lili ada gadis lugu yang Bahkan tidak pernah punya pacar. tapi bagaimana Ketika tiba di hari kiamat dia mendapatkan sebuah sistem yang membuatnya gila.
bukan sistem untuk mengumpulkan bahan atau sebuah ruang angkasa tapi sistem untuk mengumpulkan para pria.
ajaibnya setiap kali ke pria yang bergabung, apa yang di makan atau menghancurkan sesuatu, barang itu akan langsung dilipatgandakan di dalam ruangan khusus.
Lily sang gadis lugu tiba-tiba menjadi sosok yang penting disebut tempat perlindungan.
tapi pertanyaannya Apakah lili sanggup.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon samsuryati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26
Pagi itu langit belum sepenuhnya terang ketika deru kendaraan mulai menggema di halaman depan pangkalan. Tim Kingdom bersiap untuk misi luar. Di antara orang-orang yang berlalu lalang.
Evan Qi menatap mobil mobil yang perlahan menghilang dari pandangan, meninggalkan jejak debu yang tertiup angin. Matanya menajam, bibirnya terkatup kaku, dan seluruh tubuhnya menegang seolah ingin meledak.
Dia hanya manusia biasa tanpa kemampuan.jika bukan karena tang Mian, mungkin dia juga sudah mati.Hanya saja hidup di bawah atap orang lain, rasa nya sangat tidak nyaman.
Apalagi keluarga tang Mian yang merendah kah dia sebagai seorang pria.
Tiba-tiba saja dia ingin lili, gadis masih yang masih sepolos itu.Lili punya pacar tapi tidak tertutup kemungkinan untuk dia bersama dengan Lili.
Zaman sekarang, wanita sangat sedikit dan berbagi wanita sudah lazim.
Kapten real mungkin tidak akan mempermasalahkan ini kan.Dia dan Lili bisa bersenang senang sementara kapten mencari perbekalan.
Evan Qi membayangkan sesuatu yang ehem ehem kan, hihihihi.
Tapi sayang, tiba tiba saja dia melihat lili naik ke sebuah mobil militer.Dengan pergerakan nya, sepertinya Lili akan pergi dari pangkalan.
Apa yang terjadi.
Tidak mungkin Lili pergi dengan misi karena dia tidak memiliki kemampuan apapun.
Atau...
Ah ada gosip kemaren, katanya kapten real dan Tim nya bermasalah dengan orang di pangkalan.
Apakah mereka akan meninggalkan pangkalan dan mencari tempat yang baru.
“Lili kau ingin Pergi? Seenaknya pergi?”batinnya bergetar dengan kemarahan yang dingin.
Padahal lili dan dia ...
Sedikit lagi, cuman sedikit lagi dan lili jadi milikku.
Tapi sekarang.
“Lili… kau pikir kau bisa semudah itu meninggalkanku? Kau pikir sistemmu itu bisa melindungimu dari kelaparan selamanya? Aku sudah menetapkanmu sebagai gudang makanan masa depanku,sumber daya paling berharga setelah dunia kiamat dan sekarang kau pergi begitu saja?”
Ia mengepalkan tinjunya. Napasnya tidak teratur.
"Aku diam, bukan berarti aku tak peduli. Aku lembut, bukan berarti aku tak tahu cara merebut. Kalau kau pikir aku hanya bisa memikat wanita dengan wajah ini, maka kau akan lihat siapa aku sebenarnya, Lili…”
Evan Qi tenggelam dalam angan-angan nya, ketika ada sebuah suara lembut memecah lamunannya. “ Evan apa yang kau lihat?”
Evan menoleh.
Gadis di sampingnya tersenyum manis, tapi Evan Qi merasa di balik senyumnya ada sorot mata licik yang menyiratkan bahwa ia tahu lebih banyak daripada yang ia perlihatkan.
"Mian,aku.pikir aku melihat Lili,kau ingat Lili kan?"
“… Lili, ya? Dia barusan pergi ?" tang Mian juga kenal dengan lili yang masih satu kampus.Lili tidak begitu menonjol sebelum ini tapi dia juga salah satu dari banyak gadis yang menyukai Evan Qi.
"Ya ini Lili...
"Aku ingat,ahh padahal banyak yang masih menaruh hati padanya,” kata tang Mian,dia lalu pura-pura menghela napas panjang.
“Tapi wajar juga sih… kalau kita tidak memiliki kemampuan, mau harap apa darinya?”
Evan menyipitkan mata karena tersinggung dengan kata kata nya “Apa maksudmu?”
Tang Mian terkikik pelan. “Ah, jangan salah paham sayang. Maksudku… bukan semua orang bisa seperti dia. Kamu misalnya, kamu punya wajah tampan, karisma… Tapi dia? Hanya wajah saja dan selangkangan ckck” tang Mian menoleh tajam. “Apa wajah bisa menghasilkan makanan? Bisa bertarung? Atau setidaknya… bisa melindungi orang lain?”
Tangan Evan menegang di sisi tubuhnya.Tang Mian mungkin sudah bosan dengan dia dan hanya menunggu waktu untuk mendepak nya.
Untuk sekarang Evan Qi hanya bisa menahan diri.
Kali ini tang Mian tersenyum dengan lebih tajam. “Kalau hanya berharap orang lain memberi apa yang kau butuh tanpa bisa memberi balik… ya, cepat atau lambat mereka akan bosan. Bahkan si Lili itu.”
Evan menunduk sejenak, tapi di balik matanya ada bara yang menyala.
"Baik. Kalau kalian semua menganggap aku lemah… maka aku akan tunjukkan. Tak ada yang akan meremehkanku lagi. Dan Lili… akan menyesal pernah meninggalkanku.”
Evan Qi menatap tajam ke arah mobil yang makin menjauh, membawa serta satu-satunya harapan logistik pribadinya—Lili.
Pandangan matanya yang dingin memantulkan rasa tidak terima.Seperti seseorang yang baru saja kehilangan sesuatu yang sangat vital dalam hidupnya.
Kemarahannya di jatuhkan atas kepala Lili yang pergi tanpa pesan.Padahal Lili saja tidak tau apa-apa.
“Bodoh. Kenapa dia pergi begitu saja? Apa dia pikir aku tidak akan butuh makanan? Apa dia pikir aku bisa bertahan tanpa suplai darinya?” gumam hatinya geram.
“Lili… kau seharusnya tetap di sisiku. Bukankah sudah jelas kau akan menjadi sumber makananku nanti?”
Evan menghela napas panjang. Tapi sebelum emosinya meledak, Tang Mian di sebelahnya berbicara dengan nada yang ringan namun menggigit.
“Sayang sekali dia pergi, ya. Tapi ya…
Sebelum tang Mian bicara, salah atau anggota tim memotong dan menertawai Evan Qi."Hahaha Evan Qi, bakat dari lahirmu cukup Bagus, tidak perlu bertarung juga sih hahaha"
" kalau orang hanya ganteng tapi nggak bisa apa-apa, siapa juga yang mau bawa?”
Hahahaha.
Semuanya tertawa kecil s, “Kau tahu, Evan… di dunia sekarang ini, bukan cuma makanan yang penting. Tapi juga kemampuan. Kau punya apa selain wajahmu itu? Bisa bertarung? Bisa cari makanan sendiri? Atau cuma bisa berharap cewek-cewek yang naksir padamu kasih makan terus-menerus?”
Evan membeku. Tatapannya menajam ke arah pria itu, tapi ia tak bisa membantah.
“Kalau terus-menerus mengandalkan simpati dan tampang… cepat atau lambat, semua akan pergi,” lanjut pria itu dengan nada mengejek samar.
“Tang Mian bodoh,Dia hanya baik hati. Tapi bahkan hati yang baik pun bisa bosan, Evan.”
Evan mengepalkan tangan, matanya masih menatap ke arah gerbang seolah berharap mobil itu akan kembali. Tapi tidak. Lili sudah pergi. Dan bersamanya, hilang pula sumber makanannya,dan mungkin satu-satunya orang yang tulus padanya.
"Jika dunia ini hanya mengenal kekuatan dan kemampuan… maka aku akan mendapatkannya. Aku akan jadi seseorang yang bisa memaksa semua mata kembali menoleh padaku. Bahkan Lili. Terutama… Lili.”
Evan Qi awalnya hanya berdiri sebagai pengantar. Dia bersandar santai di salah satu tiang gerbang,.Awalnya, dia tidak berniat ikut.
Namun niat itu berubah seketika.
Matanya tidak lagi bisa menangkap mobil yang membawa Lili dan Riel sudah meninggalkan pangkalan. Cahaya pagi tadi membiarkan untuk sesaat, dia bisa melihat sosok Lili di balik kaca jendela mobil.
Tapi Lili tidak menoleh padanya sedikit pune.
Tidak meninggalkan satu pun pesan.
Rahang Evan mengeras.
“Pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun padaku? Seolah aku ini tidak ada…” pikirnya, hatinya mendidih oleh sesuatu yang tak ingin dia akui,ada rasa cemburu dan rasa kehilangan.
“Masih berdiri di sini saja?” suara tajam menyentaknya.
Tang gu , kakak laki laki dari gadis yang membawanya ke pangkalan, berdiri di sampingnya dengan tangan menyilang.Aura dominasinya terlalu kuat karena kemampuan nya. “ Evan jika di Pikir-pikir lagi, mungkin sebaiknya kau ikut. Atau kau memang lebih cocok jadi gadis rumahan?”
Beberapa orang di dekat mereka tertawa pelan mendengar sindiran itu.
Namun Evan hanya menoleh ringan dan tersenyum, seolah kata-kata itu tak berpengaruh padanya. “Aku memang tidak berniat ikut awalnya… Tapi kupikir, Lili juga tidak punya kemampuan .Kalau dia bisa ikut misi, kenapa aku tidak?”
"OK aku ikut, pergi lah siapa tau aku akan membangkitkan kemampuan ku dalam petualangan kali ini"
Tang Mian mengerutkan alisnya.Bukan sekali mereka mengajak evan pergi tapi Evan tidak bergeming seperti gunung
Tapi sekarang,apa yang terjadi?
Kini semua orang terdiam. Tak ada yang berani menyanggah langsung,
Evan Qi melangkah maju dan membuka pintu salah satu kendaraan misi.
"Even kau yakin?"tanya tang Mian dengan ragu.
“Hen Anggap saja aku berubah pikiran untuk jadi gadis rumah. Aku ikut dan pasti ada kejutan."
Tang Mian memeluk lengan evan tanpa malu.Dia pikir even melakukan nya untuk dia .
Tapi even mencibir dalam hati,dasar jijik datang akibat sentuhan tang Mian.Tapi dia menahan nya dengan senyum palsu.
Dalam pikirannya di penuhi dengan Lili.
Dia ingin melihat sendiri ke mana Lili pergi. Hah belum tahu lagi siapa yang pantas berdiri di sampingnya.
thor Doble up ya /Grin/