Ini lanjutan Kultivasi Dewa Season 1.
Silahkan baca dari Kultivasi Dewa Season 1.
Qin Fan yang memulai petualangan nya alam cahaya.
Dimulai dari menjadi murid sekte, membangun klan Qin, hingga membangun kekaisaran Qin dan menjadi penguasa seluruh alam, seperti yang ditakdirkan untuknya.
Gimana Perjalanan Qin Fan untuk meraih semua itu?
Yuk ikuti terus Kultivasi Dewa Season 2!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fathir Aliyudin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mempelajari Jurus Petir Transparan
"Sudahlah Fan'er! jangan berpura pura lagi!" ucap dewa kuno Yo Ko menggeleng kepala.
"Hehehe.. baiklah, baiklah, baiklah, aku akan serius guru," balas Qin Fan terkekeh.
"Sampai dimana tadi? guru lupa," ucap dewa kuno Yo Ko menggaruk kepala.
"Huuuuh, guru payah," ejek Qin Fan.
Kembali Lin Tian dan ketiga adiknya hampir muntah darah, berkali kali Qin Fan membuat keempatnya hampir muntah darah dengan sikapnya.
"Tadi guru bilang jika dewa iblis masih hidup dan berada disuatu tempat," ucap Lin Dong bertanya
"Benar Dong'er, saudara dewa iblis Zhin Wei saat ini berada disuatu tempat, meskipun dia terluka, tapi kekuatan nya hanya lebih lemah dua tahap dibawah kalian berempat, jika dia sembuh, maka kekuatan nya bisa melebihi kalian,"
"Meski separuh kekuatan nya ditarik Sang Pencipta, tapi saudara dewa iblis Zhin Wei sangat berbahaya, dan yang menjadi masalah adalah, guru dan Niu tidak bisa ikut terlibat, Sang Pencipta melarang guru dan Niu untuk terlibat soal dunia lagi, kami hanya akan menyeimbangkan keseimbangan dunia,"
"Saat ini saudara dewa iblis Zhin Wei sudah lupa ingatan, jadi dia tidak ingat sama sekali siapa dirinya, selain itu, wujudnya sudah bukan seperti iblis, tapi seperti dewa, jadi guru harap kalian berhati hati! guru juga mempercayakan keselamatan Fan'er pada kalian," ucap dewa kuno Yo Ko dengan sangat serius.
Qin Fan yang mendengar gurunya tidak bisa lagi terlibat soal dunia, dia sedikit bergidik, dia sudah menduga kekuatan dewa iblis Zhin Wei sangat besar, dan hanya gurunya dan juga Niu yang bisa menghadapinya, tapi gurunya bilang jika tidak akan terlibat lagi soal dunia.
"Baik guru, aku akan menjaga Fan'er dengan nyawa ku," jawab Lin Tian serius, lalu satu persatu Lin Chen dan kedua adiknya juga mengatakan hal yang sama.
"Baiklah, guru hanya ingin menyampaikan itu saja, setelah ini, kita tidak akan pernah bertemu lagi, guru berharap kalian saling menjaga satu sama lain dengan baik!" balas dewa kuno Yo Ko yang sudah ingin pergi.
"Baik guru," jawab Qin Fan dan keempat kakaknya.
"Penguasa," ucap Niu yang tiba tiba memeluk Qin Fan dengan erat.
"Aku akan merindukan mu Niu," balas Qin Fan dengan meneteskan air mata, yang entah apa yang merasukinya sehingga dia merasa sedih.
Setelah melepaskan pelukan Niu, Qin Fan kembali memeluk gurunya, hanya keempat kakak nya saja yang tidak berani melakukan hal itu.
Selesai acara berpelukan, dewa kuno Yo Ko dan Niu menghilang dari pandangan Qin Fan dan keempat kakak seperguruan nya.
Setelah kepergian guru mereka, Qin Fan dan keempat kakak seperguruan hanya diam, sehingga suasana dalam aula pertemuan sangat hening, mereka merasa sedih karena tidak akan pernah lagi bertemu dengan guru mereka.
"Fan'er, mulai sekarang, kamu tinggallah disini, kamu dengarkan pesan guru?" Lin Tian membuka suara.
Qin Fan tidak langsung menjawab, dia masih merasa sedih dengan kepergian gurunya, keempat kakak seperguruan nya mengerti dengan apa yang dirasakan Qin Fan, karena mereka juga merasakan hal yang sama, tapi sebagai kakak tertua, Lin Tian tidak mau Qin Fan terus terusan bersedih.
"Aku tidak menyangka memiliki adik cengeng seperti dirimu Fan'er, bahkan seperti anak kecil didepan guru," ucap lanjut Lin Tian yang ingin membuat suasana hati berubah.
"Aku akan mengajari Fan'er jurus petir transparan," timpal Lin Chen yang juga mencoba menghibur Qin Fan.
"Jurus petir transparan? jurus apa itu?" Qin Fan yang bersedih tiba tiba bertanya jurus yang disebutkan Lin Chen, bahkan dengan wajah yang ceria.
Keempat kakak seperguruan sekali lagi dibuat hampir muntah darah, yang tadinya sangat sedih, tiba tiba berubah menjadi ceria.
"Kenapa wajah kalian seperti itu?" tanya Qin Fan yang melihat wajah keterkejutan keempat kakak seperguruan nya.
"Jadi kamu hanya mengerjai kami sedari tadi?" Lin Feng terlihat kesal karena merasa dipermainkan Qin Fan.
"Hehehe.., maafkan aku yang kecil ini kakak ketiga! aku memang sedih karena tidak bisa lagi bertemu dengan guru, tapi aku berubah ceria karena jurus yang kakak kedua sebutkan tadi," jawab Qin Fan terkekeh dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Huuuuh, dasar manja," balas Lin Feng kesal.
"Sudah! Sudah! jangan diributkan lagi!" Lin Dong melerai.
"Jurus Petir Transparan adalah jurus andalan klan, jurus ini tidak ada yang tahu jika dia sedang diserang, namun pengguna bisa mengetahuinya saat petir transparan itu berderak derik, jurus ini juga belum pernah satupun dari kami menggunakannya, sebab jurus petir transparan sangat mematikan,"
"Kelebihan jurus petir transparan adalah, meskipun tidak langsung membunuh, tapi yang terkena sambaran petir transparan, tidak akan pernah sembuh lagi, dia akan mati perlahan, tapi jika yang dilawan memiliki kekuatan 2 tahap diatas pengguna, maka hal itu tidak berlaku,"
"Kelemahan jurus petir transparan adalah menggunakan Qi yang sangat banyak, membutuhkan Qi sebanyak 70% untuk dapat menggunakan jurus ini, sehingga setelah menggunakan jurus petir transparan, si pengguna akan terlihat kelelahan,"
"Beruntung jika memiliki pil pengumpul Qi, karena Qi akan segera kembali jika mengonsumsi pil pengumpul Qi, bagaimana? apa kamu tertarik mempelajari jurus ini?" ucap Lin Chen menjelaskan kelebihan dan kekurangan jurus petir transparan.
"Tapi jika kultivasi mu sudah berada di tahap semesta 5 bintang 8 atau bintang 9, kamu tidak akan kesulitan lagi menggunakan jurus petir transparan, karena hanya membutuhkan beberapa persen saja Qi yang kamu miliki," timpal Lin Tian sebelum Qin Fan menjawab.
"Hehehe.. kapan kakak kedua akan mengajariku?" tanpa pikir panjang, Qin Fan langsung bertanya kapan diajari.
"Baiklah jika kamu mau mempelajari jurus petir transparan, besok aku akan mengajarimu," jawab Lin Chen.
"Tapi bagaimana dengan tetua Jian dan keempat saudari ku jika mereka sampai disini?" tanya Qin Fan yang ingat dengan tetua Jian dan keempat gadis cantik itu.
"Tetua Jian? keempat saudari mu? maksudmu?" Lin Tian mengerutkan kening, dia tidak mengerti dengan pertanyaan Qin Fan.
Qin Fan lalu menjelaskan awal tujuan nya ke klan Lin bersama rombongan, lalu berpisah dihutan mati, bertarung hingga terluka dan diselamatkan Lin Chen.
"Dasar bodoh," kali ini Lin Tian tidak bisa menahan tangannya, lalu tangannya melayang dikepala Qin Fan.
"Kakak dan guru sama saja, selalu memukul kepalaku," ucap Qin Fan kesal, karena Lin Tian memukul kepalanya.
"Sudah beristirahatlah! karena besok kamu akan mempelajari jurus petir transparan, masalah tetua Jian dan keempat gadis itu, aku akan menyuruh Lin Ming menyambut mereka," balas Lin Tian, lalu dia keluar dari aula pertemuan.
Setelah Lin Tian meninggalkan aula pertemuan, yang lainnya juga meninggalkan aula pertemuan, sementara Qin Fan dituntun seorang murid klan ke kamarnya.
*******
Keesokan harinya.
Setelah membersihkan diri dan memakai pakaian yang baru, Qin Fan keluar kamar, lalu dia pergi ke aula pertemuan, dia ingin mencari Lin Chen, karena seperti perjanjian mereka kemarin, Lin Chen akan mengajari Qin Fan jurus petir transparan.
Sesampainya di aula pertemuan, Lin Chen sudah menunggunya disana, Lin Chen kemudian membawa Qin Fan keluar klan dan pergi ke sebuah hutan, sesampainya disana, Lin Chen berjalan kesebuah pohon besar, lalu dia membuat gerakan tangan.
Whush..
Sebuah pusaran angin muncul di batang pohon besar.
"Ayo masuk!" ucap Lin Chen.
"Baik kak," jawab Qin Fan tanpa pikir panjang, lalu keduanya masuk kedalam.
Whush.. Whush..
Qin Fan dan Lin Chen muncul disebuah tanah lapang, Qin Fan yang melihat sebuah dunia kecil itu tampak biasa saja, dia sudah menduga hal itu.
"Perhatikan setiap gerakan yang aku perlihatkan! tapi sebelum melakukan gerakan, keluarkan elemen petir dikedua telapak tangan mu, jika elemen petir sudah bertumpuk pada kedua telapak tangan mu, maka lakukan gerakan seperti ini!" ucap Lin Chen, lalu dia membuat gerakan tangan.
Jeeddeeeerr Jeeddeeeerr Jeeddeeeerr
Booooomm Booooomm Booooomm..
Tiba tiba pepohonan yang berada dalam jarak 200 meter itu seperti disambar petir dan meledak.
"Haaaaahh,"
Qin Fan melongo melihat pepohonan tiba tiba meledak, bahkan kedua bola matanya hampir melompat keluar.
"Apa kamu sudah mengerti?" tanya Lin Chen setelah dia melakukan hal yang sama sebanyak 3 kali.
"Sudah kak, aku sudah mengerti," jawab Qin Fan mengangguk.
"Sekarang cobalah!" perintah Lin Chen.
"Baik kak," jawab Qin Fan.
Qin Fan kemudian melakukan apa yang dijelaskan Lin Chen, yaitu mengalirkan elemen petir dikedua telapak tangannya, setelah elemen petir mengalir dan bertumpuk dikedua telapak tangannya, Qin Fan melakukan gerakan yang sama dengan yang dilakukan Lin Chen.
Jeeddeeeerr Jeeddeeeerr Jeeddeeeerr
Booooomm Booooomm Booooomm..
Tiba tiba pepohonan yang berada ratusan meter kembali seperti disambar petir dan meledak.
"Masih kurang sempurna, cobalah terus hingga sempurna," Lin Chen memberikan komentarnya.
"Baik kak," jawab Qin Fan patuh.
Lalu dia kembali melakukan hal yang sama.
*********
Tinggalkan Like dan Komentar nya ya kak!!!
Dikasih Hadiah dan Vote juga lebih bagus.
Terima Kasih....