Novel ini kelanjutan dari Transmigrasi Belvia season 1, diharapkan baca yang season 1 biar tahu alur ceritanya.
Dilarang keras untuk kopi paste ❗❗❗❗❗
Tidak menerima komen toxic... ❌❌❌🚫
Jadilah pembaca yang bijak....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erika Ponpon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22
Saat Callie turun dari motor Casey ada seseorang dari kejauhan yang tidak suka melihat Casey berboncengan dengan cewek lain.
"Ck, dasar cewek murahan selalu dekat dengan semua anggota Ravestrack, gue nggak bisa biarkan tuh cewek" ucap seseorang di balik tembok setelah itu ia pergi dari sana.
Mata Cesario tidak sengaja menangkap sosok cewek yang barusan masuk kedalam ruangan BK.
"Cewek kemarin yang gue tabrak kan? ngapain dia ada disini" gumam Cesario.
Puk!
Danar menepuk bahu Cesario yang sedang menatap ke arah ruangan BK. "Lo ngapain bengong kesambet setan iprit lo, masih pagi udah bengong, mikirin utang?".
"Ck, ganggu aja lo bang, heh anak sultan mana punya utang bang duit gue banyak ngapain utang" sombong Cesario.
"Sombong amat lo, iya duit lo lebih banyak dari gue tapi buat bayar gorengan mak ijah aja sampek ngutang makan 5 bilangnya makan 2 gorengan, bayar sono utang lo sama mak ijah katanya duit lo banyak" sewot Danar.
Cesario hampir saja lupa kemarin dia makan gorengan mak ijah belum bayar langsung pergi saja.
"Kamvret pake ingetin segala lagi, iya gue lupa wajar kan manusia selalu lupa entar deh gue bayar tuh gorengan habis istirahat" ucap Cesario.
"Lupa saja terus Ces, biar nggak bayar tuh gorengan tapi bayarnya nanti di akhirat mau lo?" cibir Danar.
"Ck, iya iya nanti gue bayar bang habis ini sekalian gue mampir ke kantin, lo udah kayak cewek aja bawel amat" decak Cesario langsung melangkahkan kakinya ke kantin.
"Nah, bagus kayak gitu biar lo nggak dapat amukan dari abang es lo itu" teriak Danar membuat Casey menoleh ke arah Danar menaikkan alisnya.
"Apa?" tanya Casey.
"Hehe nggak ada apa-apa bos" Cengiran Danar sambil menggaruk kepalanya.
•
•
•
Callie menatap malas lagi-lagi di kelasnya ada siswi baru menurut Callie dia bukan cewek polos seperti Julia.
"Ck, topengnya tebel amat" cibir Callie menatap kearah depan.
Julia mendengar cibiran Callie pun langsung mengikuti arah pandang Callie, ternyata yang dia maksud adalah siswi baru pindahan dari LA.
'Topeng apa yang dimaksud oleh Callie? tapi dia nggak pake topeng sepertinya' ucap Julia dalam hatinya.
"Lo lihatin siapa Cal?" tanya Julia.
"Ah, gue sedang lihatin anak baru menurut lo gimana anak baru itu?" tanya Callie.
"Menurut gue dia anaknya baik dan polos Cal" jawab Julia sambil mengetuk dagu nya.
"Cih, lo jangan memandang dari wajahnya Jul, dia hanya pakai topeng, sepertinya lo harus belajar tentang karakter seseorang deh Jul". ucap Callie berdecih.
"Emang iya? terus gimana caranya bisa tahu kalo dia pakai topeng Cal?" tanya polos Julia.
"Coba lo lihat dari sorot matanya, beda kan?bisa di lihat dari sorot matanya kalo dia bukan cewek polos dan lihatlah barusan dia menyunggingkan senyuman di sudut bibirnya apa lo lihat? jawab Callie.
"Iya juga sih Cal, tapi kita nggak boleh berprasangka buruk sama dia Cal siapa tahu dia benar-benar cewek baik dan polos" ucap Julia ia selalu mempunyai pikiran positif tentang semua orang.
Callie menghela nafas bagaimana bisa Julia selalu berpikir positif terhadap semua orang, sikap seperti ini Julia pasti bisa di manfaatkan oleh orang yang ingin mencari keuntungan padanya.
"Terserah lo sebahagia lo aja Jul, yang penting gue udah ngasih tahu lo, nggak semua orang itu baik dan mudah menilai seseorang dari sampulnya saja Jul dan jangan menjadi orang yang sangat polos karena polos sama bodoh itu bedanya sangat tipis sekali gampang di bodohin sama orang" papar Callie. Callie belajar dari kakek Brivan tentang mengenai karakter seseorang, dia selalu berhati-hati dengan semua orang.
Sedangkan di kelas Casey disana ada kedatangan Marvel dan Michelle sebagai siswa baru di kelas Casey, sedangkan Edward, Luwis dan Evan berada di kelas Kenzo.
Casey tahu siapa mereka berdua , mata mereka berdua saling melempar tatapan tajam dan menyeringai tipis tanpa ada yang tahu.
"Apa mereka geng Jaguar Cas? bisik Danzel kepadanya.
"Hm" balas singkat Casey.
"Boleh juga tampang mereka gue kira mereka sangat jelek, tapi mana ada produk luar jelek" ucap lirih Danzel.
Casey menoleh ke samping. "Ada" ucap singkat Casey.
"Siapa?" tanya kembali Danzel mengerutkan kening.
"Danzel Alreliano Lexander" balas Casey dengan wajah datar.
Danzel seketika menatap cengo Casey. "Lah itu kan nama gue, kamvret".
Casey hanya mengedikan bahu.
"Bedebah kamvret, untung lo sodara gue kalo nggak gue-
Ucapan Danzel terpotong oleh perkataan dari Casey.
"Punya nyawa cadangan hm?" suara dingin Casey membuat bulu kuduk Danzel merinding seketika.
"Mon maap Cas, gue bukan kucing yang punya 9 nyawa jadi gue telen kembali omongan gue hehe" cengiran Danzel.
Busyet gini amat punya sodara psikopat iblis salah dikit main ngancem nyawa segala, ngidam apa dulu mommy Hana sampai punya anak kayak gini batin Danzel dan ia lupa kalau Casey bisa membaca ucapan seseorang dalam hatinya.
Casey langsung memberi tatapan bombastis side eyes kepada Danzel, nyali Danzel seketika menciut dan langsung merutui mulut laknatnya itu.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"Jul, gue mau ke toilet sebentar ya lo ke kantin duluan deh nanti gue nyusul" ucap Callie.
"Gak mau gue anterin Cal?" tanya Julia langsung mendapatkan gelengan dari Callie.
"Yaudah gue ke kantin duluan ya" ucap Julia sambil membawa kotak bekal.
"Hm hati-hati" balasnya.
Callie pun langsung berjalan menuju toilet cewek yang berada di ujung lorong. Callie tahu kalau ada seseorang yang sedang mengikuti dirinya, tapi Callie hanya pura-pura tidak tahu saja ia ingin melihat apa yang akan dilakukan padanya.
"Ck, bitc•h" desis Callie masuk kedalam bilik toilet.
Seseorang tengah menunggu berdiri di depan pintu toilet.
Ceklek!
Callie membuka pintu toilet ia pura-pura terkejut melihat sosok Fika tengah berdiri menunggu nya didepan pintu toilet. Benar sesuai dengan dugaan Callie yang mengikuti dirinya adalah Fika.
"Lo mau beol? noh sebelah toiletnya kosong ngapain nungguin gue?" ucap santai Callie berjalan menuju wastafel.
Srek!
Fika langsung menarik rambut panjang Callie dari belakang membuat Callie meringis menahan perihnya rambut dirinya di tarik secara paksa.
"BASTARD LEPAS JALA•NG" teriak Callie.
"Gue nggak akan melepaskan tangan gue dari rambut lo, biar saja rambut lo rontok dan botak" senyum remeh Fika semakin kuat tarikannya.
"Lo ngapain anjing narik rambut gue hah!" maki Callie sambil memejamkan matanya menahan rasa perih.
"Gue ingin kasih lo pelajaran karena lo itu udah berani mendekati calon pacar gue" sentak Fika.
"Heh, pacar lo siapa Markonah? kenal aja kagak jangan ngadi-ngadi deh".
Fika belum tahu siapa Callie sebenarnya, yang Fika tahu adalah cewek yang selalu menebar pesona di kalangan para anggota Ravestrack.
Sebenarnya sebelum Callie keluar dari dalam bilik toilet Callie langsung menghubungkan ponselnya ke ponsel Casey dan saat ini masih terhubung dengan ponsel Casey, Callie tidak sebodoh itu ia tahu pasti Fika akan memberi pelajaran padanya karena ia mengira cewek yang selalu caper dengan para anggota Ravestrack. Semua omongan Fika sudah terekam di ponsel Callie dan Casey.
"Kak Casey, calon pacar gue kak Casey asal lo tahu, jadi gue peringati jangan pernah mencoba untuk mendekatinya kalo tidak gue nggak segan untuk menyingkirkan lo dari sini, gue yakin kak Casey tidak akan melirik lo karena lo bukan tipe kak Casey" menyeringai Fika.
Callie langsung memutarkan badanya dan memelintir tangan Fika membuat Fika meringis merasakan rasa ngilu.
"Emang lo siapa hah? lo tahu apa soal bang Casey hah? walaupun didunia cuman ada satu perempuan dan perempuan itu lo bang Casey nggak akan sudi milih lo asal lo tahu itu karena bang Casey nggak suka cewek pick me kek lo, dan satu lagi lo nggak berhak ngatur gue emang lo emak gue? ogah gue punya emak jelek kek lo" pekik Callie membawa tubuh Fika ke pinggir wastafel.
"Sssshhh... lepasin cewek murahan, gue bukan cewek pick me bangsa•t". pekik Fika meringis kepalanya di tekan di atas wastafel.
Bug!
"Gue ingetin ke lo ya cewek pick me dedemit jangan pernah ngusik gue lagi kalo nggak lo tahu sendiri akibatnya, sebelum lo nyari masalah sama gue mending lo cari tahu dulu deh siapa gue, dan asal lo tahu gue udah rekam pembicaraan lo daritadi jadi nggak usah deh ya macam-macam sama gue ingat itu Fikanjing!" geram Callie menekan keras kepala Fika di wastafel.
Fika yang mendengar melebarkan matanya apa? daritadi Callie merekamnya? oh tidak kalau rekaman itu sampai ke tangan Casey bisa gawat.
"Ssshhh...Lepasin bastard" pekik Fika.
"Oke, gue akan lepasin lo tapi kalo lo macam-macam lagi lo akan berhadapan dengan Elijah " bisik lirih Callie saat menyebutkan nama Elijah di telinga Fika.
Fika seketika bergirik tubuhnya entah kenapa mendengar nama Elijah membuat dirinya merinding padahal Fika tidak tahu siapa Elijah.
Callie menarik kepala Fika dan menghempaskan tubuhnya ke dinding.
Bug!
"Itu peringatan dari gue" setelah mengucapkan Callie langsung pergi dari toilet meninggalkan Fika yang sedang terengah-engah merasakan rasa ngilu di kepala dan tubuhnya.
"Bangsa•t" umpat Fika.
dan ada koleksi mata Baru
jgn ngeyel, drpd nanti didatangi red.. mati koe..
Go Winter Go Winter Go Winter Go ...
Sikat bleehh 😅😅😅