Hati Yang Tersakiti

Mendengar kalau Fairi menghilang sejak sebulan yang lalu setelah menggugat cerai Kenan, tuan Bram ayah Kenan langsung menggerakkan orang - orangnya untuk mencari keberadaan Fairi, namun semua orang - orang dari tuan Bram tak mencari didalam negeri melainkan diluar negeri.

"Mama apakah mama tau, kalau anak j*l*ng itu sudah pergi dan tak ada di negeri ini lagi?" bisik Tyas pada mamanya.

"Kau tau darimana?" tanya balik nyonya Ayu pada Tyas.

"Tadi aku tak sengaja lewat depan ruang kerja papa dan ku dengar papa sedang berbicara dengan seseorang, saat aku mengintipnya dia bicara lewat telepon dan membahas kalau si j*l*ng Fairi itu sudah pergi." jelas Tyas pada mamanya.

"Benarkah? Syukurlah, kita buat dia tak bisa ditemukan sampai kapan pun agar dia tak bisa lagi berebut dengan kita dan mengacaukan kehidupan kita untuk selamanya." ucap nyonya Ayu mama Tyas dengan sangat senang.

"Ma, aku punya rencana. Bagaimana kalau aku mendekati mantan suami si j*l*ng, kita tak hanya akan mendapatkan harta dari papa tapi juga akan mendapatkan harta dari suamiku Kenan." ucap Tyas tersenyum dan membayangkan kalau dirinya menjadi nyonya Kenan Adi Prayoga.

Mendengar rencana dari anaknya itu nyonya Ayu berfikir karena dia tak begitu tau dan mengenal Kenan dan juga keluarganya, karena yang dia tau hanyalah kalau papa Kenan dan suaminya berteman itu saja. Seperti apa sifat keluarga Kenan nyonya Ayu tak begitu tau.

"Ma, kok malah bengong sih. Bagaimana pendapat mama dengan rencana ku tadi?" tanya Tyas pada mamanya.

"Tapi Tyas, mama tak begitu kenal dengan keluarga Kenan seperti apa." jawab nyonya Ayu menatap khawatir pada putrinya.

"Duh ma, semua pria itu sama saja. Asalkan mereka disuguhi hal yang membuat mereka senang dan tertarik mereka pasti akan tunduk pada kita." jawab Tyas sangat percaya diri kalau dia bisa mendapatkan Kenan.

"Baiklah, terserah kau saja, tapi kau harus hati - hati. Karena aku dengar dia masih mempunyai seorang istri selain Fairi." nasehat nyonya Ayu pada putrinya

Tyas tersenyum menatap mamanya, "Apa lagi seperti itu ma. Seorang pria yang tak bisa setia dengan 1 istri sudah pasti akan mudah untuk didapatkannya. Jika ada yang kedua pasti akan ada yang ketiga dan seterusnya." ucap Tyas tersenyum dan didalam otaknya sudah ada rencana besar untuk bisa mendapatkan Kenan.

...💔💔💔...

"Kenan sudah datang Mbar?" tanya Farid yang baru sampai kantor.

"Belum pak Farid." jawab Ambar langsung.

"Kemana dia tumben telat masuk kantor, apa dia terlalu asyik bermain sama istri mudanya sampai - sampai dia lupa untuk masuk ke kantor." gumam Farid berjalan ke ruangannya sendiri

Ambar yang melihat hanya diam tak berkomentar, Karena Ambar sudah sangat pusing dengan atasannya. Dan tak lama dari itu Ambar melihat Kenan datang dan berjalan dengan cepat.

"Ambar jika Farid sudah datang suruh keruangan ku sekarang, dan siapkan ruang rapat karena kita akan mengadakan rapat dadakan untuk membahas masalah pasar." perintah Kenan dan dia langsung pergi ke ruangannya.

"Ya ampun selalu saja dadakan." gumam Ambar.

"Ya Mbar ada apa?" tanya Farid saat dia menerima panggilan telepon dari Ambar.

"Maaf pak Farid disuruh pak Kenan datang ke ruangannya sekarang juga, terima kasih." ucap Ambar dan langsung mematikan sambungan telepon.

Tak menunggu lama Farid langsung masuk kedalam ruangan Kenan, dan dia melihat Kenan sangat sibuk dengan beberapa tumpukan berkas diatas mejanya dan Kenan terlihat lebih suram dari pada hari - hari biasanya.

"Kau memanggilku?" tanya Farid dengan santai duduk didepan meja Kenan.

"Hm, bukannya kemaren sebelum kau pergi ada sesuatu yang ingin kau sampaikan kepadaku?" tanya Kenan menatap sekilas pada Farid.

"Mau aku sampaikan sekarang?" tanya Farid memastikannya lagi.

"Ya sampaikan sekarang sebelum kita rapat 15 menit lagi" jawab Kenan tanpa melihat Farid.

Farid bernafas dalam "Di hari pernikahan Fahmi dan Amrita sahabat Fairi aku sudah menyelidiki kalau ada sebuah kado yang dikirimkan untuk mereka berdua atas nama Fairi dan itu berasal dari Singapura." jawab Farid dan seketika Kenan menghentikan pekerjaannya.

"Kau yakin." tanya Kenan menatap Farid.

"Iya aku yakin kalau itu dari Fairi karena tertulis nama Fairi." jawab Farid lagi.

"Bagus, setelah rapat kita bahas lagi, dan kita rencanakan untuk menyelidikinya kesana, apakah kamu mencatat alamat yang tertera." Kenan terlihat sangat bersemangat.

"Tentu, aku tak akan mungkin meninggalkan pekerjaan tanpa penyelesaian yang baik." Farid berkata dengan bangga pada dirinya sendiri dan menyodorkan sebuah kertas yang bertuliskan alamat Fairi yang ada di Singapura.

...💔💔💔...

"Tuan kami menemukan kalau daerah terakhir yang dikunjungi oleh nona Fairi adalah Jalan Orchard, disana sangat terkenal dari segi perkotaan dan pusat perbelanjaan yang sangat terkenal." ucap orang suruan tuan Bram menghubungi lewat panggilan telepon.

"Oh Jalan Orchard ya. Baiklah, apakah kau dan anggota mu sudah menjelajahi dan menemukan tempat pasnya Fairi dimana?" tanya tuan Bram.

"Belum tuan kami masih berusaha untuk menemukannya." jawab orang suruan tuan Bram.

"Baik, kalau begitu cari terus dan sampaikan kalau menemukan petunjuk sekecil apa pun." ucap tuan Bram.

"Baik tuan saya akan berusaha, kalau begitu saya matikan dulu teleponnya." orang suruan tuan Bram.

"Ya ku tunggu kabar baiknya." ucap tuan Bram dan mematikan sambungan telepon.

"Bagaimana pa?" tanya nyonya Tias pada suaminya

"Mereka bilang kalau tempat terakhir yang dikunjungi oleh Fairi adalah Jalan Orchard di Singapura. Dan sekarang mereka sedang berusaha untuk menemukan Fairi disana, siapa tau ada petunjuk kemana perginya dia selanjutnya." jawab tuan Bram pada istrinya yang selalu tak sabar kalau bersangkutan dengan masalah Fairi.

"Pa, kalau seandainya dulu kita tak memaksa Fairi untuk melahirkan anak Kenan apakah dia tak akan pergi jauh meninggalkan kita seperti ini pa?" tanya nyonya Tias dengan sedih.

"Ma, sudah jangan memikirkan hal itu. Ini semua memang salah kita yang tak bisa mendidik anak sehingga dia menyakiti hati istrinya dengan mencari wanita lain diluar sana. Kenan benar - benar pria yang tak bermoral, papa sangat malu sebagai papanya." tuan Bram merasa sedih dan juga menyesal karena dulu dia tak memperhatikan Kenan dengan benar, sehingga bisa terjadi hal seperti ini.

...💔💔💔...

"Kenan kau yakin akan berangkat sendiri kesana? Tidak menyuruh orang saja untuk menyelidiki dulu." ucap Farid yang melihat Kenan ingin berangkat sendiri untuk mengecek alamat yang diberikan oleh Farid dari kado yang dikirimkan oleh Fairi untuk kedua sahabatnya yang sedang menikah

"Aku ingin melakukannya sendiri." jawab Kenan bersikeras.

"Ya sudah terserah kau saja, kalau begitu aku ikut bersama mu." jawab Farid karena dia merasa khawatir jika Kenan pergi sendiri.

...💔💔💔...

Setelah menyelesaikan semua pekerjaannya Kenan dan Farid pun pergi ke Singapura, dan sesampainya disana Kenan langsung bergegas menuju ke alamat yang tertulis di kertas. Namun sesampainya di alamat itu Kenan tak menemukan siapa pun bahkan Fairi juga tak ada disana.

3 hari sudah Kenan dan Farid mengelilingi Jalan Orchard dan mendatangai semua tempat disana tetap tak menemukan petunjuk keberadaan Fairi.

"Dia tak ada dimana pun Rid, dia benar - benar sangat pandai bersembunyi." ucap Kenan yang terlihat sangat putus asah duduk di sofa kamar hotel.

"Jadi ini adalah alamat palsu ya." gumam Farid menatap tulisan tangannya di kertas itu.

"Alamat palsu." Kenan tersenyum miris "Aku benar - benar kacau ya Rid, merasa kehilangan setelah dia pergi dan tak bisa ditemukan, rasanya ada sesak dalam dalam dada dan juga kekosongan yang sangat kosong." sambung Kenan yang bernafas dalam berkali - kali.