Perjalanan takdir siapa yang tahu. Itulah yang tengah di rasakan oleh Alula, seorang remaja polos berusia 18 tahun yang harus mengalami penderitaan karena terjebak di sebuah hotel bersama seorang pria asing yang tengah mabuk dan hamil anak orang tersebut lalu di usir oleh ibu tirinya karena di tuduh membawa aib, belum lagi ia harus putus sekolah karena tidak mau membuat sekolah nya malu akan kelakuan nya yang hamil di luar nikah.
Namun, Siapa sangka sebulan kemudian tiba-tiba ia di bawa paksa oleh beberapa orang berpakaian hitam dan terbangun sebuah kamar mewah bernuansa hitam dan mendapatkan keberadaan seseorang yang telah merenggut harta berharga yang ia jaga selama ini dan berkata akan membahagiakan dirinya dan anak yang ia kandung. Seseorang tersebut bernama ' Nathan darendra Alexander' .
Gimana kelanjutannya? jangan lupa baca, like komen and vote sayang
⚠️ cerita ini asli dari pemikiran sendiri ⚠️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wdy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
eps 6
" Nyonya ada yang bisa saya bantu?. " Tanya salah satu pelayan yang mengenakan pakaian berbeda, sepertinya ia adalah kepala pelayan disini.
" Ahh tidak. Saya hanya ingin melihat-lihat. " Alula menjawab disertai senyuman khas nya.
" Baik kalau begitu saya izin pamit. jika anda ingin sesuatu beritahu saja kepada salah satu pelayan disini. " Alula mengangguk kan kepala nya. Pelayan tersebut ingin pergi, namun ia langsung berhenti mendengar panggilan Alula.
" ehh tunggu. "
" ada apa nyonya?. " Tanya pelayan tersebut.
" Bisakah jangan memanggilku dengan sebutan nyonya. " ucap nya sedikit ragu. Alula merasa sedikit risih dan tidak pantas di panggil dengan sebutan nyonya karena selama ini belum ada yang pernah menghormati nya seperti ini.
" maaf nyonya ini adalah perintah tuan karena sebentar lagi Anda akan menikah dengan tuan Nathan dan akan menjadi nyonya di rumah ini. " Ucap pelayan tersebut dengan sedikit tegas dalam ucapan nya.
Alula hanya mengangguk saja karena tidak berani membantah jika bersangkutan dengan Nathan, ia takut jika ia mencoba ikut campur, ia akan di buang kembali seperti keluarga nya membuang dirinya saat itu.
Setelah pelayan tersebut pergi, Alula kembali berjalan mengelilingi lantai satu yang sangat luas ini. ternyata di sini luas juga. Di lantai ini terdapat ruang tamu yang cukup besar dan terdapat ruang keluarga yang walaupun tak luas namun cukup nyaman bersantai disini.
Brakk.
" Aishh Lo nyusahin aja tau gak. "
saat akan berjalan menuju dapur, Samar-samar Alula dapat mendengar ucapan seseorang yang terdengar kesal dan sesuatu yang jatuh tapi ia tidak tahu apa itu. sepertinya itu berasal dari depan.
Alula mengayunkan kaki nya menuju ke ruang tamu. Dapat ia lihat punggung seorang pria yang sedang berkacak pinggang di depan sofa.
" Hadeh capek gue. " Orang tersebut berbalik membuat Alula langsung menghentikan langkahnya.
" Eh Alula yah?. " Tanya pria tersebut seraya melangkahkan kaki nya mendekat ke arah Alula.
Yah, semenjak Nathan menemukan Alula, Nathan menceritakan jika ia akan menikahi Alula dengan atau tanpa restu orang tua dari Alula karena Nathan memang tidak peduli dengan orang tua yang tega membuang anaknya tersebut. Dan Bagas juga yang menyiapkan acara pernikahan sederhana mereka berdua.
" Kenalin nama gue Bagas asisten nya tu si kunyuk. " Bagas menyodorkan tangannya.
Alula dengan ragu menjabat tangan Bagas lalu tersenyum tipis. " Alula kak. "
" Aiss manis banget sih Lo jadi pengen rebut. " Bagas tersenyum lebar menatap wajah ayu Alula.
Alula hanya tersenyum kikuk lalu mata nya melongok ke arah sofa dimana seseorang sedang berbaring lemas disana.
" Nathan!. " Alula terkejut melihat ternyata Nathan yang berada di sana dengan mata tertutup.
Alula menghampiri Nathan dan langsung memangku kepalanya di atas paha nya.
" Dia kenapa kak?. " Alula menyeka keringat yang ada di pelipis Nathan dengan lembut, entah mengapa ia berani melakukan hal ini, mungkin naluri dari bayi yang ia kandung.
" Uda hampir beberapa hari ini dia begitu. Dia sering mual terus jarang makan dan permintaan nya aneh-aneh kadang juga mood nya suka berubah-ubah. kata dokter sih dia kena morning sicknes gitu. " Ujar Bagas menjelaskan.
Alula menatap sendu wajah Nathan yang terlihat tersiksa, ternyata selama ini Nathan yang menanggung beban kehamilan nya pantas saja ia tidak merasakan gejala-gejala ibu hamil ternyata Nathan yang mengalami itu semua. ia jadi kasihan dan merasa bersalah kepada Nathan.
Nathan mengerutkan keningnya ketika merasakan usapan halus di keningnya. Perlahan ia mulai membuka mata nya dan pemandangan pertama yang ia lihat adalah wajah sendu Alula yang juga sedang menatap nya.
Melihat Nathan sadar, Alula berhenti mengusap kening pria tersebut membuat Nathan mengerutkan keningnya tidak suka. Dengan sekali sentakan Nathan mengambil kembali tangan Alula dan ia letakkan di keningnya kembali. Alula tersentak kaget dan menatap bingung Nathan.
" Jangan berhenti. " Ucap nya serak yang langsung di patuhi oleh Alula meski jantungnya tengah berdetak dengan kencang sekarang.
Nathan memejamkan matanya, ia merasa nyaman berada di dekat Alula seperti ini, mual dan pusing nya pun langsung hilang begitu saja padahal tadi perut nya sangat bergejolak dan kepala nya pusing sekali.
Bagas yang merasa di abaikan mendengus kesal. Ia menatap jengkel ke arah Nathan yang enak-enakan bermesraan padahal tadi kesakitan dan membuat dirinya repot.
" Uda ahk gue mau pulang males disini jadi nyamuk. " gerutu Bagas kesal.
" Pintu ada di sebelah sana. " Ucap Nathan tanpa membuka mata nya sedikit pun.
Bagas yang mendengar hal tersebut langsung berdecak kesal. " ini ni sahabat gak tau diri. bukannya ngucapin terima kasih eh malah seenak jidat ngusir orang. " Dumel nya kesal. Ia berjalan keluar seraya menghentak-hentakkan kaki nya dengan kesal.
Alula yang melihat hal itu hanya terdiam malu ketika menyadari jika saat ini mereka terbilang sangat dekat. Apalagi wajah tampan Nathan terpampang jelas di bawah nya.
Nathan yang tidak merasakan kembali usapan lembut dari Alula langsung membuka matanya dan melihat Alula yang tengah menatapnya. " Kenapa berhenti?. "
Alula tersentak mendengar ucapan datar Nathan. Dengan spontan Alula kembali mengusap kening Nathan dengan wajah memerah malu.
Nathan kembali memejamkan matanya dan menyamping dengan tangan memeluk pinggang Alula, kepalanya ia telusupkan ke perut datar Alula.
Alula menahan napasnya mendapatkan perlakuan seperti itu apalagi ketika merasakan perut nya sedikit di kecup dari luar.
" Berapa bulan?. " Tanya Nathan dengan suara terendam.
" Ha?. "
" Kandungan nya berapa bulan. " Tanyanya sekali lagi.
" Emm ha-hampir dua bulan. " Sahut Alula dengan sedikit gugup.
Selanjutnya hanya hening. Nathan kembali memejamkan mata nya dengan tangan memeluk erat pinggang Alula dan Alula kembali mengelus lembut kening dan rambut hitam Nathan dengan kondisi jantung yang sudah berdetak kencang apalagi pipi nya sudah Semerah tomat.
" Kamu emang sering kayak gini ya Nat. " Tanya Alula setelah lama hening.
" Hmm. "
" Maaf yah gara-gara aku kamu jadi susah. " Alula menatap ke depan dengan pandangan kosong. Ia masih merasa bersalah setelah mendengar penjelasan dari Bagas tadi.
Nathan membuka mata nya lalu bangkit dari duduknya. ia menatap Alula yang masih menatap ke arah depan.
" Saya gak pernah bilang kamu bikin saya susah. " Ucap Nathan datar yang langsung mengalihkan atensi Alula mengarah ke arah dirinya.
" Tapi aku emang selalu membuat orang susah a-ku hiks.... " Alula terisak ketika mengingat ucapan keluarga nya dan teman-teman sekolahnya yang mengatakan jika dirinya selalu membuat susah orang karena ia adalah anak dari seorang wanita murahan.
Nathan yang tidak tega langsung merengkuh tubuh rapuh Alula dan mengelus puncak kepala nya dengan lembut.
" Gak. kamu gak pernah membuat saya susah malahan saya yang membuat kamu susah karena sudah membuat hidup kamu seperti ini. " ucapnya seraya mengecup puncak kepala Alula.
Alula membalas pelukan Nathan sambil terisak pelan. Ia merasa diinginkan disini di bandingkan di rumah nya yang sudah seperti neraka baginya.
Bersambung.....
JANGAN LUPA LIKE KOMEN AND VOTE READERS......