menyukainya"
Ucap Orlando yang tersenyum dengan menatap dalam mata Keiko, Dan membuat jantung gadis itu berpacu lebih cepat dari biasanya.
"Sial, Pesona pria ini benar benar mematikan"
Jerit Keiko dalam hatinya
Selamatkan si kei abang lando