NovelToon NovelToon
Tetanggaku Malaikatku

Tetanggaku Malaikatku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa
Popularitas:8.5k
Nilai: 5
Nama Author: Proposal

Kevin cuma anak SMA biasa nggak hits, nggak viral, hidup ya gitu-gitu aja. Sampai satu fakta random bikin dia kaget setengah mati. Cindy cewek sejuta fans yang dielu-elukan satu sekolah... ternyata tetangga sebelah kamarnya. Lah, seriusan?

Cindy, cewek berkulit cerah, bermata karamel, berparas cantik dengan senyum semanis buah mangga, bukan heran sekali liat bisa bikin kebawa mimpi!

Dan Kevin, cowo sederhana, dengan muka pas-pasan yang justru dipandang oleh sang malaikat?!

Gimana kisah duo bucin yang dipenuhi momen manis dan asem ini selanjutnya!? daripada penasaran, mending langsung gaskan!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Proposal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Malaikat Dan Rencana Tahun Barunya

Udara musim dingin yang menusuk tulang menyambut Kevin saat melangkah keluar dari apartemen. Natal telah berlalu tanpa terasa, meninggalkan jejak-jejak perayaan yang perlahan digantikan oleh dekorasi tahun baru. Lampu-lampu jalan masih setia menerangi trotoar, namun pohon-pohon natal yang gemerlap kini telah raib, digantikan oleh hiasan tradisional berwarna merah dan putih yang menggantung di berbagai sudut kota.

Kevin menarik napas dalam, menghirup udara dingin yang membuat paru-parunya terasa segar. Tangannya yang terbungkus sarung tangan meraih syal kotak-kotak di lehernya, menyesuaikan posisinya agar lebih nyaman. Hadiah natal dari Cindy ini benar-benar berguna di cuaca seperti ini.

"Pantas saja dia bilang harus dipakai di leher," gumamnya sambil mengingat penjelasan Cindy ketika memberikan hadiah itu. Syal itu nyaman, hangat, dan yang terpenting, tidak membuatnya terlihat norak. Biasanya Kevin memang bukan tipe yang suka memakai aksesoris, tapi untuk hadiah dari Cindy, dia rela membuat pengecualian.

Tas belanja di tangannya terasa berat. Sebenarnya mereka berdua biasa berbelanja bersama, tapi kali ini Kevin memilih pergi sendiri. Cuaca yang semakin dingin membuatnya tidak tega membiarkan Cindy keluar rumah.

Isi tas belanjaan diperiksanya sekali lagi, sayuran segar, jamur shiitake, daging slice tipis, dan beberapa bumbu dasar. Jumlah sayuran jauh lebih banyak dari biasanya, tanda jelas bahwa Cindy masih memaksakan konsep makanan seimbang. Menu hari ini sepertinya hotpot, sempurna untuk musim dingin seperti ini.

"Kayaknya nggak ada yang ketinggalan," bisik Kevin sebelum mempercepat langkahnya. Udara semakin dingin dan dia ingin cepat kembali ke kehangatan apartemen.

Pintu apartemen terbuka sebelum Kevin sempat mengeluarkan kuncinya.

"Selamat datang kembali," sambut Cindy dengan suara lembut. Dia sudah berdiri di balik pintu, memakai apron favoritnya yang bermotif bunga-bunga kecil.

Kevin menghentikan langkahnya sebentar. Pemandangan ini masih terasa aneh baginya

disambut pulang oleh seseorang yang bukan keluarga. Tapi entah kenapa, keanehan itu justru terasa nyaman.

"Nn, aku pulang," jawabnya sambil melepas sepatu boots yang sudah dipenuhi butiran salju. "Eh, kamu nggak keberatan kan aku beliin mochi iris tambahan?"

Cindy yang sedang menerima tas belanjaan mengerutkan keningnya yang mungil. "Mau dipake buat nanti malam?"

"Oh iya, sekalian aku beli mie juga. Buat cadangan kalau-kalau masih laper."

"Kita berdua nggak mungkin bisa habisin semuanya," Cindy menggeleng, tapi Kevin bisa melihat senyum kecil mengintip di sudut bibirnya.

"Nggak apa-apa, aku yang bakal ngabisin sebagian besar kok," bantahnya sambil melepaskan jaket.

Sejak tinggal bersama Cindy, porsi makan Kevin memang meningkat drastis. Tapi anehnya, bukannya gemuk, tubuhnya justru semakin berisi. Mungkin karena dia mulai rutin melakukan push up diam-diam setiap pagi.

"Aku cuma khawatir kamu kebanyakan makan sayur doang," tambah Cindy sambil membawa tas belanja ke dapur. Suaranya terdengar dari balik pintu kulkas yang terbuka. "Cuci tangan dulu ya sebelum bantu-bantu di sini."

Kevin mengangguk patuh meski Cindy tidak bisa melihatnya, lalu bergegas ke wastafel. Air hangat mengalir di tangannya yang merah karena dingin.

Suasana makan malam seperti biasa hangat, nyaman, dan penuh dengan kelezatan masakan Cindy. Kevin sedang asyik mengumpulkan sisa sayuran di mangkuknya ketika pertanyaan itu meluncur tanpa disengaja.

"Ngomong-ngomong, biasanya kamu ngapain aja pas tahun baru?"

Cindy yang sedang mengeringkan piring berhenti sejenak. Handuk bergerak lambat di atas permukaan piring yang mengkilap.

"Aku biasanya tetap di sini," jawabnya akhirnya, suaranya datar seperti air menggenang. "Nggak ada gunanya pulang kampung."

Udara di ruangan tiba-tiba terasa lebih dingin. Kevin menyesal sudah membuka topik ini. Hubungan Cindy dengan orang tuanya memang rumit, dan topik keluarga selalu menjadi ranah sensitif.

Tapi itu berarti...

"Jadi kamu bakal sendirian di tahun baru?" pikir Kevin dalam hati.

Seolah membaca pikirannya, Cindy menyela, "Kamu kan mau pulang kampung ya?"

Kevin mengunyah bibir bawahnya. "Yah, rencananya sih iya..."

Dia melirik Cindy dari sudut matanya. Wajah perempuan itu tetap tenang, tapi ada sesuatu yang berbeda di balik tatapannya seperti lapisan es tipis yang tiba-tiba membeku di permukaan danau.

Pikirannya melayang ke percakapannya dengan ibunya minggu lalu. "Aku punya firasat kalau pulang nanti bakal ditanya-tanya tentang kamu," ujarnya mencoba mencairkan suasana.

"Itu bakal ribet banget," komentar Cindy sambil menyusun piring di rak.

"Ayah sih nggak masalah, tapi ibu..." Kevin menghela napas panjang. Ibu dan Cindy ternyata sudah bertukar kontak diam-diam dan sering mengobrol berjam-jam.

"Sejak kapan sih kamu jadi akrab banget sama ibuku?" tanyanya penasaran.

Cindy hanya tersenyum misterius sebelum kembali fokus pada tumpukan gelas yang harus dikeringkan. Kevin menggeleng, tapi sebenarnya dia tidak benar-benar kesal. Yang penting ibunya tidak bocorin foto-foto memalukan masa kecilnya.

Pikirannya kembali ke rencana tahun baru. Bayangan Cindy menghabiskan malam pergantian tahun sendirian di apartemen membuat dadanya sesak. Ada perasaan tidak enak yang menggerogoti hatinya.

"Gimana kalau..." Kevin mulai ragu-ragu, jari-jarinya mengetuk-ngetuk meja tanpa pola. "Aku nggak pulang kampung kali ini. Tunggu sampai liburan musim semi aja."

Artinya, jika Cindy tidak keberatan, mereka bisa menghabiskan malam tahun baru bersama makan seperti biasa, tapi dengan makna yang lebih dalam.

Cindy membeku. Handuk di tangannya berhenti bergerak. "Jadi gitu," ucapnya perlahan.

"Nn, aku pengen makan soto kuah bening buatanmu," lanjut Kevin mencoba bersikap santai.

"Rakus banget sih," Cindy menyeringai, tapi matanya mulai berbinar lagi.

"Masakanmu emang enak," bales Kevin sambil tersenyum.

"Padahal yang dijual di supermarket juga enak-enak kok." ucap Cindy.

Kevin mengangguk. "Iya, tapi..."

Yang lebih penting bukan soal soto nya, tapi tentang kebersamaan di momen spesial itu.

Cindy memandangnya lama, seolah mencoba membaca makna di balik kata-katanya. Akhirnya, senyum kecil muncul di wajahnya. "Aneh deh kamu."

"Diam," balas Kevin sengaja, tapi Cindy hanya tertawa ringan.

Lalu, tiba-tiba...

"Makasih ya," bisik Cindy sambil menunduk.

Kevin mengerutkan kening. "Untuk apa?"

"Untuk semuanya."

Cindy tidak menjelaskan lebih lanjut. Dia hanya memeluk bantal di pangkuannya erat-erat, tapi Kevin bisa melihat ada sesuatu yang berubah di wajahnya. Ekspresi datar yang biasa menghiasinya kini mencair, digantikan oleh kehangatan yang membuat Kevin ingin menyimpan momen ini selamanya.

Di luar jendela, butiran salju tipis mulai jatuh perlahan, seolah menyambut tahun baru yang akan segera tiba. Tahun yang pasti akan berbeda dari sebelumnya karena kali ini, mereka tidak perlu melewatinya sendirian.

1
CALESSYAA
Ditunggu updatenya thorr!!
CALESSYAA
Pertama kalinya!?/Hey/
Azαzel
Ceritanya menggambarkan perubahan positif pada Kevin berkat pola makan teratur yg disediakan Cindy, meskipun Kevin enggan mengakuinya. Aww mereka berdua lucu banget thorr><
Mas Finn
uishh
Mas Finn
waduh mas kepin ngegas
MONALISA
terkejoet akunih bang!😙
MONALISA
memang harus sadar diri.. gaboleh ngerepotin orang terus
MONALISA
siap2 aja renda ketemu bidadari/Scream/
MONALISA
co cweett banget
Mas Finn
Cindy si wanita mahal ni ceritanya
Mas Finn
yapasti ada udang dibalik batu yagesya😝
Mas Finn
Siap bukkk/Bye-Bye/
Mas Finn
Terpanah nih mas kepin kitaa akwkw/Scream/
Cuaksss
Go kevinn!! tenangin malaikat kita/Panic/
Cuaksss
aihh bisa ae cindyy😘
Cuaksss
sedihnyoo, Semangat buat para cowo yg ketolak🫡
Cuaksss
modus😒
Cuaksss
Bukain dong kevvv
Cuaksss
GENDONG! GENDONG!!/Applaud//Curse/
Cuaksss
ringan apa rigan tuh/Frown/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!