NovelToon NovelToon
Dokter Cantik AkhirnyaTerpikat

Dokter Cantik AkhirnyaTerpikat

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: Gina

Pembatalan perjodohan tiba-tiba oleh orang yang paling dicintainya, membuat dirinya sangat terguncang hingga sang ayah akhirnya memutuskan menjodohkannya dengan laki-laki yang pernah menolong dirinya. Yang tak tahunya laki-laki itu adalah teman semasa SMAnya. laki-laki konyol yang selalu mengganggu dirinya disekolah.
"Yang benar saja aku harus menikah dengan dia?" ucapnya dalam hati.
Bagaimana kelanjutan kisah mereka? akan kah cinta akan tumbuh dengan seiring nya waktu? ikuti kisahnya yuk...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Konser Tengah Malam

Malam itu sehabis di omeli oleh emaknya Awan langsung pergi dari rumahnya menuju kediaman Tuan Fabian, menggunakan mobil Bening karena sejak kemarin Bening memintanya membawa mobilnya sedangkan motor Awan masih terparkir di area parkir rumah sakit, dan Bening sendiri saat pergi ke kantor Tuan Fabian dia menggunakan Taxi online.

Disisi lain Bening yang sedang menanti kabar dari Awan pun melamun di balkon kamar nya tak lama terdengar suara mobil yang memasuki pekarangan rumahnya, wajahnya sudah sumringah saat dia mendengar suara mobil yang masuk dari gerbang, namun wajahnya berubah kecewa saat dia melihat ternyata itu bukan mobilnya melainkan mobil ayahnya.

"Ayah pulang selarut ini apakah banyak meeting? Ck pasti ayah juga mengajak dia meeting hari ini huft" Keluhnya.

"Tapi kenapa hanya ayah yang pulang? Kemana dia? " Gumam Bening saat tak melihat siapapun kecuali ayahnya yang turun dari dalam mobil.

Sementara itu di sisi lain.

Wajah kusut seorang pria yang masih mengenakan kemeja kerjanya sedang berdiri di hadapan pria lain yang saat ini sedang mentertawakan dirinya.

"Seneng banget lu bang liat gue di musuhin bini gue" Awan cemberut.

"Hahaha lagi siapa juga yang percaya sama omongan elu peak, udah jelas-jelas bini lu liat pake mata kepala nya sendiri mana dia mau dengerin mulut elu ya dia lebih percaya dengan indera penglihatan dia dari pada indera pendengaran nya" Ucap Mail panjang lebar.

"Heran gue pas yg begini ajah kuping lu dengar" Gerutu Awan.

"Ya denger lah ngaco orang gue pake ini" Mail menunjuk ke arah telinganya yang memang masih memakai alat bantu dengar.

"Ya terus gue harus gimana bang? Bantuin gue mikir kek gimana caranya minta maaf sama istri gue dan ngejelasin yang sebenarnya terjadi" Awan frustasi.

"Giliran begini elu dateng ke gue pas nikah mah inget gue nggak lu" Singgung Mail.

"Gue udah ngundang elu bang cuma elunya gak dengar" Jelas Awan.

"Masa sih?" Mail seolah tak percaya.

"Iya bang... Ya ampun... Ayo sih bang bantuin gue mikir" Awan seolah memohon pada kakak sepupunya ini.

"Ya udah gue bantuin, sini gue kasih saran kali ajah berguna" Ucap Mail akhirnya serius.

Biar bagaimana pun kedua saudara ini sudah seperti saudara kandung saja, Awan selalu meminta saran pada Mail dan Mail selalu memberikan saran yang positif dan sebaliknya bila Mail kesulitan pun Awan akan selalu bersedia membantu.

Dan karena menuruti saran dari Mail saat ini Awan sudah berada du depan pintu kamar Bening tanpa sepengetahuan Bening Awan pulang kerumah meetuanya.

Dan saat ini sudah ada gitar di tangannya, dia akan menyenandungkan sebuah lagu sebagai permintaan maafnya.

Jreng...

Suara petikan gitar mulai beralun.

Alunan nada gitar pun mulai dimainkan Awan di depan pintu kamar Bening.

Takkan pernah ada yang lain di sisi

Segenap jiwa hanya untukmu

Dan takkan mungkin ada yang lain di sisi

Ku ingin kau di sini tepiskan sepiku bersamamu

Hingga akhir waktu

Awan menyanyikan lagu dari nine ball yang berjudul hingga akhir waktu.

Dia menyanyikan dengan penuh penghayatan berharap Bening tersentuh hatinya.

Suara gitar dan senandung lagu yang dinyanyikan Awan begitu merdu bahkan terdengar sampai keseluruh ruangan yang ada di rumah tersebut hingga semua penghuni rumah keluar dari kamar nya untuk menyaksikan Awan bernyanyi di depan kamar nona muda mereka bahkan Tuan Fabian pun ikut keluar dari kamar nya untuk menyaksikan menantunya bernyanyi di tengah malam seperti ini.

"Kenapa kamu bernyanyi tengah malam seperti itu di depan kamar mu sendiri Awan? " Tanya Tuan Fabian saat mendekat pada Awan.

"Eh... Ayah... Itu aku ingin minta maaf sama Bening, ayah tahukan cerita nya tadi siang kenapa Bening marah besar pada ku" Ucap Awan dengan nada penyesalan.

"Ooo begitu... "Tuan Fabian hanya mengangguk-anggukan kepalanya saja.

" Oiya dari mana saja kau kenapa kau baru pulang selarut ini? "Tanya Tuan Fabian.

" Tadi saya dari rumah emak, ayah..."Jelas Awan.

"Ooo begitu"

"Ayah apa Bening sudah tidur kenapa dia tidak keluar dari kamar nya? Apa dia masih marah pada ku? " Tanyanya frustasi.

"Ehm... Bening tidak akan keluar dari kamar nya" Jelas Tuan Fabian.

"Sebegitu marahnya dia pada ku ya ayah? " Tanyanya sedih.

"Bukan begitu Awan... Tapi Bening tidak akan keluar dari kamar nya karena dia memang sedang tidak ada di kamar" Jelas Tuan Fabian.

"Apa?! " Awan terkejut.

"Ya sia-sia dong konser tengah malem" Gumamnya.

Tuan Fabian hanya tergelak saja melihat ekspresi wajah menantunya itu.

"Bening keluar rumah dia diminta temannya membantu persalinan ibu yang ingin melahirkan, sejak tadi dia menunggu mu tapi kamu tak kunjung muncul" Jelas Tuan Fabian.

Wajah Awan langsung berbinar saat mendengar penjelasan Tuan Fabian.

"Yang benar ayah Bening menunggu ku? " Tanya Awan seolah tak percaya. Bahkan matanya berninar-binar.

Tuan Fabian hanya tersenyum lembut pada menantunya.

"Apakah itu tandanya dia sudah memaafkan aku ayah? " Tanya Awan dengan semangat.

"Kalau itu ayah tidak tahu, tapi dia sempat cerita pada ayah masalah tadi siang itu" Jelas Tuan Fabian.

"Dia bilang dia dengar semuanya, tapi dia merasakan di kecewakan dan di khianati saat melihat kejadian itu"jelas Tuan Fabian.

" Dia dengar semuanya ayah? "Tanya Awan ragu.

" Iya dia bilang dia dengar semuanya"jelas Tuan Fabian santai.

"Semuanya ayah? Semuanya? " Tanya Awan kembali seolah tak percaya.

"Iya memangnya apa yang kau bicarakan dengan Helga sih kenapa kamu secemas itu? " Tanya Tuan Fabian bingung.

"Berarti dia dengar itu juga dong? " Gumam Awan.

"Ya ampun kenapa hari ini sungguh apes buat gue, hiks... Hiks... " Awan frustasi.

"Kamu baik-baik saja Awan? " Tuan Fabian mulai khawatir.

"Aku baik-baik saja ayah tapi aku belum siap bertemu dengan Bening ayah" Ucap Awan sambil mengusap wajahnya dengan kasar.

"Kenapa kamu belum siap? " Tiba-tiba Bening muncul dari balik tubuh Tuan Fabian.

"Eh kamu sudah pulang? " Tanya Tuan Fabian pada Bening yang tiba-tiba muncul di belakangnya.

"Iya ayah tindakannya sudah selesai, alhamdulillah ibu dan bayinya selamat dan sehat" Jelas Bening.

Saat ayah dan putri nya itu berbincang, Awan berusaha menyembunyikan wajahnya tapi tak ada yang dapat menyembunyikan wajahnya tersebut.

"Ya habibi kenapa kau menutupi wajah mu dengan gitar? " Tanya Bening bingung.

"Ayah juga bingung sayang kenapa dia begitu, setelah ayah cerita kau ceritakan kejadian tadi siang bahwa sebenarnya kau dengar semuanya dia langsung bertingkah aneh seperti itu, memangnya apa sih yang kamu dengar hingga dia jadi aneh begini? " Tanya Tuan Fabian penasaran.

"Aku dengar semuanya dia bilang, Aku cinta dengannya sejak lama, dan tak ada yang bisa menggantikan dirinya di hati ku"ucap Bening malu-malu.

" Oo ya benarkah itu Awan? "Tanya Tuan Fabian seolah tak percaya.

Awan lalu menurunkan gitar yang menutupi wajahnya.

" Iya... Ayah... Itu semua benar"jawab Awan tertunduk karena malu.

"Kenapa kau terlihat malu-malu seperti itu wajar kan kamu cinta pada istri sendiri? Kalau cinta dengan istri orang barulah kamu aneh" Goda Tuan Fabian sambil tersenyum menggoda menantunya.

Awan lalu menaikan kepalanya perlahan dan melihat kearah Bening.

"Masuk" Ucap Bening seperti perintah pada Awan.

Dan Awan pun hanya mengekori di belakang Bening, tanpa Awan tahu Bening tersenyum tipis melihat ulahnya yang seperti itu.

1
Surianto Tiwoel
lanjutkan
Gina: siap terima kasih
total 1 replies
Surianto Tiwoel
lanjutkan Thor
M H
revan mata² nya bintang kah
Rian Moontero
mampiiir🖐🤩🤸
Gina: terima kasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!