NovelToon NovelToon
CINTAKU SEPERTI JEMBATAN GARAM

CINTAKU SEPERTI JEMBATAN GARAM

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Romansa
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Nelki

- 𝗨𝗽𝗱𝗮𝘁𝗲 𝗦𝗲𝘁𝗶𝗮𝗽 𝗛𝗮𝗿𝗶 -

Ria merupakan seorang mahasiswi yang dulunya pernah memiliki kedekatan dengan seorang pria bernama Ryan di dunia maya. Hubungan mereka awalnya mulus dan baik-baik saja, tapi tanpa ada tanda-tanda keretakan berakhir dengan menghilang satu sama lain. Sampai Ryan menghubungi kembali dan ingin memulai hubungan yang nyata.
Akankah Ria menerima atau menolaknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nelki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perjamuan

Perjamuan dimulai pada malam hari pukul delapan. Para tamu sudah mulai berdatangan. Mereka satu persatu melakukan verifikasi dengan undangan yang dibawa. Akhirnya tiba giliranku. Hampir saja aku melewatkan waktu. Tidur di kasur empuk memang menghawatirkan bisa membuat terlena saking nyamannya tidur di sana.

Aku memasuki aula utama hotel yang digunakan untuk perjamuan. Dekorasi yang elegan seperti halnya tamu yang hadir. Untunglah Ryan mengajakku untuk berubah. Kalau tidak mungkin di sekumpulan orang ini aku akan dikira pelayan dari pada tamu. Prasmanan makanan dan minuman yang tersedia disajikan dengan cermat. Para tamu mulai mengambilnya sendiri.

Tepat pukul delapan malam, pembawa acara menyuarakan sapaan ramah pada para tamu. Dia melanjutkan ke rincian acara malam ini. Satu persatu acara terlewati dengan lancar. Sampai tibalah pada saat sosok misterius yang mereka tunggu muncul. Sosok pria yang mendominasi. Akan seperti apa rupanya?

Ryan melangkah dengan kepercayaan dirinya ke atas panggung. Aku yang mengenalinya kaget. Bagaimana seorang pengganggu ternyata adalah bos besar di acara ini? Pantas saja aku mendapatkan undangan. Ternyata ini adalah tagihan dari kesempatan yang terlewati.

Selanjutnya memasuki acara pesta di perjamuan ini. Semua orang mulai berpasangan, bersiap untuk berdansa. Apalah aku yang datang sendiri.

"Ayo berdansa denganku!" kata Ryan yang sudah tiba di depanku.

Dia mengulurkan tangannya layaknya seorang pangeran meminta persetujuan putri. Aku menerimanya. Tangan kiriku di pundaknya, sedangkan tangannya melingkar di pinggangku. Kedua tangan kami yang bebas di satukan. Langkah kaki kami perlahan membentuk harmoni dengan musik yang diputar. Dansa yang kami lakukan cukup baik.

Perhatian semua orang tertuju pada kami. Tarian yang dianggap biasa saja karena memang aku tak bisa mengimbangi kemampuan Ryan. Bisik-bisik para tamu tentang kesenjangan antara kita sampai di telingaku. Sangat tidak nyaman rasanya. Aku ingin berhenti. Namun, Ryan meyakinkan diriku untuk terus melanjutkan.

"Aku cukup jelek," kataku pada Ryan.

"Tak apa. Kamu sempurna di mataku," balasnya menghiburku.

"Apakah kau tidak malu? Baru saja kau mengumumkan siapa dirimu sebenarnya. Orang besar di balik layar perusahaan," kataku.

"Tidak masalah selama kamu terus memberiku kesempatan," katanya penuh siasat.

"Jangan harap. Ini adalah kesempatan yang sudah terpakai. Tidak bisa ada lagi," tegasku sambil menatapnya tajam.

Dia tersenyum sambil berkata, "Maka aku akan membuatmu memberikan kesempatan lagi."

Kepercayaan diri yang tak luntur itu benar-benar karakternya. Cukup merepotkan memberinya kesempatan karena dia akan memanfaatkannya dengan baik. Contohnya saat ini. Siapa yang akan menyangka akan diajak ke acara besar dan berdansa di hadapan banyak orang?

...****************...

Ayah dan ibu Ryan di acara itu tidak mau mengganggu putranya. Mereka hanya bisa memperhatikan sambil sesekali berkomentar.

"Itu cewek yang dikejar Ryan," kata ibu sambil menunjuk.

"Anak pemberontak," kata ayah.

"Apa kamu bilang putraku pemberontak?" teriak ibu.

"Tidak bukan begitu. Maksudku itu bagus dia memberontak dan menemukan orang yang disukai," jelas ayah.

"Awas saja kamu kalau macam-macam," ancam ibu.

"Tidak akan Sayangku," bujuk ayah sambil memeluk ibu.

"Mari berdansa seperti yang lainnya juga!" ajak ayah.

Ayah dan ibu Ryan mulai berdansa seperti para tamu yang lain. Tarian mereka terlihat bagus ditambah kesan romantis keduanya. Pasangan yang langgeng memang beda. Berbeda jauh dengan yang baru berproses membangun hubungan baik.

...****************...

Selesai perjamuan Ryan mengantarku ke kamar. Dia terus mengikutiku sejak perjamuan berakhir. Apa dia tidak ada kerjaan?

"Aku sudah mengantuk, tidak mengundangmu masuk. Lagi pula kamu bisa pesan kamar yang lain," kataku mengusirnya.

Aku membuka pintu kamarku dengan kartu. Pintu terbuka dan aku segera masuk. Cepat-cepat aku menutup pintu, tapi tangan Ryan menghalanginya. Dia mendorongnya hingga terbuka dan dengan enaknya melenggang masuk ke kamar. Aku menutup pintu karena banyak orang lewat takut dilihat.

Ryan duduk di kasur itu seolah menunggu untuk dilayani.

"Keluar sekarang!" pintaku sambil teriak.

Ryan menarik lenganku dengan paksa. Melemparku ke kasur dan menindih tubuhku. Aku memberontak, tapi dia mencengkram tanganku dengan erat. Aku takut dia akan melewati batas. Dengan santainya dia menggunakan dadaku untuk membenamkan wajahnya. Aku berusaha menyingkir, tapi gerakan itu malah membuatnya makin nyaman.

"Diamlah sebentar!" perintahnya.

Aku semakin takut dibuatnya. Apa dia akan melakukan sesuatu yang melanggar? Pikiranku panik, tapi tak bisa melarikan diri. Tubuh kecilku tak kuasa mendorongnya. Dia menggosokkan wajahnya di dadaku.

"Dadamu lembut," godanya.

"Berhenti melakukan itu!" teriakku.

Wajah Ryan muncul diantara dua gunung kembar. Dengan senyuman kemenangan dia berkata, "Aku sudah menunggumu cukup lama. Seharusnya aku adakan pernikahan saja tadi di perjamuan. Sehingga, kita bisa menikmati malam pengantin. Lagipula kedua keluarga sudah setuju."

Aku benar-benar tak tahan mendengar ocehannya.

"Aku belum setuju," kataku galak.

Ryan membebaskanku. Dia duduk kembali dengan tenang. Aku juga segera duduk di sampingnya. Dia tidak terlihat baik.

"Kamu kenapa cerita aja? Jangan kek gitu lagi!"

Ryan menatapku dengan sedih.

"Ria menikah denganku ya?" tanyanya dengan sedih.

"Aku masih kuliah," jawabku tegas.

Ryan semakin lesu. Dia berdiri untuk meninggalkan kamarku. Sebelum membuka pintu dia menoleh ke belakang. Tatapan penuh pengharapan, tapi dia tak mau menjelaskan situasinya. Dia berbalik segera membuka pintu dan keluar. Dia menutup pintu dengan keras.

"Semoga dia baik-baik saja dan selamat sampai rumah," kataku.

...****************...

Ryan sampai di rumahnya dengan sedih. Dia langsung melewati orang tuanya yang menunggu di ruang tamu. Kamar adalah tujuannya. Dia tengkurap di sana menyesali perbuatannya padaku.

"Aku lupa minta maaf. Aku tadi seperti melecehkan dia. Bagaimana aku bisa hilang kendali? Penampilannya sangat menggoda," ujarnya.

Ryan berbalik dari posisinya. Sekarang terlentang dan langsung mengacak-acak rambutnya. Setelah itu, ia memukulkan kedua tangannya ke kasur. Dia menghela napas berat. Jemari tangan kanannya menyisir rambut ke belakang. Kemudian dia memposisikan kedua tangannya sebagai bantalan.

"Aku ingin menikahimu Ria. Aku tak mau mengikuti aturan lama kakek dan nenek," kata Ryan sambil memejamkan matanya.

Pilihan yang berat. Dia tidak ingin menurut. Dia hanya ingin bersama orang yang disukai. Apa salahnya?

Ryan membuka matanya perlahan. Dia ingin mendiskusikan keinginannya dengan ibuku. Dia menghubungi ibuku melalui pesan.

✉️

Ryan: Maaf Bu, mengganggu malam-malam.

Ryan: Bolehkah saya menikahi Ria? Keluarga besar saya mendesak pernikahan. Jika tidak saya akan dipaksa menikahi wanita lain. Saya ga mau Bu. Bisakah bantu saya? 🥺

Lama menunggu tak ada balasan dari ibuku. Ryan melihat jam di ponsel pukul sebelas malam. Dia berpikir ibuku sudah tidur. Dia masih menatap ponselnya, menanti balasan. Berulang kali dia membaca pesan yang telah di kirimkan ke ibuku.

Keraguan mulai menyelimuti hati dan pikirannya. Tanpa sadar jemarinya membatalkan pengiriman pesan itu. Dia mengigit bibir lalu melepasnya. Tangan Ryan memijit keningnya yang sedikit pening.

"Aku tidak boleh seperti ini," katanya.

1
Alucard
Aku gak bisa tidur kalau belum baca next chapter, fix it thor! 🥴
ALISA<3
Gemesin banget! 😍
MindlessKilling
Luar biasa! 👏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!