Senja dan Langit harus terpisah karena orang tua Langit yang tidak menginginkan anaknya berhubungan dengan wanita miskin seperti Senja.
Langit dipindahkan ke luar negeri. Dua bulan perpisahan, Senja baru menyadari jika dia mengandung anak Langit. Orang tua Senja yang malu karena anaknya hamil di luar nikah, mengusir Senja dari rumah.
Enam tahun berpisah, Senja bertemu lagi dengan Langit yang telah memiliki istri. Bagaimana hubungan Senja dan Langit selanjutnya?
Selamat membaca, terima kasih.
Fb Reni Nofita
IG Reni_Nofita79
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22. Cerita Kita Telah Usai.
Masa lalu mengajarkan arti untuk memahami, mengikhlaskan, dan melaju menuju masa depan. Selamat tinggal masa lalu. Jangan salahkan masa lalu dalam hidupmu. Tanpanya, kau tak akan bisa membandingkan dengan kehidupan saat ini.Setiap malam aku selalu teringat betapa buruknya kisah masa laluku. Tapi aku yakin masa depanku akan jauh lebih indah.
Orang pasti memiliki masa lalu yang kadang sulit untuk dilupakan. Namun, masa lalu adalah momen yang sudah terlewat dan tidak perlu diingat sepanjang waktu.
Masa lalu bukan untuk terus diingat, tetapi bisa dijadikan pelajaran berharga dalam hidup. Banyak pelajaran yang bisa diambil dari kisah masa lalu agar tidak salah langkah pada masa kini dan masa depan.
"Senja, beri aku waktu. Aku akan selesaikan semua masalahku dengan Mawar. Aku akan segera bercerai. Aku mohon jangan pergi, tetaplah didekatku. Aku takut kamu menghilang lagi," ucap Langit.
Senja tersenyum semringah dengan menatap wajah Langit tanpa kedip. Jika mengikuti hatinya, pasti Senja akan tetap berhubungan dengan pria itu tanpa pedulikan statusnya. Namun, Senja bukanlah wanita yang egois. Dia dapat melihat jika istri Langit begitu mencintai pria itu. Sebagai wanita Senja tahu perasaannya.
"Jangan terbawa emosi. Cobalah kamu berpikir dengan jernih. Jika memang hatimu masih milikku bukan karena ego saja, aku akan menanti. Dengan syarat kamu telah bebas. Untuk saat ini lebih baik kita menjaga jarak. Semua juga untuk meyakinkan hati jika kita memang masih saling mencintai," ucap Senja.
Langit terdiam mendengar ucapan Senja. Walaupun Senja menginginkan mereka berpisah, dia tidak akan menyerah. Mana mungkin dia melepaskan Senja lagi. Dia akan berterus terang pada kedua orang tuanya dan Mawar.Langit akan menceraikan Mawar secepatnya.
Apa pun risikonya akan Langit terima. Meskipun nanti dia akan terusir dari rumah. Langit akan mengejar cintanya kembali. Tidak ada yang bisa menghalangi dia untuk bersatu dengan wanita yang sangat dia cintai. Jika kemarin Langit yang mengalah, kali ini kedua orang tuanya yang harus mengalah.
"Hatiku telah yakin memilih kamu. Aku tidak bisa mencintai wanita lain. Aku akan secepatnya mengurus surat perceraianku."
"Itu lebih baik. Aku tidak mau di cap sebagai pelakor. Jika memang engkaulah jodohku, ke mana pun kamu akan melangkah pasti kamu akan kembali ke pelukanku."
Langit meraih tangan Senja dan menggenggamnya. Senja awalnya mencoba menariknya, tetapi tangan Langit lebih erat menggenggamnya.
"Baiklah, Senja. Aku akan selesaikan semua masalah rumah tanggaku. Untuk itu aku minta kamu tetap dengan pendirianmu!"
Senja menganggukkan kepalanya. Dia ingin tahu seberapa usaha Langit untuk dapat kembali dengannya. Bukannya Senja egois, jika dia meminta Langit memilih antara dirinya dengan Mawar.
"Jika akhirnya kamu tidak bersama dengan orang yang sering kamu sebut dalam doamu, mungkin kamu akan dibersamakan dengan orang yang diam-diam sering menyebut namamu dalam doanya."
Setelah merasa Langit mulai memahami mengenai laporan pengeluaran dan pemasukan perusahaan, Senja pamit.
Tepat jam lima, Senja tampak mulai mengemasi barang-barangnya. Dia telah bertekat akan berhenti kerja dan memulai di tempat yang baru.
Tanpa Senja sadari, diam-diam Langit mengawasi wanita itu. Saat pulang kerjapun, Langit terus mengikutinya.
Senja kembali ke kontrakan. Pelangi tadi telah menghubunginya. Mengatakan jika bocah itu telah berada di rumah.
Sebelum sampai kekontrakannya, Senja mampir membeli makanan. Langit mengawasi dari jarak yang cukup jauh agar wanita itu tidak curiga.
Setelah membeli makanan, Senja kembali ke kontrakan. Dengan kecepatan sedang motor dibawanya. Dia masih tidak menyadari jika dibuntuti.
Senja mulai memasuki halaman kontrakan. Di parkirkan motornya di teras rumah. Belum sempat Senja mengucapkan salam dan membuka pintu, Pelangi sang buah hati telah membukanya dan berlari ke dalam dekapan bunda.
"Bunda ...," teriak Pelangi sambil berlari.
Langit yang mengawasi Senja, kaget mendengar suara teriakan Pelangi yang memanggil Bunda dengan Senja.
"Bunda, kenapa anak itu memanggil Senja Bunda? Apakah bocah cilik itu anaknya Senja? Apakah ini sebabnya Senja tidak menerima cintaku lagi?" Banyak pertanyaan bersemayam di otak Langit setelah melihat itu.
Langit langsung melarikan mobilnya menuju kantor. Dia ingin melihat data-data Senja.
...****************...
Selamat Pagi. Semoga kita semua dalam keadaan sehat dan selalu dalam lindungan Tuhan.