NovelToon NovelToon
Kasih Terlarang Sang Hostess

Kasih Terlarang Sang Hostess

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Single Mom / Crazy Rich/Konglomerat / Nikah Kontrak / Balas Dendam / Playboy
Popularitas:868
Nilai: 5
Nama Author: Wulan_Author

Alma Seravina, seorang ibu tunggal yang bekerja sebagai Hostess di sebuah klub malam, harus menghadapi pandangan merendahkan dari masyarakat sekitarnya. Pekerjaannya yang unik, yang memerlukan dia untuk bekerja di malam hari, sering kali disalahpahami sebagai pekerjaan yang tidak pantas. Namun, Alma tetap mempertahankan pekerjaannya untuk membesarkan anak satu-satunya. Meskipun pandangan masyarakat membebani dirinya, Alma tidak pernah menyerah sedikitpun apalagi setelah mengetahui kondisi anaknya yang sedang sakit parah.

Di tengah kebingungan, tiba-tiba saja seorang pemuda yang usianya jauh di bawah Alma memasuki kehidupannya untuk balas dendam atas kematian tunangannya yang berkaitan dengannya. Namun, bukannya berhasil membalaskan dendam, Gevan justru malah terjebak nikah dengan Alma.

"Ayo menikah dan tandatangani kontrak ini!"

Alma tersenyum remeh, "Apa kamu bercanda? Aku tidak pantas jadi istri kamu, aku lebih pantas jadi kakak atau Tante kamu!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wulan_Author, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21 Identitas Pendonor

Satu jam sudah berlalu, Alma dan Arga masih duduk di kursi panjang ditengah taman sambil sesekali menatap ke arah langit.

"Aku masih belum percaya kita bisa bertemu kamu di sini, Al," ucap Arga sambil tersenyum menatap Alma.

Alma menundukkan wajahnya sambil tersenyum tipis. "Kamu masih sama seperti dulu, Ar, baik dan tenang."

"Kamu masih belum menjawab pertanyaan aku tadi, kamu sedang apa ada di rumah sakit ini?" tanya Arga.

Alma hampir lupa bahwa dokter sedang menunggunya untuk memberikan obat yang baru saja dia tebus. Dengan wajah panik Alma langsung berdiri.

"Ya Tuhan, aku harus pergi, Ar."

"Kenapa? Apa ada hal darurat?"

Alma menganggukkan kepalanya, "Iya, aku harus bawa obat ini untuk anakku," sahut Alma.

Wajah Arga langsung dingin saat mendengar kata 'anak' keluar dari mulut Alma. Ekspresi yang semula bahagia berubah menjadi canggung.

"Emm .. kamu sudah punya anak, Al?" tanya Arga ragu-ragu.

Alma tersenyum getir lalu mengangguk, "Iya, aku sudah punya anak," jawabnya tenang.

Arga tersenyum kecewa sambil mengusap kepala bagian belakangnya. Setelah lama menunggu dan sempat mencari Alma kemana-mana dan akhirnya bertemu, ternyata Arga harus menerima kenyataan bahwa Alma kini sudah memiliki anak dan kemungkinan dia sudah menikah.

"Oke kalau begitu maafkan aku Al karena sudah mengganggu waktu kamu dan mengajak kamu minum coffe di sini," ucap Arga dengan canggung.

Alma menggerakkan kedua tangannya, "Enggak, kamu sama sekali nggak ganggu waktu aku, aku juga senang bisa bertemu kamu di sini. Terima kasih untuk waktunya," jawab Alma.

Arga menganggukkan kepalanya sambil tersenyum lebar.

"Oh iya, kalau boleh tahu anak kamu sakit apa? Lain kali apa boleh aku menjenguknya?"

Alma menghela nafasnya, "Dia baru saja menjalani operasi sumsum tulang belakang, tentu, kamu boleh menengoknya tetapi tidak sekarang," jawab Alma.

Arga terkejut mendengar ucapan Alma.

 "Operasi?"

Alma mengangguk.

"Tapi semua sudah selesai, Rose hanya butuh pemulihan, semoga tidak ada kendala apapun lagi."

Arga menghela nafas lega, walaupun ini kali pertama Arga mendengar anak wanita yang dia cintai baru saja menjalani operasi, entah mengapa rasanya Arga ikut sesak saat mendengar ucapan Alma tadi. Namun, syukurlah jika semua sudah kembali membaik.

"Aku ikut lega mendengar anak kamu sudah kembali membaik, aku akan menjenguk dia lain kali. Apa boleh aku minta kontak kamu yang bisa aku hubungi nanti?" tanya Arga sambil menyodorkan ponsel miliknya.

Sejenak Alma merenung, perasaan yang pernah dia rasa untuk Arga yang sudah hilang belasan tahun entah mengapa kini terasa kembali.

"Oh, maaf aku mengerti mungkin suami kamu akan marah kalau kamu berhubungan dengan laki-laki lain, aku tidak akan memaksa," kata Arga dengan wajah memerah.

Alma tersenyum lalu mengambil ponsel Arga untuk memasukkan nomor miliknya.

"Ini nomor ku, nanti kalau kamu ingin berkunjung kamu bisa kirim aku pesan terlebih dahulu," ucap Alma sambil menyodorkan ponsel Arga kembali.

"Tapi bagaimana dengan suami kamu? Mungkin dia akan salah faham, Al."

"Aku tidak memiliki suami, Ar."

Arga terdiam, namun beberapa detik kemudian wajah yang tadinya murung kini kembali menyunggingkan seulas senyuman.

"Oke, kalau begitu aku juga permisi, nanti aku telpon kamu," ucap Arga antusias.

Alma hanya mengangguk setuju lalu bangkit dan pergi meninggalkan Arga yang masih berdiri ditempatnya.

"Perasaan apa ini? Apa mungkin rasa itu kembali hadir?"

Alma memegang dadanya yang masih berdebar kencang setelah bertemu dengan sahabatnya itu. Namun, Alma segera menggelengkan kepalanya dengan cepat. Walaupun Alma sangat bahagia telah bertemu Arga, seseorang yang spesial di masa lalu, tetap saja dia harus sadar jika saat ini tidak mungkin cinta menjadi ego untuk hidupnya, apalagi Arga dan keluarganya adalah orang yang tidak mungkin dia sentuh.

Teng..

Lift terbuka lebar.

Alma berjalan menuju ruang dokter, lalu langsung menyodorkan obat yang dokter minta tadi.

"Dok, ini obat yang Anda minta tadi. Maaf saya sedikit terlambat dan lama, tadi ada urusan sebentar," tutur Alma.

Dokter mengangguk, "Tidak apa-apa, terima kasih Nyonya."

Alma pun segera menutup pintu dan kembali menuju ruangan Rose untuk memeriksa keadaannya.

Sesampainya di depan ruangan, tiba-tiba saja seseorang menarik lengannya dengan kasar.

"Wanita gila!"

Bugh!

Seseorang menghajar wajah Alma hingga Alma jatuh ke atas lantai.

"Wanita brengsek, setelah kamu mengambil putra sulungku, kini kamu juga ingin mengambil putra bungsuku juga hah!" sentaknya sambil melotot tajam.

Alma hendak bangkit namun sekali lagi tubuhnya didorong lalu rambut Alma dijambak hingga gadis itu meringis kesakitan.

"Aku tidak mengerti apa maksud ibu, aku mohon tolong jangan seperti ini ditempat ini Bu, orang lain sedang memperhatikan kita," ucap Alma dengan wajah kesakitan.

"Cih!"

Ibu Lily kembali mendorong tubuh Alma hingga wanita itu terpental beberapa langkah.

"Masih berani kamu berbicara lantang seperti itu kepada saya?" sentaknya lagi.

Alma menundukkan wajahnya, tubuhnya kini terasa sakit wajah hingga kepalanya terasa ngilu hebat.

"Aku tidak pernah berani berbicara keras, tetapi maaf ini rumah sakit, Bu."

"Apa yang kamu lakukan kepada putraku, Jonathan?" tanya Ibu Lily yang kembali murka.

Entah apa yang harus Alma katakan saat ini, karena sejujurnya Alma juga baru tahu jika Jonathan lah pendonor sum sum tulang belakang untuk anaknya.

"Jawab aku sialan!" sentak Ibu Lily lagi.

"Suara apa itu?" tanya Ibu Julia kepada Pak Bayu.

Pak Bayu yang selalu acuh hanya menggelengkan kepalanya sambil mengangkat bahu, "Tidak tahu, kamu juga jangan kepo dengan urusan orang lain!" tegas Pak Bayu yang mengingatkan anaknya.

Karena penasaran Ibu Julia yang kepo pun beranjak untuk melihat siapa yang sedang berselisih diseberang sana.

"Ayo jawab! Apa kamu ingin menumbalkan anakku kembali? Apa tidak cukup anakku Alvian saja yang sudah kamu ambil nyawanya, apa kini kamu juga ingin mengambil adiknya juga!" sentak Ibu Lily.

Alma meneteskan air matanya, "Tidak Bu, bukan seperti itu," tutur Alma dengan nada bergetar.

"Lalu seperti apa? Jelas-jelas kamu memanfaatkan anakku untuk mendonorkan sum-sum tulang belakangnya untuk anak haram itu bukan? Kamu benar-benar wanita murahan yang licik!" sarkas nya.

"Aku juga baru tahu jika Nathan lah pendonor itu, Bu. Sumpah aku baru mengetahui ini."

"Bohong! Tidak mungkin kamu baru tahu, kamu pasti sudah merencanakan ini semua!"

Ibu Julia akhirnya tiba ditempat Alma.

"Wah seru ini, bisa jadi bahan gosip," gumam ibu Julia yang kemudian mengeluarkan ponsel miliknya untuk memotret dan merekam aksi dihadapannya itu.

Dia belum sadar jika wanita yang sedang dipermalukan dihadapannya itu adalah Alma, Ibu Julia malah sempat merekam aksi itu dan berniat ingin mengirimkan video panas itu kepada teman-temannya, namun setelah mendengar suara yang dia kenal Ibu Julia tiba-tiba saja terdiam.

Alma menggelengkan kepalanya dengan cepat sambil memohon untuk berhenti.

"Aku benar-benar tidak tahu, Bu. Aku akan bertanya setelah Nathan siuman nanti, aku benar-benar minta maaf," tutur Alma.

Ibu Lily mendengus sebal lalu kembali menumpahkan minuman dari orang yang ada sekitarnya.

"Kamu wanita sampah, setelah menjebak anakku untuk mengawini kamu lalu meninggal karena ingin menolong kamu, sekarang kamu juga melibatkan adiknya! Kamu memang wanita sialan!" teriak Ibu Lily yang semakin membabi buta.

Karena penasaran, akhirnya ibu Julia melangkah beberapa langkah menerobos diantara keramaian hingga dia berdiri tepat di depan Alma. Dan betapa terkejutnya dia saat melihat Alma diperlakukan buruk oleh Ibu Lily mantan besan yang tidak jadi.

"Alma!" teriaknya.

Semua orang menoleh termasuk Ibu Lily dan Alma yang masih menangis tersungkur di atas lantai.

"Apa yang kamu lakukan kepada anakku, jalang!" sentak Ibu Julia kepada Ibu Lily.

Semua orang kini berbisik-bisik membicarakan dua keluarga yang sebentar lagi akan semakin ribut. Banyak yang menerka-nerka jika Alma adalah wanita tidak baik yang ingin memanfaatkan orang lain demi kepentingannya, namun ada juga yang merasa iba kepada Alma setelah melihat kondisinya yang sudah berantakan tanpa perlawanan.

Ibu Lily menyeringai, "Bagus kamu juga ada di sini! kalian adalah keluarga sampah! Kamu kan yang sudah menyuruh anak sialan kamu ini agar dia memanfaatkan anakku?"

"Hei, jaga ucapan kamu itu! Mulut kamu terlalu busuk, untuk apa aku melakukan hal seperti itu!"

Ibu Lily berdecih sebal.

"Cih, apa kamu tidak tahu siapa yang sudah mendonorkan sum-sum tulang belakang untuk cucu kamu itu?" tanya Ibu Lily dengan nada tinggi..

Ibu Julia menyunggingkan bibirnya sambil melipat kedua tangannya, "Aku tidak tahu, memangnya siapa dia?" jawab ibu Julia yang bertanya balik.

"Dia adalah anakku, Jonathan!" jelas Ibu Lily dengan lantang.

"Apa? Jonathan!"

1
Xvoid_99
lanjutt🔥
Wolfmoon: Terima kasih untuk supportnya Kak, selalu dukung aku yaa.. jangan lupa beri saran jika ada yang kurang 🤗❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!