ANAK KEMBAR RATU MAFIA KEJAM

Setelah menjenguk Wisnu, Thea langsung menuju hotel tempat dia dan Alea mneginap. Tapi saat akan melangkah menuju lift, Thea tidak sengaja menabrak seseorang.

“Maafkan saya tuan, saya tidak sengaja” Ucap Thea tanpa melihat orang yang dia tabrak

“Thea ?” Ucap Gibran

“Tu-an” Ucap Thea gugup

Karena selama 5 tahun, mereka di pertemukan kembali dengan orang yang dia benci selain keluarganya. Thea langsung berlari meninggalkan Gibran, Gibran yang sadar langsung mengejarnya.

“Thea tunggu aku” Teriak Gibran

Tapi dengan kelihaian Thea, dia bisa cepat hilang dari pandangan Gibran membuat Gibran sangat kesal dengan kecewa.

“Astaga, kemana dia ? Kenapa cepat sekali menghilangnya” Ucap Gibran

Gibran terus memutari area hotel, tapis ama sekali tidak menemukan keberadaan sang istri.

“Apakah selama ini dia ada di sini ? Tapi kenapa setiap aku dan suruhanku mencarinya tidak dapat ditemukannya. Aku harus mencari data dari resepsionis, siapa saja orang yang mneginap disini” Lanjut Gibran dan langsung menuju reseptionis hotel

Setelah bertanya, tapi sayangnya tidak ada nama yang ditanyakan oleh Gibran.

“Apa dia memakai data palsu ?” Ucap Gibran

“Thea kenapa kamu harus menghindar ? Apa kamu takut aku melukai kamu kembali ?. Tidak Thea, aku berjanji tidak akan lagi melakukan itu lagi. aku menyesal dan aku hanya ingin minta maaf sama kamu” Lanjut Gibran duduk lemas di kursi

“Gibran, apa yang terjadi ? Kenapa kamu ada disini ?” Tanya Bagas

“Gas, dia ada di sini tadi aku melihatnya tapi dia pergi setelah melihat aku” Jawab Gibran

“Siapa yang kamu lihat ?” Tanya Bagas tidak mengerti

“Althea, dia ada di sini di hotel ini. Tadi saat aku kejar di langsung berlari, lalu aku bertanya pada reseptionis siapa saja yang menginap disini tidak ada namanya” Jawab Gibran

“Kamu serius Gib ?” Tanya Bagas

“Iya aku serius, aku yakin dai ada di sini Gas. Ayo kit acari dia lagi” Jawab Gibran

“Kamu tenang dulu Gib, aku yakin andai dia ada di hotel ini. Dia pasti bersembunyi dari kita, lebih baik kita lihat CCTV hotel ini saja” Ucap Bagas

“Iya, kamu benar Gas” Ujar Gibran

Mereka langsung mengecek CCTV, setelah mengecek satu persatu tapi sayangnya mereka tidak menemukan apa-apa.

“Ini sangat aneh Gib, tidak biasanya CCTV tidak aktif. Ini pasti sudah ada yang mengotak-atiknya, tapi yang mnejadi pertanyaan itu ini ulah siapa ?” Kata Bagas

“Thea bena-benar misterius, siapa orang di balik ini semua ? Mereka pasto bukan orang sembarangan” Ucap Gibran yang diangguki oleh Bagas

*****

Sedangkan Thea di kamarnya, langsung menuju dapur untuk mengambil minum.

“Astaga, kenapa aku bisa bertemu dengan dia sih” Gerutu Thea

“Mommy sudah pulang ?” Tanya Alea bangun dari tidurnya

“Iya sayang, kamu tadi tidak papa kan mommy di tinggal sendiri. kamu tidak takut kan ?” Ucap Thea sedangkan Alea menggelenggan dan tertawa mendengar kekhawatiran mommynya

“Mommy, aku ini Alea anak titisan queen mafia kenapa aku halus takut ?” Ujar Alea membuat Thea manggaruk kepala tidak gatal

“Iya, mommy percaya anak mommy yang pemberani dan hebat. Oh iya sayang, kamu makan apa biar mommy pesankan ?” Kata Thea

“Aku mau jalan-jalan keliling kota ini mom sama mau jajan yang ada di pinggil jalan, sepeltinya akan selu” Jawab Alea sambil tersenyum manis

“Baiklah, tunggu sebentar mommy mau mandi dul sebentar” Ucap Thea

“Oke, mommy” Jawab Alea

Disaat Thea di kamar mandi, Alea menghubungi kakak-kakaknya.

Aarash [Bagaimana dek ? Apa mommy sudah pulang ?]

Alea [Sudah kak, sekarang mommy sedang mandi. Apa kakak sudah berhasil meretas CCTV hotel ini ?]

Asher [Sudah, kamu tenang aja semuanya sudah aman. Sekarang kamu sama mommy mau kemana ?]

Alea [Aku sama mommy mau jalan-jalan sambil cali makan]

Aarash [Baiklah hati-hati jaga mommy baik-baik, untuk sementaar jangan biarkan mommy bertemu sama daddy dulu biar dia berusaha lebih keras lagi untuk bisa mendapatkan mommy. Kamu mengerti kan dek ?]

Alea [Baik kak, mengerti, sudah dulu ya kedengarannya mommy sudah selesai mandinya] lalu mematikan telponnya

*****

Setelah Thea rapi, mereka sekarang pergi jalan-jalan menikmati indahnya Jakarta sambil duduk di taman kota.

“Wah di sini kelrn ya, mom” Ucap Alea

“Apak amu senang disni ?” Tanya Thea

“Iya mommy, aku suka negala ini. Bial pun di sini cuacanya panas tapi olang-olangnya lamah-lamah, suka senyum dan sapa bial pun meleka tidak mengenalnya. Kemalin aku ketemu sama nenek cantik di pesta aunty Sheza, saat aku sedang ambil minum telus kalena aku pendek, aku tidak bisa mnegambilnya telus aku di bantu sama nenek cantik itu deh.” Jawab Alea dengan semangat

“Terus aku beltemu sama…” lanjut Alea terpotong saat melihat kembang api yang menyala

Alea berlari sangat melihat kembang api itu

“Mommy lihat, ini kelen banget” Ucap Alea sambil bersorak-sorak melihat itu membuat Thea tertawa melihat tinggkah sang putri

“Mommy nanti kita tinggal di sini ya mom, aku suka tinggal di sini” Lanjut Alea tanpa sadar membuat Thea terdiam dan meneteskan air matanya

“Tidak mungkin kita tinggal di sini sayang, karena di sini terlalu banyak luka dan air mata” Jawab Thea dalam hati

“Mommy, apa boleh aku juga bisa menyalakan sepelti itu ?” Tanya Alea

“Boleh, tunggu sebentar biar mommy belikan dulu. Ingat kamu jangan kemana-mana” Jawab Thea lalu Thea bergegas pergi membeli kembang apa

Saat setelah membeli kmebang api, Thea dan Alea mulai menyalakannya satu persatu.

“Wah mom itu selu banget, coba kalau kakak-kakak di sini pasti mereka sangat senang” Ucap Alea Mentara Thea hanya mengangguk

Di saat mereka sedang menyalakan kembang api, tiba-tiba Thea mendengar suara orang yang minta tolong.

“Sebentar sayang, sepertinya mommy mendengar orang yang meminta tolong” Kata Thea

“Iya mommy aku juga mendengarnya, ayo mommy kita bantu dia” Jawab Alea dan langsung mematikan kembang api yang ada di tangannya

Thea dan Alea langsung menuju ke arah sumber suara, yang meinta tolong dan mereka pun menemukannya.

“Pemisi nyonya ada ap aini ?” Tanya Thea

“Tolong suami saya, suami saya kena tembakan orang yang tidak di kenal” Jawab Nabila

“Tunggu dulu, anda tante Nabila kan ?” Tanya Thea

“Iya, kamu kenal saya ?” Ujar Nabila

“Iya tante ini aku Thea, nanti saja tante kita bahas sekarang kita bantu om dulu. Tolong bantu saya membawa om kesana tante” Ucap Thea menunjuk pohon yang ada di sebrangnya

Setelah di baringkan di pohon, Thea Thea mengeluarkan sebuah pelati di dalam tasnya.

“Maaf tante, kita harus mengeluarkan pelurunya dulu tante takutnya semakin dalam dan mengenai jantung. Maaf kalau saya lancang, tapi percayalah ini penganganan awal sebelum kita membawa ke rumah sakit” Ujar Thea

“Apa kamu yakin nak ? Apa suami tante tidak akan apa-apa nak ?” Tanya Nabila merasa khawatir

“Tidak apa-apa tante, berdoa saja” Jawab Thea

“Baik kalau begitu, tolong selamatkan suami tante. Tante percayakan sama kamu” Ucap Nabila

“Lea, apa kamu membawa obat-obatan di dalam tas kecil kamu sayang ?” Tanya Thea

“Bawa momy” Jawab Alea

“Baik, sini bantu mommy” Titah Thea

Mereka mulai mengeluarkan peluru tersebut dan berhasil, dengan cepat tangan Alea mulai melakukan tugasnya membuat Nabila kagum dengan penanganan ibu dan anak itu.

“Sudah selesai tante, sekarang kita bawa om ke mobil dan pergi ke rumah sakit terdekat” Ucap Thea

“Ayo, kalain juga ikut bantu tante” Ujar Nabila membuat keduanya mengangguk

*****

Setiba di rumah sakit Danish, langsung di bawa ke UGD untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Setengah jam kemudian dokter keluar dari ruangan tersebut.

“Keluarga pasien” Panggil Dokter

“Bagaimana dengan suami saya dokter ?” Tanya Nabila

“Pasien baik-baik saja nyonya, beruntung sekali suami anda langsung mendapatkan penanganan pertama yaitu mengeluarkan peluru dan memberikan obat antibiotik” Jawab Dokter

“Syukurlah kalau begitu, saya sangat khawatir” Ucap Nabila terlihat dari ekspresi wajahnya

“Baiklah kalau begitu saya permisi dulu, nanti pasien akan di pindahkan ke ruang rawat sekarang biarkan pasien beristirahan di UGD dulu” Jawab Dokter yang diangguki oleh Nabila

Setelah dokter pergi, Nabila berterima kasih kepada Thea yang sudah menyelamatkan suaminya.

“Terima kasih nak, kamu sudah menyelamatkan suami saya. Tante baru ingat, kalau kamu adalah anak yang menyelamatkan tante 5 tahun yang lalu” Ucap Nabila

“Nenek kita bertemu lagi” Timpal Alea

“Loh kamu… anak di pesta kemarin kan ? wah sayang nenek tidak menyangka kalau kalian ibu dan anak” Ucap Nabila

“Jadi kamu sudah menikah nak ?” Lanjut Nabila sedih padahal dulu dia ingin Thea menjadi calon menantunya (Kan sekarang sudah jadi menantunya, adeeh. Oh iya, thour lupa kan dia tidak tahu kalau Thea istri Gibran adeeeeeeeeeeeeh)

“Iya tante” Jawab Thea merasa sedih jika mengingat masa lalunya

“Mommy, aku ngantuk” Ucap Alea

“Anak mommy udah ngantuk cantik, kalau begitu saya permisi dulu tante karena anak saya sudah mengantuk. Semoga om cepat pulih seperti sedia kala” Ucap Thea

“Terima kasih nak atas bantuan dan doanya, apa boleh saya minta alamat kamu ?” Ujar Nabila

“Maaf tante saya tidak tinggal di negara ini, saya tinggal di Rusia” Jawab Thea

“Apa kamu ke sini karena ada suatu pekerjaan ?” Tanya Nabila

“Bukan tante, saya ke sini karena sahabat saya menikah dan saya menghadiri pestanya” Jawab Thea

“Pasti kamu setelah menikah ikut suami kamuy a, ya sudah hat-hati di jalannya nak dan salam buat keluarga kamu” Ucap Nabila yang diangguki oleh Thea

“Bye… bye… nenek cantik” Ucap Alea dan melambaikan tangannya yang ada di gendongan Thea

“Bye… bye cantik” Jawab Nabila sambil melambaikan tangan

Setelah kepergian Thea …

“Coba saja dia belum menikah, ya ampun anaknya sangat lucu dan menggemaskan sekali. Bahkan diusianya yang masih sangat kecil, dia sudah mengenal obat-obatan. Benar-benar anak jenius, coba saja aku punya menantu dan cucu seperti mereka pasti aku akan bahagia. Tapi semenjak kepergian istrinya, Gibran tidak mau mengenal lagi wanita apalagi untuk menikah” Ucap Nabila

Saat Nabila akan duduk, Gibran masuk ke ruang Danish Gibran datang.

“Mama, bagaimana kedaan papa ?” Tanya Gibran

“Papa sedang istirahat, kamu kemana saja ? Kenapa baru datang ?” Ujar Nabila

“Aku kejebak macet ma, bagaimana ceritanya papa tertembak ma ?” Ucap Gibran

Lalu Nabila menceritakan kronoliginya kepada Gibran, hingga sampai di bawa ke rumah sakit.

“Apa wanita itu seorang dokter ma ? Kok bisa dia dan anaknya tanpa ada rasa takut langsung menangani tindakan seperti itu ?” Tanya Gibran

“Sepertinya bukan, tapi yang jelas wanita itu pintar bela diri. Mungkin saja dia sering menolong temannya, atau bisa saja dia melihat temannya yang lain” Jawab Nabila

“Terus tadi mama bilang anaknya juga tahu akan obat-obatan, dan dia mengobati papa. Ini sungguh membingungkan mama” Ucap Gibran

“Siapa namanya ma ?” Tanya Gibran

Tapi saat Nabila akan mengucapkan namaya, ponsenya berdering.

“Sebentar opa kamu telpon” Ucap Nabila lalu pergi meninggalkan Gibran

“Hari ini benar-benar melelahkan, tapi siapa kira-kira orang yang sudah mencelakai papa. Apa dari pembisnis yang kalah tender atau orang lain yang tidak menyukai kami ? Aku harus menyelidikinya” Gumam Gibran

*****

Di hotel, Thea sedang menerima telpon dari anak laki-lakinya.

Thea [hallo boy]

Arnold [Mommy mana adik ?]

Thea [Adik sudah tidur, dia kecapean habis main di taman kota] lalu Thea mengarahkan kameranya kepada Alea yang sedang tertidur

Aarsh [Mommy kapan pulang ?]

Thea [Lusa mommy pulang, karena masih ada urusan yang harus mommy selesaikan disini. Kalian tidak papa kan ?]

Semuanya [Kami tidak papa mommy]

Thea [Kalau begitu mommy matikan dulu ponselnya ya, sampai jumpa lagi. Selamat malam] lalu memutuskan sambungan kepada anak-anaknya

Setelah terputus, Thea menghubungi Alvin bodyguardnya

Thea [Hallo Alvin]

Alvin [Selamat malam queen, ada yang bisa saya bantu ?]

Thea [Bagaimana dengan kakak tiriku ?]

Alvin [Dia sekarang seperti hewan peliharaan queen,dia tidak bisa kemana-mana. Dia hanya akan melayni laki-laki hidung belang dan dia juga sering mendapatkan kekerasan dari pelanggannya]

Thea [Besok kamu lepaskan dia, biarkan dia pulang ke rumah orang tuanya dan aku mau lihat reaksi orang tuanya]

Alvin [baik queen]

“Selamat menikmati pertunjukkan besok Wisnu dan Astrid, lihat keadaan anak kesayangan kalian” Ucap Thea sambil tersenyum smirk