Apa yang ada dipikiranmu saat mendengar kata ALIEN?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DHEVIS JUWITA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MGA - Non Aktif
"Aku pergi dulu ya," pamit Naku dengan mengecup kening Blue lalu dia menatap pacarnya itu.
Sebenarnya Naku sangat berat melepas Blue tapi dia juga harus melakukan pekerjaannya.
"Aku melakukan ini demi masa depan kita juga! Kalau aku banyak uang nanti, kau dan anak-anak kita tidak ada kesusahan, Ay!" tambah Naku yang melihat Blue berkaca-kaca disana.
Mendengar kata anak, membuat hati Blue berbunga-bunga.
"Apa kita bisa memiliki anak, Ayang?" tanya Blue antusias.
"Kita lihat saja nanti, berpikirlah untuk masa depan kita nanti!" jawab Naku dengan mengusap rambut Blue dengan lembut.
Selesai berpamitan, Naku segera pergi dari apartemen untuk menuju ke Lab dimana dia sudah ditunggu disana. Sementara Blue hanya bisa menatap pacarnya itu pergi dan hilang saat pintu apartemen tertutup.
"Kita sendirian, Putih!" gumam Blue pada anjing pudelnya.
Lalu dia pergi ke unit apartemen Nyonya Lauren, dimana Nyonya Lauren yang akan pergi berbelanja dan mengajak Blue bersamanya.
"Jadi katakan apa kegiatanmu sehari-hari?" tanya Nyonya Lauren saat di perjalanan.
"Tidak ada!" jawab Blue apa adanya.
"Tidak ada? Kau tidak punya pekerjaan atau kegiatan lainnya?"
"Yah, begitulah! Apa manusia perlu mempunyai kegiatan? Yang ada dipikiranku hanya ada Ayang saja!"
Nyonya Lauren yang sudah terbiasa dengan sikap Blue yang demikian berusaha mengerti. Dipikirannya, mungkin Blue memang punya keterbelakangan dan dia salut dengan Naku yang merawat pacarnya itu dengan sepenuh hati.
"Kita sudah sampai! Kita akan belanja bahan-bahan makanan dan nanti aku akan mengajarimu memasak supaya kau punya kegiatan!" ucap Nyonya Lauren dengan memakirkan mobilnya.
Blue turun dari mobil Nyonya Lauren dan mengikuti wanita itu dari belakang. Karena sebelumnya Blue sudah pernah berbelanja dengan Naku, jadi dengan cepat dia menuju ke tempat troli belanja berada. Disana ada sebuah troli berbentuk mobil yang diperuntukkan untuk anak-anak dan Blue masuk kesana.
"Blue....," panggil Nyonya Lauren.
"Aku ingin di dorong!" ucap Blue yang tidak tahu malu.
Dengan terpaksa Nyonya Lauren mendorong troli itu walaupun dengan sudah payah.
*****
Barkeley Lab
Naku sudah sampai di Lab dan segera menemui Profesor Maxton dan juga Profesor Langdon disana. Mereka saat ini akan melakukan penelitian tentang virus yang bisa bermutasi dan mencari vaksinnya.
"Maaf saya terlambat," ucap Naku tak enak hati.
"Tidak apa-apa!" jawab Profesor Maxton.
Profesor Langdon yang tahu jika Naku mempunyai teknologi kecerdasan buatan ingin menon-aktifkan Veronica supaya Naku tidak bisa mengawasi Blue lagi.
"Apa aku boleh melihat Veronica?" tanyanya kemudian.
"Um, bisa!" jawab Naku.
Naku memperlihatkan program Veronica disana dan membuatnya dalam bentuk hologram.
Profesor Langdon tampak terpukau dengan program yang Veronica miliki.
"Kau tidak ingin membuatnya dalam bentuk fisik?" tanyanya kemudian.
Naku menggeleng. "Tidak, aku ingin Veronica seperti ini!"
"Kau bisa membuatnya dalam bentuk fisik dengan Nano teknologi!"
"Mungkin bisa tapi aku tidak tertarik!"
"Tapi apakah aku bisa meminjamnya?"
"Maaf tapi aku sangat membutuhkan Veronica!"
"Ayolah, aku ingin mempelajarinya selama aku di California!"
Naku melirik kearah Profesor Maxton disana karena dia juga tidak enak hati, disini posisinya adalah bawahan. Mendapat anggukan dari Profesor Maxton akhirnya Naku memperbolehkan Profesor Langdon mempelajari Veronica.
Dan tanpa sepengetahuan Naku, Profesor Langdon menon-aktifkan Veronica supaya gerak gerik Blue lepas dari pantauan.
"Sekarang giliranmu, Max!" batinnya.