NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah Dengan Ceo Lumpuh

Terpaksa Menikah Dengan Ceo Lumpuh

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pengantin Pengganti / Tunangan Sejak Bayi / Nikah Kontrak / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:28.4k
Nilai: 5
Nama Author: Violetta Gloretha

Elena Rosalina Smith memiliki seorang tunangan yang tiba-tiba di rebut oleh saudari tiri nya. Dan sebagai ganti nya, Elena terpaksa harus menikahi tunangan dari saudari tiri nya- seorang miliarder kaya yang telah di tolak oleh saudari nya karena pria itu cacat.

Terikat oleh perjanjian antar keluarga dan ingin merebut kembali pusat perbelanjaan mendiang ibu nya, membuat Elena setuju untuk menggantikan saudari nya menikah dengan CEO cacat.

Elena tidak menyadari jika diri nya telah melempar batu dan mengambil berlian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Violetta Gloretha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21

  Satu jam kemudian, akhirnya Elena berhasil mengobrol dengan beberapa orang penting dan mendapatkan kartu nama mereka, dan itu artinya misi ke dua Elena datang ke pesta ini dapat ia selesaikan meski tidak mudah,  mengingat Elena adalah gadis yang  jarang keluar dari kamar nya dan juga jarang  bersosialisasi dengan banyak orang.

    Musik di putar sebagai pemanis untuk beberapa orang yang berdansa di lantai dansa tengah, sementara yang lain lebih asyik mengobrol sembari menikmati minuman anggur mereka.

    Tidak ada lagi kegiatan yang harus Elena lakukan di sini, membuat gadis itu pun memutuskan untuk pulang dan beristirahat di rumah.

    Saat Elena berbalik badan, dan  hendak berjalan menuju pintu keluar. Tiba - tiba ia di kejutkan dengan Alvaro yang menghadang jalan nya.

    " Jangan pulang terlalu cepat". Kata Alvaro.

    Saat ini, Elena dan Alvaro sama sekali tidak mengenakan topeng jadi ke dua nya dapat mengobrol dengan jelas dan saling pandang satu sama lain.

    Alvaro dengan berani nya mengambil satu langkah mendekat, sembari menjilat bibir bawah nya. "Aku lihat kamu sedang mencari investor untuk komplek perbelanjaan Rosella, jika lamaran kerja nya cukup bagus, aku bisa mencoba nya ". Kata Alvaro dengan suara pelan.

    Elena akui jika Alvaro memang terlihat tampan saat ini. Tetapi ketampanan pria itu kalah jauh dari ketampanan seorang Malvin Kevlar Narendra.

    Gadis itu melipat ke dua tangan nya di dada, menatap tak suka ke arah Alvaro. " Meski pun tawaran itu menggiurkan, aku tetap tidak mau terlibat karena kamu tunangan nya Maya ".

    " Tapi aku mantan tunangan mu". Tukas Alvaro tersenyum tipis. " Adek mu selalu mengikuti ku kemana - mana seakan hampir sama dengan hama dan aku tidak punya pilihan, selain menerima dia. Dan jika aku boleh jujur, sebenarnya yang aku sukai itu kamu". Alvaro memperlihatkan raut wajah memelas, berharap Elena mau menerima nya.

    Sementara dalam benak nya, Elena hanya bisa mengasihi adik tiri nya itu, karena telah mendapatkan pria yang ternyata berhidung belang itu.

    " Bukan nya dia lagi mengandung anak mu? Tapi kenapa kamu justru malah menjelekkan dia di belakang?". Tanya Elena, tak mengerti.

    Dasar cowok brengsek!.

    Alvaro tertawa kecil mendengar pertanyaan Elena dengan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal itu. " Aku bahkan belum pernah menyentuh dia, bagaimana cara nya dia bisa hamil ? Lagi pula, aku lebih suka gadis berambut pirang cantik seperti mu".

    Mulut Elena menganga tak percaya, dan  belum sempat dirinya membalas perkataan Alvaro. Pria itu telah lebih dulu buka suara. " kamu mau dansa ku ?".

    " Satu - satu nya orang yang boleh berdansa dengan nya adalah aku ". Sebuah suara yang dalam dan penuh tekanan terdengar membalas perkataan Alvaro.

    Bahkan udara di sekitar mereka tiba - tiba terasa menjadi lebih dingin dari sebelumnya.

    Seorang pria  jangkung, berjas hitam berjalan menghampiri Elena dan berdiri di hadapan gadis itu. Tangan kekar nya terulur pada Elena, sementara tangan nya yang sebelah lagi, ia masukkan ke dalam saku celana nya.

    Rambut nya di tata rapi sementara wajah nya ia sembunyikan di balik topeng beludru hitam yang di kenakan nya. Namun, bola mata pria itu berwarna biru membuat Elena teringat dengan seseorang yang ia kenal, yang juga sama memiliki bola mata biru.

    Jantung Elena berdebar saat ia menatap pria asing itu. Apa dia...?.

    " Nona Elena, boleh aku mengajak mu berdansa dengan ku?". Tanya pria itu dengan nada serak nya yang mendalam.

    ' Nggk, gak mungkin. Suara nya berbeda dan pria ini juga bisa berjalan'. Kata Elena dalam benak nya.

    Tapi bagaimana mungkin pria itu mengetahui nama Elena, sayang sekali pria itu mengenakan topeng. jadi Elena tidak dapat mengenali pria itu dengan jelas.

    Elena berniat untuk menolak tawaran orang asing itu tetapi Alvaro juga mengulurkan tangan nya pada Elena.

    " Aku yang telah mengajak mu terlebih dahulu, Elena. Jika kamu mau menerima ajakan dia, setidaknya kamu harus berdansa terlebih dulu dengan ku. Baru itu yang nama nya adil". Kata Alvaro lalu menyeringai.

    Alvaro merasa yakin jika Elena tidak akan melewatkan kesempatan untuk berdansa dengan nya.

    Namun yang terjadi justru sebaliknya. Elena terlihat menerima uluran tangan pria asing itu karena entah mengapa, Elena merasa lebih aman bersama nya di bandingkan dengan Alvaro.

    Alvaro memiliki kelicikan dalam diri nya yang membuat Elena tidak menyukai pria itu.

   Sebelum pergi, Elena menoleh ke arah Alvaro. " Gak terima kasih. Tapi kamu gak pantas berdansa sama ku ".

    Setelah mengatakan kata - kata tersebut pada Alvaro, Elena dan pria asing itu berjalan menuju ke lantai dansa dan meninggalkan Alvaro sendirian dengan tangan nya yang masih terulur.

    Merasa tak terima karena telah di campakkan oleh Elena, Alvaro pun mengepalkan tangan nya dan berniat untuk mendapatkan Elena kembali.

    Ketika Elena dan pria asing itu berjalan menuju lantai dansa. Maya mengepalkan tangan nya erat - erat, gadis itu ternyata telah melihat semua nya.

   Saat di mana Alvaro mendekati Elena dan berbicara dengan nya, Maya juga melihat ketika Alvaro mengajak Elena untuk berdansa bersama.

    Betapa berani nya Elena merayu calon suaminya di depan banyak orang.

    Maya mengira selama ini Elena berpura - pura bersikap baik.  Dan kini Elena akhir nya menunjukkan watak asli nya dengan mencoba merayu ke dua pria itu.

    ' Aku akan membuat mu membayar ini semua, Karena kamu telah mencoba merayu tunangan ku. Tunggu dan liat saja Elena '. Batin Maya dalam benak nya.

    Maya pun berjalan mendekati tim musik yang berada di sudut aula, lalu gadis itu membisikkan sesuatu pada seorang DJ.

    " Gadis itu adalah kakak ku, dia sedang berulang tahun hari ini dan aku ingin memberi nya kejutan. Dia sangat suka melakukan waltz, boleh gak kamu menyalakan musik yang bisa dia ikuti untuk menari waltz?". Tanya Maya pada DJ itu.

    Saat DJ itu menganggukkan kepala nya, Maya pun menyeringai jahat. Ia menoleh ke arah Elena dan bergumam pada diri nya sendiri ' Mari kita lihat, Bagaimana lucu nya kamu mempermalukan diri mu sendiri malam ini, Elena'.

    Maya sangat tau jika Elena tidak pernah menghadiri pesta dansa sekolah dengan nya ketika mereka masih menjadi remaja belia. Jadi, bagaimana Elena bisa tahu cara nya menari waltz ?.

    Elena tidak pernah belajar bagaimana cara melakukan nya sehingga dia pasti akan tersandung dan menginjak sepatu pasangan nya.

    Seolah hendak menonton acara yang menghibur, Maya mengambil satu gelas sampange dan dengan tidak sabaran menunggu saudari tiri nya mempermalukan diri nya sendiri.

    

    Sementara itu di lantai dansa, musik tiba - tiba berubah. Mereka awal nya memainkan musik normal dan entah dari mana, sebuah musik klasik mulai di putar dari speaker. Itu adalah lagu Paul Anka yang berjudul Put Your Head On My Shoulder.

    ' Lagu ini... apa mereka pengen kita melakukan tarian waltz? Apa ini salah satu lagu yang di mainkan saat pesta topeng?'. Tanya Elena pada diri nya sendiri.

    Namun, pandangan Elena tiba - tiba tertuju pada Maya yang memperlihatkan senyum sombongnya, sembari mengangkat gelas sampange di tangan nya ke arah nya

    Baru lah, Elena menyadari jika ternyata Maya ada hubungan nya dengan ini semua. Elena tau jika Maya kembali mencoba menjebak diri nya di depan banyak orang.

    Elena menatap pria asing itu, ia melihat ada kilatan emosi di mata nya.

    " Aku pikir, mungkin sebaik nya kita pergi saja ". Kata orang asing itu, seakan ingin menyelamatkan Elena agar tidak malu di depan banyak orang.

    Namun, Elena menggelengkan kepala nya. " Tidak, aku masih tetap ingin menari".

    " Apa kamu yakin ? Kita bisa duduk diam saja. Kamu tidak perlu berdansa jika tidak mau di permalukan ". Kata pria itu lagi.

    " Aku suka menari, jadi aku akan tetap melakukan nya ". Balas Elena dengan percaya diri nya.

    Sementara beberapa orang yang tadi nya menari di lantai dansa tampak membubarkan diri mereka saat lagu yang di mainkan telah berubah

    Hingga hanya menyisakan Elena dan pria asing itu saja yang berada di lantai dansa.

    Karena gaun yang Elena kenakan memiliki belahan yang tinggi, dia dapat dengan mudah bergerak dan menari tanpa hambatan.

    Dengan percaya diri nya, Elena mengangkat kepala nya. Gadis itu mendekati pria asing dan tubuh mereka hampir bersentuhan.

    Tak lama kemudian, mereka berdua mulai menari membuat para  penonton terpukau dengan tarian mereka.

    Tarian mereka sangat terkoordinasi sehingga semua orang berhenti mengobrol dan lebih memilih menonton ke dua pasangan yang menari dengan mempesona di tengah lantai dansa.

    Pria asing itu lalu menarik pinggang Elena agar lebih dekat dengan nya. Sembari berpelukan erat dengan dada mereka yang saling bergesekan. Mereka berdua meluncur di lantai dansa.

    Mengayunkan tubuh mereka mengikuti alunan musik. Mereka tampak anggun dan berbakat. Seperti seorang pangeran dan putri di film Disney.

    Tidak ada yang mendominasi satu sama lain, saat mereka berdua menari. Mereka berkerja sama dan menjalin kontak mata saat berdekatan.

    Mereka begitu selaras hingga terlihat seperti penari profesional.

    Meski pun pria ini adalah orang asing , tetapi Elena justru merasa jika diri nya sangat familiar dengan pria itu. Dari aroma cologne nya, mata nya dan bentuk bibir nya.

    Mungkin karena terasa familiar, membuat Elena menari tanpa rasa canggung bersama dengan pria itu. 

    Kini, mereka berdua saling bertatapan. Tangan pria itu menyelusuri kulit Elena, membuat gadis itu merinding.

    Mengapa Elena merasa jika diri nya telah akrab dengan pria itu?.

    

1
Dewi Suntana
cara mu sangat Lah kotor maya jaman skrg mha sgala nya pake GPS mareun jd mudah di Lacak
Reni Anjarwani
maya terlalu jahat pasti karma akan menghampirimu
R@3f@d lov3😘
mampus kamu Maya🤣🤣🤣aq sukaaaaaaaa 🤗 cara permainan dari elena
tutiana
Luar biasa
Elizabeth Zulfa
sprtinya zg dansasama Elena emang malvin dech
Noveni Lawasti Munte
apakah Malvin hanya pura2 lumpuh??hmmm hanya othor yang tau... semangat up-nya ya Thor
R@3f@d lov3😘
cwe mcnya lemah kurang greget jadinya
Elizabeth Zulfa
😝😝😝😝😝😝 gak kebayang tuh malunya si mak lampir krna slah mengira 🤣🤣
Elizabeth Zulfa
klo adik tiri tuh ibu kandungnya menikah lagi dan punya ank mksdnya seibu beda ayah/ank bawaan dari ibu tiri atau bawaan ayah tiri tpi klo sodara dari seayah beda ibu itu masih disebut sodara kandung kalo menurut sepengetahuan ku sprti itu.. krna masih 1 wali nikah ,sama sprti sodara seayah dan seibu
Noveni Lawasti Munte
elena lemah dalam segala hal. ayo Malvin bimbing tunanganmu
Reni Anjarwani
lanjutt
Diana Lely
lanjut thor
auzi
ceritanya gak ad lanjutan ap
Yuliana langoy Yuliana
adik tirinya merasa iri apa yg kakaknya miliki
Dewi Suntana
ketiba tiba malvin datang
Ros Mina
bagus ceritanya semangat ya thor biarpun blm bnyak x mamlir di karyamu 💪💪
Botol Yakult 🕊️: Terima kasih banyak kakak☺️🥰 betah² yaaa🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!