CINTA SELALU DI HATI

Entah kenapa hati Vanisa Terasa sakit saat Silvia melontarkan kalimat nya kepada nya.

"Apa yang nyonya katakan itu salah.saya tidak pernah merebut Juan Dari Diva"

"Vanisa!....berani nya kamu meninggi kan suara mu kepada Mama Ku! Jaga sopan santun mu pada orang tua.oh iya,kamu kan nggak punya orang Tua Jadi kamu tidak pernah Di ajar kan sopan santun Oleh orang Tua mu!"

"Diva!....cukup!...."bentak Juan Marah.

"Sikap mu terlalu kasar,Aku tidak suka! Aku akan membatalkan pertunangan Ini"

"Apa!...."mereka semua terkejut.

Silvia yang sok Dia jatuh terduduk karna lemas.Vanisa pun Membantu nya.

"Nyonya tidak apa apa?"Vanisa yang terlihat khawatir.

"Minggir! Jauh kan tangan mu Dari Mama Ku! apa kamu ingin merebut Mama Ku seperti kamu merebut Juan Dari Ku?"Diva menatap Vanisa dengan kebencian.

"Aku Hanya Membantu nya"

"Mama Ku tidak perlu bantuan Dari mu!"sangkal Diva Dan Membantu Silvia berdiri.

"Nenek,kami mau pulang dulu,Mama Ku perlu istirahat"

"Baiklah,bawa Dia pulang"

Silvia sudah berada Di Dalam Mobil.

"Sinta,kamu bawa mama pulang,Aku Masih ada urusan"Kata Diva.

"Baiklah"

Diva masuk lagi ke Rumah Halim Dan melihat Vanisa seorang diri.Diva membalikan tubuh Vanisa Dan langsung menampar nya.

"Dasar jalang! Gara Gara kamu Juan ingin membatalkan pertunangan kami!"

"Juan sendiri yang membuat keputusan,bukan Aku yang memaksa nya"

"Dasar lintah!.....kamu Masih tidak mau ngaku!...."Diva mendorong Vanisa yang Hampir jatuh,Juan pun datang Dan menangkap Vanisa.

"Juan...."seru Diva.

"Apa yang kamu lakukan Diva?....Belum puas kah kalian menyakiti Vanisa terus?....."tegur Juan yang batas kesabaran nya mulai habis.

"Aku ingin memberi Dia pelajaran karna telah merusak hubungan Kita Juan!....demi Dia kamu ingin membatal kan pertunangan Kita!"

"Aku batal kan pertunangan bukan karna Vanisa,tapi karna Aku tidak menyukai mu! pergi Sekarang juga!"Juan membawa Vanisa masuk ke Dalam Dan meninggalkan Diva yang kesal Dan Marah.

"Aggrrh...dasar jalang!....Awas saja kamu"Diva pun pergi Dari Rumah Halim.

Juan mengantar Vanisa ke kamar nya.

"istirahat lah,kamu pasti lelah"

"Terimakasih"senyum Vanisa.

Sebelum pergi Juan mencium Dahi Vanisa Dan tersenyum.

Saat Vanisa ingin tidur,Patma datang menemui nya.

"Nenek?...nenek Belum tidur?..."

Patma duduk bersama Vanisa.

"Nenek ingin melihat mu.apa kamu Baik Baik saja?"Patma tersenyum tapi Dia juga terlihat khawatir pada Vanisa.

"Aku Baik nek"senyum Vanisa.

"Apa kamu Marah pada nenek karna tidak mendukung keputusan mu Memasukan Sinta ke Dalam penjara?"

"Tidak,Aku tidak Marah! Aku Hanya ingin Sinta mengakui kesalahan nya yang sudah memfitnah Ku"

"Nenek lega karna kamu tidak Marah Sama nenek,ya sudah....kau istirahat lah"

"Nenek juga Harus istirahat,Ini sudah Malam"

"Ia"Patma pun pergi.

Vanisa termenung seorang diri dengan pandangan kosong yang pikiran nya entah kemana.

"Jika saja orang Tua Ku bersama Ku,Aku pasti tidak akan mengalami kesulitan Ini,mereka pasti akan Membantu Ku Dan mendampingi Ku.....ayah...ibu.....kalian Di mana....apa yang Harus Aku lakukan untuk bisa menemui kalian.aku Sangat merindukan kalian"hati Vanisa Sangat sedih Dan menangis tersedu.

***

Ke esokan Hari nya Juan memanggil pengacara Keluarga nya untuk membatalkan pertunagan nya dengan Diva.

Diva Dan Keluarga nya juga sudah hadir.

Sementara Di luar Vanisa Baru pulang Dan masuk ke Dalam rumah.vanisa melihat keramain Dari celah dinding,Dia pun berhenti Dan melihat sebentar.

"Selamat siang semua nya,Saya selaku pengacara Keluarga Halim ingin menyampaikan permintaan Dari Tuan muda Juan yang ingin membatalkan pertunangan yang telah Di tetapkan Oleh Tuan Besar prayoga Halim(kakek Juan)kepada putri Keluarga barino.di Dalam Kotak Ini berisi wasiat Dari Tuan yoga yang tidak pernah Saya buka atau pun menukar wasiat nya.kunci nya ada pada nyonya Patma,salahkan Di buka nyonya?"Pinta pengacara pada Patma.

"Kunci? Saya tidak punya kunci nya"Kata Patma heran.

"Kalung yang anda pakai itu peninggalan terakhir Tuan Besar yoga,itu lah kunci nya"Kata Pengacara yang sudah Di beri tau Saat yoga suami Patma meninggal.

Patma pun melepaskan Kalung Di leher nya Dan Di berikan kepada pengacara,Selama Ini Patma tidak tau Kalo Kalung yang ia pakai ternyata adalah kunci Dari wasiat suaminya.

Pengacara itu membuka Kotak Dan mengeluarkan sebuah flasdisx berisi kan rekaman wasiat Yoga.pengacara itu menghubungkan ke layar depan mereka.

Mereka Di sana bisa melihat wajah yoga Di Dalam tv.

"Selamat Pagi semua nya? Saat Kalian melihat video Ku Ini Aku pasti sudah tiada (Patma terharu bercampur sedih melihat suaminya kembali) untuk pewaris Ku Satu Satu Satu nya Juanda Halim,kakek sudah mengatur perjodohan mu dengan Keluarga Barino.kalo kamu menerima nya Maka kamu akan mendapatkan seluruh harta kekayaan Keluarga Halim.jika kamu menolak,kamu tidak akan mendapatkan sepersen pun Dan kamu Harus keluar Dari daftar nama Halim.dan Keluarga Barino akan mendapatkan sepuluh persen saham sebagai kompensasi nya.kakek melakukan Ini karna Jasa Keluarga Barino sangat Besar Hingga kakek mendapatkan apa yang kamu rasakan Saat ini "Video pun selesai.

Div Dan Mama nya tersenyum memang karna Juan tidak akan bisa membatalkan pertunangan.

"Semua nya Di sini sudah jelas dengan wasiat Tuan yoga jika Tuan muda Juan ingin membatalkan pertunangan yang sudah beliau tetap kan? Jika Tuan muda Masih bersikeras Maka Tuan muda Harus meninggalkan Keluarga Halim Tampa menerima sepersen pun uang dari Keluarga Halim"terang pengacara Keluarga mereka.

-Jika Dia keluar,Maka Aku dengan mudah menguasai seluruh kekayaan Halim-suara hati Refan penuh rencana.

"Juan?....pertimbangkan lagi keputusan mu untuk membatalkan pertunangan Ini,kamu Harus mempertahan kan posisi mu? Jalani saja apa yang Di katakan kakek mu"Ujar Patma.

"Tapi nenek...."

"Kalo kamu mundur Maka Halim group akan musnah.susah payah kakek mu Membangun tinggi tinggi yang akhirnya hancur begitu saja"sedih Patma yang tidak ingin Keluarga nya hancur Tampa penerus.

"Kalo Juan ingin bersikeras tidak masalah nyonya Patma,kami akan terima sepuluh persen itu"Kata papa Diva yang tidak merasa Di rugikan.

"Pa!.....kenapa papa bilang seperti itu"sebel Diva pada papa nya yang mendukung Juan ingin membatalkan pertunangan.

Vanisa yang berada Di balik dinding Dia pun pergi karna sudah tau keputusan Juan yang tidak akan melepaskan tahta nya.

"Aku akan tetap membatalkan pertunangan Ini Dan siap untuk keluar Dari Halim"Juan bangkit Dan langsung pergi.

Keputusan kekeh yang Juan lakukan membuat Patma sesak dada dan jatuh pingsan.

Pelayan mengabari Vanisa yang ada Di kamar nya.

"Nona Vanisa,nyonya Patma pingsan"

"Apa!...."Vanisa terkejut Dan melihat Patma Di kamar nya.

"Gimana keadaan nya dok?"Tanya Vanisa pada Dokter yang sedang mmeriksa Patma.

"Dia mengalami serangan jantung mendadak,harap jangan membuat nya terkejut Dan merasa terguncang"

"Baik Dokter,terimakasih"

Vanisa duduk Di pinggir lalu memegang tangan Patma dengan tatapan sedih.

"Apa yang terjadi sama nenek?"Tanya Vanisa pada pelayan setia nenek yang Masih berdiri Di belakang nya.

"Keputusan Tuan muda Juan yang kekeh ingin membatalkan pertunangan membuat nyonya syok Dan pingsan,Nona"

-Apa Juan tidak memikirkan kondisi nenek,hal seperti Ini Dia Masih egois-

"Nenek....."pangil Vanisa melihat Patma sudah Bangun.

Jangan lupa like yah