Kisah tragis harus dialami oleh wanita bernama Bilqis Adara Alkyara Putri, disaat usianya yang masih berusia 20 tahun ia harus menerima kenyataan pahit, hidupnya hancur akibat ulah kekasih dan Sandra Oktaviani, wanita yang sudah ia anggap sudah seperti saudara kandungnya sendiri.
Mengandung darah daging dari Lelaki bernama Rahendra Wijaya, tapi nasib malang menghampiri wanita itu sadar sang kekasih tak mau mempertanggung jawabkan perbuatannya, dibenci bahkan tak dipedulikan keluarga akhirnya wanita itu memilih pergi meninggalkan kota dimana ia dilahirkan.
Memutuskan menetap dan memulai kehidupan baru di kota ( J ) siapa sangka ia dipertemukan dengan sesosok nenek yang sangat baik sudah menganggapnya seperti cucu kandungnya sendiri.
Tak hanya bertemu nenek, ia juga bertemu Elgar Kenanndra Putra, lelaki menyebalkan yang siapa sangka ia cucu kandung dari nenek tersebut.
Akankah cinta Adara akan berlabuh pada Elgar, ataukah malah bersatu kembali dengan Hendra?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Fatimah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22 [ Mana diantara mereka yang akan menang?" ]
Setelah mendengar sendiri ahli waris akan berpindah tangan. Elgar berusaha keras memikirkan cara gimana mengatasi masalah ini. Setelah beberapa saat ia tak menampakkan diri, kali ini ia akhirnya keluar, namun masih dengan raut wajahnya yang kecut.
Namun baru beberapa menit ia keluar fokus dan lirikannya mengarah pada arah meja yang sudah ada berbagai barang mewah seperti tas, sepatu dan juga alat perlengkapan perkantoran, disitu pula sudah ada anggota keluarga yang mengerubungi barang-barang mewah itu.
"Semua ini untuk siapa?"
Elgar akhirnya angkat bicara, Nenek dan juga kedua orang tuanya lalu membalikkan tubuhnya.
"Ini semua untuk Adara,"balas Puspita tanpa bertele-tele.
"Tapi untuk apa?"tegas Elgar menanyakan dengan serius.
"Papa sudah putuskan kalau mulai besok Adara yang akan menggantikan Mbak Serly sebagai asisten sekaligus sekretaris kamu! Papa sudah pernah mendengar kamu lagi cari sekretaris yang cocok, mungkin dengan adanya Adara itu pilihan yang tepat!"
"Tidak!" Elgar menyahut dengan keras sekaligus menolaknya dengan lantang.
"Elgar tidak setuju dan tidak akan pernah setuju kalau gadis itu akan menjadi sekretarisku ... terserah jika Papa ingin mewariskan semua kekayaan Papa ...tapi yang jelas jangan ikut campurkan urusan pribadiku, cukup aku! Papa tidak perlu ikut campur!"
"Tapi kali ini Papa tidak bisa lagi percaya sama kamu! Pertama Sandra bukanlah wanita baik-baik! Dia sengaja mengincar mu karena dia hanya butuh kekayaan yang kamu miliki, tapi jika di sekitarmu ada Adara yang dua puluh empat jam bersamamu ...dia bisa langsung mengadu pada Papa, ini keputusan Papa, jika kamu menolak maka kamu boleh tinggalkan kantor ini."
"Pah!"
"El ...yakinlah apa yang Papa dan Mama lakukan hanya untuk kebaikan kamu ...Mama mohon ...."
"Sudahlah terserah kalian mau menjadikan dia sekretaris ataupun bos Elgar tidak peduli. Tapi perlu Papa ingat jangan salahkan Elgar kalau Elgar akan setiap hari memperlakukan dia layaknya pembantu bukan seperti sekretaris, paham!"
Elgar tak tahan lagi langkah kakinya akhirnya perlahan keluar dari kediaman mewah ini. Seusai berbicara dengan sangat Putra, Bram terlihat menarik nafas ia tidak percaya akan sesusah ini meyakinkan dan menyadarkan putranya.
******
"Sayang ...kamu kenapa datang marah-marah ada apa?"
"Aku muak!"
"Karena apa?"
"Apa kamu tau Papa sekarang memiliki niat mau mewariskan kekayaannya atas nama gadis sialan itu! Bahkan Papa juga menuruti apapun permintaannya ketika gadis itu memohon sama Papa untuk dijadikan sekretarisku bukankah ini sangat menyebalkan?"
"Lagi dan lagi rencana seperti ini ia mainkan sesuka hatinya, tapi aku memiliki ide untuk memberikan dia perhitungan. Bahkan bisa saja ia sendiri yang bakal mundur!"saran yang ditujukan Sandra.
"Cara apa itu?"
"Papa kamu kan menyuruh Adara untuk menjadi sekretaris kamu? Kenapa kamu tidak gunakan cara ini sebagai alat untuk membuat ia jatuh cinta sama kamu?"
"Ja ...jatuh cinta?"
"Iya! Aku tau kamu sangat-sangat mencintaiku melebihi diri kamu sendiri. Aku memiliki ide kenapa kamu tidak mainkan hatinya dan berpura-pura mencintainya? Setelah dirasa dia sudah mulai tertarik dan menaruh perasaan yang dalam! Kamu tinggalkan dia ...dan nikahi aku. Mungkin dengan cara itu dia akan terluka dan dengan sendirinya dan akan mundur termasuk keluar dari keluarga kamu, gimana?"
"Apa ini tidak terlalu beresiko? Kamu yakin siap melihatku bermesraan bahkan terang-terangan menggodanya dihadapan kamu?"ujar Elgar berterus terang.
"Apa boleh buat aku harus siap! Ini demi kamu dan demi keluarga kamu!"
"Berpura-pura mencintainya? Baiklah kita lihat siapa diantara kita yang akan menang ...kita lihat pula gimana caraku memainkan setiap aksi dan pertunjukan ku ...?"batin Elgar dengan tersenyum sinis.
BERSAMBUNG.
lanjut thor