'Bagai pungguk yang merindukan bulan' atau 'Hanya sebuah mimpi belaka'.
Itu lah kata-kata yang tepat untuk Eriska seorang gadis gendut yang berusia 18 tahun dengan latar belakang seorang yatim piatu miskin yang nekat mencintai pria bertitel seorang tentara.
Bagaimana jalan kehidupan Eriska untuk mendapatkan cinta dari seorang Narendra Hadinata seorang tentara dari keluarga berada yang taat aturan keluarga nya.
"aku mencintaimu Narendra Hadinata".
"bermimpi lah Eriska, kau dan aku bagaikan langit dan bumi".
.
.
.
.
cerita ini hanya fiktif belaka. tidak terlalu ikut dengan kenyataan yang ada.
dan di sini menceritakan perjuangan hidup seseorang yang sudah tersakiti.
.
.
.
bantu like,vote dan komen yang membangun ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma rain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
HELLO 23. MAKAN MALAM
Malam ini masih panjang Eriska masih duduk di sebuah meja makan yang cukup besar bersama beberapa tamu yang datang dan juga keluarga nya.
Di sebelah kanan Eriska duduk lah Adrian sedangkan di sebelah kiri nya duduk lah kakek dan nenek Eriska sedangkan kena dan suami nya duduk di sebelah Adrian.
Eriska saat ini terlihat tak berselera makan apalagi dia duduk berhadapan dengan Sonya dan keluarga nya. Di tambah lagi Meisya yang terlihat selalu mencari perhatian Adrian itu membuat nafsu makan nya hilang.
Bukan cemburu pada wanita itu namun lebih terlihat muak. Eriska benar-benar muak dengan mereka. Untung lah suami dari Sonya ini orang yang netral dan juga tidak memihak. Di kehidupan dulu suami dari Sonya ini tidak ada di tempat kejadian jadi Eriska tidak terlalu membenci nya.
"mas.. Coba lah ini". Ujar Meisya yang kini malah memberikan sepotong kue yang jadi hidangan penutup di acara tersebut kepada Adrian dengan sangat manja dan juga nada menggoda.
Tapi Adrian malah mengabaikan nya. Adrian hanya tersenyum ke arah Eriska dan memberinya sepotong kue red Velvet kesukaan Eriska.
"sayang makan lah ini. kue nya sangat enak". Ujar Adrian yang sudah menyodorkan sendok berisi sepotong kue kecil ke arah bibir Eriska.
Eriska menyambut nya dengan senang hati dan tersenyum manis seolah-olah mengejek Meisya yang tidak bisa mengganggu hubungan mereka.
"terimakasih sayang.. Kue nya benar-benar enak apalagi makan dari tangan mu. Aku sungguh beruntung". ujar Eriska yang membuat Adrian tersenyum lebar.
"sayang nya mas tersenyum seperti ini sungguh sangat menggemaskan. Ingin sekali mas mempercepat pernikahan kita dan mengunci mu di rumah". Bisik Adrian telat di telinga Eriska dan langsung membuat Eriska tertipu malu dengan wajah yang merona.
Semua adegan yang di lakukan Eriska dan juga Adrian tak luput dari pandangan Meisya dan juga Sonya. Hanya mereka berdua lah yang terlihat sibuk dengan Adrian dan Eriska sementara tamu yang lain nya sibuk dengan pembicaraan bisnis mereka masing-masing.
Entah kenapa Sonya tidak suka dengan tunangan dari anak teman nya ini. Karena dari dulu sejak Adrian masuk kemiliteran dan juga berteman dengan Narendra membuat Sonya ingin sekali menjadikan Adrian sebagai menantu nya. Bukan kah Adrian termasuk seorang pria yang berkualitas.
Dia memiliki perusahaan nya sendiri dan juga dia mantan letnan dua. Belum lagi saat ini kekayaan pria itu cukup besar. Dan nilai tambah nya Adrian termasuk pria yang tampan. tidak seperti adik laki-lakinya yang bernama Arfan hanya seorang dokter. Bagi Sonya Arfan tidak ada istimewa nya.
"jeng Lena.. Kapan pernikahan Adrian dan juga Eriska akan di laksanakan kan?? Jangan lama-lama loh jeng. Nanti takut nya di tikung orang". Ujar salah satu teman Lena yang tak sengaja melihat Meisya terus menatap cemburu ke arah Adrian.
"oh tenang saja jeng.. Secepatnya akan kami umum kan. Adrian juga ingin mengadakan pesta yang cukup mewah untuk Eriska jadi itu memerlukan waktu yang cukup agar pesta mewah itu benar-benar terlaksana dengan baik". jawab Lena dengan senyuman elegan nya menjawab pertanyaan dari teman nya itu.
Walaupun dia sudah tau jika ada dua orang yang menatap tidak suka pada hubungan Adrian dan Eriska tapi Lena tidak peduli dengan hal itu. Bagi nya walaupun tidak bersama Eriska maka Lena juga tidak mau berbesan dengan Sonya.
Lena tau jika Sonya adalah wanita yang penuh dengan ambisi kekayaan dan persaingan hingga jika dia mau dia akan mengorbankan keinginan anak-anak nya.
Maka dari itu Lena tidak ingin menjalin hubungan dengan orang seperti Sonya. Walaupun mereka adalah teman di kalangan ibu-ibu sosialita namun Lena selalu memberi jarak dalam pertemanan mereka.
"tidak perlu terburu-buru jeng Lena. Mungkin saja nanti Adrian berubah pikiran kan". sambung Sonya yang malah mendapat kan sebuah tatapan tak enak dari suami nya.
"mah.. Jangan ngomong gitu". Bisik Hardi pada istri nya yang suka sekali mencampuri urusan orang lain.
Namun Sonya hanya melihat ke arah sang suami dengan kesal.
"mamah lagi usaha pah. Jangan ganggu". Bisik Sonya kembali pada sang suami yang sudah terlihat malu.
"saya tidak akan berubah pikiran nyonya Sonya. Saya bukan lah pria plin-plan yang tidak tetap pendirian. Saya juga bukan pria yang mudah terpengaruh oleh orang-orang sekitar saya. Jadi jika bukan dengan Eriska maka lebih baik saya tidak akan menikah selamanya". Ujar Adrian yang kini mencium tangan Eriska dengan sangat manis.
Pemandangan itu membuat anak dan ibu itu terdiam dengan menyimpan kekesalan nya masing-masing.
"hahaha.. Tidak perlu di pikirkan hal seperti itu Sonya.. Cucu saya pun masih muda jadi mereka berhak menetapkan keinginan Mereka. Kita sebagai orang tua lebih baik membiarkan mereka membuat keputusan". Dahlia tertawa dengan apa yang di lihat nya.
Oma dari Eriska itu masih belum tau penderitaan apa yang pernah di alami Eriska sebelum bertemu dengan nya. Jika dia tau mungkin Dahlia tidak akan berbicara sesantai seperti saat ini.
Sonya semakin terdiam mendengar nya. Dia sekarang terlihat terpojok kan sehingga membuat Eriska dan Adrian cukup puas hati membuat wanita itu terdiam.
Makan malam pun berakhir dengan lancar walaupun ada beberapa kejadian tadi tapi Eriska cukup menikmati nya. Karena ternyata sekarang Eriska tidak sendirian. Dia punya keluarga yang bisa mendukung nya kapan pun.
Saat ini Eriska sudah berada di dalam mobil bersama Adrian. tunangan nya itu kini akan mengantarkan nya pulang. Namun sebelum itu Adrian ternyata membawa Eriska menuju ke sebuah perbukitan di tengah kota. Kemudian Adrian menuntun Eriska ke sebuah taman di bukit tersebut dan dari sana tampak lah pemandangan kota yang cukup indah dengan lampu-lampu di malam hari.
Eriska dan Adrian sudah sering ke tempat ini. Di sini mereka sering bercerita sehabis pulang kerja dan kadang di waktu libur. Dua orang itu duduk dengan tenang di atas sebuah tikar yang di bawa Adrian.
"aku tak menyangka mas. Jika bertemu Sonya malam ini. Aku pikir tadi aku akan menghancurkan acara makan malam itu ternyata mama membuat ku menjadi lebih tenang". ucap Eriska yang kini menyandarkan kepala ke bahu Adrian dengan tenang.
"mas udah cerita sama mama masalah Narendra dan juga mama nya yang buat kamu menderita di masa lalu. Jadi mama nggak akan terkejut lagi jika mendengar hal ini. Dan kamu tidak perlu khawatir mas dan keluarga mas akan selalu memihak mu". Ujar Adrian yang kini merangkul pundak Eriska dengan hati-hati.
"ternyata di balik penderitaan itu aku bisa bertemu mas dan orang-orang yang menyayangi ku. Jadi sekarang aku nggak akan takut lagi mas menghadapi orang-orang itu".