NovelToon NovelToon
Ruang Ajaib Antagonis Kesayangan

Ruang Ajaib Antagonis Kesayangan

Status: tamat
Genre:Transmigrasi ke Dalam Novel / Agen Wanita / Ruang Ajaib / Sistem / Romansa / Masuk ke dalam novel / Tamat
Popularitas:231.6k
Nilai: 5
Nama Author: Wanita

Sinopsis:

Lilia, seorang agen wanita hebat yang mati dalam ledakan saat menjalankan misinya, namun secara tidak sengaja masuk ke dunia novel sebagai tokoh wanita antagonis yang dibenci oleh semua warga desa. Dalam dunia baru ini, Lilia mendapatkan misi dari sistem jika ingin kembali ke dunia asalnya. Untuk membantunya menjalankan misi, sistem memberinya ruang ajaib.

Dengan menggunakan ruang ajaib dan pengetahuan di dunia modern, Lilia berusaha memperbaiki keadaan desa yang buruk dan menghadapi tantangan dari warga desa yang tidak menyukainya. Perlahan-lahan, perubahan Lilia membuatnya disukai oleh warga desa, dan suaminya mulai tertarik padanya.

Apakah Lilia dapat menyelesaikan semua misi dan kembali ke dunianya?

Ataukah dia akan tetap di dunia novel dan menemukan kebahagiaan yang sebenarnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21 : Kejadian Aneh

Pagi hari yang indah kembali datang, membawa sinar matahari yang cerah dan hangat. Lilia dan Bu Ayu bersiap-siap untuk pergi ke kebun yang akan mereka garap hari ini. Makanan untuk warga desa yang ikut bergotong-royong sudah disediakan, sehingga mereka bisa bekerja dengan semangat dan energi yang cukup. Selain itu, Lilia juga telah membeli 10 karung bibit berkualitas premium dari ruang ajaib, yang berisi berbagai macam jenis buah dan sayur. Bibit-bibit ini dipilih dengan teliti untuk memastikan bahwa hasil panen nanti akan maksimal.

Setelah menyelesaikan sarapan pagi yang lezat, Lilia dan Bu Ayu pun berangkat ke kebun. Saat mereka hendak berangkat, Pak Wawan dan beberapa warga datang, membawa gerobak untuk mengangkut bibit yang telah disediakan Lilia. Mereka semua bersemangat untuk memulai pekerjaan hari itu.

"Selamat pagi, Lilia! Selamat pagi, Bu Ayu!" Pak Wawan menyapa dengan senyum lebar. "Kami tidak menyangka bibitnya banyak sekali. Terima kasih Nak Lilia atas kebaikan kamu pada kami. Kami janji, hari ini akan bekerja keras seperti kemaren lagi," ucap Pak Wawan.

Lilia dan Bu Ayu tersenyum, merasa senang dengan antusiasme warga desa. "Terima kasih, Pak Wawan, semuanya! Kami sangat menghargai bantuan kalian. Mari kita berangkat ke kebun bersama-sama!" jawab Lilia.

Dengan gerobak yang penuh dengan bibit, mereka semua berangkat ke kebun. Jalan menuju kebun dipenuhi dengan percakapan yang hangat dan tawa, menciptakan suasana yang menyenangkan. Saat mereka tiba di kebun, beberapa warga yang ikut bergotong royong lebih banyak dari yang kemaren. Mereka bekerja tanpa upah, mereka dengan suka rela membantu Lilia, juga membantu semua program yang Lilia rancang untuk kemajuan desa.

"Wah, warga yang membantu hari ini semakin banyak saja. Saya jadi tidak enak merepotkan kalian," kata Lilia dengan senyum ramah.

Namun, Diah yang ikut bergotong-royong tidak bisa menyembunyikan rasa tidak senangnya. "Cih, sok baik hati," sahut Diah dengan nada yang kurang enak.

Diah sebenarnya tidak ingin ikut bergotong-royong, tapi kedua orangtuanya memaksanya untuk bergabung. Mereka tidak ingin keluarga mereka terlihat tidak peduli dengan kegiatan desa, sehingga Diah harus ikut meskipun tidak ingin.

Mendengar sahutan Diah yang kurang enak, Lilia tidak menanggapi. Dia menganggapnya sebagai angin lalu dan tidak ingin mempermasalahkan sikap Diah. Namun, Lilia kemudian berbicara kepada warga desa, "Warga desa sekalian, jika diantara kalian ada yang keberatan membantu, saya tidak memaksa. Saya ingin semua orang merasa nyaman dan sukarela dalam membantu."

Diah tidak bisa menahan diri dan menjawab, "Aku tidak mau, aku malas berkebun." Kedua orangtuanya melihat Diah dengan kesal, merasa malu dengan sikap anak mereka. Para warga juga ikut melihat Diah dengan pandangan yang tidak suka, mengingat perubahan sikap Diah setelah batal menikah dengan Pandu. Perubahan sikap Diah membuat warga desa merasa heran. Dulu, Diah dikenal sebagai orang yang ramah dan suka membantu, tapi sekarang dia terlihat berbeda.

"Dik Diah, kalau kamu tidak mau ya sudah. Saya tidak memaksa, masih banyak warga yang membantu di sini," ucap Lilia dengan senyum ramah, mencoba menenangkan situasi.

Namun, Diah tidak terpengaruh dan menjawab dengan ketus, "Oke, aku pulang saja."

Tanpa memperdulikan orangtuanya yang malu atas sikapnya, Diah pun pergi begitu saja, meninggalkan warga desa yang masih bersemangat untuk bekerja. Lilia tidak mempermasalahkan sikap Diah dan malah memfokuskan diri pada pekerjaan yang ada di depan mata.

"Bapak-bapak, ibu-ibu, ayo kita mulai bekerja. Semakin cepat mulai semakin cepat juga pekerjaan kita selesai," kata Lilia dengan semangat. Semua orang menuruti perintah Lilia, mereka pun mulai bekerja dengan giat.

Lilia kemudian memanggil sistem ruang ajaibnya, "Taro, aku beli kekuatan super lagi dari ruang ajaib. Dan juga air suci untuk menyuburkan tanah kebun."

Sistem ruang ajaibnya merespons dengan cepat, "Kekuatan super telah dibeli, air suci juga sudah dibeli."

Kekuatan super dari ruang ajaib kemudian ditransfer ke tubuh warga yang bekerja, membuat mereka memiliki energi dan semangat yang luar biasa. Air suci satu ember juga muncul di tangan Lilia, yang kemudian dituangkan ke tanah kebun untuk menyuburkan tanah dan membuat bibit tumbuh dengan cepat.

Dengan kekuatan super dan air suci, warga desa bisa bekerja dengan cepat dan baik, seperti hari-hari sebelumnya. Mereka semua bekerja sama dengan giat, menanam bibit dan merawat tanaman dengan penuh semangat. Suasana kebun menjadi semakin hidup dan menyenangkan, dengan harapan akan panen yang melimpah di masa depan.

.

.

.

Diah pulang ke rumahnya dengan berjalan kaki, sambil menikmati udara segar pagi itu. Di tengah jalan, dia tidak sengaja bertemu Boni yang kondisinya terlihat compang-camping. Diah tidak bisa menahan tawanya melihat penampilan Boni yang berantakan.

"Kamu dari mana? Kenapa penampilanmu begini?" tanya Diah sambil tertawa keras, tidak bisa menyembunyikan rasa penasaran dan kesenangannya melihat Boni dalam kondisi seperti itu.

Boni terlihat sedikit kesal dengan pertanyaan Diah, tapi dia berusaha menjawab dengan tenang, "Baru keluar dari hutan sana!" jawabnya singkat.

Diah penasaran dengan jawaban Boni dan bertanya lagi, "Apa yang kamu lakukan di hutan?" Boni terdiam, dia bingung harus menjawab apa. Dia tidak bisa memberitahu Diah tentang kejadian sebenarnya, yaitu dia menerobos masuk ke rumah Lilia seperti maling dan berakhir di hutan setelah dipukul oleh Lilia.

Boni berusaha mencari alasan yang masuk akal, tapi dia tidak bisa memikirkan apa-apa. "Hei, aku bertanya padamu," kata Diah lagi, menuntut jawaban dari Boni. Boni semakin bingung dan tidak tahu harus menjawab apa.

"Kamu tidak perlu tau," jawab Boni dengan nada tegas, memutuskan untuk tidak memberitahu Diah tentang kejadian sebenarnya. Boni berpikir bahwa jika dia memberitahu Diah, pasti Diah tidak akan percaya. "Biarpun ku katakan pasti dia tidak percaya," pikir Boni.

Boni semakin penasaran tentang apa yang terjadi sebenarnya. "Aku harus mencari tau apa yang terjadi sebenarnya. Kok bisa aku berakhir di hutan. Tidak mungkin Pandu yang membawaku ke sana, dia kan sedang tugas di luar kota," batin Boni, mencoba mencari jawaban atas pertanyaan yang membingungkan dirinya.

Setelah menjawab Diah, Boni pun memutuskan untuk berjalan lagi menuju rumahnya, meninggalkan Diah yang juga ingin pulang. Boni berjalan dengan pikiran yang penuh dengan pertanyaan dan rasa penasaran, mencoba mencari jawaban atas kejadian yang tidak biasa itu.

1
Sharon
Kalau gk ada kecerobohan gk panjang ceritanya ya thor 😉
Sharon
Musuh lama ketemu pasti😩
Sharon
Ah malu malu meong kau yak , diem diem cium cium🤣
Sharon
Mak ama anak lucu , biasa anak nya oon ni x bener nah nah kan emak nya aj smpi gk percaya 🤣 , emak anak mu skrng era zaman now jd jgn kaget yak🤭
Sharon
Hujan turuh amaka akan turun ya thor , tp kalau hujan duit akan turun gk yach?🤭
Nani Kurniasih
w klo dapet air suci ya beresin diri dulu biar gak burket. paling gak walau gak cantik ya bersih lah ya. tapi ya ini mah karya author, terserah lah mau diapain ya lagian pas jadi air hujan juga kebagian koin emasnya jadi berkali kali lipat ya khan. lanjut berkarya ya
Sharon
Ya emak lilian pake icip icip ya awoh😩
Faradita
thn 1983 listrik blum masuk desa thor blender manuL pun mungkin ada nya di kota besar juga masih jarang yg punya🤣🤣
Elsa Devika
kalo nasi rames yg laen mah gpp kan soal nya enak😂🤣
Ayu Rahayu
bagus
Hanaby 💕
🤣🤣🤣 TRAVELLING sampai Utopia 🤭🤭
Nadira ST
Bu ayu mah aneh,🤣 pandu kan tentara ya tentu perkasa gak perlu makan begituan ini emak suka aneh
Nadira ST
ini kok kayak kasus di Kamboja ya,alasanya cari tenaga kerja gak tau sampai lokasi diambil organnya,kasihan niatnya mau cari nafkah pada ditipu manusia biadab padahal uang tidak dibawa mati cari duit kok sampai tega bunuh sesama,,
arhys
wihhh
Andrea
/Rose//Rose//Rose/
Andrea
dasar Taro🤣🤣🤣
Shinta Dewiana
mantap....habislah kalian...
Shinta Dewiana
jadi di sana mereka pandu sama lilia dan anaknya tetap hidup bahagia ya .
Shinta Dewiana
hamil...wahhh
Andrea
hadeh si Lilia ternyata viktor jg🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!