NovelToon NovelToon
Malam Petaka Berakhir Di Pelaminan

Malam Petaka Berakhir Di Pelaminan

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / One Night Stand / Hamil di luar nikah
Popularitas:8.8k
Nilai: 5
Nama Author: fania Mikaila AzZahrah

Tidak ada tanggal sial di kalender tetapi yang namanya ujian pasti akan dialami oleh setiap manusia.

Begitupun juga dengan yang dialami oleh Rara,gadis berusia 21 tahun itu harus menerima kenyataan dihari dimana kekasihnya ketahuan berselingkuh dengan sahabatnya sendiri dan di malam itu pula kesucian dan kehormatannya harus terenggut paksa oleh pria yang sama sekali tidak dikenalnya. Kehidupan Rara dalam sehari berubah 180 derajat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fania Mikaila AzZahrah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 32. Hanya Mimpi

Bara tersenyum dalam tidurnya karena merasa malam ini adalah malam pertama dalam pernikahannya. Wajahnya terlihat teduh ketika Ia tidur yang begitu tenang dan nyaman.

Keesokan paginya, Rara bangun dari tidurnya. Dia mengerjapkan matanya seraya mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan tersebut.

“Bukannya semalam aku ketiduran di dalam mobil? Nggak mungkin kan aku tidur sambil jalan ke dalam kamar,” gumamnya Rara.

Rara menolehkan kepalanya ke arah samping kirinya dan betapa terkejutnya ketika melihat suaminya dalam keadaan bertelan*jang tanpa sehelai benangpun yang menutupi tubuh jangkung atletisnya.

“Argh!” Jerit Rara reflek menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya ketika tersadar melihat suaminya yang tidur dalam keadaan polosan.

Bara yang mendengar jeritan lantang dari Rara gegas mengerjapkan matanya,” istriku kamu kenapa, apa yang terjadi padamu sayangku? Apa kamu akan melahirkan?” Tanyanya Bara yang masih belum sadar dan mengumpulkan nyawanya bahkan masih terlihat wajah bantalnya.

“Mas Bara, aku belum mau melahirkan masih tunggu lima bulan dari sekarang! Tapi, coba Lihat kondisinya Mas, si Joninya a-nu itu anu di Joni mau terbang!” ucap Rara yang malah belepotan ketika berbicara sambil menunjuk ke arah bagian terbawah tubuh suaminya yang tiba-tiba ada sesuatu yang muncul, berditi tegak dan bangkit dari bawah sana.

Rara malah tergagap tidak sanggup menyebut nama benda yang aneh menurutnya, tapi cukup sekali semprotan sanggup membuat anak gadis orang mual-mual akibat semprotan benda ajaib yang bertulang lunak.

Bara yang masih belum sadar sepenuhnya dan menguap menahan rasa kantuknya sontak mengarahkan pandangannya ke arah yang ditunjuk oleh istrinya.

Bara sampai terbelalak dan melototkan matanya melihat si Joni ingin mencari pasangannya.

“Arghh! Tidak! Oh my God!” Teriak histeris Bara.

Ia spontan menarik selimut untuk menutupi tubuhnya saking malunya dilihat oleh istrinya dalam keadaan tak memakai pakaian apapun yang menutupi seluruh badannya.

“Astaghfirullah aladzim kenapa bisa gue kayak gini sih!?” tanyanya Bara yang terheran-heran melihat kondisinya.

Bara reflek menarik bedcover untuk menutupi tubuhnya yang baru kali ini tidur dalam keadaan polosan.

“Lah kenapa malah bertanya balik Mas!? Kayak aku habis perkaos Mas saja!” gerutunya Rara yang geleng-geleng kepala melihat sikap suaminya.

Bara memindai penampilannya Rara mulai dari ujung kepala hingga ujung kaki yang berpakaian lengkap seperti kemarin, bahkan hijabnya saja masih utuh terpasang di kepalanya hanya terlihat berantakan saja.

“Ini tidak mungkin!? Bukannya semalam kita berdua melakukannya, kamu dan aku sudah itu..” ucapannya Bara tertahan di pangkal tenggorokannya saja karena semakin kebingungan dengan situasi yang dihadapinya.

Rara menatap terheran-heran suaminya itu,”apanya yang tidak mungkin Mas? Semalam kita ngapain emangnya? Nggak ada yang terjadi diantara kita!”

Kembali mulutnya menganga lebar melihat Rara memakai pakaiannya yang berbeda dengan apa yang dilihatnya semalam.

“Ra, bukannya semalam kamu pakai lingerie warna merah maroon dan kita juga sudah anu beberapa kali?” Tanyanya Bara yang kebingungan sekaligus keheranan dengan sikon yang dihadapinya saat ini.

Rara menautkan kedua alisnya mendengar pertanyaan suaminya,” kayaknya Mas Bara ngigau dan lagi mimpi deh! Sana cuci muka dulu biar segaran jadi anehnya hilang,” Tebaknya Rara yang sedikit mengejek suaminya.

“Semalam aku yang gantiin baju kamu dengan lingerie, dengan tanganku sendiri,” ngaku Bara yang masih ngotot dengan pendapatnya.

“Mas aneh banget deh! Aku belum ganti pakaian sejak kemarin, sikat gigi dan cuci muka saja sampai lupa karena ketiduran. Aku baru bangun so gimana caranya aku berganti pakaian lingerie seperti yang Mas katakan!?”

Bara terdiam mencerna dan mendengarkan dengan seksama penjelasan dari istrinya.

Yang paling dia ingat adalah ketika dia dua kali melakukan hubungan intim dengan istrinya dan juga membersihkan tubuhnya sang istri sekaligus mengganti pakaiannya juga tapi detik yang dilihatnya berbeda 180 derajat dengan semalam.

“Astaga dragon! Apa jangan-jangan semalam itu semuanya hanya mimpi atau khayalan gue saja yah? Tapi semalam itu berasa banget kayak sedang adegan nina ninu dengan Rara, atau gue hanya sedang mimpi basah?” batinnya Bara.

Bara reflek melihat ke arah daerah paling tengah tubuhnya di balik bedcover dan betapa terkejutnya ketika melihat ada cairan bening yang tersisa di sekitar sela-sela pertemuan antara kedua pahanya yang sudah mengering.

Bara menepuk jidatnya,” astaganaga benar-benar! Gue hanya bermimpi padahal semalam itu terasa banget oh Tuhan. Apa saking pengennya gue sampai-sampai bermimpi yang tidak-tidak.”

Apa yang dilakukan oleh Bara dilihat dan diperhatikan oleh Rara hingga ia hanya mengerutkan keningnya melihat tingkahnya Bara yang menurutnya sangat aneh dan membangonkan.

“Aku mau shalat subuh sudah hampir jam enam soalnya,” Rara menyibak selimutnya dan berjalan ke arah kamar mandi setelah mengambil perlengkapan mandinya.

Bara menatap intens kepergian istrinya yang sudah tidak kelihatan,” ya Allah… apa yang terjadi kepadaku!? Kabulkan lah doa-doaku agar hari ini gue sudah bisa berbuka puasa.”

Bara masih tidak ingin mempercayai apa sebenarnya terjadi kepadanya karena dia merasa apa yang dilakukannya semalam adalah sangat nyata.

“Nggak mungkin kan gue ngelakuinnya dengan penunggu kamar ini yang menjelma menjadi istriku yang cantik cetar membahana itu.” Bara bergidik ngeri-ngeri sedap membayangkannya.

Rara gegas membersihkan tubuhnya dan memakai pakaian piyama tidurnya karena belum berencana untuk melakukan aktifitas di luar ruangan.

“Mas, aku shalat duluan yah. Mas nyusul shalat. Takutnya waktu shalat subuhnya habis lagi,” ucapnya Rara yang mengambil mukenah dan perlengkapan sholatnya dan juga untuk suaminya.

“Nggak apa-apa shalat lebih duluan saja,” balas Bara yang terkesan canggung karena masih mengingat insiden yang barusan dialaminya.

Bara sudah melilitkan handuk sebatas pahanya dan berjalan ke arah dalam kamar mandi. Pria berusia 27 tahun itu nampak malu-malu jika harus bertatapan langsung dengan mata istrinya.

Setelah melaksanakan kewajibannya dua rakaat mereka bermurojah bersama hingga terdengarlah lantunan ayat suci Alquran dari kedua bibir pasangan suami istri yang sungguh begitu merdu dan menenangkan serta menentramkan hati dan pikirannya.

“Syadakallahul adzim,” ucap keduanya berbarengan.

Rara menutup mushab alqurannya kemudian mencium kitab suci umat muslim itu dengan penuh takzim. Ia juga kemudian meraih punggung tangan suaminya, Bara mengecup kening sang istri yang mulai dicintainya.

“Rara, apa Mas sudah bisa meminta hakku sebagai seorang suami?” Tanyanya pelan-pelan Bara.

Rara mengangguk lemah sambil tersenyum simpul dan kepalanya tertunduk malu-malu hingga semburat merah jingga terlihat dikedua sisi pipinya.

“Yes!” Dalam hatinya Bara bersorak gembira saking bahagianya karena mendapatkan lampu hijau untuk menuntaskan has*ratnya dan berbuka puasa setelah empat bulan tidak pernah melakukannya.

Rara melepas mukenahnya terlebih dahulu dan dalam hati berdoa kepada Sang Maha Kuasa agar trauma yang dialaminya dan dideritanya hilang dalam hati dan jiwanya.

Bara menggendong tubuhnya Rara dengan sangat hati-hati ke atas ranjang king size tersebut sedangkan Rara malah menenggelamkan wajahnya di balik dada bidang sixpacknya Bara.

Bara mencium puncak perutnya Rara yang semakin membuncit,” ayah akan menjenguk kalian bertiga jadi kalian jangan ada yang nakal yah.”

Rara tersenyum malu-malu mendengarnya, dia hanya lebih banyak diam dan mengijinkan suaminya melakukan apapun di atas tubuhnya. Bara mulai melakukan pemanasan dipermukaan wajahnya Rara.

“Kamu jangan tegang, kamu harus rileks jangan dibuat kaku tubuhnya. Mas akan hati-hati dan pelan-pelan saja. Ingat jangan pernah mengingat masa lalu kamu malam itu yang paling utama kamu harus lakukan,” imbuhnya Bara.

Rara mengangguk sambil tersenyum malu-malu, dia mengatupkan kedua bibirnya ketika Bara membelai dengan lembut rambutnya hingga ke hidung dan bibirnya.

“Bibirnya jangan ditutup seperti itu, keluarkan saja suaranya sayangku,” pintanya Bara.

Rara kembali mengangguk patuh, dia menahan rasa geli ketika suaminya dengan lihai menyapu permukaan kulit wajahnya menggunakan li*dahnya.

“Ahh,” ucapnya Rara yang suaranya lolos seketika tanpa terkendali.

Bara tersenyum nakal ketika berhasil membuka pengait bra yang menutupi bagian masa depannya Rara yang sering tertutup dua buah kup.

“Tubuhmu sangat indah dan cantik sayangku. Suamimu ini semakin dibuat tak karuan blingsatan melihatnya,” racaunya Bara disela-sela kegiatannya di puncak gunung Himalaya itu.

Rara berjuang keras melawan rasa traumanya yang terkadang datang menghantuinya, hingga kedua tangannya terkepal erat agar sanggup menekan rasa tak nyaman yang dirasakannya.

Bara melakukannya sangat hati-hati dan penuh kelembutan agar Rara bisa terbiasa dengan sentuhan penuh kelembutan dan mengimbangi permainannya.

Foreplay dilakukan Bara berulangkali untuk memastikan Rara sudah bisa menerimanya.

“Ahh Mas Auhh aahhh,” racaunya Rara sambil memegang tengkuk lehernya Bara yang menahan gejolak dari dalam tubuhnya.

Bara yang melihat tubuh istrinya sudah siap, perlahan-lahan dia turun ke arah paling bawah dan tersenyum genit melihat bagian intinya Rara yang membuatnya semakin tak kuasa menahan godaan untuk men*jamah tubuh istrinya.

“Kamu harus lebih santai dan ingat saja hal-hal indah selama kita bersama istriku. Suamimu akan mulai memasuki dirimu,” ujarnya Bara.

Rara hanya kembali mengangguk pasrah dan berusaha mengikuti setiap arahan dari suaminya pria yang sudah terlihat bersiap untuk mengarahkan senjata torpedonya.

“Bismillahirrahmanirrahim, Allahu Akbar,”

Setelah beberapa kali percobaan akhirnya si Joni bisa beradu sapa dengan pasangannya karena miliknya Rara masih sedikit menjepit dan tertutup, mengingat baru beberapa kali berhubungan dan itupun kurang lebih empat bulan lalu.

Rara menggigit bibir bawahnya karena sedikit ngilu dan perih ketika si Joni berhasil menerobos masuk ke dalam bagian intinya.

“Aahhh sakit,” ucapnya tertahan ketika benda tumpul berhasil masuk ke dalam paling dalam dinding bagian sensitifnya.

Bara melakukannya dengan pelan penuh kelembutan awalnya tapi setelah melihat Rara yang sudah nyaman dan terbawa suasana, perlahan tapi pasti Bara semakin menggenjot tubuhnya di atas tubuh sang istri sedangkan Rara hanya sanggup menggelinjang kegelian dan rasa enak yang tak mungkin di pungkirinya.

Pasangan pengantin baru itu melakukannya hingga beberapa kali sampai jam sembilan pagi barulah mereka menghentikan kegiatan adu mekaniknya.

Terlihat jelas peluh keringat bercucuran membasahi tubuh kedua pasutri itu. Nafas mereka menderu ngos-ngosan, dada mereka terlihat naik turun.

Bara menarik tubuh istrinya ke dalam dekapan hangatnya, ia kemudian mengecup sekilas bibirnya Rara yang sedikit bengkak memerah karena ulahnya.

“Makasih banyak sayangku, aku akhirnya berbuka puasa. Baby triple mereka anteng banget yah di dalam sana,” seru Bara yang tiba-tiba melihat ada pergerakan dari dalam perutnya Rara.

“Mas mereka bergerak, coba lihat Mas mereka mendengar suara Mas jadi mereka bergerak-gerak,” tuturnya Rara yang senangnya bukan main.

Bara meletakkan tangannya ke atas puncak perut buncitnya Rara,” Masya Allah, mereka tau banget kalau yang jenguk adalah ayahnya sendiri,” Senyuman itu terlihat tulus ketika berbicara.

Hatinya Rara berdesir seketika melihat Bara yang selalu berbicara dan menganggap ketiga anaknya adalah darah dagingnya sendiri.

“Sini aku gendong masuk kamar mandi, kita harus sarapan kasihan ketiga calon anak-anak kita sayang kalau bundanya lambat makan,” pintanya Bara.

Bara terlebih dahulu melilitkan handuk ke pinggangnya sebelum menggendong tubuhnya Rara yang semakin bertambah berat badannya.

Rara mengalungkan tangannya ke lehernya Bara,” Mas kok semakin ganteng yah,” pujinya Rara terang-terangan.

“Insha Allah, anak cowok kita nanti akan lebih ganteng dari suamimu ini mereka pasti akan menjadi rebutan dan incaran para gadis-gadis cantik,” sahutnya Bara dengan percaya dirinya.

“Amin ya rabbal alamin,”

1
Salsa Billa
dewa kakak iparnya bara thor bukan adik ipar , karena lairnya duluan dewa, pak rijal sebelum dijodohkan udah hamilin ibuknya dewa kan, baru ningah sama istri yg sekarang,, banyak kata" yg perlu dibaca ulang thor biar gk bingung yg baca
Salsa Billa
othor nya orng mana , banyak bahasa yg gk q mengerti, Coto apa ya thor , soto kah didalam ada kuah butek ada toping bibun kecambah parutan kelapa kasar digoreng irisan daging kambing / ayam bawang goreng itu kah , itu bukanya SOTO
Salsa Billa
typo thor , jalan koten enak bgt apalagi isi nya telur,, sebernya mau nulis aoa thor
Salsa Billa
thor apa artinya kenapaji , udah 2bab ada kata kata itu , artinya apa ya thor
Salsa Billa
maaf thor ini posisi masih di mobil tempat kecelakaan kan?? kok di cowok bisa berbuat gitu disitu , sampai pakaian ceweknya lepas semua
Anto D Cotto
menarik
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
sunshine wings
😯😯😯😯😯
sunshine wings
jangan sesali apa yg sudah ditakdirkan untukmu Rara.. Setiap orang itu sudah ditakdirkan dengan porsi masing².. kita cuman dapat redho dan ikhlaskan.. Siapa kita untuk melawan takdir Allah ya kan .
sunshine wings
🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️😍😍😍😍😍
sunshine wings
👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻♥️♥️♥️♥️♥️
sunshine wings
Sabar ya Rara.. ikhlaskan.. kalaupun kamu tau kisah sebenarnya maafkanlah suamimu ya karna dia juga sudah berusaha mencarimu.
sunshine wings
Insha Allah Aamiin.. 💪💪💪💪💪🤲🤲🤲🤲🤲
sunshine wings
plong rasanya tp blom selesei.. masih ada Rara dengan traumanya.. 😔😔😔😔😔
sunshine wings
🥺🥺🥺🥺🥺
sunshine wings
nah.. nah.. nah..
sunshine wings
🤭🤭🤭🤭🤭
sunshine wings
iyaakan sebagai idola pada yg muda ♥️♥️♥️♥️♥️
sunshine wings
🥰🥰🥰🥰🥰🤲🤲🤲🤲🤲
sunshine wings
Aamiin yra 🤲🤲🤲🤲🤲
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!