Dimalam saat Kiara tahu perselingkuhan kekasih yang sangat ia cintai, dia merasa hatinya remuk dan marah tetapi tidak bisa berbuat apa-apa.
Tanpa diduga, dia yang seolah kehilangan dirinya naik ke pangkuan seorang mafia dingin yang kebetulan berada di tempat yang sama.
Kiara menggoda lelaki itu dan membuatnya terjebak dalam hubungan yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.
"Kau hanya wanita mainanku, aku tidak mencintaimu," Alexander Grey
"Berjanjilah saat kontrak usai kau harus melepaskan aku," Kiara
.
.
Ikuti Instagram aku ya : @anak_kost_joy
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anak Kost, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kenapa aku peduli dengannya?
***
Episode 23 : Kenapa aku peduli dengannya?
“Keluarga? apa-apaan ini? sejak kapan budak menjadi kekasih? ini seperti novel erotis yang sedang tren itu, Kiara, bukan itu intinya, kau akan bertemu keluarganya,"
"Kau akan menjadi wanita antagonis yang menggoda pria pemeran utama, dan akhirnya semua orang akan membencimu karena kau adalah wanita penggoda, setelah itu kau akan di singkirkan oleh keluarganya dan pemeran utama lelaki dan perempuan akan bersatu dan kau akan dipenjara, huaaa, begitukah nanti jalan hidupku?”
Rentetan kisah hidup yang ia baca di novel ia aplikasikan pada dirinya, serangkaian penderitaannya nanti sudah tergambar di kepalanya, dia terdiam dan mematung sembari berimajinasi mengenai jalan cerita hidup yang ia karang dalam pikirannya.
Bagi Kiara dia adalah toko antagonis yang jahat dalam cerita ini, dia hanya alat sebagai pemersatu pemeran utama wanita dan pemeran utama pria.
***
“Kalau kau mau kakimu patah, kau bisa terus berdiri dan mematung disitu!’’ ucapan penuh ancaman mengejutkannya dan membuatnya sadar dari imajinasi gila yang ada di pikirannya.
Kiara segera menggelengkan kepalanya, dia mengikuti Alexander berjalan tetapi langkahnya kecil sekali karena disamping dia mengenakan hak tinggi, dia juga mengenakan baju ketat seksi, jadi dia tidak ingin sesuatu yang tidak diinginkan terjadi makanya dia berjalan lambat.
“Kau bisa jalan tidak sih? lama sekali!” teriak Alexander yang sudah tidak sabaran menunggu Kiara di dalam mobilnya.
“Ma … maafkan saya Tuan, tetapi baju ini sangat ketat dan terbuka, saya belum pernah berpenampilan seperti ini sebelumnya, jadi saya takut dan berhati-hati melangkah,” Kiara menjawab dengan lembut dan berterus terang.
Dia segera duduk, dia merapatkan kakinya, salah satu tangannya menutup bagian dada dan satu tangannya yang lain menutup bagian paha.
“Cih, gadis-gadis yang tadi mengenakan pakaian seperti ini setiap kali bersamaku, kenapa kau tidak bisa? kau harus membiasakan dirimu! paham!” tegas Alexander dengan lantang kepada Kiara.
Kiara hanya bisa mengangguk dan menunduk, tetap saja dia tidak terbiasa dan tidak nyaman apalagi ada supir dan Alexander yang juga bersamanya di dalam mobil.
Selama perjalanan Kiara sama sekali tidak berani bergerak, Alexander memperhatikan hal itu, mata Kiara sekali-sekali memeriksa supirnya apakah supir itu melihat dia atau tidak.
“Kenapa aku peduli dengannya? kelinci penakut seperti ini benar-benar memperhatikan hal itu ya, dia harusnya senang menunjukkan tubuhnya yang bagus kepada orang lain seperti wanita yang selama ini ku jumpai, ternyata dia tidak ya, aku juga entah kenapa merasa kurang nyaman orang lain melihat tubuhnya, hmmm!” Alexander bergumam, dia membuka jasnya dan melemparnya ke tubuh Kiara tanpa mengatakan apapun.
Kiara yang mendapati ada jas besar di lempar kepadanya senang sekali, dia langsung mengenakan jas itu untuk menutupi tubuhnya, dia langsung tersenyum dan hendak mengatakan terimakasih.
“Terima ….” Belum sempat ia mengatakan terimakasih Alexander langsung menyela.
“Tidak usah berterimakasih, aku tidak melakukan ini karena peduli padamu, aku tidak nyaman melihatmu selalu melirik kesana kemari, dan juga kau hanya menganakan jas itu dalam mobil ini saja, di rumah keluargaku nanti kau harus membuatku puas dengan sandiwaramu, paham?” ketus Alexander melihat kearah berlawanan dari Kiara, dia tidak ingin melihat wajah Kiara.
“Aku tidak paham dan tidak peduli yang penting kau memberikan jas ini, jika tidak mau menerima rasa terimakasih yasudah!” balas Kiara dengan kekesalan nya, tetapi tentu saja itu hanya ada dalam benaknya.
Kenyataan dia hanya tersenyum palsu dan menunduk, “Baik Tuan,” jawabnya menurut.
kalo payung bocor terlindungi dari hujan namun tetap basah juga 😂😂🙏🙏🙏