NovelToon NovelToon
Terpaksa Jadi Suka

Terpaksa Jadi Suka

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / CEO / Nikah Kontrak
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Yayalifeupdate

Xiana Jizzy Ghozaline adalah staff lama di kantor milik Giorgino Dirgantara. Hanya saja selama Xiana bekerja dia belum pernah bertemu dengan Dirga, karena Dirga berada di luar negeri. Dirga yang tidak memiliki kekasih, memaksa Xiana untuk menjadi kekasihnya dengan banyak keuntungan yang akan di terima Xiana. Apakah Xiana akan menyetujui permintaan Dirga atau justru sebaliknya dengan seribu trik Xiana dia akan melarikan diri dari jeratan Dirga

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayalifeupdate, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Datang Pengganggu

Setelah ke rumah sakit, kaki Xiana tidak memerlukan perawatan ekstra karena memang murni terkilir saja. Dirga membantu Xiana karena dia masih merasakan sakit pada kakinya. Dokter memberikan obat untuk Xiana minum selama kaki Xiana belum pulih sepenuhnya.

“Ini obatnya sayang, diminum dulu”

“Terimakasih Pak Dirga” Ucap Xiana dengan senyum lebar yang sedikit mengejek Dirga

“Untung cantik, jadi gak apa-apa”

“Ihh jahat banget hahaha”

Dirga mendorong Xiana yang tengah duduk di kursi roda menuju parkiran untuk membawa Xiana kembali pulang. Dalam perjalananya, Dirga menerima pesan dari Monic, tidak membaca tapi Dirga langsung menghapus pesannya.

Xiana yang masih sibuk dengan ponselnya tidak mengetahui ekspresi Dirga ketika menerima pesan dari Monic. Saat Xiana meletakkan ponselnya, Dirga sudah memasang wajah santainya.

“Nanti mau makan apa sayang? Biar sekalian diantar sama Pak Rahmat”

“Gak sayang, hari ini giliran Xiera masak. Biar dia sekali-kali maak buat aku”

“Xiera bisa masak?”

“Semua anak-anak Ibu bisa masak karena kami dulu sering bantu Ibu”

“Pantesan”

Sampai di depan rumah Xiana, Dirga membantunya turun lalu membawanya masuk, Xiera yang terkejut segera membantu Dirga dengan mengambil tas milik Xiana.

“Kakak kenapa?”

“Terkilir”

“Kok bisa?”

“Buktinya bisa”

Dirga hanya menarik nafasnya berat ketika melihat kakak beradik di hadapannya saling bertikai kecil, kemudian Dirga menggaruk alisnya yang tidak gatal lalu melerai keduanya.

“Ya udah , mending kamu masak”

“Mau makan apa?”

“Terserah apa aja yang di kulkas di masak”

“Baik nyonya” Ucap Xiera dengan sedikit membungkuk lalu menuju dapur untuk memasak.

Dirga hanya menggelengkan kepalanya melihat sikap Xiana dan Xiera, lalu dia membayangkan jika dia memiliki anak kembar, pasti akan seperti Xiana dan Xiera, rumah akan terasa lebih hidup.

“Haloo kok ngelamun”

“Lucu aja lihat kamu sama Xiera”

“Kak Dirga, ada alergi tidak? Aku mau masak seafood” Tanya Xiera kepada Dirga

“Aman, gak ada alergi kok”

“Okee”

Xiera kembali ke dapur untuk memasak, sedangkan Xiana di ruang tamu bersama Dirga untuk melanjutkan pekerjaan yang sempat mereka tinggal karena harus ke rumah sakit. Xiana mengatur kembali jadwal Dirga untuk rapat, lalu segera menghubungi para koleganya.

“All done!” Ucap Xiana

“Terimakasih sayang”

“Maaf ya, gara-gara aku jadi harus reschedule sayang”

“Tidak apa-apa sayang,. Soal Marco, kamu yakin nabrak dia?”

“Aku rasa tadi posisiku lagi jauh, Cuma gak tau tiba-tiba nabrak”

“Jauh-jauh dari Marco, track record dia gak baik bahkan sejak ABG, jangan sampai kamu jadi korban dia lagi”

“Iya sayang”

“Aku sudah pasang CCTV di sekitaran kamu melakukan aktivitas, supaya lebih mudah di control”

“Hah?”

“Demi kebaikan kamu sayang”

“Terimakasih”

Makan malam sudah siap, Dirga dan Xiana segera menuju ruang makan dan makan bersama Xiera. Terlihat Dirga dan Xiana menikmati masakan Xiera, meskipun masaknya dengan waktu yang lama, tapi masakan Xiera tidak pernah gagal.

“Gimana magang kamu Xi?”

“Baik-baik aja Kak, Cuma sedikit sibuk aja sama klien yang rewel”

“Rewel gimana?”

“Mintanya cepat selesai, tap ikan jadwal di pengadilan gak bisa di atur seperti itu kak”

“Hahaha kamu harus mengelola sabar dengan baik Xi, seperti kakak kamu menghadapi aku”

“Kak Dirga menyebalkan?”

“SANGAT” Sela Xiana sambil tetap makan

Xiera dan Dirga tertawa karena melihat ekspresi Xiana yang mengatakan jika Dirga begitu menyebalkan, karena selama ini Xiana hanya menahannya tanpa bisa membaginya kepada siapapun.

Setelah menikmati makan malam dirumah Xiana, Dirga berpamitan untuk pulang. Dia menitipkan Xiana kepada Xiera untuk menggantikannya menjaga Xiana.

“Kak, ini serius gak apa-apa?”

“Gak kok, cuma terkilir aja Xi”

“Ohh, ya udah sini naikkan ke tempat tidur jangan banyak gerak”

“Iya baw-“

KREEKKK!

“Argggghhh!” Xiana berteriak ketika kakinya di Tarik oleh Xiera, dia meringkuk kesakitan karena merasa sangat sakit pada kakinya.

“Xiera kamu gila ya!”

“Coba gerakin”

Xiana menggerakkan kakinya yang sudah tidak sakit lagi, Xiana yang kebingungan menatap Xiera tanpa berkedip.

“Gak sakit kan kak?”

“Iya! Kok bisa?”

“Hahaha bisa dong”

Xiana mencoba melompat untuk memastikan kakinya baik-baik saja, dan ternyata memang benar. Kaki Xiana baik-baik saja dan sudah sembuh. Hampir saja Xiana marah kepada Xiera karena menarik kakinya, tapi karena Xiera bisa menyembuhkan bukan amarah yang Xiana keluarkan, melainkan ucapan terimakasih.

“Oke, karena sudah sembuh jangan manja kak, besok giliran kakak masak”

“Iyad eh iya, sana balik ke kamar kamu”

“Dih ngusir” Ucap Xiera lalu meninggalkan kamar Xiana.

.

.

Pagi ini Xiana sudah bekerja seperti biasanya, Dirga sedikit terkejut karena jalan Xiana sudah normal. Dirga mengejar Xiana hingga ke lift karyawan.

“Xiana kaki kamu?”

“Di tarik sama Xiera, sembuh”

“Hah?”

“Iya, semalam di tarik sama Xiera, hampir aku marah tapi karena sembuh gak jadi deh hehehe”

“Berbakat juga Xiera. Syukurlah bisa ikut meeting hari ini”

“Iya sayang” Bisik Xiana

Xiana masuk kedalam lift dan segera naik, sedangkan dirge kembali menuju lift khususnya.

Christian semakin tidak suka dengan cara Dirga yang semakin terang-terangan dengan Xiana, hanya saja dia belum menemukan celah untuk memisahkan Dirga dan Xiana.

“Pagi Xiana”

“Pak Chris, selamat Pagi”

“Lama gak ketemu Xiana, belum ada acara keluarga lagi?”

“Masih belum Pak, soalnya jadwal Pak Dirga masih penuh”

“Oke, saya masuk dulu Xiana”

“Baik Pak, silahkan”

“Bro, acara mama nanti malam jangan lupa datang”

“Oke, agak telat ya. Sore masih ada meeting”

“Santai, yang penting datang”

“Bawa satu orang lagi gak apa-apa?”

“Siapa?”

“Xiera, adik Xiana”

“Boleh bawa aja”

Christian meninggalkan ruangan Dirga melwati meja Xiana yang sedang kosong, Christian berpikir kemana Xiana kenapa tidak berada di mejanya. Christian menuju ruangan Marco yang tidak jauh dari ruangan arsip, Christian melihat ruangan arsip terbuka, ternyata ada Xiana di dalamnya sedang mencari berkas.

“Cari apa Xi?”

“Berkas Pak, diminta Pak Dirga”

“Oke, lanjut. Saya mau ke ruangan Pak Marco”

“Baik Pak”

Xiana telah mengumpulkan semua awal perjanjian bisnis dengan Sanjaya Group dan termasuk akhir daari kontrak tersebut, Dirga sudah menyimpannya dan mempelajari dengan baik untuk berjaga mendapat serangan dari Sanjaya Group.

“Sorry, ruangan Pak Dirga dimana?”

“Sebelah sini Ibu, mari” Ucap Xiana dengan sopan dan mengantar tamu tersebut ke ruangan Dirga.

“Pak Dirga, maaf saya datang tanpa membuat janji” Ucap Monic

Dirga menatap Monic dengan wajah datar, kemudian mempersilahkannya untuk duduk.

“Pak Dirga, orangtua saya ingin bertemu. Bukankah tidak baik membiarkan orangtua menunggu”

“Untuk?”

“Membahas tentang perjodohan kita, yang sudah di sepakati oleh mendiang orangtua Pak Dirga”

“Saya rasa tidak ada yang perlu di bahas, perjanjian itu tidak berarti juga. Lagi pula papa saya sudah meninggal”

“Pak Dirga ini terlalu terburu-buru, perjanjian tetaplah perjanjian Pak”

“Dan kalian melakukan perjanjian itu dengan mendiang Papa saya, bukan dengan saya. Bahkan dari awal saya sudah menolak perjodohan ini”

“Pak, coba pikirkan kembali jika kita menikah, group anda dan group saya akan Bersatu, dan menjadi perusahaan paling besar”

“Saya tidak peduli, permisi saya mau meeting”

Dirga meninggalkan Monic begitu saja di ruangannya lalu menuju ruang meeting. Tidak lama setelah Dirga keluar, Monic juga keluar dengan raut wajah yang tidak senang karena mendapat penolakan dari Dirga.

Xiana hanya melirik sekilas lalu kembali fokus dengan pekerjaannya.

1
Dian Amelia
ada 2 toxid ya thor monic dan marco
double m ya tor😅
Scd: Terhaaaruu se perhatian itu sama si problematic akuuuu 😅😅
total 1 replies
Dian Amelia
wadidaw......author jangan sampai keliwat natas ya, kecian xiana...
Scd: Hihi siaaapppp
total 1 replies
Haris Saputra
Gak sabar next chapter.
Scd: Wait jariku pegel haha
total 1 replies
Scd
Thankyou yaa
lapilotita12
Gaya penulisanmu sungguh memukau, thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!