Aluna, 25 tahun, mata coklat tajam dan rambut hitam panjang, berdiri di depan cermin, memeriksa penyamarannya sebagai "Aurora Smith", ia menyamar sebagai seorang sekertaris dan konsultan bisnis yang sukses. Dia ditugaskan oleh bosnya, Nathan, mafia kejam berusia 35 tahun, untuk menyusup ke dalam perusahaan Alexander Blackwood, "General Alx Inc." - perusahaan konglomerat milik Alexander, mafia tampan berusia 30 tahun. Aluna mengambil napas dalam-dalam, mengingat briefing Nathan: "Alexander tidak boleh tahu identitasmu yang sebenarnya” Apa yang akan Aluna lakukan selanjutnya ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rianii24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Proyek B dihentikan
“Asal kau tahu dia malah mengajakku makan malam aku jelas langsung menolaknya, tapi yasudahlah yang penting kita sudah tahu info tentang proyek barunya yang ada di kota B Van, sekarang ayo kita pulang” ucap Aluna
Revan mengangguk setuju, lalu membuka pintu mobil untuk Aluna.
"Proyek kota B memang informasi berharga. Tuan Nathan akan senang mendengar ini," katanya sambil memulai mesin mobil.
Saat mobil melaju meninggalkan hotel, Revan bertanya dengan suara rendah,
"Aluna, apa kamu merasa Alexander Blackwood hanya ingin informasi dari kita, atau ada sesuatu yang lebih... pribadi di balik ketertarikannya padamu?"
“Revan itu hanya bualannya saja dia mencoba mengajakku makan malam, aku tahu itu semua hanya akal-akalannya saja agar bisa menjebakku” Aluna berkata dengan nada sedikit emosi mengingat sikap Alex
Revan sedikit tertawa , mengangguk setuju dengan analisis Aluna.
"Benar, Aluna. Alexander Blackwood tidak seperti pria yang mudah terjebak oleh wanita. Aku yakin dia memiliki motif tersembunyi," katanya sambil memandang Aluna dengan serius.
"Tapi, aku penasaran... apa kamu merasa sedikit terganggu oleh ketertarikannya, atau kamu hanya pura-pura tidak terpengaruh?" Revan menaik turunkan alisnya sambil menggoda Aluna.
Aluna melotot… sudah semakin kesal dengan Alex dan sekarang Revan juga sama menyebalkannya. “Jangan berbicara terlalu jauh Van, aku hanya menjalankan misi ini atas tuan nathan sudahlah menyetir saja jangan banyak bicara”
Revan tersenyum tipis, mengangguk dan fokus pada mengemudi, tidak lagi berbicara.
Dia hanya berkata singkat, "Sudah, Aluna. Aku paham aku hanya ingin kau lebih santai."
Aluna terdiam dan Revan memperhatikan Aluna yang memejamkan mata.
Dia menurunkan volume radio dan bertanya dengan suara lembut,
"Aluna, kamu lelah? Kita hampir sampai di markas. Apa kau ingin sesuatu kita bisa mampir dulu"
Tangan Revan secara tidak sadar menyodorkan bantal kecil di kursi belakang ke arah Aluna.
“Tidak , Terima kasih Van aku hanya ingin tidur sebentar” Aluna sudah sangat lelah untuk misi hari ini..
Revan tersenyum lembut dan mengangguk,
"Tidurlah, Aluna. Aku akan membangunkanmu saat kita sudah sampai."
Dia kemudian memandu mobil dengan hati-hati, berusaha tidak menimbulkan suara yang bisa mengganggu tidur Aluna, sambil sesekali melirik ke arahnya dengan ekspresi wajah yang penuh perhatian.
Setelah beberapa menit, Revan berbisik,
"Kita sudah sampai..."
Aluna menguap dan meregangkan badan, lalu mengikuti Revan masuk ke dalam markas Nathan yang gelap dan penuh dengan layar monitor.
Nathan sendiri sudah menunggu mereka di ruang pertemuan, mata tajamnya menatap Aluna dengan penasaran.
"Aluna, laporanmu?" tanyanya dengan suara rendah dan langsung ke intinya.
Revan berdiri di samping Aluna, siap memberikan dukungan jika dibutuhkan.
Aluna juga langsung memberikan apa yang dibutuhkan Nathan, “Alex sedang membangun proyek properti dikota B , tapi tiba-tiba dia menghentikan proyek itu”
Nathan mengangkat alisnya, mata tajamnya menunjukkan ketertarikan yang besar.
"Proyek kota B dihentikan? Alexander Blackwood tidak seperti orang yang mudah menyerah pada proyek sebesar itu," katanya sambil mengaktifkan layar monitor di belakangnya, menampilkan informasi tentang proyek kota B.
"Apa alasan resminya, Aluna? Dan lebih penting lagi, apa yang kamu temukan di balik keputusan ini?"
“Sepertinya dia tahu ada yang mencoba mempermainkan dia, maka dari itu dia menghentikan proyek itu tuan” Ucap Aluna
Nathan menatap Aluna dengan mata yang semakin tajam, ekspresi wajahnya menunjukkan bahwa dia sedang menghubungkan titik-titik.
"Jadi, Alexander Blackwood mencium bau busuk... dan menghentikan proyek untuk melindungi dirinya Aluna," katanya sambil menepukkan jari-jarinya di atas meja.
"Lalu bagaimana dengan penawaran kerjasamamu ?"
“Soal itu tuan David harus menemui Alex dalam waktu dekat ini tuan agar Alex lebih yakin dan mau bekerja sama dengan kita”.
Bersambung…