Lahir dengan tubuh suci Lima atribut , Xiao Lin tumbuh menjadi jenius yang menguasai berbagai teknik segel kuno. Demi menyelamatkan gurunya , ia harus menggunakan teknik terlarangnya sehingga tubuhnya musnah meninggalkan sisa jiwa yang melintasi alam. Bangkit kembali setelah beberapa dekade membuatnya harus merasakan kembali perjalanan kultivasi berbahaya. Tubuh barunya tidak membuatnya kesulitan karena seluruh ingatannya adalah Harta Karun yang tak ternilai untuk mencapai puncak kekuatannya kembali.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elz., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21 : Esensi Darah Iblis
Esensi Darah Iblis
Suasana menjadi lebih sedikit serius setelah pertandingan antara Ling Huanjun dan Gu Xun , semua orang tentunya saat ini memusatkan perhatiannya ke arah Xiao Lin yang berhasil membuat Gu Xun terluka parah. Nama Xiao Lin kini semakin terkenal di antara kultivator benua ini. Ling Huanjun yang terluka pun masih ingat dengan jelas saat saat Xiao Lin menyelamatkan hidupnya di akhir pertarungannya.
"Bocah itu sebenarnya memiliki kemampuan , namun sepertinya ia sama sekali tidak memiliki minat dalam turnamen ini... bocah bodoh...siapa yang tidak menginginkan posisi teratas di turnamen seperti ini , selain hadiah pastinya akan menjadi terkenal di antara generasi muda di benua ini..." batin Ling Huanjun yang masih terbaring di kamar tidurnya.
"Xiao Lin kau memang pandai menipu banyak orang , apakah kau masih berani menipuku??" ucap Grandmaster Wu Shuang di ruangannya dengan wajah tersenyum. Ternyata Xiao Lin juga saat ini tengah berada di dalam ruangan yang sama. Xiao Lin tersenyum masam melihat pria tua di depannya , ia mengerti jika Grandmaster Wu Shuang memang tidak bisa ia kelabui mengingat tingkat kultivasinya.
"Tuan Wu Shuang jangan marah , Xiao Lin hanya tidak ingin mengekspos keberadaan kekuatan ini ke semua orang...." Xiao Lin berkata dalam dalam dengan serius , ucapan nya ini di respon anggukan oleh Grandmaster Wu Shuang di depannya.
"Kalau boleh tahu apakah di kedua lenganmu itu adalah Naga Hijau dan Phoenix api dari kedalaman Hutan Monster??" Grandmaster Wu Shuang menanyakan ini dengan raut wajah yang serius , Ia sangat merasa akrab dengan tekanan yang di berikan kedua mahluk itu karena sebelumnya ia pernah mencoba menaklukkan kedua Binatang suci ini beberapa kali namun selalu gagal.
"Tuan Wu Shuang benar , aku sangat beruntung mendapatkan kedua Binatang suci ini.. Mereka secara suka rela mengikuti ku..." ucapan Xiao Lin ini membuat pria tua di depannya ini menelan ludahnya karena menurutnya anak kecil ini sangat di berkati.
"Kau ini membuatku iri , semua kultivator yang berada di ranah Kaisar di benua ini sudah pernah mencoba untuk menaklukkan nya , namun tak satupun berhasil..." Grandmaster Wu Shuang berjalan pelan sambil mengelus jenggot panjangnya menatap Xiao Lin dengan penuh kehangatan. Karena merasa penasaran di dalam hatinya sudah terjawab akhirnya Grandmaster Wu Shuang mempersilahkan Xiao Lin untuk kembali beristirahat.
Setibanya di sebuah kediaman yang di huni oleh kelompok sekte Pemurnian Jiwa ini , Xiao Lin langsung di sambut oleh beberapa temannya dan salah seorang tetua nya. Mereka penasaran mengapa Xiao Lin di undang ke dalam ruangan Grandmaster Wu Shuang secara pribadi.
"Lin kau ini kemana saja....Kami semua mengkhawatirkan mu bodoh...!!" ungkap Zhi Zu yang berdiri membelakangi Ling Huanjun yang terbujur lemas di ranjang. Melihat itu Xiao Lin hanya tertawa seperti biasa , ia hanya menjelaskan jika Grandmaster Wu Shuang bertanya beberapa hal yang pribadi dengannya.
"Bagaimana kabarmu bocah cerewet , sepertinya sekarang kau tidak bisa berteriak...." Xiao Lin berusaha menggoda Ling Huanjun yang mencengkram selimut di badannya. Jelas sekali Ling Huanjun ingin merobek robek mulut bocah di depannya ini. Ouyang Feng pun menggelengkan kepalanya sambil berkata "Kau ini selalu menggoda Ling Huanjun bocah sialan..."
"Eh kepala labu , bagaimana rencanamu besok menghadapi Yun Zhi Yao?? Aku katakan kepadamu , Ia adalah gadis yang sangat brutal. Kalau kau tidak mampu menghadapinya lebih baik menyerah saja dari pada cacat seumur hidupmu..!!" ucap Xiao Lin kepada Ouyang Feng dengan menyebutnya kepala labu karena saat kecil ia pernah mengerjai Ouyang Feng hingga kepalanya tertutup labu.
"Kau bocah sialan , jangan panggil aku kepala labu...!!" Ouyang Feng nampaknya menjadi sasaran berikutnya kenakalan Xiao Lin, hingga akhirnya mereka di pisahkan oleh tetua Jin Win Wei.
"Lin , bagaimana Yun Zhi Yao?? Kau sudah pernah menghadapinya coba jelaskan kepada kami.." tanya tetua Jin Win Wei dengan serius.
"Dia cukup punya kemampuan , namun hati hati jika lengah ia tidak akan berbelas kasihan..." jawab Xiao Lin sambil membuka jendela kamar melihat pemandangan langit berbintang.
"Kau sebenarnya paling berbakat diantara murid sekte Pemurnian Jiwa, mengapa kau tidak bertarung dengan sungguh sungguh Lin??" Tetua Jin Win Wei merasa penasaran dengan kelakuan Xiao Lin yang masih mengganggu pikirannya.
"Aku tidak perlu membuktikan ke siapapun tentang kemampuanku tetua Jin , aku hanya ingin bersenang senang saja ..." Jawab Xiao Lin dengan nada yang datar. "Justru yang perlu kalian waspadai adalah Teknik Jahat Hong Di....bocah itu terlalu kejam..." sambung Xiao Lin yang berjalan masuk ke kamarnya untuk beristirahat.
Embun mulai turun , sepasang gelatik tua bernyanyi mengikuti angin yang berhembus dari pegunungan. Matahari mulai menyingsing dan suara suara sibuk dari murid murid sekte pedang telah saling bersahutan. Hari ini adalah pertandingan lanjutan turnamen yang tertunda , Gu Xun yang telah pulih berlatih dengan giat di pagi hari. Tak terkecuali para peserta lain seperti Yun Zhi Yao, Cheng Xin , Hong Di dan Ouyang Feng.
"Kau tahu apa yang harus kau lakukan Hong Di...!! Kau harus membunuh semua bibit unggul semua sekte aliran putih..!!" suara licik dari rubah tua tetua dari sekte Kabut darah terdengar seperti perintah kepada Hong Di. Dari dalam kabut darah muncul Hong Di yang tersenyum dengan niat jahat di wajahnya , ia melangkah keluar dari pelatihannya dengan angkuh.
"Tetua tidak perlu khawatir , kali ini semua bocah itu harus tewas di tanganku...!!" ucap Hong Di sambil berjalan melewati pintu kamarnya menuju halaman depan kediamannya. Tetua kabut darah bernama Meng Guiren ini pun mengangguk puas dengan ambisi anak didiknya ini.
Hari mulai menjelang siang , para peserta turnamen dan penonton sudah memadati area pertandingan di sekte pedang Yi Tian Jian ini. Hari ini adalah pertandingan antara Ouyang Feng melawan Yun Zhi Yao dan Cheng Xin melawan Hong Di. Namun karena Yun Zhi Yao belum terlihat di area ini kemudian para tetua mempersilahkan Cheng Xin dan Hong Di untuk maju terlebih dahulu.
"Cheng Xin....Hong Di... kalian berdua bersiaplah....!!" ucap tetua pemimpin pertandingan ini. Kedua peserta pun naik dengan elegan melesat menaiki udara kosong dan tiba di tengah arena dengan cepat. Aura Hong Di kali ini berbeda dengan aura sebelumnya , bahkan seluruh tetua pedang disini merasakan ada yang aneh dengan aura Hong Di ini.
"Kau perhatikan dengan baik , apakah ada yang salah dengan anak itu??" tanya seorang kultivator yang menonton di pinggir arena kepada sesama kultivator di sampingnya. Aura Hong Di kali ini benar benar mengusik seluruh kultivator yang ada di sini. Aura pembunuhan yang sangat pekat merembes dari tubuhnya , tatapannya kosong dan gerak gerik tubuhnya sangat aneh.
"Ini esensi darah iblis...." batin Xiao Lin yang menatap Hong Di dari kejauhan , ia mengenal betul bau esensi darah iblis karena Xiao Lin pernah menghadapi mereka semua di alam abadi. Kilas balik ini membuatnya mengingat Guru cantiknya di puncak suci Yama saat itu.
"Guru..apakah kamu baik baik saja.." batin Xiao Lin sambil menatap langit di angkasa. Xiao Lin merindukan gurunya di setiap perjalanan hidupnya ini , namun ia masih belum menemukan cara untuk melintasi alam yang berbeda. Namun ia percaya suatu saat ia akan bisa bertemu dengan gurunya kembali.