Jika percaya, maka jangan pernah goyah. Tapi jika curiga maka selidiki Satu kalimat dari seorang Jeriko Sky Dominic, membuat seorang penyanyi canti Valeri Evania Zoe bimbang dengan keputusannya untuk percaya seratus persen pada kekasihnya Arthur Clavin. Namun kenyataan membuat seorang Valeri tersadar bahwa kekasihnya bukanlah mencintainya, tapi memanfaatkannya bukan hanya mengincar hartanya tapi juga sebagai tujuan balas dendam seorang wanita yang menaruh kebencian dengan ayahnya.
Kehadiran seorang Jeriko Sky Dominic, membuatnya merasa aman dan terlindungi, hingga benih cinta itu tumbuh dalam hati Valeri pada Jeriko. Jeriko sendiri sudah mulai membuka hatinya pada Valeri dari masa lalunya yang menawan hatinya. Saat tiba-tiba wanita itu kembali di saat yang tak tepat. Masa lalu itu kembali menerobos masuk dan mengambil alih apa yang menjadi miliknya. Namun kondisi sudah berubah, Valeri hamil. Tapi dia memilih untuk pergi menjauh dari hidup Jeriko dan menyembunyikan semuanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Debora_oline, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 18 : Tawaran Kerja Sama
Kenyataan yang diucapkan Jeriko seperti sebuah tamparan untuk Valeri. Selain berselingkuh darinya, Arthur juga begitu tega menerornya?! Tapi untuk apa?! Valeri bahkan menuruti semua kemauan Arthur kecuali tidur bersama! Lalu kenapa dia masih meneror Valeri lagi?!
“Kenapa?! Kenapa dia melakukan itu?! Aku memberikan semuanya! Semua yang dia minta kuberikan, kecuali tidur bersama memang! Apakah karena itu dia marah!” ucap Valeri lirih.
Jeriko menaikkan alisnya, “Kau tak pernah tidur dengannya?!” tanya Jeriko pelan
Valeri menggeleng cepat, “Tidak!”
“Tapi dia memiliki foto kalian tidur bersama. Kalian berada di selimut yang sama!” ucap Jeriko, entah kenapa ketika menemukan itu dia merasa marah. Tapi tak ada yang bisa dia lakukan. Valeri bukan kekasihnya. Dan mereka tak memiliki hubungan apapun.
Valeri mengerutkan keningnya, “Boleh aku melihatnya?! Aku yakin aku tidak pernah melakukannya dengan Arthur! Aku bahkan yakin kalau aku masih virgin!” ucapnya
Jeriko memiringkan kepalanya menatap Valeri, dia bahkan menaikkan alisnya. Valeri mengakui dirinya masih virgin?! Apakah Jeriko tak salah dengar? Di era seperti ini, masih ada gadis perawan?! Apalagi Valeri hidup di dunia hiburan yang wow sangat berbahaya.
Valeri tampak tersinggung dengan tatapan Jeriko, “Kenapa menatapku begitu?! Kau tak percaya aku masih perawan!” serunya kesal
Jeriko tersenyum tipis, “Tentu saja! Apakah kamu mau membuktikannya jika aku tak percaya?!”
Blush! Pipi Valeri langsung merona! Dia langsung salah tingkah mendengar ucapan vulgar Jeriko. “Iko, bisakah kita serius sekarang! Tunjukan padaku fotonya!”
Jeriko mengulum senyumnya, mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan pada Valeri. Valeri menerima foto itu dan keningnya berkerut melihatnya.
“Kami memang pernah tidur satu ranjang, tapi kami tak pernah melakukan apapun Iko! Ini tipuan! Aku masih menggunakan pakaian lengkap itu di dalam selimut!” seru Valeri
Jeriko mendekatkan wajahnya tepat di depan wajah Valeri, membuat nafas Valeri tercekat, “Kalian tidur bersama, tapi tidak melakukan apapun?! Kau pikir aku percaya Zoe?! Kau bisa melihat bagaimana ganasnya dia di ranjang dari video yang beredar. Lalu kamu pikir dia bisa menahannya dekat denganmu yang seksi tanpa melakukan apapun?!” bisik Jeriko
Valeri menggeleng, “Sumpah demi apapun! Kau bisa bertanya pada Frank! Dia selalu menemani jika Arthur tidur di apartemenku!”
“Frank tidur di kamar yang sama denganmu?” tanyanya dengan nada rendah
Valeri menggeleng
Jeriko tersenyum tipis, “Lalu bagaimana dia tau kalian tidak melakukan apapun?”
Valeri menggeleng lagi, “Aku benar-benar tidak melakukan apapun Iko!” ucapnya frustasi! Jika Jeriko saja tak percaya dengan ucapannya lalu bagaimana dengan warga net?!
Jeriko menarik dirinya lalu mengedikkan bahunya. “Aku tak percaya!” ucapnya santai
Valeri mendengus, “Terserah! Aku tak harus membuktikan apapun padamu!”
Jeriko mengangguk pelan, “Ya kau benar”
Valeri menenangkan dirinya sendiri, “Lalu sekarang bagaimana?!” rengeknya
Jeriko memiringkan kepalanya, “Tugasku selesai. Aku hanya akan meminta Hiro mengatur pengawalan untukmu. Yang tadi itu bonus untukmu. Selebihnya urus sendiri!” ucap Jeriko
Valeri mengerutkan keningnya, “Jangan begitu Iko! Aku sudah sangat mempercayaimu! Aku bahkan menunjukkan video itu padamu! Aku harus bagaimana. Bahkan kamu tidak percaya bahwa aku tidak melakukan apapun dengan Arthur! Lalu bagaimana dengan warga net! Aku harus bagaimana sekarang!” ucapnya dengan nada bergetar. Dia lebih memilih mati sekarang! Dia sungguh tak tau harus bagaimana.
“Kamu minta aku membantumu?” tanya Jeriko santai
Valeri mengangguk cepat, “Iya. Bantu aku ya?” rengeknya
Jeriko tersenyum tipis, “Bagaimana jika aku mau membantu hanya jika kamu bisa membuktikan bahwa kalian memang tidak melakukan apapun. Aku tak mungkin membelamu, padahal ternyata kamu berbohong padaku Zoe!”
Valeri mengerucutkan bibirnya, “Bagaimana caranya aku membuktikannya?”
Jeriko tersenyum, dia kembali mendekatkan wajahnya, “Aku harus mengeceknya sendiri kan?!” bisiknya
Valeri membelalakkan matanya mengerti arti ucapan Jeriko. Setelahnya dia membuang mukanya ke samping. Air matanya tiba-tiba turun. Dia melangkah meninggalkan Jeriko dan berjalan cepat ke bibir pantai.
Jeriko yang kaget langsung mencekal tangannya. Jeriko membalik tubuh Valeri dan melihat gadis itu sudah banjir tangisan. Jeriko mengusap pelan pipi Valeri, “Maaf, aku hanya bercanda! Maaf?” bisiknya
Valeri menggeleng, “Kamu benar! Jika foto itu beredar, reputasiku akan hancur! Aku bahkan tak bisa membuktikannya! Lebih baik aku mati Iko! Aku tak bisa!” ucap Valeri
Jeriko langsung menarik Valeri masuk dalam pelukannya, “Maaf! Maafkan aku! Aku akan menjagamu. Aku janji!”
Valeri masih terisak di pelukan Jeriko. Dia sungguh takut, jika seluruh dunia menghakiminya. Selama ini dia begitu menjaga dirinya sendiri. Dia tak membiarkan Arthur melewati batasannya. Arthur memang kekasih pertama untuk Valeri. Valeri mengalami pengalaman pertamanya menjalin sebuah hubungan dengan Arthur. Bahkan ciuman pertamanya dilakukan bersama Arthur.
Tapi dia sangat mengingat ucapan ibu dan ayahnya, untuk menjaga dirinya. Dia hidup sendiri di tengah gemerlap dunia hiburan maka dia harus bisa menjaga dirinya sendiri. Jika satu hal itu diserahkannya, maka dia tak lagi ada harganya. Semua lelaki akan memandangnya sebelah mata.
Setelah Valeri cukup tenang, Jeriko melonggarkan pelukannya. Dia membungkuk dan mengusap lembut pipi Valeri, “Tenang oke? Aku akan membantumu. Aku percaya sama kamu. Jadi jangan khawatirkan apapun. Hmm?”
Valeri mengangkat pandangannya dia hanya diam kali ini. Tak ingin menjawab apapun. Dia harus memikirkan semuanya.
“Kita masuk?” tanya Jeriko
Valeri mengangguk, “Ya.”
“Kamu percaya padaku?” tanya Jeriko lagi
Valeri mengangguk pelan, “Jika aku tak percaya, aku tak akan menunjukkan video telanjangku padamu Iko!” jawabnya lirih
Jeriko menghembuskan nafasnya dan mengangguk, “Besok orang tuamu datang dengan pengacaramu kan?”
Valeri mengangguk, “Ya”
Jeriko mengangguk, “Aku akan membicarakan semuanya dengan ayah dan pengacaramu. Jadi tenang saja, oke? Kamu pergi saja dengan yang lain ke Seoul dan bersenang-senanglah”
Valeri menaikkan alisnya, “Kamu tidak ikut?”
Jeriko mengangguk, “Aku dan Jerome akan tinggal untuk menyusun rencana. Kami akan bertindak bersamaan, membantumu lepas dari Arthur, dan mengurus Jemima lepas dari keluarga pacarnya. Tenang saja, ada Josavat, Damian dan Finn yang akan menjaga kalian. Felix juga akan menjagamu seperti biasa”
Valeri mengangguk pelan, “Baiklah. Terima kasih”
Jeriko mengangguk, “Sama-sama. Jadi cukup, jangan menangisi pria brengsek itu lagi. Oke? Aku dan keluargaku akan menjagamu”
Valeri tersenyum sendu, “Kenapa kamu baik sekali Iko! Bagaimana jika aku salah paham?!”
Jeriko tersenyum, “Nggak papa. Aku justru berharap kamu salah paham!”
Valeri mengerutkan keningnya, “Kenapa?”
Jeriko menghembuskan nafasnya, dia melepaskan tubuh Valeri dan berjalan mendekati bibir pantai, “Mommy sepertinya sangat menyukaimu. Dan kupikir tak ada salahnya aku mencoba mewujudkan keinginan mommy. Aku tak ingin lagi melihat tatapan terluka yang dia tujukan padaku setiap kali melihatku” aku Jeriko
Valeri menaikkan alisnya, “Maksud kamu? Kenapa aunty Bella harus menatapmu begitu?”
Jeriko menarik nafasnya dalam, lalu perlahan menghembuskannya, “Aku ingin menawarkan kerja sama denganmu?”
Valeri mengerutkan keningnya, “Kerja sama?”
Jeriko menarik lagi nafasnya, dia seperti kelu ketika tiba-tiba ide gila itu muncul di kepalanya. Dia sungguh nggak pernah berniat memanfaatkan Valeri. Dia benar-benar bersimpati pada gadis itu, melihat Valeri dan kisah hidupnya mengingatkannya pada Jemima. Tapi saat melihat respon keluarganya, terutama ibunya membuat Jeriko memunculkan ide itu.
Jeriko membalik tubuhnya, hingga saat ini dia kembali berhadapan dengan Valeri, “Aku setuju membantumu, bahkan memastikan keamananmu serta semua asetmu. Tapi sebagai imbalannya, aku mau kamu berpura-pura menjadi kekasihku”
Mata Valeri membelalak maksimal, “Apa?!”
Jeriko menghembuskan nafasnya, “Aku pernah memiliki kekasih dulu. Dan aku sudah melamarnya, meskipun sebenarnya mommy dan daddy tak begitu menyukainya. Tapi aku mencintainya. Namun setelah aku melamarnya, dan aku sedang menyusun acara pertunangan kami, karena aku cucu lelaki pertama di keluargaku sekaligus pewaris Domica Perkasa, dia meninggalkanku dan pergi dengan lelaki lain. Sejak saat itu, aku yang sudah membuat malu seluruh keluarga memilih pergi dan meneruskan perusahaan keamanan Dom Securitas.
Mommy yang sudah sedih karena Mima yang tak pernah ketemu, semakin terluka ketika melihatku terpuruk dan dicampakkan. Aku tak pernah sanggup menatap mata mommy. Tapi kemarin saat melihatnya tersenyum menatapmu, aku tak tega melihat senyum itu pergi. Jadi maukah kamu membantuku kali ini Zoe?”
Jeriko memilih jujur dan menceritakan semua kisahnya pada Valeri. Hubungan kerja sama mereka harus berlandaskan keterbukaan dan kejujuran. Dan Jeriko tak ingin membohongi Valeri sama sekali. Dia benar-benar lega melihat kebahagiaan ibunya selama mereka berlibur disini. Dan Jeriko tak ingin melihat ibunya bersedih lagi.
Valeri menghembuskan nafasnya, “Aunty jelas bahagia, kalian akhirnya menemukan Mima kan. Bukan karena kita, aku”
Jeriko menggeleng pelan, “Meskipun Mima adalah faktor terbesar kembalinya senyuman mommy, tapi aku melihat binar lain di matanya saat bertemu denganmu.”
“Iko, semua tak akan berakhir baik jika kita memulai dengan kebohongan? Bagaimana jika keluargamu akhirnya tau jika semua ini hanya sandiwara? Bukankah aunty Bella akan semakin kecewa?” tanya Valeri pelan
Jeriko menatap Valeri, “Kita nggak perlu bersandiwara Zoe. Aku nyaman berada di dekatmu, dan kita sama-sama tak memiliki kekasih. Ah, setelah ini kamu kan putus dengan Arthur. Jadi kita bisa memulai semuanya. Aku janji akan berusaha mencintaimu sebagai wanita dewasa, bukan melihatmu seperti adikku”
Valeri berusaha menelan ludahnya. Sungguh dia tak bisa berkata-kata. Tawaran Jeriko yang tiba-tiba membuatnya bingung. Dia ingin menolak, tapi dia sudah berhutang banyak pada pria di hadapannya ini. Namun jika dia menerima, apakah dia tidak terjebak dengan semua sandiwara itu? Belum lagi, bagaimana jika dia akhirnya jatuh cinta dan Jeriko tidak?
“Aku akan membebaskanmu jika ada lelaki yang kamu cintai” ucap Jeriko seakan membaca kekhawatiran Valeri
Namun sejujurnya bukan itu yang dikhawatirkan Valeri. Bagaimana jika dia yang mencintai Jeriko, dan Jeriko tidak?!
“Beri aku waktu memikirkannya. Aku sudah berhutang banyak padamu memang Iko, tapi jika itu tentang sebuah hubungan, aku takut situasi menjadi tak terkendali. Lagipula aku tak ingin membohongi ibumu. Dia benar-benar menyayangiku, aku tak bisa membalasnya dengan sebuah kebohongan” ucap Valeri
Jeriko mengangguk pelan, “Baiklah. Aku akan menunggu jawabanmu. Tapi tenang saja, aku benar-benar akan membantumu menyelesaikan masalahmu. Besok bersenang-senanglah dengan sepupuku, aku akan menyusul jika semua pembahasan selesai”
Valeri mengangguk, “Aku kembali dulu. Terima kasih, kamu sudah percaya padaku”
Jeriko mengangguk dan membiarkan Valeri berjalan lebih dulu kembali ke pesta barbeque, sementara Jeriko berjalan di belakangnya. Ada perasaan tak tenang sebenarnya yang berusaha ditepis oleh Jeriko. Dia sendiri pun seperti tak yakin dengan rencananya itu. Tapi sudah terlanjur terucap, jadi Jeriko tak akan mundur.
Valeri tampak segera bergabung dengan semua sepupu Jeriko dan kembali melebur dengan semua canda. Bahkan Valeri sudah mulai diajari Bahasa Indonesia oleh para sepupu Jeriko. Dan Valeri tampak bahagia berbaur dengan semua orang itu.
bikin penasaran ..