NovelToon NovelToon
Menikahi Calon Adik Ipar

Menikahi Calon Adik Ipar

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: Fitri Widia

Naifa, gadis berusia 18 tahun terjebak di sebuah pernikahan yang seharusnya diatur untuk sang kakak. Namun, ternyata sang suami adalah orang yang pernah menolongnya. Apakah Naifa bisa melewati kehidupan pernikahan di usia mudanya dan menjadi istri yang baik?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Widia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Naifa Trauma

Gadis cantik dengan seragam hitam putih itu tengah duduk di meja rias, menghias dirinya di depan cermin. Namun, memori malam itu terlintas membuatnya tak sanggup melihat cermin itu.

"Lagian punya suami gitu amat, ngapain juga di depan cermin. Malu banget," ucapnya sambil menutup wajahnya yang merah padam karena malu.

Dua hari lalu, dia penasaran dengan pakaian seksi yang di beli suaminya. Dirasa Bian sudah nyenyak, diam-diam Naifa masuk ke walk in closet dan mencoba dress berwarna ungu menyala itu.

"Ya ampun, ini sih gak masuk akal. Pakaian kurang bahan kaya gini."

Walau mulutnya menghina, tapi hatinya mengagumi tubuhnya yang indah. Naifa baru sadar jika bentuk tubuhnya sangat indah karena selama ini selalu tertutup dengan pakaian longgar.

"Naifa," ucap suaminya pelan. Gadis itu melihat Bian sedang berdiri di ambang pintu menatap dirinya dari atas ke bawah.

Naas, gadis malang itu di pergoki oleh suaminya. Dia pun segera beralasan agar Bian tak melakukan tindakan macam-macam padanya.

"Aku ganti baju dulu," Naifa segera mengalihkan pandangannya, namun Bian dengan sigap mendekap tubuhnya.

"Gak usah, kamu bagus pakai ini."

Naifa tahu jika suaminya sedang menggodanya, gadis itu pun meminta untuk pindah ke ranjang.

"Tidak, disini saja." Ucap Bian sambil mengarahkan pandangan sang istri ke depan cermin.

Sampai hari ini masih saja Naifa mengingatnya, rasa malu dan canggung bersatu padu. Bahkan dirinya tak sanggup untuk memandang wajah suaminya karena selalu terlintas memori di depan cermin malam itu. Berbanding terbalik dengan Bian, dia yang semakin bucin pada istrinya terlihat sangat bahagia. Pria itu yang paling semangat bangun pagi, menyiapkan seluruh perlengkapan sang istri di hari pertamanya kuliah.

"Sayang sudah siap?"

Tanya Bian sambil menghampiri sang istri. Melihat wajah istrinya yang masih pucat, membuat Bian bertanya-tanya.

"Kenapa sayang, kamu sakit?" Bian menempelkan tangannya di dahi sang istri, namun Naifa segera menepis tangan suaminya.

"Aku gak apa-apa kak." Ucap Naifa dengan wajah yang merah padam.

"Kalau begitu kenapa? Wajahnya merah, bibirnya cemberut. Kaya si cepot aja," canda Bian yang membuat Naifa tertawa. Bian merasa lega melihat istrinya kembali tersenyum, walau dia tak tahu alasan perubahan mood sang istri.

Sampailah mereka di gerbang kampus, dari kejauhan terlihat Hanni yang pastinya menunggu temannya.

"Nanai!" Teriak gadis manis itu sambil melambaikan tangannya. Naifa segera menghampiri Hanni disusul oleh Bian di belakangnya.

"Eh ada kakak tampan idaman hati. Aku sudah jadi mahasiswi lho kak, ga ada niat apa buat ajak aku nikah."

Seperti biasa celetukan Hanni membuat Bian sakit kepala, sementara Naifa tak cemburu sama sekali karena tahu jika Hanni orang yang suka bercanda.

"Saya mau ke ruang rektornya dulu, kamu tunggu disini sama Hanni." Bian segera melangkahkan kakinya menuju ruangan rektor, sementara Hanni tak hentinya menatap pria yang semakin jauh dari pandangannya.

"Kak Bian makin ganteng aja yah, makan apa sih dia."

Naifa hanya tersenyum mendengar perkataan Hanni, kalau saja Hanni tahu jika temannya yang jadi santapannya setiap malam yang membuat wajah pria itu semakin cerah.

Sementara itu, Bian terlihat berjabat tangan dengan rektor kampus ini. Entah apa yang sudah dibicarakan, namun dari wajah Bian terpancar rasa puas.

***

Hampir setiap hari, Bian mengantar jemput istrinya yang masih melaksanakan kegiatan ospek di kampusnya. Bukan tanpa sebab, tapi kating pria di kampus tersebut banyak yang berwajah tampan. Salah satunya, tak lain dan tak bukan, Ryan kakak kelas istrinya dulu.

Pemuda yang di anggap saingan beratnya ternyata berkuliah disini, padahal sempat pemuda itu mengatakannya di bioskop, namun Bian menganggapnya tak penting. Jika saja dia ingat, mungkin Naifa tak akan pernah dia beri izin berkuliah disini.

"Apa jangan-jangan, Naifa kuliah disini karena pemuda itu. Bisa jadi sih, apalagi rencana kuliahnya sebelum dia menikah. Tapi, aku harus percaya kalau Naifa tak mungkin... "

Bian pun mengingat wajah istrinya yang sampai saat ini tak menatapnya lagi. Perubahan istrinya benar-benar drastis, apa mungkin jika Naifa menyesal?

"Aku harus bertanya padanya, ini sudah keterlaluan. Dia bahkan selalu menghindari tatapan aku."

Dani yang sedang membawa dokumen melihat sahabatnya yang banyak pikiran. Wajahnya cemas, seperti orang yang takut jika ketahuan melakukan kesalahan.

"Kenapa lu, kemarin-kemarin cerah. Kok sekarang murung? Pasti masalah istri kan." Tanya Dani yang tepat sasaran.

Bian hanya menghembuskan nafasnya, dia tak tahu harus bercerita apa pada temannya yang tak punya pengalaman pernikahan.

"Bagaimana pendekatanmu dengan Sofia? Lancar?" Tanya Bian mengalihkan pembicaraan. Dani hanya tersenyum dan berkata jika Sofia wanita yang jarang membalas pesan, tapi sering menerima ajakan pulang darinya.

Bian pun segera memeriksa laptop dan dokumen kerjanya agar tak memikirkan sang istri. Malam ini dia bertekad untuk membicarakan hal yang mengganggu pikirannya selama ini.

Sementara itu di kampus, Naifa bersenang-senang dengan Hanni dan dua teman barunya, Selly dan Citra. Ke empat gadis itu menjadi sorotan beberapa panitia ospek lantaran berparas cantik. Apalagi Naifa, menjadi idola baru kating pria di kampusnya.

"Nai, mau ikut makrab gak minggu depan? Katanya sih mau di adain di villa," Tanya Selly yang berharap temannya ikut, karena banyak orang yang memilih tidak ikut kegiatan makrab ini.

"Katanya sih mau ada perayaan api unggun, hiburan, sama lomba," timpal Hanni pada sahabatnya.

"Aku harus tanya sama Kak... hmm tanya umi abi dulu deh." Ucap Naifa yang sedang menikmati mie ayam di kampus itu.

"Nai, kamu curiga gak sama kakak yang ada disana? Daritadi, dia curi-curi pandang ke arah sini lho." Ucap Citra yang menatap curiga gerak gerik seorang pemuda, parasnya yang cukup tampan membuat Citra bisa mengingat wajah pemuda itu.

Naifa pun merasakan hal yang sama, jika dirinya seolah sedang di awasi. Dia mencurigai seseorang yang tak lain adalah suaminya.

"Kita main yuk ke mall, karaokean.Tenang, aku yang traktir, " Ajak Naifa pada teman-temannya mendapatkan anggukan.

Dari jauh terlihat Ryan yang sedang berjalan menuju kedai makanan, dengan sengaja Naifa memanggil pemuda yang sangat di cemburui suaminya itu.

"Kak Ryan!"

Otomatis, pemuda itu segera membalas sapaan gadis yang disukainya. Setelah mendapat makanannya, pemuda itu pun menghampiri Naifa.

"Bagaimana kegiatannya? Lancar? Ada orang yang ganggu kamu gak?" Tanya Ryan dengan penuh perhatian.

"Kegiatannya lancar sih, tapi gak seru karena Kak Ryan gak jadi panitia ospek."

"Saya hanya akan partisipasi saat malam keakraban bagi jurusan."

Naifa dan Ryan pun mengobrol panjang, sambil melirik pria di belakang mejanya. Ternyata kecurigaannya tak berdasar, karena pria itu terlihat sedang mengobrol dengan temannya.

"Kalau begitu, kita pamit yah Kak."

Ke empat gadis cantik itu pergi meninggalkan Ryan. Saat berjalan, Naifa mendengar langkah lain di belakangnya. Namun saat dia membalikkan tubuh, tak ada siapapun.

Sampai di mall, mereka berempat menikmati permainan yang ada di Timezone. Mulai dari dance machine, boxing machine, sampai karaoke bersama. Bernyanyi hingga puas sampai suara jelek mereka hilang dan tenggorokan serak. Naifa menikmati masa-masa asyik ini dengan teman sebayanya.

Baru kali ini dia nakal, tak bilang pada suaminya untuk bermain bersama teman-temannya. Namun dia merasa senang, karena baginya inilah seharusnya kegiatan yang dia lakukan sebagai gadis berumur 18 tahun. Saking menikmatinya gadis itu sampai lupa waktu.

Naifa sedikit terkejut saat jam menunjukkan pukul tujuh malam. Gadis itu memeriksa handphone nya, ada 20 pesan dan 15 missed call yang dia dapat. Dia kali ini benar-benar lupa waktu dan tak sadar jika hari sudah gelap.

Handphone nya berdering, sudah pasti itu sang suami. Melihat teman-temannya yang sudah pamit pulang, dia pun berani menerima panggilan dari suaminya.

"Dimana?"

1
tse
3 buaya sedang mereberutkan 1 kelinci manis....
Bina gelisa karna 2 buaya ganguin Naifa
sedangkan Naifa gelisah karna sofia belum tau kalo Naif sudah memikah sama Bian...
piye iki... makin seru
tse
wow...ternyata sofia itu karyawannya Bian...tapi masa dia ga ngenalin mukanya ya...apa bener2 jauh perbedaannya dulu dan sekarang ya sampai sofia ataupun Bina ga saling kenal...
kira2 apa yang akn di lakukan sofia ya kalo tau Naifa yang menggnatikan posisi dia jadi istrinya Bian....
masa pelakornya kaka kandung sediri
Fitri Widia: soalnya dulu Sofia ga merhatiin wajah Bian remaja, katanya jelek cuma karena Bian gendut.
wait and see ya. terimakasih supportnya 🥰
total 1 replies
tse
oh berarti sofia ga tau ya kalo ifa yang gantiin dia menikah sama Bian...
gimana jadinya yah...
tse
wah Bian keluar tanduknya tuh fia masa kamu ga liat sih....
maklum sih masih bocil....
kalea rizuky
makanya suami di jaga jangan kek bocah lu kudu lah ngerti suami dewasa ya sikapnya dewasa dikit neng qm. bukan anak smp
kalea rizuky
terlalu kekanakan
kalea rizuky
panas/Angry//Drool/
Fitri Widia
Mohon dukung karya pertama saya, beri saran dan koreksi agar saya lebih baik lagi dalam menulis karya ini. Terima kasih 😘💕
Miu Nih.: siap mah kalo dukung. yg penting jangan patah semangat yaa... buat aja novel sesuai karakter/ ciri kita masing2... nanti sambil jalan bakal berkembang lebih maju...

cemungudt author baru ❤🌹
Fitri Widia: Terima kasih sarannya, jujur saya masih amatir. Mohon dukung yah supaya saya bisa menyajikan cerita yang lebih baik lagi. Kalau konflik pasti ada sih, tapi rahasia 🤫
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!