NovelToon NovelToon
Di Jembatan Ada Setan

Di Jembatan Ada Setan

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor
Popularitas:920
Nilai: 5
Nama Author: David Purnama

Jembatan adalah sebuah jalan penghubung antara alam yang satu dengan alam yang lain.

Jembatan angker di sebuah kabupaten. Menghantui para pejalan kaki dan kendaraan yang lalu-lalang.

Tidak jarang juga memakan banyak korban.

Kisah petualangan manusia yang berani berkorban demi mewujudkan kebenaran.

Melawan para penjahat dari dunia kegelapan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nasib Nasib

Bagaimana dengan akhir kisah nasib Raul?

Apakah dia mengorbankan dirinya sendiri demi keselamatan umat manusia?

Tentu saja tidak. Raul bukanlah karakter yang heroik seperti itu.

"Aku tidak mudah mati",

"Aku memang susah mati",

Perkataan yang keluar dari mulut krutan nomor satu itu bukanlah isapan dongeng belaka.

Tentu saja tidak semua orang pernah dengar yang namanya ajian rawa rontek.

Rawa rontek adalah ajian ilmu kebal yang membuat pemiliknya bisa hidup abadi.

Konon katanya meskipun tubuhnya terpotong-potong atau bahkan kepala nya terputus.

Tubuhnya yang terpisah akan menyatu kembali selama tidak menyentuh tanah.

Sama juga seperti jurus yang bernama ajian pancasona.

Raul tidak hanya seorang krutan.

Raul juga merupakan seorang manusia yang lahir dari garis keturunan para pendekar.

Raul mewarisi darah ilmu kanuragan turun temurun dari keluarga dan para leluhurnya.

Dan sebuah jurus sakti yang sangat mandraguna yang bernama rawa rontok.

Sebuah ajian gaib yang lebih tinggi derajatnya dibandingkan dengan rawa rontek atau pancasona.

Dunia bawah tanah di dalam bumi

"Apakah kamu baik-baik saja Raul?",

"Tinggal sedikit lagi",

Tangan dan tubuh Raul yang rusak dan hancur akibat ledakan bom dahsyat dari buah ranjau.

Berangsur-angsur pulih kembali. Meregenerasi diri sendiri dengan cepat.

Butuh waktu barang sebentar untuk menumbuhkan sel-sel dan jaringan-jaringan sesudah kedua tangan nya terputus dan bagian tubuh depannya robek-robek.

"Mari kita keluar dari tempat ini",

Raul dan Bangkong berjenggot keluar dari dalam dunia gaib bawah tanah.

Kembali melewati sumur keramat.

Bangkong berjenggot membesarkan tubuhnya menjadi sebesar kuda.

Raul nemplok di belakang punggung seperti sedang membonceng.

"Pegangan yang kuat krutan",

Bangkong raksasa mulai melompat-lompat. Naik ke atas sumur keramat.

Hutan belantara

"Terimakasih manusia",

"Kamu sudah memperpanjang nafas kami",

"Sama-sama kodok",

"Sekarang kaumku tidak perlu takut lagi dengan jembatan angker",

Setelah keluar dari dalam sumur keramat. Raul dan Bangkong berjenggot berpisah.

Memilih jalan nya sendiri-sendiri untuk menyelamatkan nyawa masing-masing.

Sebelum kebohongan terkuak menjadi sebuah kebenaran yang menuntut balas dan dendam.

Sekarang alangkah baiknya mereka yang bersembunyi.

Kantor Badan Detektif Wilayah

Beberapa hari setelah penaklukan jembatan angker

"Diana, apakah ada kabar dari Harun?",

"Detektif Harun masih belum masuk detektif",

Sudah dua hari ini Harun tidak masuk kerja karena sakit panas.

Sepulang kantor nanti detektif Samson dan Diana akan menjenguk nya.

"Jangan lupa nanti ingatkan aku untuk membeli buah-buahan segar sebelum kita pergi ke rumah Harun",

"Apa makanan kesukaan anaknya Harun?",

"Chocolate stick detektif",

"Ingatkan aku juga untuk membelinya Diana",

"Baik detektif",

"Oya detektif... ",

"Apakah sudah ada kabar dari Raul?",

"Dia sedang bersembunyi terlebih dahulu",

"Dia pasti akan datang untuk mengambil bayaran",

"Tapi belum tahu entah kapan",

Sesudah misinya berakhir di sumur keramat. Raul melakukan keahlian nya yang lain. Yaitu menghilang.

Raul pasti akan kembali lagi untuk menemui detektif Samson. Karena ia belum menerima upah penuh dari tugasnya yang berbahaya kemarin.

Sekarang semuanya sudah berjalan seperti sedia kala.

Sembuh. Kembali hidup normal dengan penuh ketenangan.

Sudah tidak ada lagi yang namanya jembatan angker.

Semua jembatan biasa dan sama saja. Sebagai sebuah jalan penghubung yang normal dan aman.

Rumah asisten detektif Harun

Istri Harun baru saja pulang setelah mengantarkan anak nya berangkat ke sekolah.

Pagi ini ia akan membuatkan bubur ketan hitam kacang hijau kesukaan suaminya yang sedang sakit.

Harun suka ditambahkan dengan kacang mete dan kacang tanah yang dipotong-potong halus.

Karena badannya yang sedang kurang sehat. Istri Harun tidak memakai air es.

Harun yang biasanya banyak bicara kalau sedang di rumah. Dua hari ini menjadi begitu pendiam karena sakit.

Seperti pagi ini sang suami yang belum ada suaranya.

Istri Harun membawa bubur spesial yang mau diantar ke dalam kamar.

Mangkok itu terjun bebas begitu sang istri tiba di depan pintu kamar yang sengaja dibuka.

Di atas ranjang Harun sudah tidak ada.

Ditemukan seekor ular besar dengan perut yang menggelembung.

Di dalamnya ada seseorang.

Harun dimakan oleh ular besar yang berwarna hitam.

Sebelum pingsan istri Harun sempat berteriak-teriak meminta pertolongan warga.

Ular besar yang memakan satu orang manusia dewasa tidak bisa pergi jauh.

Warga menangkap nya dan langsung mematikan ular yang meresahkan itu.

Harun berhasil dikeluarkan dari dalam tubuh ular setelah perut ular itu dirobek.

Tubuh Harun masih dalam keadaan utuh. Tapi sudah tidak memiliki nyawa.

Detektif Samson dan Diana yang datang di sore hari tidak jadi menjenguk teman mereka yang sakit.

Berubah menjadi melayat.

Ular yang memakan Harun hidup-hidup lalu ditelan sampai mati adalah Kanjeng Dewi Ular Ireng.

Dewi Siluman Ular Hitam tidak disayang lagi oleh para bangsawan Kerajaan Gaib.

Karena wajah cantik nya telah berubah menjadi wajah yang bolong-bolong bekas tembakan pelor-pelor perak murni yang dibidikkan oleh Harun.

Apalah arti sebuah hidup jika masih menyimpan amarah dan dendam yang berapi-api?

Siluman ular hitam lebih memilih mati dengan membawa rasa kesalnya. Dengan mengajak Harun.

Beberapa bulan kemudian

Rumah detektif Samson

"Pa ada tamu",

"Siapa ma?",

"Mama tidak kenal pa",

"Mungkin klien papa",

Detektif Samson menemui orang yang berkunjung di hari libur.

"Detektif... ",

"Raul?",

Kirim

"Bagaimana?",

"Sudah masuk detektif",

"Terimakasih... ",

"Kami yang berterima kasih kepada mu Raul",

"Berkat perjuangan mu masyarakat kembali bisa merasakan hidup dengan damai",

"Kemana lagi selanjutnya Raul?",

"Aku hanya akan pergi ke tempat yang membuat ku menjadi lebih tenang detektif",

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!