Perjalanan kisah cinta seorang gadis cantik bernama Alexandra Pranoto dan seorang laki-laki yang baru ia kenal bernama Devan Mahendra.
Berawal dari sebuah perjodohan, akankah kisa cerita mereka berakhir bahagia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja Pertama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 22
Alexa terus berjalan mendahului Devan.
"Sayang tunggu aku" ujar devan sambil berlari kecil ke arah alexa.
"Nikmati saja sana dipeluk teman mu itu. Dan kenapa bisa aku tidak kepikiran kalau kau lama di luar negeri, sudah pasti terbiasa dengan hal itu" jawab alexa kesal
"Sayang, demi tuhan aku tidak pernah melakukan hal itu, kau boleh tanya rengga" jawab devan
Saat bersamaan rengga baru saja tiba setelah menaruh belajaan devan dan alexa tadi.
"Wow, seperti nya aku datang di momen yang tidak tepat. Suasananya sedikit berbeda" ujar rengga.
"Aku tadi bertemu dengan Gaby, tiba-tiba dia memeluk ku, dan alexa salah paham" jelas devan
"Gaby ? Gaby fans mu itu ? Yang dulu sering membuntuti mu kemana pun kau pergi, sampai-sampai menyebarkan gosip bahwa kalian pacaran" tanya rengga yang membuat alexa semakin kesal.
"Oh jadi dia sangat menyukai mu, Rengga ayo cepat antarkan aku pulang. Pulang ke rumah orang tua ku" perintah alexa
Devan yang mendengarnya cukup terkejut, begitu juga Rengga, sepertinya dia sudah salah bicara. Alexa terus melangkah kan kakinya hingga berada di mobil.
"Sayang, jangan seperti ini. Aku tidak pernah menyukainya" mohon devan saat sudah berada di dalam mobil
"Benar nona, devan tidak pernah menyukai nya. Bahkan devan pernah menjadikan diva sebagai benteng pertahanan nya. Ia selalu bilang kalau diva adalah kekasihnya, sampai akhirnya diva harus beberapa kali terkena masalah karena di bully oleh perempuan-perempuan yang menyukai devan" jelas rengga
"Benarkah ? Kasian sekali diva" jawab alexa
"Kau salah, bukan diva yang harus di kasihani, tapi pembully itu" ujar devan
"Karena mereka menyukaimu jadi kau kasihan pada mereka ?" tanya alexa.
Devan medengus, serba salah pikirnya
"Bukan nona, karena yang pada akhirnya menjadi korban bukan diva, melainkan perempuan-perempuan itu. Dan itu alasan kenapa paman adrian akhirnya mengirim kami untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri. Karena paman adrian sudah lelah terus-terusan di panggil ke kampus" jelas rengga
Alexa tidak percaya, ternyata diva sehebat itu
"Dan nona, saya berbicara ini bukan karena devan adalah teman saya, lantas saya akan menutup - nutupi semua kesalahannya. Justru saya yang akan menghajarnya habis-habisan jika dia melakukan kesalahan, sebagaimana saya dulu pernah memarahi nya berkali - kali untuk bisa move on dari anda, dan mencari perempuan lain" jelas rengga
"Lantas kenapa kau tidak bisa membujuk nya ?" tanya Alexa
"Karena dimata Devan, seorang perempuan yang pantas untuk nya hanyalah Nona, tidak ada yang lain. Devan lebih memilih di katai tidak normal, dan mempunyai hubungan spesial dengan saya daripada harus berurusan dengan perempuan lain. Itu momen paling menjijikan , tapi devan memohon-mohon kepada ku untuk tidak menimpali semua gosip itu. Jadi nona tidak perlu khawatir, saya jamin devan tidak akan mungkin menyakiti anda" jelas rengga.
Mendengar ucapa rengga, alexa melihat ke arah devan.
"Apa benar?" tanya alexa pada devan
Devan tidak menjawab, wajah nya sudah memerah malu
"Kenapa kau diam ? Apa yang dikatakan rengga itu tidak benar ?" tanya alexa.
"Benar, yang di katakan rengga benar. Tapi aku sungguh malu" jawab devan
"Kenapa kau malu ?" tanya alexa lagi.
"Sayang, laki-laki mana yang tidak mau ketika cerita konyolnya di umbar kepada sang istri" celetuk devan kesal.
"Terima kasih, terima kasih karena sudah mencintaiku sebesar itu" ucap alexa.
Sebuah ciuman, ia daratkan di bibir devan. Devan sedikit terkejut, tapi ia juga lega karena alexa sudah tidak lagi marah.
Sedangkan rengga, kembali memfokuskan pandangannya kedepan.
"Berbahagialah Devan, kau pantas mendapatkannya. Dan aku, tidak akan membiarkan siapapun merusak kebahagiaan mu, seperti dirimu dan keluargamu yang tidak pernah merusak kebahagian ku dan diva" ucap rengga dalam hati.