Setelah hujan pasti ada pelangi.
Gadis jelek dan lugu bertemu dengan Pria Tampan Dari Keluarga konglomerat yang terdampar setelah mengalami kecelakaan.
Suatu kesalah pahaman menyuruh mereka melakukan pernikahan rahasia yang mana pria itu sudah memiliki tunangan.
Gimana Selanjutnya,yuk Di simak Sampai tamat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon EBYzana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Inilah aku yang sebenar nya
Pagi nya Vanisa terbangun dan melihat Juan masih tertidur di sisi nya.Vanisa mengingat kejadian semalam dan membuat nya terdiam seribu bahasa.
"Terimakasih sudah membantu ku"kata Vanisa menatap Juan.
Setelah mengenakan kembali pakaian nya,Vanisa menemukan sebuah ide cemerlang.dia mengambil surat cerai mereka dari tas nya dan mendekati Juan yang masih setia dengan tidur nya.
"Dengan cara seperti ini aku bisa mendapatkan persetujuan dari mu,Juan"Vanisa mengigit jari nya sendiri kemudian dia menempel kan darah nya pada jari Juan lalu Vanisa menempelkan jari Juan di tempat tanda tangan.
Vanisa tersenyum melihat Cap jempol Juan sudah ada di kertas itu.
"Sekarang kita sudah bisa hidup Tampa ada terikat hubungan apapun,kita jalani kehidupan kita masing masing"Vanisa pun pergi meninggalkan Juan yang masih tidur.
Vanisa sampai di kantor yang langsung di sambut oleh Raka di ruangan CEO.
"Apa pak Wiro sudah datang? Siang ini kita sudah berjanji ingin membicarakan kerja sama kita"
"Pak Juan sudah membatalkan semua kerja sama kita dengan pak Wiro,dan perusahaan nya juga di keluarkan dari pemasok"
"Kenapa seperti itu?...."
"Karna pak Wiro telah menaruh obat perangsang ke dalam minuman nyonya"
Vanisa terdiam.
Raka melihat ada bintik merah di leher Vanisa ,pria itu tersenyum malu karna akhirnya dua pasangan itu sudah resmi jadi pasangan seutuh nya.mungkin mereka tidak akan pernah bercerai lagi.
"Semalam nyonya baik baik saja?"tanya Raka.
"Ia,aku baik baik saja"
"Oh ya,besok saya tidak akan masuk lagi ke kantor karna Juan sudah sembuh.hari ini pekerjaan kamu yang urus yah saya mau ke kantor pengadilan"
"Kantor pengadilan? Untuk apa nyonya kesana!"cengang Raka.
"Mau antar surat cerai....Juan sudah setuju"Vanisa pun pergi meninggalkan Raka yang masih tercengang dan diam di tempat.
"Baru semalam bunga nya mekar dengan indah,topi pagi nya sudah layu saja?....ini cerita nya gimana...."heran Raka.
Di kamar hotel,Juan sudah bangun dan tidak melihat Vanisa di sisi nya.dia melihat ada noda merah di bekas tempat tidur Vanisa semalam.itu adalah darah kegadisan yang telah Juan dapatkan.
"Sudah di tolong,malah kabur..."Juan tersenyum.
"Aku semakin tidak ingin melepaskan mu,istriku"
Juan mendengar ponsel nya berbunyi,dia mengambil dan mengangkat panggilan dari Asisten nya Raka.
"Ia Raka,ada apa"
"Pak Juan sekarang ada di mana,terjadi masalah besar di sini!"suar Raka terdengar panik dan cemas oleh Juan.
"Vanisa kenapa!...."Juan tak kalah panik dari Raka.juan takut Vanisa kenal Napa lagi,Raka kan yang menjaga Vanisa selama dia di kantor.
"Nyonya baik baik saja pak,yang gawat itu pak Juan sendiri....Nyonya pergi ke kantor pengadilan mengantar surat cerai...kata nya pak Juan sudah setuju tanda tangan"
"Apa!....kapan saya bilang setuju..."
"Saya juga tidak tau....sebaik nya bapak pergi ke kantor pengadilan untuk mencegah nyonya"
Juan memutuskan panggilan nya dan pergi dengan tergesa.
Di perjalanan Juan melakukan mobil nya dengan kencang.
"Setelah melewati malam bersama aku berharap hubungan kita akan membaik,tapi kamu tetap keras"kata Juan.
Sampai nya di depan kantor pengadilan Juan keluar dari mobil dan berlari masuk ke dalam.dia mencari cari di mana Vanisa berada.cukup lama mencari akhirnya dia menemukan Vanisa di sebuah ruangan,Juan terdiam menatap Vanisa menerima surat tanda sah bahwa mereka sudah resmi bercerai.
"Terimakasih pak"kata Vanisa menjulurkan tangan nya.
"Sama sama buk Vanisa"jawab pria itu menjabat tangan Vanisa.
Vanisa membalikan badan nya yang hendak keluar,dia terkejut dengan kedatangan Juan.
Juan menatap Vanisa dengan dingin dan amarah yang di pendam.
Vanisa mendekati Juan dan bilang"Gugatan cerai ku sudah di terima dan kita sudah sah bercerai.sekarang kita bukan lagi suami istri"
"Kapan aku menyetujui nya"
"Ini...(Vanisa memperlihatkan surat yang sudah di taken Hakim dan Juan melihat ada cap jempol di kolom tanda tangan untuk nya) sidik jari mu disini menandakan bahwa kamu sudah setuju,dan cap jempol juga tanda tangan kan?..."
"Akuu tidak percaya!....itu bukan cap jempol milik ku..."Juan menyangkal dan tidak terima.
"Lihat ini...."Vanisa mengangkat tangan Juan dan memperlihatkan jempol nya yang masih ada bekas merah.
Juan tercengang"Kamu curang!....tampa ijin ku kamu mengambil cap jempol ku!...."Juan menarik paksa Vanisa dan membawa nya.
"Lepas Juan?...kamu mau membawa aku kemana!...."
Di tempat sepi Juan menghimpit tubuh Vanisa ke dinding dengan rapat.dia juga mencium Vanisa dengan paksa.Vanisa mengigit bibir Juan yang membuat Juan melepaskan ciuman nya.
plak....
Vanisa menampar pipi Juan.
"Apa yang kamu lakukan Juan?....jangan sembarangan"
"Kamu yang apa apaan Vanisa.kenapa kamu keras sekali ingin berpisah,apa kita tidak bisa menjalani hidup bersama selayak nya pada gan lain?....aku pikir setelah malam panjang kita lalui bersama dengan penyatuan kita kamu akan berubah pikiran dan mulai membuka hati mu,tetap saja kamu sangat keras.yang terjadi semalam apa tidak berarti bagi mu?"
"Tidak....yang terjadi hanyalah sebuah kecelakaan,anggap saja kita tidak pernah melakukan nya"
"Apa yang membuat mu keras kepala Vanisa!....sekarang kamu sudah berubah...kamu bukan Vanisa yang dulu aku kenal,gadis yang lembut,lugu dan juga penurut.mana Vanisa yang ku kenal dulu..."
"Ini lah aku yang sebenar nya,Juan.dulu aku tidak mengerti apa apa,tapi sekarang aku sudah mengerti dan tau apa yang menurut ku benar.dari dulu aku tidak pernah menyukai mu sampai sekarang.aku sangat berterimakasih karna kamu telah membawa ku pergi dari neraka yang menyiksa ku dari kecil hingga memberikan kehidupan yang layak dan bagus,aku akan membalas kebaikan mu tapi tidak dengan membalas hati ku,hati ku hanya untuk orang yang aku cintai,mengerti lah juan dan jangan paksa aku..."Bibir Vanisa bergetar mengatakan semua ini kepada Juan,walaupun hati dan bibir nya bertolak belaka tapi inilah satu satu nya agar Juan bisa menerima dan melupakan diri nya.
Vanisa pergi meninggalkan Juan yang sangat sedih.
Vanisa menghapus air mata yang jatuh di saat dia sudah menjauh dari Juan.
Jangan lupa beri like,vote dan Hadiah.
