NovelToon NovelToon
Pengorbananku Di Hargai Pengkhianatan

Pengorbananku Di Hargai Pengkhianatan

Status: tamat
Genre:Poligami / Janda / Selingkuh / Pelakor / Tamat
Popularitas:716.8k
Nilai: 4.6
Nama Author: Morata

Apakah pengorbananku tidak ada artinya? Luna, untuk apa kamu pertahankan lelaki seperti itu? lebih baik tinggalkan dia! Seluruh keluarga besar Luna sudah meminta Luna untuk meninggalkan Suaminya Bram yang tak pernah menghargainya sebagai seorang istri.

Hingga Luna menyaksikan langsung pengkhianatan sang suami. Bahkan dengan terang terangan suaminya bercumbu mesra dengan wanita lain di depan mata Luna. Apakah Luna akan mampu bertahan? yuk simak ceritanya di " Pengorbananku di hargai Pengkhianatan."

origina by Morata
Ig sihalohoherlita
FB. Nolan s

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Morata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 23. MENYESAL _ PDHP

Luna terkekeh melihat tingkah temannya yang sudah lama menjomblo itu. Sedangkan Luna dulu menikah di usia 25 tahun setelah beberapa tahun meraih gelar sarjana. Yang kebetulan Luna mengikuti test untuk masuk pegawai negeri sipil. Saat Luna baru meraih gelar sarjana. Luna di terima menjadi seorang pegawai negeri sipil. Dan tidak berapa lama, Bram melamar Luna.

Luna tak pernah menyangka, pernikahan Luna akan berakhir seperti ini.

"Sudah ah, Luna! aku harus balik ke kantor nih!"ucap Desi sedikit merenggut karena ulah Luna.

"Iya, Maaf ya! Terima kasih banyak ya Des, kamu sudah banyak sekali membantu aku."ucap luna kepada Desi

"Iya, Luna!"aku juga nggak rela kalau sahabatku disakiti sama Bram. Kamu yang sabar ya Lun, aku yakin kamu bisa melewati ini. Dan beri pelajaran pada mereka yang sudah menyakiti ketulusanmu."ucap Desi kepada Luna.

Luna menatap dalam. Tak terasa netranya berembun, namun segera Luna memandang ke atas agar bulir bening itu tak menetes.

Luna mengangguk mendengar ucapan Desi. kemudian Desi memeluk Luna sahabatnya.

"Kamu pasti kuat, aku pamit dulu ya."bisiknya menepuk punggung luna. Luna mengangguk dan Desi melepaskan pelukannya.

"Hati-hati ya Des." ucap Luna dan kembali duduk.

Luna menoleh ke arah tempat Khairul. Tampak ia masih asyik bermain. Luna hendak menemuinya dan mengajaknya pulang.

Baru saja luna bangun dari tempat duduknya, dari kejauhan Luna melihat sosok yang sangat ia kenal, bahkan baju yang dikenakan itu adalah baju yang ia belikan. Pemandangan ini seketika membuat dada luna kembali sesak.

Meskipun rasa cinta Luna pada Bram perlahan pudar, semenjak Luna memergoki bergumul dengan perempuan murahan itu. Tapi tetap saja rasa sakit hati tetap ada.

"Mas Bram! Iya yang Luna lihat itu Bram. Bram sedang berjalan bersama perempuan murahan itu. Tangan kanannya merangkul bahwa wanita murahan itu. Sedangkan wanita itu tampak senang sekali mencium pipi lelaki yang masih sah suami Luna. Luna menatap nyalang punggungnya yang makin menjauh.

Luna ingin menghampiri mereka untuk meluapkan rasa kesalnya. Tapi semua itu percuma keduanya sama-sama tak punya adab.

Luna mengurungkan niatnya untuk menghampiri mereka. Percuma juga jika Luna marah-marah pada kedua manusia tak ada akhlak itu, di tempat umum seperti ini. Hanya akan seperti orang gila dan hanya akan membuang energi luna.

Luna membiarkan saja mereka bersenang-senang kali ini. Tapi saatnya nanti mereka pasti akan kena batunya. Luna yakin itu, Luna percaya hukum tabur tuai itu pasti ada, dan akan selalu ada.

Luna akan tetap pada rencananya, bermain cantik memanfaatkan kelengahan Bram yang masih dimabuk asmara perempuan murahan itu.

Luna mahela nafas panjang. Berusaha menguasai hati agar tenang. Kemudian melangkah menghampiri Khairul.

"Khairul, Sudah yuk!"Luna memanggil Khairul yang tengah asyik mandi bola.

"Sebentar lagi ya ma, please." sahutnya dengan mimik wajah penuh harap.

"Oke sepuluh menit lagi, udah ya kita pulang."Khairul mengangguk.

Luna duduk di deretan kursi yang tersedia di depan arena bermain itu.

Sepuluh menit kemudian, Luna kembali mengingatkan Khairul bahwa waktunya bermain sudah cukup dan sekarang waktunya pulang.

Khairul menurut, dan tak banyak protes. Luna menggamit tangan mungilnya pergi meninggalkan Mall itu.

Sekitar dua puluh menit perjalanan, akhirnya Luna sampai di rumah. Mereka Langsung cuci tangan dan cuci kaki ketika usai bepergian. Itu kebiasaan yang selalu Luna Terapkan.

****

Selepas dzuhur Luna temani Khairul tidur ingin istirahat. Lelah juga rasanya tubuhnya.

Luna membaringkan tubuhnya di samping putranya, setelah sebelumnya Luna mengunci pintu rumahnya. Mencoba memejamkan mata, perlahan teringat kembali semua kejadian yang membuat keretakan rumah tangganya.

Lagi lagi dari sudut matanya teringat Ayah yang jauh di sana. Tiga tahun sudah Luna tidak berkunjung ke rumah kedua orang tuanya di kampung halaman nan jauh di Sumatera.

"Maafkan Luna Ayah, Maafkan Luna Ibu. Luna sudah salah memilih suami." ucap Luna dalam hati.

Ingin rasanya Luna pulang. Akan tetapi ada sedikit rasa malu untuk mengadu kepada kedua orang tuanya, karena pernikahannya dulu bersama Bram ayahnya kurang menyetujui. Tapi Luna bersikeras tetap memilih Bram, Karena rasa cintanya pada Bram. Serta melihat sikap Bram yang begitu baik, lembut terlihat Ia juga sayang dan mencintai Luna. Hingga akhirnya kedua orang tuanya mengalah dan merestui pernikahan mereka. kedua orang tua Luna hanya ingin melihat Luna bahagia.

"Ternyata pernikahan yang aku perjuangkan kini akan berakhir." gumam Luna dalam hati

Tak sanggup Luna hidup berbagi dengan wanita lain, Luna mengalah. Luna berhak bahagia dengan jalan yang ia pilih.

Luna melirik bocah 6 tahun yang terbaring di sampingnya. Menatap wajah polos yang damai dalam tidurnya. Dengan lembut, ia tidur lelap sekali. Mungkin karena lelah bermain waktu di arena bermain tadi.

"Maafkan mama sayang, mama nggak bisa mempertahankan ayahmu untuk tetap di sini bersama kita." Bisiknya lirih dengan suara serak dan memeluknya erat. Tapi mama tidak akan menghalangi kalian untuk bertemu, karena tak ada yang bisa memisahkan hubungan seorang anak dengan ayahnya." batin Luna sambil terus memeluk Khairul.

Khairul menggeliat. Mungkin Ia sedikit terganggu dengan pelukannya. luna merenggangkan pelukannya, dan mengecup keningnya.

Niat hati ingin sekedar istirahat tidur siang, agar sedikit mengurangi beban yang ada di kepala. Tapi apa daya matanya enggan terpejam.

Luna meraih ponsel pintarnya yang terletak di atas nakas. Luna menghubungi Bimo ingin menanyakan kondisi kantor. " Apakah semua baik-baik saja."

"Halo Bimo!"

"Bagaimana kondisi hari ini, apa semuanya berjalan lancar?

"Apa hari ini Bram belum datang ke kantor?" tanya Luna bertubi-tubi

"Halo Mbak Luna, santai Mbak nanya satu-satu dong." terdengar suara Bimo sambil kekeh di seberang sana.

"Maaf ya Bim, Mbak lagi banyak masalah jadi begini deh." jawab Luna

"Semua berjalan dengan lancar Mbak. kerjasama dengan para klien juga berjalan lancar. Bram dari pagi disini. Tapi saat makan siang tadi, mas Bram keluar hingga sekarang belum kembali." jawab Bimo.

"Sudah Ia duga. Pasti dia sedang asyik jalan-jalan bersama wanita murahan itu. Sudah menjadi tabiat lelaki itu sekarang, jika sudah bermain Gila, ia akan lupa semuanya termasuk urusan pekerjaannya.

Rasanya muak. Dan luna harus menahan Sabar mengambil alih semuanya Kantor. Dia ingin lihat Bagaimana ekspresi dua manusia itu, saat menyadari semuanya. Luna yang terlihat diam, dan lemah ini tidak sebodoh yang mereka pikirkan.

"Baik Bimo, nanti kalau ada apa-apa hubungi Mbak Ya. Mungkin nanti tak lama lagi mbak yang akan memegang kendali kantor." jelas Luna padanya

"Bimo sangat setuju Mbak."

Luna tutup sambungan telepon usai berpamitan. Memang harus bermain cantik. mungkin Luna sebaiknya amankan berkas lain seperti sertifikat rumah ini dan lainnya.

Segera Luna mengirimkan pesan kepada Desi, agar ia mampir ke rumah Luna pulang bekerja. Satu-satunya orang yang ia percaya saat ini, hanyalah Desi. Dan Luna akan membutuhkan Desi. untuk sementara tempat menyimpan surat surat berharga hanya di tempat Desi yang ia tahu. Bukan apa-apa, hanya untuk jaga-jaga. Luna tak mau sampai kecolongan."

Bersambung.....

hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏💓🙏

JANGAN LUPA TEKAN, FAVORIT, LIKE, COMMENT, VOTE, DAN HADIAHNYA YA TRIMAKASIH 🙏💓

JANGAN LUPA MAMPIR KE KARYA EMAK

1
Anifa Anifa
novel jelek nggak bermutu
Heni Setianingsih
Luar biasa
Evy
Siapa tau ucapan dari Bude itu adalah doa...
Evy
Mala seperti nama perempuan...kenapa tidak kiano aja Thor...
Evy
kalo sudah tidak ada uang dn bangkrut.biasanya pelakor juga pastinya akan pergi.
Evy
Bram nampaknya bakalan dibuat miskin oleh mantan istri...
Evy
Mantap tuh...
Evy
Tidak perlu dipertahankan lagi suami yang seperti itu...
Evy
jangan lupa divideokan... untuk bukti...
Fareendy M
Bila tiba saatnya, sesuatu yg disembunyikan tetap akan terlihat,
Elok Pratiwi
biasa ... alur nya loncat loncat
Cantika: bikin cerita sendiri woy, bisanya ngehujat karya orang aja 💩💩💩
total 1 replies
arniya
makin seru.....
rengat
seru ceritanya
netiishan11172
karya yg bagus...singkat cerita nya..sya suka
Dewa Dewi
banyak typo
Dewa Dewi
good job Khairul👍👍
Isabell Serinah
kenapa tak lanjut lagi
Diana Darmawi
sejahat"nya vanessa lebih jahat lafi maya yang berkedok wanita alim tapi masih mau dirayu laki"beristri walaupun vanessa wanita yang jahat,lebih jahat lagi maya yang terlihat baik 😅😅🤣🤣🤣🤣
Sri Sunarti
👍👍👍👍
Ummu Sakha Khalifatul Ulum
Lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!