NovelToon NovelToon
Perjalanan Menuju Keabadian

Perjalanan Menuju Keabadian

Status: tamat
Genre:Action / Fantasi / Misteri / Petualangan / Tamat / Fantasi Timur
Popularitas:11M
Nilai: 4.8
Nama Author: Noviant Juan

Proses Revisi. Disarankan jangan membaca dulu.

Alur VERY++++ Slow.

KARYA INI TERISNPIRASI DARI NOVEL KING OF GODS, KARYA FAST FOOD RESTAURANT

Weng Lou merupakan seorang anggota Klan Keluarga Weng yang berasal dari keluarga cabang. Dia berhasil masuk kedalam Keluarga Utama setelah berlatih dengan sangat keras dan menjadi seorang jenius berbakat didesanya.

Namun, dirinya yang merupakan jenius di keluarga cabangnya bukanlah siapa-siapa di keluarga utama. Banyak sekali jenius beladiri yang berasal dari keluarga utama. Namun meski begitu, ia tetap berlatih dengan keras agar tidak tertinggal dari yang lain.

Hingga suatu malam, dia mengalami kejadian aneh, dan berakhir dengan dirinya mendapatkan sebuah kitab. Kitab yang membuat kehidupannya berubah. Dari seorang pecundang, menjadi seorang jenius .

Nama kitab itu adalah "Kitab Keabadian". Dan dengan kitab itu, ia akan menuju 'Keabadian'.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noviant Juan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch 25. Perdagangan Yang Saling Menguntungkan

Pernah ada sebuah pepapatah mengatakan.

"Menjadi seorang teman adalah pekerjaan mudah, tapi persahabatan adalah buah yang lama berbuah ."

Nyatanya kalimat itu tidaklah salah, dan itu terjadi kepada Weng Lou, Weng Wan, dan Weng Hua.

Mereka bertiga telah menjadi teman sejak masih kecil. Ini tidak terlepas dari tempat tinggal mereka yang saling berdekatan, dan juga orang tua mereka bertiga semuanya saling berteman sejak dulu.

Tapi walaupun mereka bertiga berteman, tetapi nyatanya mereka hampir seperti orang asing jika saling bertemu.

Hingga suatu ketika sebuah kejadian membuat mereka menjadi teman yang sangat dekat dan berakhir menjadi sahabat.

Di Desa Sungai Biru pernah terjadi banjir yang sangat besar dan menghanyutkan ternak para warga.

Weng Lou yang tidak ingin ternak-ternak itu sampai terbawa oleh arus, memutuskan untuk membantu para binatang ternak dengan mengikat satu persatu binatang ternak dipepohonan.

Namun sayang, saat ingin mengikat yang terakhir, dia malah yang terbawa oleh arus karena kelelahan. Weng Wan dan Weng Hua kebetulan sedang memperhatikan apa yang Weng Lou lakukan, jadi mereka melihat Weng Lou terbawa oleh arus.

Mereka berdua membagi tugas, Weng Wan mengejar Weng Lou, sedangkan Weng Hua memberitahu orang-orang desa.

Weng Lou yang terbawa arus, tidak berdiam diri saja. Dia berusaha sekuat tenaga untuk tidak tenggelam, dan mencoba mencari pegangan. Entah itu pohon, atau semak-semak, dia mencoba meraih apapun yang bisa dia raih dengan tangannya.

Saat dia sibuk mencari suatu pegangan, sebuah sampan mendekatinya dan sepasang tangan menariknya keatas sampan itu. Saat dia melihat siapa pelakunya, dia terkejut karena itu adalah Weng Wan.

Akhirnya mereka berdua berakhir dia atas sampan dan berusaha sekuat tangan untuk menepi kedaerah pepohonan. Perjuangan mereka membawa hasil, setelah setengah jam lebih terombang-ambing diatas sampan, akhirnya sampan mereka tersangkut disebuah pohon yang tumbang.

Weng Wan dan weng Lou yang tak bisa berbuat apa-apa setelah berhasil berhenti, akhirnya mereka memutuskan untuk menunggu hingga tertidur.

2 jam kemudian, Weng Hua bersama beberapa orang dewasa dari desa, termasuk ayah Weng Lou, berhasil menemukan Weng Lou dan Weng Wan yang tertidur diatas sampan.

Setelah kekadian itu, mereka bertiga mulai banyak menghabiskan waktu bersama dan berakhir menjadi sahabat.

Hanya saja, semenjak mereka pindah ke Keluarga Utama, mereka harus terus berlatih meningkatkan tingkat beladiri mereka agar tidak dikembalikan ke Klan Cabang.

Setelah beberapa waktu tak pernah saling berbincang membuat mereka bertiga merasa seperti orang asing, namun pada kesempatan kali ini mereka kembali mempererat hubungan mereka dengan cara yang bisa dibilang cukup unik.

"Hei Lou, kau harus sekali-kali mengajariku teknik memanahmu itu. Jantungku serasa akan berhenti saat melihatmu memanah dengan begitu hebat dan tepat sasaran, kau tau?"

Weng Wan menatap Weng Lou dengan tatapan penuh harap.

"Hm? Kau yakin? Apa kau rela menyia-nyiakan hasil latihan golokmu selama ini?" Weng Lou menjawabnya dengan wajah polos.

"Urgh...sial...aku tidak rela..."

"Hahaha...tenang saja! Kau bisa latih tanding denganku setiap hari agar keahlian bertarungmu bertambah. Dan juga, berlatih memanah tidak akan ada ruginya jika hanya berlatih dasar-dasarnya saja, jadi aku akan mengajarimu."

"Hahahaa...kau yang terbaik memang Lou-"

"Bisa hentikan pembicaraan kalian? Aku ingin cepat-cepat mandi, jadi sebaiknya kalian cepatlah jalan."

Weng Hua kembali mencubit pinggang Weng Lou dan Weng Wan sehingga mereka langsung segera berlari menuju kerumah Weng Lou.

"Huh...dasar anak laki-laki." Weng Hua mempercepat langkahnya, mencoba menyusul dua pemuda yang sering membuatnya kesal.

Dirumah Weng Lou.

Ayah Weng Lou dan Kakek Mu sedang asik membicarakan bisnis.

"Jadi Tuan Li...bisa aku melihat bagian tubuh hewan buas yang akan kau jual padaku?" Kakek Mu berkata dengan senyum lebar sambil menggosok-gosok kedua telapak tangannya.

Ayah Weng Lou tak menjawab, melainkan langsung menunjukkan karung yang selama ini dia pegang terus.

Dia membuka karung itu dan mengeluarkan sebuah hati yang memiliki berat sekitar 20 kilo dari dalam karung itu. Ayah WengvLou kemudian menunjukkan hati itu didepan hadapan Kakek Mu agar dia bisa melihatnya dengan baik.

"Hati ini...jangan bilang-!"

"Benar. Ini adalah hati dari Beruang Iblis Hitam. Tapi bukan dari sembarang Beruang Iblis Hitam, melainkan dari Beruang Iblis Hitam yang telah memiliki 2 tanduk pada kepalanya." Ucap ayah Weng Lou dengan bangga.

"Beruang Iblis Hitam bertanduk dua?!"

Kakek Mu sampai berdiri dari tempat duduknya mendengar hati yang sekarang berada dihadapannya merupakan hati dari seekor Beruang Iblis Hitam yang telah mengalami evolusi.

Evolusi pada binatang buas adalah peristiwa dimana binatang buas yang sudah mencapai batas yang dimiliki oleh dirinya berhasil menembus batas tersebut. Sehingga, tubuhnya akan mulai berubah dari yang biasanya.

Umumnya perubahan yang terjadi adalah adalah besar tubuhnya akan bertambah. Selain fisik yang berubah, kecerdasannya juga akan semakin meningkat.

"Ya, ini adalah hati dari Beruang Iblis Hitam yang telah berevolisi 1 tingkat. Kekuatannya adalah Dasar Pondasi tingkat 5 puncak dengan tubuh sekeras Dasar Pondasi tingkat 6 meneng."

Selanjutnya ayah Weng Lou mengambil kulit dari Beruang Iblis Hitam yang telah dia bersihkan dan menunjukkannya kepada Kakek Mu.

"Anda berhasil menembus pertahananya hanya dengan bermodalkan ledakan tenaga dalam?"

"Hahahaa...mana mungkin hal seperti itu bisa terjadi. Aku tak akan bisa menembus pertahanan dari Beruang Iblis Hitam jika tanpa tombak kesayanganku ini." Ayah Weng Lou menunjuk tombaknya yang terpajang rapi didinding rumahnya.

Kakek Mu memperhatikan tombak itu dengan seksama dari ujung tongkat hingga ujung mata tombak.

"Tombak yang sangat bagus! Kutebak ini adalah senjata tingkat 2? Apa aku benar?"

"Ahaha...sepertinya mata anda memang sangat berbakat dalam menentukan suatu barang. Ya, tombakku ini adalah senjata tingkat 2 menengah. Aku harus menabung selama 1 tahun penuh untuk dapat membelinya hahahaa...!"

"Itu luar biasa! Bahkan tak sembarang orang memiliki senjata tingkat 2 seperti ini. Terlebih lagi sepertinya tombak anda dilengkapi dengan penyerap tenaga dalam alami yang merupakan pedang bermata dua bagi sebagian orang.

Bagi anda yang merupakan seorang praktisi beladiri Dasar Pondasi tingkat 6 awal dapat menguasainya dengan baik, itu merupakan bukti bahwa anda berbakat dalam pengendalian tenaga dalam." Kekaguman Kakek Mu tampak bertambah.

Sama halnya seperti teknik beladiri, senjata juga memiliki tingkatannya sendiri. Tingkatan pada senjata terbagi menjadi 4, yaitu senjata biasa, senjata tingkat 1, 2, dan 3.

Senjata biasa merupakan senjata yang biasa dipakai oleh orang-orang biasa yang tidak bisa memakai tenaga dalam. Senjata tingkat ini sangatvsulit untuk dialirkan tenaga dalam. Contoh senjata biasa adalah pisau dapur, meskipun memiliki ketajaman yang luar biasa, tetapi pisau dapur sangat sulit untuk dialiri oleh tenaga dalam.

Hal ini dikarenakan bahan pembuatan dari pisau dapur memang bukanlah konduktor yang baik untuk tenaga dalam.

Tingkat selanjutnya adalah senjata tingkat 1. Senjata ini hampir sama seperti senjata biasa, hanya saja senjata tingkat ini dapat dialiri oleh tenaga dalam dengan mudah, tetapi memiliki batasan berapa banyak tenaga dalam yang dapat dialirkan padanya. Contohnya seperti Busur Angin Badai milik Weng Lou.

Selanjutnya senjata tingkat 2. Yang membedakan ini dengan senjata tingkat 1 adalah senjata tingkat 2 tidak memiliki batasan berapa banyak tenaga yang dapat dialirkan padanya.

Namun tombak ayah Weng Lou memiliki sedikit keunikan, yaitu tombaknya akan terus menyerap tenaga dalam pemiliknya agar selalu dalam kondisi baik dan tajam.

Namun walaupun begitu, senjata seperti ini sangatlah berbahaya bagi orang-orang yang memiliki jumlah tenaga dalam yang sedikit, karena tenaga dalamnya akan terus terhisap sampai habis jika terus memakainya.

Senjata tingkat 3 adalah tingkat yang terakhir. Senjata tingkat ini bisa dibilang merupakan senjata paling kuat dari semua namun paling berbahaya juga. Jika senjata tingkat 2 tidak semuanya menyerap tenaga dalam secara alami, maka senjata tingkat 3 semuanya menyerap tenaga dalam penggunanya secara alami.

Senjata tingkat 3 memerlukan jumlah tenaga dalam yang sangat besar, bahkan ayah Weng Lou tak akan bisa memakainya karena jumlah tenaga dalamnya tidak cukup. Biasanya senjata tingkat 3 dimiliki oleh praktisi beladiri Dasar Pondasi tingkat 9 keatas.

Setiap tingkatan senjata terdapat tingkatannya lagi, yaitu rendah, menengah, tinggi, puncak, harta, dan pusaka.

Harga dari senjata biasa paling mahal adalah 50 koin perak. Harga Senjata tingkat 1 berkisar dari harga 100 koin perak hingga 150 koin emas.

Senjata tingkat 2 sekitar 150-5.000 koin emas, sedangkan senjata tingkat 3 memiliki harga dimulai dari 500 koin emas hingga keatasnya.

"Sudah sudah, berhenti memujiku terus, mari kita bahas kembali perdagangan ini."

"Tentu Tuan Li. Mari kita lihat. Hmm...dari dua bagian tubuh ini saja sudah setidaknya seharga 10 koin emas. Tapi jika seandai-"

"Tidak...bukan itu saja yang ingin aku jual." Ucap ayah Weng Lou dengan senyum misterius.

"Hm? Lalu mari kita lihat apa yang anda ingin jual kepada saya." Kakek Mu ikut tersenyum misterius.

1
Bambang tri poetro
Lumayan
Eneng Eneng
Lumayan bagus cara mendarat ya
Serangan kenapa tdk habis habis
Babat Semua
Kasihan Bingbing
Ceritanya jadi gurauan
Yang terjadi bukan bertanding tapi berkelahi 🤣🤣🤣
Makin seru Tir
Masa Gu Lian kalah sama Weng Hua
keren bisa terbang
Bing Qian... leluhurnua
Ras Ilahi
Jadi Weng Lao tdk bisa ikut turnamen
Weng Lou bodoh amat keterlaluan
Latihan terus tapi Kuktivasinya tdk Naik ke Ranah
Pasti Lingling yang bangun
Nenek jahat rencanamu tidak berhasil
Weng Lou kesurupan Lagi
Siapa perempuan Tua yang ingin mbunuh keluarga Weng Lou
Beli baju baju dipasar agar tambah cantik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!