(S1)
"Gabisa, pokonya gue gamau hamil sampe gue lulus SMA" - Dini
"idihh siapa juga yg nafsu liat lo yg kerempeng" - Raka
bagaimana kisah pernikahan terlalu (Dini) mereka.
(S2)
"Cowo ngeselin, tapi aku suka"- Mela
"Nona aneh yang punya banyak kejutan" - Bima
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dillah Dillot, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23 Class Meeting #3
Pertandingan Basket Raka telah usai dan kini berganti dengan pertandingan basket kelas lain. Seusai Raka, Adi dan Bima kembali mengganti seragam, mereka berjalan menghampiri Dini dah yang laun di kantin. Raka duduk disamping Dini, sedangkan Adi dan Bima memesan makanan dan minuman.
"yangg kamu udah pesen makan? Tadi kan ga sempet sarapa".
"udah di pesenin Adi ko yangg" jawab Raka pada Dini
"yaudah aku tinggal ya, sebebtar lagi mau main voli" pamit Dini pada Suaminya itu.
"yaudah nanti aku kelapangan kalo udah selsai makan"
"De, Wi, Nitip laki gue ya takut ada yang godain"
"siapp bu bos" jawab mereka bersamaan dengan tangan mereka dikening seperti sedang hormat
"Dahh sayangg,, jangan nakal ya"
-------------------------------
Kini Dini dan Mela sudah mengenakan seragam olahraga mereka, Dini mencepol rambutnya sedangkan Mela dengan rambut kuncir kudanya. Semua perwakilan XI IPS A sudah kumpul dan dengan menyusun stategi posisi mereka. Setelah siap mereka berjalan kelapangan dan berdiri di posisi masing-masing.
Pertandingan Voli kelas XI IPS A (Dini, Mela, Desi, Lulu dan Rita) dengan XI IPS B yang tak lain kelas dari Ratna Agatha dengan anggota (Ratna, Lala, Susi, Mia dan Siska) . Ratna melihat Dini yang telah berdiri di posisi nya menatap gadis itu dengan tatap merendah kan. Pertandingan dimulai, pertandingan cukup memakan waktu di awal pertandingam XI IPS B terlebih dahulu menguasi jalanya pertandingan dan sering mencetak poin. Namun disaat tim lawan sudah merasa kelelahan Dini dan tim nya lah yang terus mencetak poin hingga tim mereka yang memenangkan pertandingan karan terlebih dahulu memperoleh poin 25.
Permainan pun berakhir. Merasa tak terima Ratna dan kedua temanya (Siska dan Mia) menghampiri Dini dan tim nya yang tengah beristirahat
"wah wah jadi srtategi kalian bikin kita capek baru kalian cetak poin"
Prok prok prok tepuk tangan dari teman-teman Ratna
"pantes aja kita kalah,,, main nya curang"
"Kita gak curang ya,, kalian ajh ya bodoh ga ngerti strategi kita" jawab Mela yang sudah emosi
"udah sana kalah ya kalah aja,, Kampungan benget sampe labrak kita" ucap salah satu tim Dini yaitu Lulu.
Plak
Ratna tak terima dengan ucapan Lulu itu langsung menampar pipinya, Dini melihat kejadian itu langsung mendorong tubuh Ratna hingga mundur beberapa langkah.
"maksud lo apa nampar temen gue? "
"gua ga terima di bilang kampungan"
"tapi emang lo kampungan kan, bukti nya lo marah di bilang gitu"
Ratna sudah mengangkat tanganya untuk menampar Dini
"Apa mau nampar gue? Berani? "
Ratna terdiam dan mengajak teman - temannya untuk pergi.
Mengapa Ratna mengurungkan niatnya?
Ingat di bab (17 Maaf) disana Raka, Adi dan Bima mengancam Ratna dan teman-temanya untuk menjauhi Raka dan Dini jika ingin tenang disekolah.
Oke lanjut!
Setelah kepergian Ratna dan teman temanya Dini menanyakan keadaan Lulu dan menawari nya untuk pergi ke uks untuk di obati. Namun Lulu menolah dan lebih memilih untuk ke kantin membeli es untuk mengompres pipinya.
"kalian ganti baju ajhla sana, gak papa nanti gue ke kantin di anter Desi sama Rita buat beli minum"
"bener gak perlu ke uks? " tanya Dini menyakinkan dan di jawab anggukan oleh Lulu.
"iyudah kita ganti duluan ya, Des, Ta, temenin Lulu ya"
"Oke" Desi dan Rita menjawab beraamaan
-------------------------------------
Dini dan Mela telah mengganti kembali seragamm mereka, dan mereka berjalan menghampiri teman temanya yang tengah berada di kelas. Mereka duduk melingkar dengan sebuah meja dengan berbagai camilan dan minuman yang berada di depan mereka.
"tadi si cabe kenapa? " tanya Dea
"biasa Dia gak terima karna kalah terus nampar si Lulu deh"
"wah gila tuh cabe" Dea dan Dewi menggelengkan kepalanya
"tapi kamu gak papa kan yangg?" kedua tangan Raka berada di pipi Dini untuk memastikan Dini tidak kenapa - kenapa.
"gak papa ko yangg, kan bukan aku yang di tampar" balas Dini meyakinkan dan di angguki oleh Raka
"jadi si panda doang yang ditanyain, aku ngga" celetuk Mela dengan bibir yang maju beberapa centi
"mangknya cari pacar" jawab Dea
"Jones si lo" timpal Dewi
"Jahat" kesal Mela dengan memalingkan wajah nya ke lain arah.
"udah udah gak usah ngomongin status,, mending kita balik yuk" ucap Dini
"yuk balik gue juga pada pegel nih" jawab Adi dan di ikuti oleh Bima
Mereka pun beranjak dari kursi masing-masing setelah membersih kan meja tentunya. Mereka berjalan beriringan menuju parkiran.
"yangg aku capek pengen istirahat,, tapi laper pengen makan juga" rengek nya pada Raka
"iyaudah yuk pulang,, nanti beli di jalan aja makanya"
"Gamau pengen masakan bunda"
"yaudah kita kerumah bunda"
"ikuttt" teriak Dea
"mau ngapain? mau gangguin gue lo " tanya Dini curiga
"idihh,, gue pengen ketemu babang Rendra"
"ohhh"
Setibanya di parkiran mereka memasuki kendaraan masing-masing, Dini dan Raka melajukan mobil terlebih dahulu. Dea meminta maaf pada Dewi karna tidak bisa mengantarnya lalu pergi mengikuti mobil Raka dan Dini.
"Maaf ya Dew, aku ga bisa anterin kamu soalnya beda arah" ucap Mela pada Dewi
"Gapapa ko Mel, lo pulang ajh hati-hati ya" Mela pergi meninggalkan Dewi, Adi dan Bima mengendari motor nya
"yahh pulang sama siapa gue" gumam Dewi
"yah gimna ya beb, aku juga gak bawa motor nih"
"yaudah sih ribet amat, yuk masuk" ajak Bima yang sudah membuka mobil nya
Adi dan Dea duduk di kursi penumpang, sedangkan Bima duduk di depan sendiri.
"heh gue bukan supir gocar ya, pindah lo Di"
"gue kan pengen sama bebeb gue"
"lo pindah apa gue turunin kalian? " ancam Bima, Adi dengan terpaksa pindah ke kursi samping pengemudi.
*
*
*