NovelToon NovelToon
Reckless

Reckless

Status: tamat
Genre:Mafia / Time Travel / Romansa / Tamat
Popularitas:867.2k
Nilai: 5
Nama Author: Base Fams

Kesempatan kedua setelah bunuh diri karena ditinggal kekasihnya, Cloud Heaven lelaki 23 tahun ingin memperbaiki kesalahannya dimasa lalu dan mempertahankan kekasihnya namun siapa yang menduga ternyata banyak konspirasi dan manipulasi yang dulu tidak diketahuinya yang justru dilakukan orang-orang terdekatnya.
Cloud Heaven bukan bereinkarnasi tetapi 𝘵𝘩𝘳𝘰𝘶𝘸𝘣𝘢𝘤𝘬..

Stay tune with Thorball yg eksis dan narsis 😎🤣

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Base Fams, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

GOOD SISTER

Hana keluar dari kamar mandi sesudah ia membersihkan tubuhnya. Gadis itu melepaskan handuk yang tergulung di rambutnya dan melemparkan handuk tersebut ke dalam keranjang.

Hana membelokkan langkahnya, untuk mengambil ponselnya yang masih berada di dalam tas. "Siapa yang menghubungiku dua kali?"

Hana menaiki tempat tidurnya. Menyusun bantal, kemudian ia menyadarkan punggungnya dengan nyaman. Hana menggulirkan jemarinya di atas layar, memeriksa daftar panggilan tidak terjawab, Cloud.

"Dia mengirim pesan setengah jam lalu, astaga."

Kau sedang apa Hana? Apakah kau sudah makan malam?

Hana menatap layar pada ponselnya dengan senyuman kecil yang tersungging di sudut bibirnya, dan perasaannya bahagia mendapatkan perhatian kecil dari pria itu.

Dengan segera, Hana memainkan jemarinya membalas pesan tersebut. Hana merasa gugup.

"Malam adikku sayang." Hana memindahkan pandangannya dari layar untuk menatap Ayden yang sedang menutup pintu kamarnya dan melangkah mendekatinya.

"Budayakan mengetuk pintu sebelum kau memasuki kamarku." Ucapnya, meluapkan lagi keluhannya kepada saudaranya itu untuk kesekian kalinya.

"Aku sudah mengetuk pintu kamarmu," sahutnya jujur yang membuat kening Hana mengerut seketika.

"Benarkah?" tanya Hana tidak begitu yakin.

Ayden mengangguk samar. "Iya," jawab Ayden seraya meletakkan paper bag hitam bertuliskan LA butik di hadapan adiknya. "Untukmu."

Hana membusung tubuhnya ke depan, dan menggapai paper bag tersebut. "Ini sungguh untukku?"

Ayden mengangguk. "Bukalah."

Hana membuka dan mengeluarkan dress dari dalam paper bag tersebut. "Bagaimana kau menyukainya?"

"Yeah, ini terlihat indah. Terimakasih Kakakku yang tampan." Hana memasukkan kembali dress pemberian Kakaknya itu ke tempat semula.

"Btw, kau memberikan ini tidak ada udang dibalik batu kan?" Celetuk Hana curiga, maniknya menatap raut wajah Ayden yang mendadak masam.

Ayden bertolak pinggang, dan berdecak menanggapi ucapan adiknya. "Tidak."

"Oh syukurlah," ucapnya. "Lalu, Kenapa kau masih berada disini?" lagi Hana mengernyitkan keningnya.

"Memangnya kenapa?"

"Menganggu saja." Desis Hana, kemudian ia kembali menatap layar ponselnya. Kenapa dia lama sekali membalas pesanku. Apa dia sedang bekerja?

Ayden menaiki tempat tidur dan duduk disamping Hana. Pria itu memperhatikan Hana yang tidak melepas pandangan dari benda pipih itu dan mengabaikannya. "Kau menunggu pesan dari siapa?" Ayden memiringkan tubuhnya, dan melirik ke layar ponsel Hana.

Hana bergejolak, kaget. "Kau kepo sekali." Hana menoleh, dan mendorong wajah Kakaknya itu agar menjauh.

"Apa kau sedang menunggu pesan pria yang menciummu kala itu?" Tebak Ayden, yang dijawab dengan satu pukulan mengenai tangannya. Ayden tergelak, respon adiknya yang berlebihan membuat ia mengetahui jika tebakannya benar. Hana mendengus kasar.

"Kau sedang menyukai seseorang, Hana?"

"Apa?" Hana membuka mulutnya dengan kelopak mata yang membesar. Fikirannya berhenti sesaat, berusaha mencerna pertanyaan Ayden barusan.

"Ehm." Hana berdeham memulihkan fikirannya. "Tutup mulutmu Ayden, jika kau masih mau disini." Ucap Hana mengancam.

Apa benar pertanyaan Ayden, jika aku menyukai Cloud?

Ayden menarik satu sudut bibirnya,"Kenapa kau melamun? Apa pertanyaanku benar?"

"Tidak," Hana pun mengelak.

Ayden terkekeh. "Aku masih tidak percaya, jika kau sudah tumbuh besar." Ayden menggerakan tangannya, mengacak rambut adiknya. Hana segera menepis tangan Ayden dengan kasar.

"Kau ini," Hana merapikan rambutnya dengan jemarinya.

Ayden bergegas bangun, untuk mengambil sisir yang terletak di meja rias Adiknya. "Putarlah tubuhmu." Kembali Ayden merangkak naik ke atas tempat tidur Hana.

"Kau mau apa?" tanya Hana.

"Menyisir rambutmu yang berantakan." Hana bergeming, dan menuruti ucapan Ayden. Ia pun memutar tubuhnya mengarah ke jendela kamarnya.

" Kerjakan dengan benar," cicit Hana yang menjengkelkan.

"Percayakan kepadaku, aku akan melakukannya dengan benar." Ayden memulai menyisir rambut Adiknya perlahan.

"Besok aku akan berangkat ke Atlanta," tutur pria itu.

"Ooh, berapa lama?" tanya Hana, netranya menatap kembali ponselnya. Satu notif pesan masuk, dari Lvy.

"Hanya seminggu." Jawab Ayden singkat.

"Ku fikir 1 tahun." kelakar Hana, membuat Ayden mendesis, mendengar ucapan adiknya itu. Hana pun tertawa.

"Jangan rindukan aku." Hana memutar bola matanya malas. Pede sekali dia...

"Sudah selesai, " Ayden menyelesaikan kegiatan menyisir rambut adiknya, lalu ia menempatkan sisir ke atas meja kecil yang berada di samping tempat tidur. Hana memutar tubuhnya, dan kini berhadapan dengan Ayden. "Ada apa?"

Alih-alih, mejadi adik yang baik, Hana menunjukkan perhatiannya untuk Ayden. Gadis itu merasakan ada something yang dilanda oleh Kakaknya. Hubungan Kakak beradik itu sangat dekat, meski mereka sering terlibat pertengakaran yang selalu di mulai oleh Ayden. Hana selalu menjadi pendengar yang baik untuk saudaranya itu. Apapun yang berkaitan Ayden, Hana mengetahuinya, termasuk soal asmara dan pekerjaan.

"Aku sedang mendekati seorang gadis."

"Then,"

"Kau tau, aku tidak pernah seperti ini," Hana mengangguk, membenarkan ucapan saudaranya jika Ayden tidak pernah mendekati gadis ataupun wanita terlebih dahulu, kecuali Laurent. "Aku berniat serius dengannya, Hana."

Hana menerbitkan senyumannya. "Akhirnya kau bisa insaf juga. Well, sekarang apa masalahnya?"

"Aku tidak tau, apa dia punya seorang kekasih atau tidak. Aku bertanya kepadanya, tapi dia tidak menjawab."

"Jika gadis itu sudah memiliki kekasih, kejarlah sebelum janur kuning melengkung."

"Istilah dari mana itu Hana, dan apa maksudnya?"

"Pribahasa dari Indonesia, maksudnya masih ada kesempatan mengejar pujaan hati karena belum adanya ikatan pernikahan."

Ayden mengangguk faham. " So, aku tetap mengejarnya meski dia sudah mempunyai seorang kekasih?

"Yups, bersemangatlah."

"Baiklah."

Suara dering ponsel mengalihkan keduanya, Hana kembali memfokuskan maniknya melihat layar. Cloud.

"Siapa yang menghubungimu? terimalah, aku tidak masalah jika kau mengabaikan ku."

"Keluarlah Ayden."

"Kau mengusirku?"

"Urusanmu sudah selesai bukan?"

"Baiklah, aku akan keluar. Jangan tidur terlalu malam, ingat. "

"Kau berisik sekali."

1
Be Mine
Mampir jg ka 🥰
Bundanya Pandu Pharamadina
OTW kita
Bundanya Pandu Pharamadina
terimakasih mbak Author sudah di ijinin baca marathon 👍❤
TAMAT
Bundanya Pandu Pharamadina
dgn harapan Ayah Cloud bisa di selamatkan
Bundanya Pandu Pharamadina
mbak Author bikin kejutan ngga tanggung² bikin pembaca emostis di bikin tergayung².
ahaayyyy hebat nih mbak Authornya bikin makin kita penasaran
Bundanya Pandu Pharamadina
kami pasrahkan nasib para pemain ada di tangan Authornya
Bundanya Pandu Pharamadina
deg degan tarik napas tahan.... cepetan Cloud selamatkan Ayah mu Cloud
Bundanya Pandu Pharamadina
semoga Cloud bisa bertemu dan menyelamatkan Ayahnya
Bundanya Pandu Pharamadina
Ayden sama Alana belum di halalin tapi masukin gool sekarepmu 🤭🤣
Bundanya Pandu Pharamadina
ikutan tarik napas buang hembuskan dan tarik lagi akhirnya plongggggh
Bundanya Pandu Pharamadina
misi Cloud semoga berhasil menghancurkan Chalk
Bundanya Pandu Pharamadina
antara Cloud dan Roti, mbak Author........
kita lebih memilih Roti untuk teman ngopi
🍞☕👍
Bundanya Pandu Pharamadina
kasihan Cloud tahunya Ayah-nya sudah meninggal , Ayah yg membela kebenaran akhirnya di sekap dan di siksa
Bundanya Pandu Pharamadina
Alana, biasanya benci jadi cinta
Bundanya Pandu Pharamadina
nyimak Cloud Hana ❤❤❤❤
Bundanya Pandu Pharamadina
Helder dirimu sungguh pebisnis yg kejam
Bundanya Pandu Pharamadina
Hana belahan jiwa nan ke bakalan ke bawa mimpi terus
Bundanya Pandu Pharamadina
Chalk ternyata ayahnya Petter
Bundanya Pandu Pharamadina
visual 👍❤
Bundanya Pandu Pharamadina
andai diriku punya abang, mungkin menyenangkan💕😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!