SEKOLAH BERANDAL

Hujan gerimis mulai membasahi bumi, jalan beraspal pun mulai mengeluarkan aroma khasnya yang ketika terkena rintikan hujan . Orang lain dan orang pada umunya berteduh demi menjaga diri agar tetap kering .

Tapi tidak dengan dua orang ini.

Arka berdiri di depan Firman . Makin menit berlalu hujan semakin deras. Sudah terlihat jelas Arka dan Firman kini basah kuyup.

"Rules nya, adalah Jika aku berhasil membuat mu terbanting ke tanah maka kamu harus ikuti aku. Tapi kalau kamu berhasil membanting ku atau membuat aku terbaring ke tanah deluan kamu memang" Arka menjelaskan rules nya dengan sedikit teriak .

Firman mengangguk dan bersiap siaga .

Di pikiran Firman, hal itu adalah hal mudah . Karna ia memiliki kecepatan yang luar biasa jauh ketimbang orang normal pada umumnya. Ia hanya perlu memfokuskan pada satu titik dan Arka pasti akan tepar.

Sedetik setelahnya Firman melesatkan tinjuan yang cepat ke wajah Arka. Arka berhasil mereflek serangan tersebut namun tak mulus . Ia tak berhasil mereflek serangan kedua yaitu tendangan Firman ke ulu hatinya, membuat pernafasan Arka hilang sebentar . Di detik itulah kesempatan Firman muncul dan ia bersalto untuk melakukan Falcon kick ke ubun ubun Arka . Namun, Arka yang dalam kondisi lebih prima ketimbang Firman tentu bisa menahan damage tersebut.

Arka tak tumbang, dan tanpa membuang waktu juga Arka mencengkram kerah baju Firman dan hendak melakukan bantingan judo, karna tubuh Firman ringan, Arka berhasil mengangkat tubuh Firman dengan mudah dan memutarnya ke belakang, sesaat hendak melakukan bantingan Firman berhasil merubah posisi tubuhnya hingga ia berhasil menahan bantingan nya ke tanah itu dengan kakinya . Bantingan itu pun gagal di lakukan, Firman menghajar pelipis Arka lalu kemudian menendang nya dengan sangat cepat dan membuat momentum singkat , alhasil Arka terpental agak jauh dari Firman membuat rentang jarak di antar mereka .

Firman bernafas sebentar, karna di posisi ini dia sudah ngos ngosan untuk mengeluarkan seratus persen kecepatannya. Dan akibatnya ia menguras tenaga dan stamina nya hingga dua puluh persen dari stamina asal .

Firman mengingat kembali ibu nya yang sedang di sekap , pikiran itu memuat Firman sangat marah dan menaikkan semangatnya lagi . Semangat itu membakar paksa otot otot yang ada di betis dan lengan . Kecepatan pergerakan Firman kini lebih cepat ketimbang sebelumnya, Arka yang tadinya bisa nge-react kecepatan tersebut dengan santai kini ia hampir tak bisa melihat pergerakannya . Firman berlari kana kiri , membuat Arka bingung Firman hendak menyerang bagian mana . Dan tepat ketika Firman menendang tulang kering Arka, arka terjatuh sedikit karna kesakitan. Lalu Firman menendang kepalanya dan membuat Arka hampir saja terbaring di tanah, jika saja ia tak dengan sigap menopang tubuhnya menggunakan kedua tangannya dan segera bangkit dengan mendorong momentum dari aspan dan tubuhnya. Ia bersalto dan kembali berdiri tegak .

"Agak lumayan juga ketahanan mu sekarang di bandingkan yang bulan lalu" Puji Firman.

Firman tak mau buang buang waktu dan menerjang Arka kembali . Namun di pertengahan terjangan itu, tiba tiba Firman merasakan nyeri otot di bagian betis dan membuat ia berhenti tekat di depan mata Arka.

Arka yang sudah menduganya kini mengepalkan tinjunya dan memukul ulu hati firman . Firman memuntahkan air Saliva dan dahak ke aspal. Setelahnya Arka bersalto dan melakukan Falcon kick ke ubun ubun Firman. Serangan telak itu membuat Firman sempoyongan . Namun kakinya tetap berdiri kokoh agar tidak ambruk ke tanah .

Arka telah menganalisa cara kerja otot Firman, ia mencoba membakar otot otot yang selama ini ia latih setiap hari, dan pembakaran itu membuat beberapa titik otot memanas dan ia pun mencoba meniru teknik Firman .

Firman kaget dengan teknik itu, Arka menirukan tekniknya yang tadi berlari dan melompat kanan dan kiri secara acak dan cepat . Walaupun tak secepat Firman, namun kecepatan itu sudah melampaui berpa manusia di kalangan lingkungan normal .

Firman melihat sebuah bayangan akibat kecepatan itu dan menangkap Arka. Memang benar Arka berhasil tertangkap, namun untuk saat ini stamina Arka jauh di atas Firman. Arka menahan kedua pundak Firman lalu menekan tubuh Firman ke aspal. Firman yang sudah mulai terkuras staminanya tak kuasa menahan lebih lama, daya tekanan yang di berikan Arka membuat lutut kakinya bergetar .

Setelah mengetahui getaran lutut itu, Arka mengatur posisinya dan serta menendang kepalanya dengan kecepatan tinggi. Alhasil membuat otak Firman terguncang dan pendengarannya berdengung. Lidahnya pun tergigit akibat tendangan dadakan tersebut.

Karna kepalanya yang sempoyongan kesempatan ini di ambil oleh Arka untuk melompat dan memutar tubuhnya seratus delapan puluh derajat dan menendang gendang telinga kanan Firman.

Karna tak kuat dengan guncangan di kepala yang telak itu, telinga kiri Firman menyipratkan beberapa tetes darah kental dari telinga nya .

Setelahnya , Arka meluruskan tendangan kaki kanannya tepat dan lurus ke atas . Tendangan lurusnya itu berhasil menghantam bagian kiri telinga Firman. Teknik ini adalah teknik taekwondo yang bertujuan untuk mengocok otak lawan sehingga lawan kehilangan arah dan keseimbangan massa tubuh . Dan benar saja, Firman tak kuat menahan rasa sakit dan pusing yang ia rasakan. Namun tekat Firman tak goyah hanya sampai di situ.

Ketika ia hendak jatuh, ia paksa otaknya untuk berputar dan berpusing lawan arah. Sesaat ia hendak jatuh ke kanan, ia putar tubuhnya dengan paksa menggunakan kaki kanan sebagai tumpuan dan berputar dengan kencang ke kiri.

Ia berhasil melawan arus itu namun tak bisa melihat kecepatan tendangan ketiga yang di lancarkan Arka.

Tendangan Arka yang tanpa lompatan ini di lancar kan dengan kaki kiri sebagai tumpuan dan kaki kanan menendang lurus ke atas, tepat di hidung Firman.

Dan kali ini, Firman benar benar tumbang ke aspal .

Hujan mulai reda, dan matahari mulai menunjukkan dirinya dari balik awan kelabu .

Arka benar benar ngos ngosan akibat pertarungan ini. Ia sama sekali tak menyangka bahwa pertarungan yang harusnya membuat ia unggul dalam segi stamina dan ketahanan harus berusaha payah mengalahkan seseorang dengan stamina sedikit dan durabilitas yang di bawah dia . Kecepatan dan teknik Firman memang sangat kuat dan di luar akal sehat Arka .

Ia pun terduduk lemas di atas aspal sembari menunggu Mario datang untuk mengangkat tubuh Firman yang tergeletak.

Arka melihat ke arah Firman yang sedang pingsan .

"Firman, aku janji ibu mu pasti bisa menjalani operasi dengan baik, dan kita bakalan naik ke lantai dua. Dan akan ku pastikan kita mempunyai bisnis sendiri " gumam Arka yang sambil mendongak ke langit .

Ia tak menyangka pertarungan ini ia menangkan .

...****************...