NovelToon NovelToon
Wanita Pilihan

Wanita Pilihan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis / Janda / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa
Popularitas:856.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: Aylop

Aura Karina mendadak janda di malam pertama pernikahannya. Suami yang baru menikahinya beberapa jam yang lalu, memutuskan untuk menceraikan dirinya tepat di malam itu juga.

"Aku itu janda!" Tegas Aura akan status yang disandangnya saat ini.

"Iya, kamu memang janda. Janda menggemaskan." Ucap seorang pria dengan senyum melebar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aylop, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22 - Status

"Sa-sayang?" Aura jadi gugup mendengar pria itu tiba-tiba mengatakan sayang. Ini sekarang pendengarannya yang salah atau bagaimana. Kok jadi makin berdebar?

"Hah apa?" Tanya Bara bingung. Ia mendadak lupa tadi baru saja mengatakan apa. Apa yang sudah dikatakannya pada Aura.

"Hah?" Aura juga ikutan bingung.

"Kamu kenapa belum tidur, Ra?" Tanya Bara mengalihkan. Dari pada mereka hah hoh hah hoh saja, tidak akan siap-siap sampai pagi menjelang.

"A-aku be-belum ngantuk." Jawab Aura beralasan. Padahal ia sedang menunggu telepon pria itu.

"Apa besok kamu tidak masuk kerja?" Tanya Bara kembali.

Jika Aura besok masih libur, mungkin ia akan mengajaknya ketemu lagi. Bara berencana mengajak menonton atau jalan ke mana gitu.

"Besok aku kerja." Jawab Aura. Ia hanya izin sehari saja. Sehari karena mau memastikan pekerjaan temannya itu.

"Oh..." jawab Bara sedikit panjang.

Sesaat keduanya saling diam. Bara bingung mau berkata apa dan ia malah mengingat mimpi yang meresahkan itu.

'Astaga!!!'

Bara segera menepis pikirannya, bisanya ia memikirkan hal seperti itu. Pikirannya ini sangat menyesatkan sekali. Pikiran kotor dan penuh debu.

"Aura, apa kamu mau bertemu lagi denganku?" Tanya Bara memastikan. Ia ingin bertemu Aura, tapi bagaimana dengan wanita itu.

Aura mengulum senyuman. Pria itu ingin bertemu dengannya.

"Bo-boleh." jawab Aura.

Senyuman Bara pun kian melebar. Aura ingin bertemu dengannya lagi.

"Bagaimana kalau kita ketemu hari minggu ini?" tanya Bara. Hari minggu mereka libur bekerja. Jadi bisa ketemunya dari pagi dan bersama seharian. Anggap saja seperti sedang berkencan.

Membayangkan berkencan dengan Aura saja membuatnya senang.

"Baiklah. Jam berapa?" tanya Aura. Hari minggu ia bisa bertemu.

"Pagi!" jawab Bara santai.

"Pa-pagi?" Aura memastikan. Pagi jam berapa?

"Iya. Aku akan jemput kamu ke rumah jam 7 pagi!" jawab Bara. Semakin pagi semakin cepat bertemu dengan wanita itu.

"Apa?" Aura kaget. Jam 7 pagi mau ke rumahnya? Kenapa pagi-pagi sekali.

"Kenapa? Apa kelamaan ya? Biar aku datangnya jam 6 saja sampai rumah kamu!" ucap Bara. Mungkin Aura ingin pagi-pagi bertemu dengannya. Wanita itu mungkin saja tidak sabar dan rindu padanya.

"Bu-bukan begitu. Kenapa datangnya begitu pagi?" tanya Aura. Bara mau datang jam 6 pagi, apa mau sekalian sarapan di rumahnya.

"Untuk ketemu kamu lah!" Jelas Bara. Ia memang ingin bertemu wanita itu. "Aku tidak sabar ketemu kamu!

Blush

Wajah Aura mendadak merona. Ia kena gombalan pria itu. Kini ia meruntuki dirinya yang mudah baperan. Gombalan begitu saja membuatnya berdebar.

"Apa kepagian ya?" tanya Bara memastikan. Aura tidak menjawab. Mungkin sedang berpikir.

"Iya." Aura mengangguk, walau Bara tidak bisa melihatnya.

"Ya, sudah. Aku datangnya agak siangan saja." ucap Bara kembali.

"Ya, agak siangan saja! Pagi-pagi aku masih sibuk!" ucap Aura.

Pagi-pagi Aura harus beres-beres rumah dulu. Belum lagi mencuci pakaian yang sudah menumpuk. Jika Bara datang pagi-pagi, ia tidak sempat mengerjakan itu semua.

"Aku akan jemput kamu jam 7 lewat 5." ucap Bara sambil menahan senyumnya. Mengerjai wanita cantik itu.

"Apaan sih?! Itu kan sama saja!" Ucap Aura sambil tertawa. Ia tidak bisa menahan tawanya. Cuma beda 5 menit. Itu masih kepagian.

Bara tersenyum mendengar suara tawa wanita itu. Sangat renyah sekali. Jadi ingin melihat wajahnya saat tertawa.

"Jadi kamu mau aku jemput jam berapa, Aura?" Tanya Bara dengan suara lembutnya.

"Jam-jam 10-an ya." ucap Aura lalu membuang nafasnya pelan. Suara pria itu meresahkan.

"Baiklah. Aku akan datang di jam 10 kurang 3 jam. Bagaimana?" tanya Bara lagi, masih mengerjai Aura. Pria itu bingung mau membahas apa, jadi begini saja percakapan mereka. Dari pada kebanyakan diamnya.

"Ok." Ucap Aura lalu tampak berpikir. Sepertinya ada yang aneh dari perkataan pria itu.

"Bukannya itu sama saja ya?!" ucap Aura kesal menyadari maksud perkataan itu. Jam 10 kurang 3 jam bukankah itu sama saja jam 7 pagi.

"Haha..." kini Bara yang gantian tertawa, tak bisa menahan lagi. Aura sangat menggemaskan sekali.

Suara kesalnya Aura saja menggemaskan, bagaimana lagi saat melihatnya langsung. Mungkin Aura akan dimasukkannya dalam karung dan dibawanya pulang.

"Ya sudah, aku jemput jam 10." Bara akan datang dijam tersebut.

"Nggak ada kurang-kurang ya!" Aura menekankan. Pria itu semangat sekali pagi-pagi mau bertemu, bikin hatinya jadi tidak menentu.

"Iya, jam 10 tepat." tegas Bara. Jam 10 masih pagi. Masih panjang waktu sampai malam menjelang.

"Jam 10 ya." Aura masih juga menekankan.

"Iya bawel!" ledek Bara akhirnya. Wanita itu masih meragukannya.

"Siapa yang bawel?"

"Kamulah!" Bara membayangkan wajah cemberut Aura. Pasti sangat lucu.

"Enak saja!" sanggah Aura tidak terima.

Bara terkekeh kembali. Lalu melirik jam dinding, hari sudah menjelang malam. Besok Aura harus bekerja. Ia tahan saja teleponan sampai pagi, tapi kasihan Auranya. Pasti mengantuk saat bekerja.

"Aura, kamu tidur sana! Besok mau kerja lagi!" Bara mengingatkan.

"Iya." Jawab Aura menurut, padahal dalam hatinya terpaksa. Masih ingin bicara dengan pria itu. Tapi ia malah disuruh tidur.

"Baiklah. Selamat malam." Ucap Bara.

"Malam!" jawab Aura tersenyum tipis.

Aura melempar ponselnya ke bantal, lalu menutup mulutnya. Ia senang sekali akan kembali bertemu pria itu lagi.

Aura bangkit dan menandai kalender, tepat di hari minggu ini. Lalu kembali berbaring lagi ke ranjang.

Dengan wajah yang masih senyum, Aura menutup matanya. Ia akan tidur, jadi waktu akan cepat berlalu. Hari minggu itu pun segera tiba. Dan bertemu pria itu.

Rasanya Aura sudah tidak sabar, hari minggu itu tiba. Jika punya mesin waktu, ia akan memakai itu.

Tiba-tiba mata Aura terbuka lagi. "Aku harus perawatan dulu dong!"

Aura bangkit dan menuju kamar mandi. Mencuci mukanya terlebih dahulu.

Lalu di tepian tempat tidur, Aura melumuri krim perawatan malam. Ia harus cantik dan glowing saat nanti bertemu pria itu.

Pikiran Aura kini mulai ke mana-mana. Membayangkan mereka bertemu, lalu kemudian menjalin kasih. Bara terus melamarnya dan mereka menikah. Lalu malam pertamanya...

'Astaga!' batin Aura cepat. Malah membayangkan malam pertama segala. Malam panas dan bergairah.

'Aku sudah tidak waras!' Aura menggelengkan kepala menghempas pikirannya itu.

Setelah selesai dengan ritual perawatannya, Aura pun membaringkan tubuhnya kembali. Tak lupa menaikkan selimut sampai ke dadda. Lalu menutup mata. Ia akan segera tidur, besok harus bekerja kembali.

Tiba-tiba...

"Tunggu dulu!" Aura membuka mata dan bangun. Wanita itu tampak berpikir, sepertinya ada yang masih mengganjal di pikirannya.

Aura melupakan sesuatu. Sesuatu yang sangat penting. Ia baru ingat akan statusnya.

'Bagaimana ini? akukan janda!!!'

.

.

.

1
Puji Astuti
dunia halu emang menyenangkan ya gaess 🤣🤣di dunia nyata ada gak ya CEO perusahaan yang nikah sama orang biasa yg bahkan rumahny pun punyanya cuma kursi plastik😅
Tri Nindiyah: di dunia nyata tdk ada,orang kaya nikahnya sm orang kaya
total 1 replies
watie nugroho
lanjuttt
Jetty Eva
gimana klo ktm Evan ya..?? mantan istri jd incaran sahabatku😁😁😁
Ratna Fika Ajah
Luar biasa
Eno Pahlevi
ini udahan thor???
beneran ngga ada lanjutannya???/Cry//Sob/
Putusri Martini
Luar biasa
Reni Ajja Dech
PD amat lo
siti fatimah
Luar biasa
like
Kecewa
like
Buruk
Heny
Klau bisa pas hari H evan nya diungsikan biar gk bkn rusuh
Heny
Kalau evan sm mia cck sm gila nya
Heny
Evan benar2 gk tau diri
Heny
Evan dulu km kmn sekarang jng ganggu aura lg biar kan dia bahagia
muhammad alzahran
Luar biasa
Ira Rachmad
nice story
Ira Rachmad
😄😄😄😄
Ira Rachmad
ngelunjak yeee
Olivia Jalin
Luar biasa
Sri
tokoh utama wanita gak jlas
tolak diantar jemput , macam orang yg selingkuh aja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!