NovelToon NovelToon
Majikanku, Suamiku

Majikanku, Suamiku

Status: tamat
Genre:Romantis / Nikahkontrak / Patahhati / Konflik Rumah Tangga-Konflik Etika / Tamat
Popularitas:96.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Aysha Siti Akmal Ali

Naila, gadis malang yang baru berusia 16 tahun, harus mengalami nasib buruk. Ketika Naila masih terpuruk setelah kematian Ibunya, ia bekerja di kediaman seorang Pengusaha sukses (Keanu Armani Putra). Bukannya mendapatkan ketenangan, Naila malah semakin terpuruk karena nasibnya menjadi lebih tragis dari sebelumnya.

Dimana ia diperkosa dan menjadi istri siri yang tidak pernah dianggap oleh sang suami. Belum lagi keputusan Keanu yang akan menikahi Kekasihnya, Melisa.

Kehadiran Melisa didalam rumah tangganya, membuat kehidupan Naila semakin berat. Belum lagi ia harus mengetahui bahwa dirinya tengah hamil di usianya yang masih sangat muda.

Bagaimana perjuangan Naila melewati masa sulitnya? Penasaran??? Yukk, ikuti cerita mereka 😘😘😘

Bukan ranah Bocil ya, jadi yang masih bocil, jangan di intipin ya ...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aysha Siti Akmal Ali, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tempat Tinggal Baru

Di kediaman Keanu,

Dokter yang dipanggil oleh Keanu pun akhirnya tiba. Keanu langsung menyambut Dokter itu kemudian menuntunnya menuju kamar, dimana Melisa sudah menunggunya.

"Ini istri saya, Dok. Tadi dia mengalami kram perut dan saya sangat mengkhawatirkan keadaannya dan juga calon bayi saya." ucap Keanu kepada Dokter itu.

"Iya, Dok. Tadi perut saya kram," sambung Melisa.

Dokter itu segera menghampiri Melisa dan mencoba memeriksa keadaan Melisa dan kandungannya.

"Ehm, Sayang... bisakah tinggalkan aku dan Dokter berdua saja? Aku malu jika kamu ada disini dan memperhatikan Dokter memeriksa keadaan ku." rengek Melisa.

Keanu nampak keberatan namun dengan terpaksa iapun menurut saja apa yang diperintahkan oleh Melisa kepadanya. Keanu segera keluar dari kamar dan membiarkan Dokter itu memeriksakan keadaan Melisa tanpa dirinya.

"Sebenarnya tidak apa-apa jika suami anda berada disini. Dan saya rasa itu lebih baik karena suami anda bisa mengetahui keadaan anda yang sebenarnya." ucap Dokter itu sambil tersenyum hangat kepada Melisa.

"Bukan seperti itu, Dok! Sebenarnya aku ingin bicara padamu berdua saja. Suamiku itu sama sekali tidak perhatian padaku, Dok! Aku ingin dia lebih memperhatikan aku dan juga calon bayinya. Jadi ku mohon bantu aku ya, Dok! Katakan saja kalau aku tidak bisa banyak pikiran, kelelahan atau apapun itu dan hal itu akan berimbas kepada kehamilan ku. Boleh ya, Dok!" sahut Melisa sambil memelas kepada Dokter itu.

Dokter cantik itu tersenyum kecut sambil memeriksa keadaan kandungan Melisa. "Tapi saya rasa Tuan Keanu begitu memperhatikan anda, Nyonya. Buktinya ia begitu mengkhawatirkan keadaan anda." ucap Dokter itu.

"Ih, Dokter tidak tahu saja bagaimana sikap suamiku itu!" sahut Melisa kesal sambil menekuk wajahnya.

Dokter itu hanya membalas reaksi Melisa dengan tersenyum hangat. Setelah selesai memeriksakan keadaan Melisa, Dokter itu kembali tersenyum.

"Sebenarnya kandungan anda tidak memiliki masalah apapun, Nyonya. Semuanya baik-baik saja begitupula calon bayi anda." ucap Dokter itu.

"Iya, tapi tolong bantu bilang ke suamiku seperti yang aku katakan tadi ya, Dok! Ku mohon..." sahut Melisa lagi.

Dokter itupun tersenyum lagi. "Baiklah, Nyonya."

Setelah memberikan Vitamin untuk Melisa, Dokter itupun segera pamit. Melisa tersenyum licik setelah Dokter itu keluar dari dalam kamarnya.

"Sekarang kamu akan menjadi milik ku seutuhnya, Keanu!" gumam Melisa.

Di ruang tengah,

"Bagaimana, Dok? Bagaimana keadaan istri dan kandungannya, semuanya baik-baik saja, kan?" tanya Keanu panik.

Dokter itu sempat mengerutkan alisnya. Ia bingung dengan pengakuan Melisa bahwa suaminya sama sekali tidak mempedulikan dirinya dan juga kehamilannya. Buktinya sekarang Keanu begitu mengkhawatirkan keadaan Melisa. Dokter itu tidak percaya jika seandainya Keanu hanya berpura-pura mengkhawatirkan keadaan istrinya karena kekhawatiran itu terlihat jelas diraut wajahnya.

"Tuan tenang saja, Nyonya Melisa dan bayi dalam kandungannya sehat-sehat saja. Tidak ada yang perlu dicemaskan. Tetapi... saya rasa anda harus lebih memperhatikan Nyonya Melisa karena ia tidak boleh terlalu banyak pikiran karena semua itu akan mempengaruhi tumbuh kembang janinnya." sahut Dokter.

Keanu terdiam sejenak sambil memperhatikan Dokter itu. "Baiklah, Dok. Saya pasti akan memberikan perhatian lebih untuk istri saya." sahut Keanu.

Setelah Dokter itu pamit, Keanu pun bergegas menuju kamarnya untuk menemui Melisa. Ketika Keanu membuka pintu kamarnya, terlihat Melisa masih berselonjoran diatas tempat tidur sambil mengelus perutnya.

"Kamu dengankan apa yang dikatakan Dokter padaku, Keanu?! Aku tidak boleh terlalu banyak pikiran dan hal itu sangat tidak bagus untuk calon bayi kita. Tapi anehnya kamu malah selalu membuat masalah padaku!" ucap Melisa kesal.

"Iya, maafkan aku, Melisa. Setelah ini aku berjanji tidak akan membuat masalah lagi. Aku akan lebih memperhatikan dirimu dan juga calon anak kita." sahut Keanu seraya mengelus lembut perut Melisa.

"Heh, akhirnya! Setelah ini kamu tidak akan bisa berkutik lagi, Keanu!" batin Melisa

Sementara itu,

Adnan tiba di kediaman Tantenya. Rumah itu tidak kalah megah dari kediaman milik Tuan Keanu. Naila sempat terpaku memperhatikan bangunan mewah itu. Adnan menghampiri Naila sambil tersenyum kemudian mengajaknya memasuki kediaman Tantenya tersebut.

"Mari Naila, ikut aku!" ucap Keanu.

Naila pun mengikuti langkah kaki Keanu yang menuntunnya memasuki bangunan megah itu.

"Sebenarnya Tante ku sedang bertugas diluar kota. Dia tengah mengurus cabang baru Restoran miliknya. Apa kamu tahu, Naila? Restoran mewah itu adalah milik Tante Mira. Dia adalah seorang wanita pekerja keras. Apalagi setelah kematian Om Daniel, suaminya Tante Mira. Beliau benar-benar hanya fokus pada usaha miliknya." tutur Adnan kepada Naila.

"Apa tante anda punya anak, Tuan?" tanya Naila

Adnan tersenyum sambil menatap Naila. "Sayangnya Tante Mira tidak memiliki anak. Om Daniel divonis tidak bisa memiliki keturunan. Namun Tante Mira tidak pernah menuntut lebih dan tetap setia kepada Om Daniel. Bahkan ketika Om Daniel meminta Tante Mira untuk merawat ku pun, Beliau juga menyetujuinya." sahut Adnan.

"Jadi anda..."

"Ya, Naila. Aku adalah keponakan dari Om Daniel dan setelah kedua orangtuaku meninggal akibat kecelakaan, mereka merawat ku. Padahal saat itu usiaku sudah menginjak remaja namun Tante Mira tetap memberikan kasih sayang selayaknya seorang Ibu kepadaku." sahut Adnan.

"Anda beruntung sekali karena memiliki seorang Tante seperti beliau, Tuan Adnan." ucap Naila.

"Ya, Naila. Akupun merasa seperti itu. Aku beruntung karena menemukan sosok Tante seperti Tante Mira." sahut Adnan sambil tersenyum hangat kepada Naila yang masih setia berjalan disampingnya.

"Ehm, tunggu disini. Aku akan memperkenalkan kamu dengan salah satu Pelayan Senior disini." sambung Adnan ketika mereka sudah tiba diruang tengah.

"Baik, Tuan." sahut Naila.

Adnan melangkah menuju dapur kemudian menemui salah satu Pelayan Senior di rumah itu dan mengajaknya untuk berkenalan dengan Naila.

"Nah, Bi. Ini Naila, dia akan menjadi salah satu Pelayan disini untuk membantu pekerjaan Bibi. Bukankah Tante Mira meminta tambahan tenaga ART untuk merawat rumah ini?" ucap Adnan kepada Pelayan Senior itu.

"Benar, Tuan Adnan. Nyonya Mira memang meminta tambahan tenaga ART." sahut Pelayan itu sambil melemparkan senyuman kepada Adnan.

"Baguslah kalau begitu. Nah Naila, mulai sekarang kamu bisa tinggal dan bekerja disini. Dan jika ada masalah ataupun ada yang ingin kamu tanyakan, katakan saja sama Bi Arti." ucap Adnan kepada Naila.

Bi Arti tersenyum hangat kepada Naila kemudian dibalas oleh Naila. "Baik, Tuan. Terimakasih banyak." sahut Naila.

"Kalau begitu, aku pergi dulu ya, Naila. Soalnya pekerjaan ku masih belum selesai." sahut Adnan.

Setelah Adnan pergi, kini tinggal Naila dan Bi Arti yang masih berada diruangan itu. Bi Arti merengkuh tubuh mungil Naila kemudian menuntunnya ke kamar yang akan didiami oleh Naila nantinya.

"Mari sini, Nak. Biar Bibi tunjukkan dimana kamar mu dan jika ingin bertanya, jangan malu-malu tanyakan saja sama Bibi." ucap Bi Arti.

"Baik, Bi." sahut Naila.

...***...

1
Dewi Dama
malas baca klo sampe episode 200 ratusan
Hylos Nana
Luar biasa
Yuna Aprilia
😭😭😭😭😭
Nuryani Manalu
😭😭😭😭 sedih bngt ,sampai ikut nangis
Nunur Rohimah Nunur: ikut sedih juga karna belum kenal dekat sm bunda
total 1 replies
linasijabat nysinurat
Luar biasa
Ahmad Bastari
kapok..mampus lho malu kannn
Ahmad Bastari
penasaran banget
Ahmad Bastari
kasih perhatian terus adnan dan sabar ya arumi buat adnan menyesal
Ahmad Bastari
ok pas tamat smu juga lebih baik
Ahmad Bastari
bersatulah dan keanu nikahilah nails secara hukum
Ahmad Bastari
nyesel kan kan sukur
Ahmad Bastari
apa nggak bisa disatukan lg mereka! semoga Keanu memilih naila
Ahmad Bastari
semoga terungkap nanti ya
Ahmad Bastari
semoga aja yg di kandungan melisa Bukan anak Keanu
Ahmad Bastari
jgn2 Melissa tak perawan lg
Ahmad Bastari
biar naila hamil taranaknya mieipmu
Jastiah Tia
wow nayla ponakan t.mira
Retno Palupi
semoga bahagia nan
Mmh'a Azam Yasmien
😭😭😭
Mmh'a Azam Yasmien
jangan menyesal ya nanti nya keano 🤭🤭🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!