Ini cerita transmigrasi tentang Aurora yang sedang menyelesaikan pekerjaannya tapi malah masuk ke tubuh orang lain.
Dia pergi bukan karena tertabrak tapi karena seseorang telah memanggilnya.
***
Mampir jiga di Ig otor ya @novel_shasha Meiysha delvano untuk melihat wajah-wajah nya hehe💞🤍🍼
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meiysha_Delvano, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 21
Happy Reading 💞🍼
_____
Di penginapan Zella beserta saudara nya dan teman-temannya yang lain mereka akan menginap di sebuah rumah yang cukup besar mampu menampung anak-anak manusia ini.
Kamar yang khusus beberapa orang dan kamarnya ada 10 kamar beserta kamar pemilik rumah tersebut.
Mereka tengah berbagi kamar siapa-siapa saja yang akan tinggal bersama.
Untung para laki-laki ada 11 dengan keamanan nya mereka akan di bagi menjadi 3 perempuan pun sama mereka akan di bagi menjadi 3.
Masing-masing kamar akan ada tiga atau empat orang Zella sekamar dengan Axkia, Bianca, dan Salsabila.
Dia ada dikamar ke 4 berada di tengah-tengah untungnya Zella bukan kamar yang di paling ujung beh udaranya ke apa serem banget co palagi ni rumah gede terus agak dark banget.
..
Mereka mengeluarkan barang-barangnya untuk disimpan walau tidak semua yang mereka keluarkan hanya mengeluarkan beberapa barang yang akan mereka pakai hari ini.
Saat bagian Zella, gadis itu masuk ke kamar mandi bekas salsa. Sedangkan mereka bertiga menunggu diluar.
tok tok tok
Cklek
"Kalian turun waktunya makan malam semuanya sudah siap tinggal kalian berempat saja yang belum" Seorang pria dengan tinggi sekitar 187 Han mengetok pintu kamar Zella and lainnya.
"Hah iya kak nanti kita turun satu teman kita sedang mandi" Jawab Bianca dan dia angguki oleh keduanya.
"Turun saja biar dia aku yang jaga" Perintah pria itu dengan wajah datarnya.
Mereka bertiga saling pandang lalu Salsa dengan berani mengatakan "Tapi dia teman kami, kami tidak ingin terjadi apa-apa" ucapnya
Pria itu menghela nafas lalu menatap ketiganya "Aku disuruh, sebaiknya sebelum makan malam dimulai kalian turun saja biar teman kalian aku yang jaga" pria itu menjeda lalu meneruskan kembali.
"Aku janji tidak akan berbuat apa-apa kalian tidak usah khawatir" Janjinya, karena sedikit percaya akhirnya mereka bertiga pun pergi kebawah walau masih ada kecurigaan nya.
Setelah kepergian mereka bertiga pria itu menatap kedalam kamar yang tertutup dengan tatapan sulit di tebak lalu tetap berdiri di depan seperti sedang menjaga.
..
Sedangkan di kamar mandi Zella tengah di baju dia mengenakan pakaian tidur yang panjang pilihan Daniel.
Niel tidak ingin tubuh Zella di lihat oleh pria-pria lain hanya dirinya saja yang boleh melihatnya.
..
(Posesif si Nil nih)
Niel : Serah aku lah wong tunangan aku toh
(Y besar)
..
Saat keluar kamar hal yang di lihat olehnya sepi ya kamar itu benar-benar sepi (Sesepi hati otor yang sedang galau)
Dia mendekat ke meja kecil di kamar itu, kamar yang memiliki empat kamar tidur yang pas untuk satu orang, dengan masing-masing meja kecil di samping ranjang nya.
Ruangan yang memiliki cat bewarna abu-abu serta satu kamar mandi yang pas untuk mereka berempat.
Saat membuka pintu hal yang pertama di lihat depan kamar yang kosong tidak ada siapa-siapa disini begitu sepi, apa mereka ke depan pikirnya.
Saat sampai di depan semua mata tertuju pada Zella lalu Denis mendekat dan mengatakan hal yang menurut nya aneh.
"Lexa tadi kamu melihat seorang pria" tanya Denis dengan sedikit lembut, karena setiap melihat interaksi Daniel dan Alexa Denis selalu bicara dengan lembut dan perhatian.
Siapa tempe kan Denis bisa dekat dengan Alexa, maksudnya dekat sebatas kembaran adik kakak loh jujurly Denis tahu cerita masa lalu mereka berdua hanya Denis saja yang tempe tapi tidak dengan kedua saudaranya yang lain.
"Pria" Tanya Alexa bingung walau dengan wajah yang datar lalu dai menatap ke mereka semua.
"Sudah-sudah nanti bisa di bahas lagi sekarang sebaiknya kalian makan karena besok bukanya kalian akan pergi" Seorang wanita paruh baya berkata dengan suara yang halus.
"Benar besok kalian akan melakukan perjalanan yang begitu panjang dan lelah akan menguras energi kalian" Balas seorang pria paruh baya sepertinya suami dari wanita ini.
Anak hanya mengangguk saja lalu mereka mengambil makanan dengan porsi mereka.
"Jarang-jarang kita bisa satu tempat dengan Alexa ya xel" bisik Ackerley para temanya Axel
Axel mengangguk "Benar saudaranya aja susah susah mudah bisa bicara dengan Alexa" Bisik Axel dan Ackerley mengangguk.
"Heh kalian berdua kalo makan yang benar jangan bisik-bisik tetangga ke gitu" Tegur Bianca
"Iya maaf ca dan semuanya" Ucap mereka berdua meminta maaf dan orang-orang hanya mengangguk saja.
Selesai makan mereka pergi ke kamar masing-masing untuk kembali beristirahat pasti besok bakal menguras banyak tenaga.
Pukul 23.14 malam begitu sunyi ombak laut begitu terdengar suaranya, Suara dari berbagai hewan terdengar, hawa dingin begitu terasa.
Seorang Wanita dengan memakai gaun berwarna Biru ke Emasan dengan sehelai bunga melati yang menempel di rambut hitamnya yang tergerai indah.
Membawa kalung bandul merah menyala, wanita itu pergi dan mendekat ke arah kamar milik Zella lalu membuka pintu itu dengan hati-hati Samapi di depan seorang gadis wanita tadi memakaikan kalung bandul merah itu pada leher gadis itu.
Wanita itu tersenyum puas melihat kecantikan putrinya yang begitu cantik rambut putihnya seperti suaminya memiliki bulu mata lentik seperti dirinya, kulit putih bening seperti kaca yang memantul.
Wangi yang begitu tenang memiliki kulit lembut selembut sutra dan salju Cahaya biru memancar dari tubuhnya yang indah.
Tiba-tiba datang seorang pria dengan pakaian hitamnya seperti pangeran-pangeran itu dia mendekat ke arah wanita ini lalu mengatakan sesuatu sambil menatap lembut gadis di depannya ini.
"Ibunda apakah dia akan kita bawa sekarang" Tanya pemuda itu, bicara dengan ibunya tapi matanya menatap ke arah gadis itu.
"Tidak, kita tidak bisa membawanya sekarang mungkin nanti ketika dia sudah mengingat nya baru kita akan membawanya pergi.
Setelah mengatakan itu wanita itu pergi di ikuti pemuda tadi dari belakang, Saat keduanya pergi mata gadis itu terbuka lalu menatap ke arah jendela yang tadi mereka berdua pergi.
'Siapa mereka'
..
Pagi menyambut mereka dengan baik tidur semuanya begitu nyenyak.
Zella bangun dari tidurnya lalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan badannya saat di depan cermin dia melihat ke lehernya ada sebuah kalung yang indah menghiasi lehernya yang putih.
..
'Mereka siapa kenapa mereka seperti mengenal aku'
baby dot 🍼 : otor kamu tahu gak siapa mereka
....
"Ishh malah gak di jawab dasar'
..
Di depan aula seluruh murid 'AHS' sedang berkumpul untuk mendekatkan para guru mengatakan sesuatu sebelum pergi.
'Kalian hati-hati saat mendaki gunung ya ingat jaga peraturan dengan tertib dan patuhi jangan kalian larang terutama untuk sampah kalian harus membawanya Samapi kalian menemukan tempat sampah baru kalian bisa membuang nya'
'ingat kalian jangan ada yang berpencar atau pergi sendiri-sendiri ya tetap bersama kelompok kalian dan bersama teman-teman'
'Cukup sekian dan terima gaji' Ucap Guru TU
Anak-anak mengangguk kan kepalanya, mereka pergi memulai perjalanan pertama mereka menuju tujuan dan mereka akan bermain pos-posan.
***
Annyeong simida selamat malam para pembaca selamat menikmati byy 👋 selamat membaca semuanya 💞🍼🦭