Masuk Ke Raga Ibu Tiri Kejam

 Sander di tolak begitu keras, sehingga tubuh nya yang kecil terpental begitu jauh, hal itu membuat Fili yang sedang mengerjakan sesuatu di belakang sumur kaget dengan keributan di depan rumah nya. apalagi suara nya begitu keras.

 Dengan langkah tergesa gesa, dia berjalan cepat melihat apa yang terjadi di depan.

Nenek re sudah menangis melihat tubuh cucu nya terbaring lemah di tanah. Dia kaget dengan kedatangan loya dan beberapa orang bertubuh kekar menindas cucu kecil nya.

"Loya, kumohon. Jangan sakiti cucu ku sander." ucap nya sambil bersujud di bawah kaki nya bibi loya.

"Bayar hutang mu, atau kau ingin cucu mu itu ku jual ke bordir?" ucap nya dengan nada tinggi.

Bordir adalah tempat dimana anak anak, maupun orang dewasa di jual dan jadikan budak oleh orang orang kaya.

Sebenernya utang nenek re hanya beberapa perak, tapi Semakin lama bunga nya semakin naik, pinjaman yang awalnya hanya beberapa perak, mengalami kenaikan beserta persenan jumlah bunga nya. bibi loya mencari untung dan menindas rakyat kecil itu, seakan tak berguna di mata nya.

 "Cari barang barang dari wanita tua itu, yang masih berguna. Aku sudah tau bahwa hari ini dia mendapatkan daging babi. Ambil barang barang yang berguna di dalam!" perintah nya kepada anak buah nya yang tinggi tinggi dan besar itu.

"Baik nyonya."

Baru saja hendak masuk, tubuh ke dua anak buah nya terpental. Dan itu adalah perbuatan menantu keluarga coksu. Fili berusaha tegas dan menatap kebencian ke arah bibi loya yang terkejut melihat aksi nya tadi.

 "Kau?" ucap nya dengan wajah memerah sehingga ingin sekali mencabik cabik Fili di sana. Tapi dia tak memiliki keberanian, sebab Fili yang dulu nya lemah dan mudah ditindas, sekarang berubah, dan tak selemah dulu lagi.

"Berani berani nya kalian ingin masuk ke rumah ku, dan tanpa seizin ku!" bentak Fili dengan tatapan tegas seolah ingin membunuh wanita itu ditempat.

"Bayar hutang mu jalang, aku sudah berbaik hati untuk, meminjamkan uang kepada nenek tua itu. Dan sekarang berikan daging babi, yang kau dapatkan hari ini!" teriak bibi loya dengan tatapan tajam nya.

Dia kaget, melihat Fili berhasil melumpuhkan anak buah nya yang tak berguna ini. Masa dengan wanita saja kalah. mereka memalukan.

 "Tunggu apa lagi, serang jalang kecil itu!" perintah bibi loya. Tetapi kedua anak buah nya sedikit ragu, sebab tendangan wanita itu cukup kuat dan sakit sekali.

 "Serang!" pekik kedua nya dengan tatapan membunuh.

Nenek re panik, dan langsung menyingkirkan tubuh nya, dan menyelamatkan sander yang tergeletak di tanah. hidung nya berdarah, sehingga membuat nya panik dan langsung memeluk cucu laki laki nya.

Kehidupan mereka yang miskin, sudah terbiasa dicaci maki seperti ini, tapi sekarang Fili akan bekerja keras, agar anak anak dan ibu mertuanya hidup dengan layak.

"Bugh... Bugh...bugh...krek.. "

"Argh...argh...

Fili menatap dingin ke arah dua orang bertubuh kekar yang tergeletak di tanah dengan raut wajah kesakitan. Jangan remehkan kekuatan nya itu, dia jaman modern, dia sudah menguasai beberapa gerakan ahli melumpuhkan lawan. Dan itu berguna juga sekarang.

 bibi loya yang ketakutan, langsung ingin berlari menjauh dari wanita itu, sungguh tak menyangka menantu coksu yang terkenal dengan lemah dan mudah ditindas, sekarang begitu kuat.

"Krek...krek..

kaki dua orang itu patah dibuat Fili, mereka menahan sakit sambil menangis, nenek re aja sampai kaget melihat Fili yang jago bela diri seperti ini. dia merasa Fili diberkati kekuatan dewa. Dia merasa senang sekaligus khawatir secara bersamaan.

Wanita itu ingin kabur, tapi dengan cepat langsing di tangkap oleh Fili. Dan berhasil membuat bibi loya ketakutan. Wanita itu sangat kuat, sehingga membuat nya ketakutan, dan langsung pipis di celana.

"Aku akan membayar hutang keluarga ku. Jangan menambahkan bunga nya terlalu tinggi, atau kaki dan tangan mu akan aku patahkan. kau mengerti?" bentak Fili dengan tatapan tajam nya.

"Iya. Lepaskan aku." ucap nya dengan raut wajah ketakutan.

"Ingat, aku akan membayar. Dan menghampiri mu sendiri nanti, jadi jangan coba coba datang ke rumah ini, lagi."

"Iya, aku berjanji, sekarang lepaskan aku!" ucap nya dengan wajah yang ketakutan.

"Eits, mau kemana. urusan kita belum selesai. Kau membuat putra ku terluka, berikan uang untuk pengobatan nya;" ucap Fili dengan menarik kerah baju bibi loya dengan Santai nya.

"Kenapa aku harus memberikan mu uang!" protes nya yang tak terima.

 "baiklah, aku akan mematahkan_

"Iya! iya! aku akan memberikan pengobatan. Aku yang akan memanggil tabib untuk putra mu, sekarang lepaskan aku".

"Okey, dan jangan coba coba kabur, atau aku akan membuat pelajaran untuk mu!"

setelah di lepaskan, bibi loya langsung berlari terbirit-birit tanpa menoleh sedikitpun ke belakang. warga yang melihat pemandangan itu menatap takjub ke arah menantu keluarga coksu yang berhasil melumpuhkan orang orang bertubuh kekar itu.

Fili berjalan ke arah putra nya, yang terlihat tak sadarkan diri, dan langsung menggendong nya masuk ke dalam rumah. Dia terlalu malas berinteraksi dengan para warga desa itu. Dia tau mereka pasti akan berbicara buruk tentang nya, jadinya buat apa bersikap baik, kepada orang yang tak menghargai kita. Lebih baik acuhkan saja, toh mereka juga tak terlalu kenal.

"Nak, kita harus bagaimana, cucu ku pasti kesakitan saat ini." ucap nenek re yang menangis tersedu seduh menatap sander yang tak sadarkan diri.

 "nenek, kakak akan sadar kan?"

"Nenek, bibi loya sangat jahat. Dia membuat kakak seperti ini." ucap Sachi dengan wajah yang khawatir memandang kakak nya.

 Fili berjalan ke arah dapur, menyiapkan ramuan herbal. dia mengambil jahe, dan beberapa tanaman herbal untuk di rebus, dan diberikan untuk sander. air jahe yang ditambah gula merah sangat berguna untuk kesehatan. apalagi benturan keras tadi pasti nya akan lembam dan bisa memulihkan kondisi tubuh sander saat ini.

Dengan cekatan, Fili juga menyiapkan makanan untuk mereka. Dengan memasak daging babi goreng, beserta sayuran hijau sangat baik untuk masa pertumbuhan mereka berdua.

dia juga menyiapkan obat obatan dari ruangan penyimpanan. agar tak ketahuan orang orang, Fili menyiapkan mangkuk dan obat yang sudah di campur nya di makanan sander. dan juga beserta air dewa yang berada di ruangan penyimpanan. Air itu sangat berguna dan bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit.

Nenek re dan juga Sachi setia duduk di samping sander yang masih belum sadarkan diri. Fili begitu emosi saat wanita itu tak menepati janji nya, liat saja besok dia akan memberikan pelajaran yang setimpal. Dia bukan wanita yang mudah ditindas lagi. Dia itu sangat kuat dan akan merubah kebiasaan buruk wanita itu, dan berjuang menghidupi kebutuhan keluarga nya.