NovelToon NovelToon
Bad Boy Falling In Love

Bad Boy Falling In Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Bad Boy / Idola sekolah
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Violetta Gloretha

"Siapa nama lo?." Suara lelaki itu yang dalam bergema di telinga seorang gadis yang menatapnya dengan penuh minat.

"A-abila!." Jawabnya tergagap

"Apa cewek itu ngeliatin kita?." Lelaki itu melirik ke arah gadis lain yang tengah memperhatikan mereka dengan mengepalkan tangannya.

Abila yang mengerti maksud lelaki tampan yang berdiri di hadapannya itu langsung mengangguk pelan. "I-iya."

"Good!."

Tanpa berkata apa pun lagi, lelaki itu langsung mencium bibir Abila

Dan, tidak ada yang menyangka bahwa ciuman itu yang akan menentukan nasib mereka.

Satu ciuman dari bad boy tampan dan semua berakhir bagi Abila

Sejak orang tuanya meninggal, Abila Beyza Auliandra lebih suka menjalani kehidupannya dengan tenang. Pemalu dan pendiam, Abila hanya bisa bersikap bebas ketika berada di dekat sahabatnya, Rafka Shankara Arsala pemain basket yang sedang naik daun di sekolah mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Violetta Gloretha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

6

Beberapa kali Abila bersin-bersin karena kedinginan. Gadis itu saat ini tengah berada didalam mobil bersama Zerga. Ia terlalu gugup untuk memulai pembicaraan. Kejadian dua hari belakang ini telah membebani pikirannya dan yang inginkan saat ini hanyalah segera pulang dan bersembunyi dibalik selimut. Tidak ada orang yang pernah membuatnya merasa takut seperti Zerga Ergino Byantara.

"Lo tinggal sama keluarganya Rafka?." Tanya Zerga tiba-tiba dengan nada datarnya.

Abila menganggukkan kepalanya. "Tante Ida yang ngurus aku dari kecil." Jawabnya.

Jari jemari Zerga mencengkeram kemudi, namun ia menepis sesuatu yang ada dipikirannya.

"Yang itu rumahnya?." Tanya Zerga lagi sembari menunjuk ke sebuah rumah berlantai dua sederhana.

"Iya." Jawab Abila. "Makasih udah dianterin."

Begitu mobil berhenti, Abila langsung keluar dari mobil, tetapi Zerga justru ikut turun dan mengikuti Abila.

Abila tidak menyadari hal itu karena Zerga mengambil beberapa detik sebelum mengikuti Abila.

Abila berjalan ke ruang keluarga, mendekati sebuah laci dan mengambil kacamata lamanya dari dalam laci itu. Begitu berbalik, Abila terkejut saat mendapati bahwa Zerga mengikutinya.

"K-kamu? Ngapain kamu ngikutin aku?." Cicit Abila saat melihat Zerga berjalan dengan santai masuk kedalam rumah.

"Emangnya baju yang lo pake itu gratis buat lo?."  Zerga menyeringai dan tanpa dipersilakan lelaki itu langsung duduk.

"Tante Ida lagi ngga ada dirumah dan aku ngga boleh bawa cowok ke rumah ini kalau dia lagi nga dirumah." Kata Abila. "Mendingan kamu pergi sana!."

"Lo ngga boleh bawa cowok ke rumah?." Sebelah alis Zerga terangkat. "Kayak ada cowok yang mau sama lo aja." Ejeknya.

Abila menundukkan kepalanya, memikirkan apa yang Zerga katakan adalah sebuah kebenaran. Tidak ada lelaki waras yang menyukai gadis polos seperti dirinya.

Sementara itu, Zerga yang menyadari raut wajah Abila, hanya bisa menggelengkan kepalanya. Dia benar-banar benci dengan gadis lemah seperti Abila.

"Celana gua basah dan sekarang gua ngga punya ganti, jadi seenggaknya lo harus berterima kasih karena gua juga udah nyelamatin lo tadi." Kata Zerga.

"Tapi aku ngga punya pakaian buat kamu." Jawab Abila. "Dan, makasih banyak kamu udah nyelamatin aku."

"Terima kasihnya gua terima, tapi kalau soal baju.... gimana kalo lo kasih bajunya Rafka buat gua pake?" Kata Zerga sembari mengedipkan kedua bahunya. "Gua yakin dia puny banyak baju. Ya... meskipun semuanya jelek-jelek sih."

Abila mengernyitkan dahinya, tetapi zzerga tidak perduli.

"Udahlah, bawa sini aja baju-baju cowok tengil itu. Kalau ngga, gua akan kasih tau ke satu sekolah tentang ciuman kita." Zerga mengedipkan sebelah matanya. "Bukannya itu pasti jadi hot news? Gua yakin lo juga akan jadi inceran semua mantan-mantan gua."

"Kamu duluan yang bilang kalo aku ngga boleh kasih tau siapa pun!." Protes Abila

"Berani-beraninya lo protes sama perintah gua?!."

Tiba-tiba Zerga berdiri dan melangkah mendekati Abila.

Dan gadis itu dengan gugup mengambil langkah mundur  hingga punggung menabrak pelan tembok.

Zerga benar-benar memojokkannya lagi.  Sembari tangannya menempel didinding, Zerga mengurung Abila dalam genggamannya. Mata gelapnya, menatap Abila hingga membuat gadis itu merasa takut. Namun entah mengapa jantungnya berdetak sedikit lebih kencang.

"Gua berubah pikiran." Bisik Zerga. "Liat ekspresi lo yang gugup kayak gini bikin gua jadi pengen ketawa. Gua penasaran apa yang bakal terjadi kalau gua kasih tau ke semua orang tentang kita yang udah pernah ciuman. Emangnya lo ngga mau apa jadi cewe populer di sekolah?."

Bibir Abila bergetar. Kepopuleran adalah hal terakhir yang ia inginkan. Karena hal sebenarnya yang benar-benar ia mau adalah kehidupan yang damai.

"Tapi karena lo ngga mau ngasih tau anak-anak disekolah. Mendingan gua aja ngasih tau mereka."

"Jangan-jangan! Tolong, jangan kasih tau mereka. Aku--"

Zerga menyeringai dan berjalan mundur. Mengambil kesempatan, Abila menjauh dari lelaki itu, membuat jarak beberapa meter diantara mereka.

"Lo gampang banget ditakutin." Zerga menguap. "Sekarang, bawa sini baju-bajunya supaya gua bisa cepet pulang, oke?."

Abila tidak menunggu lama lagi. Ia segera berlari keatas dan masuk kedalam kamar Rafka. Mencari celana panjang Rafka yang masih baru dan salah satu kaos biru yang juga masih bersegel baru.

Begitu turun, Abila melemparkannya kearah Zerga, karena tidak ingin mendekati lelaki itu.

"Nih baju ganti buat kamu. Kamar mandinya ada di pojok situ." Kata Abila sembari menunjuk ke arah sebuah ruangan.

Zerga menyeringai jahat saat menatap Abila dan membuka kancing bajunya didepan Abila bermaksud menggoda gadis itu lebih jauh.

Dan benar dugaannya, Abila menjerit dan langsung berlari kembali keatas, segera masuk kedalam kamarnya.

Sementara itu, Zerga tertawa terbahak-bahak, merasa geli dengan tingkah konyol Abila. Ia kemudian berjalan menuju kamar mandi yang Abila tunjukkan sebelumnya untuk mengganti pakaiannya.

Zerga menunduk melihat pakaian orang lain yang ia kenakan saat ini. Perasaan geli yang tadinya ia rasakan tiba-tiba menghilang, digantikan oleh kebenciannya terhadap Rafka.

"Ini serangan pertama dari gua, Rafka Shankara Arsala." Gumam Zerga bermonolog. Ia kemudian mengeluarkan ponselnya dan memfoto dirinya yang sedang bercermin dengan kamera belakang. "Dan, ini... akan jadi serangan kedua gue buat lo."

Beberapa menit kemudian, Abila mengendap-edap keluar dari kamarnya. Rumah itu terasa sepi dan itu berarti Ida dan Rafka belum pulang dari pekerjaan mereka. Tetapi, apakah Zerga masih ada disini?

Abila berjinjit dan perlahan berjalan menuruni tangga. mengamati area sekitar dan menghela napasnya begitu menyadari suasana yang sepi dan itu artinya Zerga sudah pergi.

Namun, sesuatu terlintas dipikirannya. "Ya ampun, aku lupa belum ngembaliin kaosnya Zerga! Gimana cara aku ngembaliinnya ya?." Tanya Abila oada dirinya sendiri.

***

Setelah pulang dari rumah Abila, Zerga langsung menghubungi teman-temannya dan mengajak mereka untuk berkumpul di tempat main mereka yang biasanya. Zerga ingin memastikan mereka mendengar ceritanya dan melihat baju Rafka yang sedang dipakainya. Agar rencananya berhasil, ia butuh semua orang untuk melihatnya.

**

Sekarang jam sudah menunjukan waktu tengah malam, tetapi Zerga  sama sekali tidak perduli dengan hal itu. Ia sudah biasa dengan rutinitas nya ini.

Zerga tinggal disatu-satunya rumah terbesar dikota ini. Rumah besar itu berlantai dengan arsitektur bergaya Jerman yang memamerkan keanggunannya. Dengan halaman rumput yang selalu dipangkas rapi dan taman belakang yang dipenuhi bunga-bunga yang eksotis. Keluarga Byantara merupakan lambang kemewahan dan prestise.

Ayah Zerga. David Byantara adalah seorang dokter ahli jantung terbaik negera itu dan merupakan orang terkenal dikota ini melalui semua Konten yang rajin ia bagikan di sosial media miliknya.

Mereka adalah orang-orang terbaik dimata masyarakat.  Sebuah keluarga yang sempurna

Zerga dengan santai berjalan memasuki rumah dan melemparkan kunci mobilnya di atas meja. Ketika masuk kedalam rumah, lampu gantung yang menghiasi atap ruang tamu sudah mati, tetapi ia dapat merasakan seseorang tengah memperhatikannya dari sudut ruangan.

Tiba-tiba, semua lampu menyala hanya dalam sekali 'Klik'. Zerga tidak menoleh, tetapi ia bisa merasakan tatapan dingin sedang menatap kearahnya.

"Keluyuran kemana aja  kamu?." Tanya sebuah suara dingin dari belakangnya.

Zerga yang tadinya hendak masuk kedalam lift, langsung mengurung kan niatnya itu. "Main." Jawab Zerga singkat.

Ada keheningan yang panjang terjadi antara mereka. Zerga tau betul apa yang akan terjadi. Ini adalah kejadian sehari-hari dalam hidupnya. Semua normal dan semuanya baik-baik saja. Keluarga Byantara adalah keluarga yang bergengsi, keluarga yang lebih baik daripada Semua orang dikota ini.

Brakkk....

Sebuah asbak besar tiba-tiba melayang kearah Zerga, tetapi lelaki itu hanya memiringkan kepalanya untuk menghindari asbak itu mengenai dirinya. Perlahan, Zerga berbalik untuk berhadapan langsung dengan monster yang sudah menyebut dirinya sebagai ayahnya.

"Kamu... dasar anak tidak tau diuntung!" Kata David mengumpat. "Beraninya kamu tidak menghormati ayahmu?."

'Ya, kata orang-orang diluar sana bener, keluarga gua yang paling sempurna dari pada keluarga mereka.' Batin Zerga.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!