NovelToon NovelToon
Wanita Kesayangan Mafia Kejam

Wanita Kesayangan Mafia Kejam

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Terpaksa Menikahi Suami Cacat
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: Yayuk Triatmaja

Renata di paksa menikah oleh orang tuanya untuk menggantikan Adik Tirinya. Di mana pria tersebut lumpuh dan hampir seluruh tubuhnya bernanah bersamaan keluar aroma busuk.

Enam bulan kemudian suaminya bisa berjalan, tubuhnya sudah tidak lagi bernanah dan mengeluarkan aroma busuk berkat perawatan Renata.

Keluarga dari pihak suaminya sangat senang akan hal itu namun sebulan kemudian suaminya ingin menikah dengan Adik Tirinya. Renata yang sangat kecewa langsung meminta cerai dan pergi meninggalkan suaminya.

Tanpa sengaja dirinya bertemu dengan seorang pria yang sedang terluka parah. Renata yang memiliki hati baik menolongnya hingga pria tersebut sembuh dan mengajaknya untuk menikah.

Apa yang terjadi selanjutnya? Apakah Renata mau menerima pria tersebut atau kembali ke suaminya di mana suaminya menyesali perbuatannya? Ikuti yuk kisahnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pergilah Ke Bosmu!

Kini Veni sudah berada di ruang kerja milik Ayahnya untuk memeriksa pembukuan. Baik pemasukan maupun pengeluaran sehari-hari dengan ditemani Asisten Rahel.

Asisten Rahel adalah Asisten yang selama ini bertugas untuk membantu mengurus pembukuan milik Keluarga Besar Alexander selama puluhan tahun.

Veni sangat terkejut karena selama tujuh bulan ini hasil keuntungan lima toko, sama sekali tidak ada uang masuk ke dalam pembukuan malah yang ada banyak pengeluaran.

Hal itu tentu saja membuat Veni menggebrak meja sambil menatap tajam ke arah Asisten Rahel tersebut kemudian membanting buku tersebut ke arah lantai.

"Kenapa sama sekali tidak ada uang pemasukan? Bukankah keluarga besar Alexander memiliki 5 toko pakaian yang selalu ramai pembeli?" Tanya Veni dengan nada satu oktaf.

"Nona Veni, pembukuan kediaman Keluarga Besar Alexander memang selalu seperti ini ketika di pegang oleh Nyonya Besar. Memang benar 5 toko pakaian selalu ramai pembeli namun hasil keuntungan sebagian masuk ke dalam kantong pribadi Nyonya Besar." Jawab Asisten Rahel dengan jujur.

"Apa? Bagaimana bisa Ibuku mengambil sebagian keuntungan yang ada di 5 toko?" Tanya Veni tidak percaya dengan apa yang dikatakan Asisten Rahel.

"Jika Nona Veni tidak percaya dengan apa yang Aku katakan tanyakan sama Nyonya Besar." Jawab Asisten Rahel.

"Kalau memang apa yang kamu katakan. Kenapa selama Kakak Iparku yang pegang pembukuan, kami selalu bisa membeli apa saja yang kami inginkan?" Tanya Veni yang sangat yakin kalau Asisten Rahel berbohong.

"Dikarenakan selama 7 bulan Nyonya Muda Dian selalu menyuntikan dana agar toko tetap bisa berjalan karena itulah saat Nyonya Muda Dian mengelola keuangan selalu baik-baik saja." Jawab Asisten Rahel menjelaskan apa yang terjadi selama ini.

Asisten Rahel sebenarnya sangat tidak suka dengan Keluarga Besar Alexander. Hal ini dikarenakan mereka semena-mena dan tidak tahu berterima kasih terhadap Renata yang sudah berusaha membantu keuangan Alexander selama ini.

Asisten Rahel berencana seminggu lagi akan pensiun dan tinggal di desa menemani anak dan menantunya serta cucunya yang sangat sayang dengan dirinya.

Tanpa banyak bicara Veni keluar dari ruang kerja milik Ayahnya menuju ke kamar orang tuanya. Di mana saat itu Ibunya berada di kamar bersama Kepala Pelayan yang merupakan orang kepercayaannya dengan pintu tertutup.

"Kenapa kali ini hanya mengirimkan sedikit?" Tanya Ibu Vina dengan wajah terkejut tanpa menerima uang hasil penjualan dari tangan Kepala Pelayan.

"Nyonya sekarang pasar gelap di jaga ketat, jadi sudah bagus kita bisa mendapatkan uang sebanyak ini hasil dari penjualan guci peninggalan jaman dulu." Jawab Kepala Pelayan.

"Baiklah. Hasil uang penjualan guci ini akan Aku simpan dulu untuk menikahkan Dian dengan Diana. Untuk uang biaya pernikahan Veni nanti saja karena Veni belum punya kekasih." Ucap Ibu Vina sambil mengambil kotak yang diletakkan meja lalu membukanya.

Kemudian Ibu Vina mengambil uang dari Kepala Pelayan lalu menyimpannya di kotak tersebut. Tanpa mereka ketahui kalau Veni mendengar perkataan mereka dari balik pintu yang tertutup dengan rapat.

"Tapi Nyonya Besar, Nona Veni juga sudah cukup umur, jadi sudah seharusnya menabung untuk memberinya mas kawin." Ucap Kepala Pelayan.

"Gadis si alan itu sejak kecil tidak pernah dekat denganku. Sedangkan Keluarga Besar Alexander hanya punya sedikit uang jadi utamakan Dian terlebih dahulu." Ucap Ibu Vina.

"Mengenai mahar Veni, Aku akan memberikan uang itupun kalau uangnya ada. Tapi jika tidak ada maka biarkan Veni yang mencari cara untuk mendapatkan uangnya.

Veni yang tidak bisa menahan amarahnya langsung membuka pintu kamar orang tuanya dengan kasar. Hal itu membuat kedua wanita tersebut menatap ke arah pintu dan melihat Veni berjalan ke arah mereka.

"Veni, kenapa kamu datang dan masuk ke kamar Ibumu tidak mengetuk pintu?" Tanya Ibu Vina dengan wajah terkejut begitu pula dengan Kepala Pelayan.

"Aku datang menjenguk Ibu dan sekalian ada yang ingin Aku bicarakan." Jawab Veni.

Sambil berbicara Veni menatap sekeliling kamar milik orang tuanya. Hingga Veni tidak sengaja melihat kotak ukuran sedang di samping Ibu Vina.

"Katakan saja." Ucap Ibu Vina sambil menahan rasa kesal karena Veni main masuk kamarnya tanpa mengetuk pintu.

"Bu, kenapa Ibu menutup kamar? Selain itu kenapa ada kotak di samping Ibu? Kotak itu isinya apa?" Tanya Veni beruntun.

"Kotak ini berisi semua perhiasan milik Ibu yang sudah lama tidak di pakai dan rencana mau Ibu kasih ke Kepala Pelayan." Jawab Ibu Vina berbohong sambil memegang kotak tersebut seakan takut di rebut oleh Veni.

"Apakah benar semua perhiasan milik Ibu yang sudah lama tidak di pakai?" Tanya Veni sambil menatap Ibunya dengan perasaan penuh kecewa.

"Tentu saja benar." Jawab Ibu Vina berbohong lagi.

"Kebetulan Aku kekurangan perhiasan jadi dari pada diberikan ke Kepala Pelayan lebih baik memberiku semua perhiasan itu." Ucap Veni.

"Tapi ..." Ucap Ibu Vina menggantungkan kalimatnya sambil berpikir untuk mencari jawaban yang tepat.

"JIka Ibu tetap ingin memberikan semua perhiasan yang sudah terpakai ke Kepala Pelayan maka Aku akan memilih terlebih dulu mana yang Aku suka." Ucap Veni yang memiliki banyak akal.

"Barang-barang di dalam kotak ini sudah terlalu tua. Kalau kamu suka, maka Ibu akan memilih beberapa untuk dikirimkan kepadamu." Ucap Ibu Vina mencari alasan yang tepat sambil memegang peti tersebut.

"Kalau begitu terima kasih karena Ibu mau mengirimkan perhiasan untukku." Ucap Veni sambil tersenyum devil.

Selesai mengatakan hal itu Veni membalikkan badannya namun baru satu langkah Veni kembali membalikkan badannya dan melangkah dengan cepat.

Vedi langsung memegang peti tersebut dan ingin merebutnya. Hal itu tentu saja membuat Ibu Vina berusaha mempertahankan peti tersebut agar tidak bisa di rebut oleh Veni.

Namun usahanya gagal di mana Veni berhasil merebut peti tersebut dan mundur beberapa langkah agar menjauh dari Ibunya.

"Veni, di dalam peti itu adalah barang-barang perhiasan milik Ibumu. Jadi kamu tidak boleh membuka isi kotak itu." Ucap Ibu Vina dengan nada satu oktaf.

"Karena Ibu tidak ingin Aku membukanya, maka Aku tidak akan membukanya. Aku akan menyerahkan kotak ini ke Nenek dan biarkan Nenek memutuskan apakah perlu membukanya atau tidak." Ucap Veni sambil membalikkan badannya.

"VENI!" Teriak Ibu Vina dengan suara menggelegar ketika melihat Veni berlari keluar dari kamarnya.

"Apakah kamu mau membuatku marah dan menginginkan Ibumu cepat mati!" Teriak Ibu Vina sambil berlari mengejar Veni dan diikuti oleh Kepala Pelayan.

Mereka saling kejar-kejaran ke arah kamar Nenek Lampir yang sedang istirahat di kamarnya. Tanpa mereka ketahui kalau seseorang yang ditugaskan bosnya melihat kejadian tersebut.

Orang tersebut kemudian menulis surat lalu memanggil burung yang di latih oleh bosnya. Hingga beberapa saat burung tersebut datang dan terbang ke arah pria tersebut.

Kemudian memasukkan surat tersebut ke arah kaki burung tersebut. Di mana kaki burung tersebut ada tabung kecil di mana kanan dan kiri tersebut ada lubang kecil.

"Pergilah ke bosmu!" Perintah pria tersebut sambil menerbangkan burung tersebut hingga burung tersebut tidak terlihat.

1
Yayuk Triatmaja
siap. Terima kasih banyak
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Yayuk Triatmaja: siap. Nanti jam 2 an up karena Author ada acara
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Cindy
lanjut kak
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih
Yayuk Triatmaja: siap. Jangan lupa bintang lima, vote dan bunga. Kalau ada kopi boleh /Smile/
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Ayudya
jangan bilang kalau Veni perna ma tuan kelling
Cindy
lanjut kak
Yayuk Triatmaja: siap. Jangan lupa bintang lima, vote dan bunga. Kalau ada kopi boleh /Smile/
total 1 replies
Ayudya
nah kan hancur makanya jadi orang itu jangan songong
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Yayuk Triatmaja
siap hari ini up lagi
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Yayuk Triatmaja: siap hari ini up lagi
total 1 replies
Nanin Rahayu
lanjut thorr 🥰🥰🥰 bongkar kebusukan keluarga Alexander Renata biar malu
Yayuk Triatmaja: siap hari ini up lagi
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Cindy
lanjut kak
Yayuk Triatmaja: nunggu lulus review dulu
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Yayuk Triatmaja: nunggu lulus review dulu
total 1 replies
Yayuk Triatmaja
siap hari ini up
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!