NovelToon NovelToon
Di Campakkan Keluarga Di Nikahi Peria Kaya

Di Campakkan Keluarga Di Nikahi Peria Kaya

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Tiri / Cinta Seiring Waktu / Cinta setelah menikah / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Hafizah salsabila

Belum sempat mengucapkan salam, calina di tarik paksa masuk kedalam rumah.

"Kamu kerja apa pacaran calina." ucap mamah Tania di depan Kalingga.

"Mah tadi calina." perkataan calina tergantung di udara.

"Jangan banyak alasan kamu, "enak-enakan pacaran janji kamu pulang kerja mau mencuci pakaian calina."

"Iya mah calina masih ingat itu, "lepaskan mah tangan calina sakit."

"Jangan banyak alasan calina, "cepat masuk dan cuci semua pakaian kotor di dalam."

Calina belum sempat mengucapkan terima kasih sama lelaki yang sudah mengantarnya pulang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hafizah salsabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Izin enggak masuk kerja

Keesokan harinya Caisar sudah selesai memakai pakaian kantor nya, di depan cermin lelaki tampan itu merapihkan rambutnya dengan cara di sisir.

"Aduh mamah anak setampan ini mau di jodohkan." ucap Caisar di depan cermin.

"Kalau perempuan nya enggak cantik awas aja si mamah aku enggak akan tinggal di sini lagi."

"Ehemmmm" suara deheman dari arah pintu membuat Caisar terkejut.

"Oh jadi kalau yang mamah kenalkan enggak cantik, "kamu mau pergi dari rumah ini." tanya ibu Retno.

"Ya em itu mah tadi cuma bercanda." ucap Caisar.

"Mamah tidak mau lagi mendengar alasan kamu isar, "sekarang ayo turun papah sudah menunggu kita di meja makan." ucap ibu Retno.

"Iya mamah ku yang cantik." ucap Caisar.

Ibu Retno berjalan ke arah kamar anak nya yang ke dua, perempuan parubaya itu menekan gagang pintu kamar yang tidak di kunci.

Kalingga masih berbaring terbalut selimut di atas kasur, ibu Retno berjalan mendekati Kalingga yang masih berbaring.

"Ya ampun sudah jam berapa ini lingga, "kok belum bangun, "bangun-bangun ayo cepat papah sudah menunggu di bawah ayo lingga." ucap ibu Retno sambil membuka gorden jendela kamar Kalingga.

"Mah tutup jendela silau." ucap Kalingga dengan suara seraknya kas orang baru bangun tidur.

"Lingga ini sudah siang sayang." ucap ibu Retno.

"Belum mah ini masih pagi buta." ucap Kalingga yang masih terpejam.

Ibu Retno duduk di samping anaknya, perempuan yang sudah tidak muda lagi itu berbisik di telinga anaknya.

"Kalau enggak mau bangun, mamah jodoh kan kamu sama Sindi anak nya temen mamah." bisik ibu Retno membuat Kalingga membuka matanya dengan cepat.

"Ogah mamah jangan sembarangan main jodoh-jodohin lingga." ucap Kalingga.

"Sindi cantik baik juga apa nya yang salah kalau mamah jodohin kamu sama gadis itu." ucap ibu Retno.

"Ya enggak mau lah mah, masa iya lingga setampan ini di jodohin, "cukup Kaka saja yang mamah jodohkan."

"Oh jadi kamu sudah tau isar mau di jodohkan, "enggak papa sayang kamu juga mau mamah Jodohkan sama Sindi."

"Stop mah Sindi itu mantannya Kaka senior lingga pas waktu sekolah."

"Kalau mantan Kaka senior kamu memangnya kenapa." tanya ibu Retno.

"Ya pokoknya enggak mah." Kalingga bangun dari tempat tidurnya berjalan ke arah kamar mandi meninggalkan ibu Retno yang masih duduk di atas kasur, ibu Retno terkekeh melihat tingkah Kalingga.

Ibu Retno keluar dari kamar anak nya, wanita parubaya itu berjalan pelan menuruni anak tangga. "Kalau aku sudah punya cucu mungkin rumah ini enggak akan sepi seperti ini." ucap ibu Retno pelan.

Sesampainya di meja makan ibu Retno kembali duduk di samping suaminya.

"Mana lingga mah." tanya pak Wilson.

"Baru bangun pah lagi mandi." ucap ibu Retno.

"Anak itu jam segini baru bangun." ucap pak Wilson sambil geleng-geleng kepala.

"Biasa pah anak muda pasti tidur nya malam." ucap Caisar.

Tidak lama Kalingga turun dari lantai atas menghampiri anggota keluarga nya yang ada di meja makan.

"Selamat pagi pah." ucap Kalingga menyapa lelaki tampan itu duduk di kursi sebelah Caisar.

"Hemmm jam segini baru bangun ngapain aja semalem lingga." tanya pak Wilson.

"Lingga enggak bisa tidur pah, tadi malam." jawab Kalingga.

"Ya sudah cepat makan sarapan nya, kita ada pertemuan penting pagi ini." ucap pak Wilson.

...****************...

Di tempat lain calina merasakan kepala nya sangat berat, calina berjalan tertatih rasa pusing membuat jalannya tidak seimbang perlahan-lahan calina masuk kedalam kamar mandi untuk sekedar membuang air kecil dan mencuci muka.

"Aduh kepalaku pusing sekali, seperti nya aku enggak masuk kerja dulu hari ini." ucap calina sambil berjalan keluar dari kamar mandi.

Calina berjalan ke arah kasur mencari benda pipih nya, calina duduk di tepi kasur sambil menyalakan layar ponselnya.

Tidak butuh waktu lama calina menghubungi nomor sahabatnya, setelah telpon nya tersambung.

"Halo re seperti nya hari ini aku izin enggak masuk kerja dulu ya." ucap calina dengan nada lemas.

"Kamu kenapa ca kok suaranya seperti orang lagi menahan sakit." tanya Renata.

"Iya re aku sakit, tolong sampaikan sama ibu Retno aku izin enggak masuk kerja."

"Ya sudah enggak apa-apa nanti aku sampaikan, "kamu istirahat saja pulang kerja aku mampir ke situ." ucap Renata.

"Terimakasih ya Ra, kamu memang sahabat terbaik ku." jawab calina.

"Ya sudah ca, aku mau siap-siap pergi kerja ni, "nanti kalau ada apa-apa hubungi aku ya ca." ucap Renata.

"Iya re." sambungan telepon terputus, calina kembali membaringkan tubuhnya di atas kasur, rasa nyeri di bagian kepala membuat calina memejamkan matanya kembali, idak lama ponsel nya berdering calina menatap layar ponselnya.

"Papah tumben papah nelpon aku ada apa." ucap calina sambil meringis, gadis cantik itu menggulir tanda hijau di layar ponselnya.

"Assalamualaikum pah." ucap calina.

"Waalaikumsalam, kamu ada di mana ca bisa pulang sebentar ada yang mau papah bicarakan." ucap pak Yunus.

"Bisa papah bicara nya lewat telepon saja." ucap calina lemas.

"Tidak bisa papah mau kamu pulang, kita bicara nya di rumah." jawab pak Yunus.

"Calina enggak bisa pulang pah, calina lagi sakit." ucap calina di balik telepon.

"Jangan beralasan calina, papah tau kamu cuma pura-pura sakit supaya tidak bisa memenuhi permintaan papah."

"Bener pah calina tidak berbohong, calina serius lagi sakit pah." ucap calina lirih.

"Papah tidak mau tau dan papah tidak ingin mendengar alasan kamu, "secepatnya kamu pulang papah tunggu." Tut panggilan telepon terputus.

Calina menghela nafas panjang, permintaan pak Yunus membuat calina memijit bagian pelipisnya.

"Kapan papah mau peduli sama calina pah, kenapa papah berubah apa salah Calina sampai papah di buatkan mata hatinya." ucap calina pelan.

Calina meneteskan air matanya rasa sakit di bagian kepala nya makin bertambah sakit, di tambah rasa kecewa terhadap pak Yunus papah kandung nya yang sudah tidak perduli dengan kondisi anaknya saat ini.

"Papah tidak pernah mau percaya apa yang calina ucapkan." ucap calina di tengah-tengah Isak tangis nya. "hiks_hiks papah hiks_hiks." calina terus saja menangis.

Calina mengusap lembut pipinya yang basah terkena cairan kristal yang mengalir dari matanya.

1
Xiaojin
lanjut Thor
Hafizah salsabila: siap ka.
total 1 replies
Xiaojin
Di mana-mana ibu tiri memang begitu Thor 💕
Hafizah salsabila: hehehe
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!