NovelToon NovelToon
AKU YANG KALIAN CAMPAKKAN

AKU YANG KALIAN CAMPAKKAN

Status: tamat
Genre:Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Konflik etika / Selingkuh / Diam-Diam Cinta / Mengubah Takdir / Angst / Chicklit / Tamat
Popularitas:11.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Cublik

“Tega kau Mas! Ternyata pengorbanan ku selama ini, kau balas dengan pengkhianatan! Lima tahun penantianku tak berarti apa-apa bagimu!”

Nur Amala meremat potret tunangannya yang sedang mengecup pucuk kepala wanita lain, hatinya hancur lebur bagaikan serpihan kaca.

Sang tunangan tega mendua, padahal hari pernikahan mereka sudah didepan mata.

Dia tak ubahnya seperti 'Habis manis sepah di buang'.

Lima tahun lamanya, dirinya setia menemani, dan menanti sang tunangan menyelesaikan studinya sampai menjadi seorang PNS. Begitu berhasil, dia yang dicampakkan.

Bukan hanya itu saja, Nur Amala kembali dihantam kenyataan pahit. Ternyata yang menjadi selingkuhan tunangannya tidak lain ...?
_______

Instagram Author : Li_Cublik

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cublik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 23

“Lah … Kakak nggak tahu apa? Kalau dulu sebelum si Rani berkuliah di ibu kota, sempat santer kabar kalau dia dan Bang Agam menjalin kasih,” Nita ikut berbicara.

Amala menggeleng, sama sekali tidak pernah mendengarnya.

“Kau macam tak tahu Kak Amala saja, Nit. Dia mana suka bergosip seperti kita,” Tari terkikik geli.

“Kalian ni,” Amala tersenyum masam.

“Kembali ke topik … Dengar-dengar ini ya, semenjak Rani di ibukota provinsi, setiap sebulan sekali bang Agam rutin ke sana. Banyak yang berasumsi kalau dia menemui Rani,” sambung Nita menggebu-gebu.

“Nah, kami para tukang ghibah sekarang lagi menantikan kabar terbaru tentang mereka,” Tari terkekeh geli, ia sudah mirip wartawan pemburu berita.

Amala terdiam, tidak tahu harus menanggapi bagaimana.

‘Apa mungkin selama ini bang Agam menunggu Rani? Karenanya itu sampai umurnya mau 28 tahun masih betah melajang?’ batin Amala dipenuhi tanda tanya.

PLAK!

“Tari, kau mengagetkan saja!” Amala terkejut bahunya dipukul Tari.

“Kakak ni, diajak bergosip malah asik termenung!” sungut Tari.

“Jadi, saya harus menanggapi seperti apa? Lagipula kalau di lihat-lihat, mereka tu cocok, setara. Bisa dibilang pasangan serasi.”

“Serasi dari mana, Kak. Bang Agam tu laki-laki baik, sopan dan dermawan. Sedangkan si Rani sombongnya minta ampun. Kalau berpapasan dengan kami tak mau nya tersenyum, wajahnya macam Lembu habis makan sempak!” cemooh Nita, terlihat sekali ia tak suka dengan sosok Rani.

“Hust! Tak baik menilai seseorang hanya berdasarkan sekilas pertemuan!” tegur Amala lembut.

“Iya sih, tapi memang betulan kalau Rani angkuh, Kak! Banyak kok yang bilang macam tu!" Tari masih keukeuh pada asumsi nya.

“Sudah ya, saya jalan lagi! Supaya tak ketularan jadi biang gosip seperti kalian!” seloroh Amala bercanda. Yang langsung dibalas tawa Nita dan Tari, mereka sama sekali tidak tersinggung.

Sepanjang jalan pikiran Amala bercabang. Dia terusik oleh perkataan Tari dan Nita, Amala menghela napas panjang demi menghilangkan suara berisik batinnya.

“Baguslah kalau memang benar Bang Agam hendak menikah, dengan begitu Nyak Zainab tak lagi mengeluh tentang anak sulungnya yang belum laku-laku!” gumam Amala pelan, dulu ibunya bang Agam sering berkeluh-kesah bila bertemu dengannya.

.

.

“Sayang, kau kenapa? Apa ada yang mengganggu pikiranmu?” Hasan mengelus surai istrinya yang sedari tadi terlihat gelisah di atas tempat tidur. Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam, mereka bersiap hendak tidur.

Wahyuni bangun dari pembaringan, duduk bersandar pada kepala ranjang. “Aku memiliki firasat yang tak baik, Bang. Sepertinya Mak Syam dapat menerka tindak-tanduk kita yang gencar mengulurkan tangan, ibunya Amala tu terlihat waspada.”

Hasan pun ikut bersandar, membawa sang istri masuk ke dalam pelukannya.

“Lalu, kita harus bagaimana?” tanyanya bingung, perjalanan cinta abang iparnya sangatlah rumit. Namun, di satu sisi ia kagum akan keteguhan hati bang Agam.

Wahyuni menghela napas panjang, menyamankan posisinya pada dada bidang sang suami. "Tak tahu lah, Bang. Semoga saja hanya perasaan ku saja, tetapi bila benar Mak Syam hendak menolak lagi rencana lamaran Bang Agam, Aku akan menjadi orang pertama yang menjauhinya!”

“Tak boleh begitu, jangan memendam benci apalagi memutus silaturahmi. Sedari awal kita paham betul kalau Beliau hanya menjalankan amanah dari almarhum suaminya,” ujar Hasan lembut mencoba memberi pengertian ke istrinya.

.

.

“Amala, doakan dagangan kami laris ya! Biar cepat kaya raya!” seloroh paman Budi, ia beserta temannya sesama bakul sayur-mayur bekerja sama dengan Amala.

“Pasti tu, Paman, Pakcik. Kalau jualan kalian laku keras, saya juga yang senang kecipratan rezekinya,” balas Amala sambil tersenyum simpul.

“Amala sudah kau hitung betul ‘kan, berapa jumlah sayur matang dalam kotak tadi?” tanya pakcik Leman.

“Sudah, Pakcik. Amala lebihkan 3 mika untuk keluarga di rumah.”

“Alhamdulillah. Senang sekali kami bisa menjadi Panter bisnis mu, Amala!” tutur paman Budi dengan gaya sok ke-barat-baratan.

“Partner, Paman!” Amala membetulkan kalimat yang salah.

“Amala, jangan kau dengarkan dia! Baca tulis dan berhitung saja masih suka salah-salah, gaya betul mau menggunakan bahasa luar angkasa!” cibir pakcik Leman, yang langsung disambut tawa.

“Ya sudah kami berangkat dulu! Semoga dagangan mu juga laris manis, Amala.”

“Aamiin Allahumma Aamiin,” balas Amala, ia memperhatikan dua motor yang membawa gerobak berisi kebutuhan dapur itu melaju menjauhi halaman belakang rumahnya.

Pakcik Leman dan paman Budi, dua orang yang direkomendasikan oleh bang Agam. Mereka memiliki rute berbeda dalam menjajakan dagangannya, sehingga tidak timbul rasa saling iri.

Sudah hampir 3 minggu Amala menggeluti usaha jualan sayur matang, bahkan kini menunya lebih dari 4 macam, ia juga menjual kue basah, serta camilan kering.

Setiap pagi dan sore, Amala berkeliling desanya sambil menjunjung dagangannya.

Sedangkan Mak Syam bekerja di ladang, ibunya Amala itu bersikeras tetap berkebun, sekarang ladang mereka di tanami kacang tanah.

.

.

“Bu bidan, itu yang namanya Amala. Sahabatnya Kak Wahyuni, dan kakaknya suster Nirma!” Winda salah satu perawat di puskesmas tengah memberitahu bidan Rani.

Rani pun memperhatikan sosok wanita yang menjajakan dagangannya. Senyum sinis tersungging di bibir ber lipstik merah muda.

‘Udik sekali wanita tu, pakaiannya juga ketinggalan zaman. Sepertinya dia tipe perempuan bermulut manis, sehingga bisa berteman dengan kak Wahyuni yang jelas-jelas berkasta tinggi.’

“Panggil dia! Saya mau membeli apa yang dijualnya,” titahnya dengan raut terlihat arogan.

“Kak Amala, tolong kesini sebentar!” panggil Winda.

Amala memasuki pekarangan puskesmas, begitu sampai di teras keramik putih, ia menurunkan ember.

“Kau jualan apa saja?”

Amala menatap wanita dihadapannya, yang mengenakan kemeja putih dan rok selutut berwarna senada, tanpa bertanya dirinya dapat menebak bila sosok ini adalah bidan Rani.

“Sayur matang, dan kue basah, Bu. Kalau berminat silahkan di pilih!” ucap Amala sopan.

Rani mengambil satu mika kue timpan, ia buka bungkusnya. “Ini terjamin 'kan kebersihannya? Takutnya begitu aku makan tak lama kemudian sakit perut.”

Amala tersenyum, memperlihatkan lesung di sudut bibirnya. “Alhamdulillah. Selama saya jualan, belum ada yang komplain.”

'Manis sekali senyumnya,’ Winda terpesona oleh senyum kakaknya Nirma.

“Oh … ya. Saya beli satu ini saja, menu sayurnya terlihat tak ada mengandung gizi, warnanya juga jelek.” Rani mengeluarkan uang dari saku bajunya. “Ambil kembaliannya, anggap saja saya bersedekah.”

Amala memasukkan lagi beberapa mika yang tadi dikeluarkan oleh Rani, setelahnya membuka dompet dan mengambil uang kembalian.

“Sebelumnya terima kasih sudah membeli dagangan saya, Bu Bidan. Namun, maaf, saya tidak menerima uang yang bukan hak saya. Kalau Anda ingin bersedekah, masukkan saja uang ini ke kotak amal masjid tu.” Amala menunjuk masjid besar yang di apit oleh bangunan puskesmas dan kantor balai desa.

“Semuanya, saya permisi!” Amala segera berlalu dari sana.

“Cih … Sombong betul gayanya!” cibir Rani, entah mengapa dia tidak suka melihat senyum menawan Amala.

.

.

"Assalamualaikum.”

“Walaikumsalam,” sahut Amala membalas salam, ia berdiri di ambang pintu dapur, rautnya terlihat bingung melihat sosok laki-laki tidak dikenalnya sedang menurunkan satu karung besar yang entah berisi apa.

“Cari siapa ya? Lalu apa yang Anda bawa itu?”

“Saya menghantarkan hasil panen Mak Syam, kebetulan juga ingin melihat parasmu.” Dia mendekati Amala sambil tersenyum simpul.

“Anda, siapa …?”

.

.

Bersambung.

1
Eli Rahma
aku baca novel ini tercandu² ...pengn komen di tiap babnya tp udah trwakilkan oleh yg laen....ada bab² yg bikin ngakak hbs terutama krlakuan moetia, dhien dan trio cebol..kak othor novelmu bgs bgt..teruslah berkarya thor love you..😍😍
Marthina
novel yg sangat bagus...sangat menghibur ..banyak pelajaran hidup yg bisa di contoh..
Secret Admire
hahaha itu pasti suara Meutia 😂😂😂
Marthina
yaa ammmpuuuun ..Ada aja kelakuan adik bungsunya Agam ...😂🤣
Secret Admire
baca kedua kalinya cerita ini tapi tidak membuat bosan.. malah semakin baper🥰 kak cublik emang the best 🥰
Cublik: Terima kasih Kakak ku❤️‍🔥❤️‍🔥❤️‍🔥
total 1 replies
Secret Admire
Masya Allah Abang Agam kuu.. 🥰
Secret Admire
disini Nirma belum sadar masih dibutakan Cintanya Yasir😁
Marthina
karma instan buatmu Tun...
Marthina
Baru Ketemu bacaan yg membuat hati rasanya nano nano....keren thor
Cublik: Terima kasih Kakak ❤️
total 1 replies
Mbok Ayune Shaki
karya yg sangat bagus
Secret Admire
sambil menunggu Dayu.. kita baca kembali Gamala 🥰😘
Efida Ika Putri
mau mati paling kamu mak wkwkkw
Cublik: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
🍒⃞⃟🦅Amara☆⃝𝗧ꋬꋊ
Akhirnya setelah berhari hari ,ending juga.
sukses terus thor untuk cerita-cerita selanjutnya
🍒⃞⃟🦅Amara☆⃝𝗧ꋬꋊ
astaga j*mbut*n apa rambutan ooiii...
sepanjang bab 2 akhir ngakak terus aku, yassalam kelakuan...
🍒⃞⃟🦅Amara☆⃝𝗧ꋬꋊ
Wkwkkwkkkk ...pandai pula kau berlakon Amala, semangatt pecahin semua tuh piring dan gelas,berpura lelah dan capek mencuci banyak piring 😄, ..biar meradang tuh amarah Agam,melihat istri tercinta diperlakukan tak baik oleh keluarga Nek Hindun🤣
🍒⃞⃟🦅Amara☆⃝𝗧ꋬꋊ
kemalangan bertubi tubi ,semoga kau tidak tambah gila bi atun.
sekarang kau tuai semua ,apa yang telah kau tabur.
tinggal meratapi nasib, ditinggal suami, anak tak bermoral, dan harta benda mu hangus ,raib semua jerih payahmu.
ooo kasihannya
🍒⃞⃟🦅Amara☆⃝𝗧ꋬꋊ
Hahaaa...haahaa jadi ingat pas nemani pakde ke makam malam2, di minta doa buat keselamatan malah doa makan yang terbaca🤭
Cublik: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
🍒⃞⃟🦅Amara☆⃝𝗧ꋬꋊ
othornya ngerjain pengantin baru lewat meutia😂😂, sepanjang bab ini ngakak mulu,padahal sambil makan ini😅
🍒⃞⃟🦅Amara☆⃝𝗧ꋬꋊ
yassalam ada- ada aja nih tingkah bumil.
masya allah bener- bener yaa meutia.
semoga lancar jayaa proses kelahirannya
🍒⃞⃟🦅Amara☆⃝𝗧ꋬꋊ
ya ampun abang,jangan meledak dulu🤣,belum lihat yang lain loh.
duh dasar bujangan alim ,beda dengan garangan yaa.
baru lihat rambut sudah macam berdetak diluar ritme 🤭
Cublik: Sampai tremor dia Kak 😁😆
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!